AS & GLOBAL :
• Bursa saham AS berhasil melanjutkan penguatan akhir tahunnya dimana kemudian mendorong S&P500 mencapai level tertinggi dalam
kurun 2‐tahun terakhir, menguatkan optimisme investor bahwa indeks masih akan berlanjut menguat hingga awal 2011 mendatang. Volume
perdagangan masih tipis, seperti yang telah diperkirakan sebelumnya akan terjadi secara tradisional menjelang akhir tahun. Investor
cenderung mengambil posisi aman dengan bertahan pada saham‐saham sektor‐sektor yang telah memimpin rally tajam selama Desember,
diantaranya termasuk sektor keuangan, energi dan material. Indeks S&P500 tercatat telah menguat 5,7% selama Desember dan menguat
11,8% selama 2010. Indeks Dow Jones <. DJI> justru turun 13,78 poin atau 0,12% ke 11,478.13, indeks S&P500 <. SPX> naik 3,17 poin atau
0,25% ke 1,247.08 dan Nasdaq <. IXIC> naik 6,59 poin atau 0,25% ke 2,649.56.
• Euro melemah kelevel terendahnya dalam kurun 2‐pekan terakhir terhadap dollar AS, anjlok kelevel terendah sepanjang sejarah terhadap
Swiss franc dan Aussie dollar dimana para pelaku pasar masih menyimpan kekhawatiran mendalam mengenai kondisi krisis finansial
kawasan Uni‐Eropa setelah pertemuan petinggi Uni‐Eropa pekan lalu gagal menghasilkan langkah yang lebih agresif guna menanggulangi
krisis obligasi yang melanda kawasan tersebut, yang kemudian ditambah dengan downgrade Moody’s terhadap peringkat kredit Irlandia.
Pada Senin 20 Desember, Moody’s Ratings bahkan menyatakan kemungkinan pihaknya akan menurunkan peringkat kredit beberapa
perbankan di Spanyol, kondisi mana semakin menurunkan minat investor pada euro.
• Euro melemah hingga level 1.2636 terhadap Swiss franc yang merupakan level terendah sejak mata uang tunggal Uni‐Eropa tersebut
diluncurkan pada 1999 silam, sementara kinerja Swiss franc justru ditopang maraknya aksi safe haven buying yang mendominasi
perdagangan akhir tahun dimana investor cenderung mengambil posisi aman. Euro anjlok 0.5% terhadap dollar AS ke level 1.3119 setelah
sempat anjlok kelevel 1.3096 yang merupakan level terendah sejak 02 Desember. Sementara itu dollar AS turun 02% terhadap yen kelevel
83.75 yen.
• Harga emas dunia menguat ditengah kembali naiknya minat investor terhadap aset berstatus safe haven terdorong berita dari ECB yang
mengeluarkan peringatan tentang kondisi keuangan kawasan Uni‐Eropa dan lembaga pemeringkat Moody's yang mengatakan kemungkinan
akan memangkas peringkat utang beberapa bank di Spanyol. Ketegangan di semenanjung Korea juga memberi dukungan pada kinerja emas
sehubungan latihan perang yang diselenggarakan pihak Korea Selatan di pulau yang menjadi sengketa dengan Korea Utara. Harga spot emas
<XAU=> naik 0,6% kelevel 1,384.10 USD per troy ounce.
• Harga minyak naik dalam dua sesi berturut‐turut, terangkat naiknya harga gasoline futures menjelang liburan dan tingginya permintaan yang
disebabkan oleh cuaca dingin, yang juga turut mendukung kenaikan harga heating oil futures. Volume perdagangan masih tipis dan
perdagangan diwarnai aksi choppy trading investor. Kontrak minyak mentah AS untuk Januari yang telah berakhir pada sesi Senin 20
Desember ini tidak berhasil menembus diatas level 90 USD per barel, setelah sebelumnya sempat mencapai level tertinggi 26‐bulan di 90,76
USD per barel pada tanggal 7 Desember silam. Investor cenderung mengesampingkan penguatan dollar AS terhadap mata uang utama dunia
lainnya ditengah berlanjutnya kekhawatiran pada kondisi utang zona euro. Minyak mentah AS untuk pengiriman Februari <CLG1> naik 77
sen menjadi 89,37 USD per barel. Salju dan suhu dingin yang ekstrim menyebabkan gangguan di seluruh Eropa utara selama 3‐hari terakhir,
cuaca buruk tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga sepekan mendatang.
• Outlook (Selasa, 21/Des./2010): Bursa saham Asia diperkirakan akan dibuka menguat pada sesi Selasa 21 Desember, seiring tren penguatan
bursa saham global menjelang akhir tahun yang didukung penguatan harga saham‐saham logam dan sektor keuangan di bursa Wall Street.
“Ancaman” lembaga pemeringkat Moody’s untuk memangkas peringkat hutang beberapa perbankan di Spanyol diperkirakan masih akan
menekan performa euro pada sesi ini.
title cover
Tuesday, December 21, 2010
SEC probing Hurd inside-info claims: report
SAN FRANCISCO | Mon Dec 20, 2010 7:37pm EST
SAN FRANCISCO (Reuters) - The Securities and Exchange Commission is investigating claims that former Hewlett Packard CEO Mark Hurd shared inside information about the company's then-pending acquisition of EDS Corp, the Wall Street Journal reported on Monday.HP bought Electronic Data Systems for more than $13 billion in 2008. The SEC is looking into the claims as part of a broader inquiry into the circumstances surrounding Hurd's resignation, the Journal cited people familiar with the matter as saying. Hurd's exit in August stunned Wall Street and walloped the company's stock.
Now an Oracle co-president, HP's former chief left abruptly under a cloud of sexual harassment accusations, which were later declared without merit by the company's board.
HP and Hurd declined immediate comment. The SEC was not immediately available for comment.
Subscribe to:
Posts (Atom)