US & GLOBAL
• Imbal hasil obligasi pemerintah AS mendekati rekor terendahnya, sementara itu harga minyak dunia menguat dan dolar jatuh ke level terendah dalam 1‐bulan terakhir terhadap yen pada sesi Senin menyusul rilis data penjualan ritel Amerika yang lebih rendah dari perkiraan meningkatkan ekspektasi QE3 oleh The Fed. Bursa saham Wall Street berakhir melemah, meskipun earning Citigroup yang mengungguli perkiraan berhasil membatasi penurunan. Indeks S&P500 telah mengalami penurunan sebanyak tujuh kali dari delapan sesi terakhir, terbebani oleh kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi. Penjualan ritel AS turun 0,5 persen pada bulan Juni, penurunan beruntun dalam beberapa bulan terakhir, karena merosotnya permintaan untuk hampir semua barang mulai dari mobil dan elektronik hingga bahan bangunan, menandakan lesunya pemulihan ekonomi.
• Pasar menanti testimony Ketua The Federal Reserve ‐ Ben Bernanke dihadapan kongres pada pada sesi Selasa dan Rabu. Investor akan mencoba mengurai pernyataan Bernanke untuk mendapat petunjuk tentang kemungkinan dan waktu pemberlakuan stimulus lanjutan.
• Obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> diperdagangkan sampai dengan harga 6/32 dengan imbal hasil 1,469 persen. Sebelumnya, imbal hasil obligasi tenor 10 tahun sempat menyentuh 1.442 persen, menyamai level terendah akan pada periode 1800‐an, berdasarkan data dari Reuters. Imbal hasil obligasi tenor 30‐tahun <US30YT=RR> menyentuh session low di 2,520 persen, mendekati level terendahnya yang tercatat pada 01 Juni silam di 2,510.
• Bank‐bank sentral dari Eropa, Cina dan Brasil awal bulan ini menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, langkah mana menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global. Tetapi beberapa analis mengatakan Ketua The Fed Ben Bernanke akan tetap tidak memperlihatkan komitmennya untuk pemberlakuan QE3.
• Bursa saham AS berakhir lebih rendah. Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> ditutup turun 49,88 poin atau 0,39 persen, pada 12,727.21. Indeks Standard & Poor 500 <. SPX> turun 3,14 poin atau 0,23 persen, menjadi berakhir pada 1,353.64. Nasdaq Composite Index <IXIC.> turun 11,53 poin atau 0,40 persen, pada 2,896.94. Indeks bursa saham global MSCI <. MIWD00000PUS> turun 0,01 persen menjadi 309,38. Indeks saham Eropa naik 0,1 persen menjadi berakhir pada 1,043.71 <FTEU3.>.
• Euro mencapai titik terendah 3‐1/2‐year terhadap sterling karena investor cemas tentang penundaan bailout yang dibutuhkan oleh beberapa negara bermasalah di kawasan Uni Eropa.Mahkamah Konstitusi Jerman, pada Senin, mengatakan belum akan mengambil keputusan hingga 12 September mendatang pada apakah dana bailout zona euro – the European Stability Mechanism ‐ dan perubahan terencana untuk aturan anggaran daerah cukup kompatibel dengan hukum Jerman.
• Euro <EUR=> sempat anjlok hingga kisaran 1,2173, mendekati level terendah dalam 2‐tahun terhadap dolar AS di 1,2160 yang sempat hit pada pekan lalu, namun euro berhasil menguat 0,2 persen ditutup pada kisaran 1,2279. Namun euro jatuh ke level 78,32 pence terhadap sterling <EURGBP=D4>, titik terendahnya sejak akhir 2008. Euro juga turun menjadi 96.14 yen <EURJPY=>, level terendah sejak Juni 1, dan mencapai rekor terendah terhadap dolar Kanada <EURCAD=>. Kinerja euro juga terdesak oleh adanya sebuah laporan yang menunjukkan perubahan sikap Bank Sentral Eropa tentang bagaimana perlakuan terhadap beberapa pemegang obligasi berkaitan dengan bailout untuk perbankan Spanyol. Dolar menurun 0,5 persen menjadi 78,81 yen <JPY=>, setelah sempat mencapai level 78,67, posisi terendahnya sejak pertengahan Juni.
• Pada bursa komoditas, harga minyak dunia naik di tengah harapan akan pemberlakuan stimulus lanjutan, terutama setelah Perdana Menteri China Wen Jiabao mengatakan, Beijing akan meningkatkan upaya untuk meningkatkan perekonomian. Cina adalah konsumen terbesar kedua minyak dunia. Adanya berita bahwa kapal Angkatan Laut AS di dekat Uni Emirat Arab menembaki perahu kecil yang tidak mengindahkan peringatan, memicu ketegangan di kawasan tersebut dan juga mengangkat harga minyak. Minyak mentah Brent <LCOc1> naik 1,15 USD ke level 103,55 USD per barel. Sedangkan minyak AS <CLc1> naik 1,33 USD ke 88,43 USD per barel. Harga spot emas <XAU=> ditutup pada kisaran 1.590 USD per troy ounce.
GOLD & COMMODITIES
• Emas sedikit menguat pada volume perdagangan yang tipis Senin lalu karena pelemahan data ritel AS memangkas kenaikan dollar, tetapi investor sebagian besar menunggu kedepannya testimoni kepala the Fed Ben Bernanke pada Kongres.
• Emas menghapus penurunan pada awalnya karena dollar melorot dari data yang menunjukkan penjualan ritel AS turun dalam rangkaian tiga bulannya pada bulan Juni karena permintaan anjlok secara meluas, suatu tanda recovery ekonomi yang melesu.
• Volume perdagangan melambat daripada biasanya sebelum testimoni dua harinya Bernanke hari Selasa ini. Pelemahan laporan payrolls bulan Juni dan tanda‐tanda lainnya dari melambatnya perekonomian AS telah menaikkan spekulasi bank sentral AS akan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhannya.
OIL & COMMODITIES
• Harga oil naik Senin lalu sebagaimana front‐month Brent kontrak Agustus mendekati expiration, didukung oleh harapan bahwa tanda‐tanda perlambatan ekonomi akan mendorong langkah stimulus, khususnya di Cina.
• Permasalahan produksi North Sea dan kesulitan pembicaraan dari Iran mengenai penghentian Selat Hormuz juga membawa dukungan terhadap oil, khususnya harga Brent.
• Perdana menteri Cina Wen Jiabao mengatakan usaha untuk menstabilkan perekonomian telah berjalan dan pemerintah akan meningkatkan usaha dalam semester kedua tahunan untuk menaikkan kebijakan yang efektif dan memperhatikan masa yang akan datang.
• Euro awalnya sempat merosot terhadap sejumlah rival utamanya setelah investor kecewa dengan tertundanya langkah pemberian bailout untuk negara‐negara zona euro yang terlilit utang. Euro juga terkoreksi terhadap dolar, meskipun koreksinya mampu diredam oleh rilis buruk data retail sales AS untuk periode Juni. Laporan penjualan ritel tersebut telah membangkitkan ekspektasi akan digulirkannya quantitative easing jilid 3 oleh The Federal Reserve, dimana hal ini juga mendorong terkoreksinya dolar atas yen Jepang.
• Data penjualan ritel AS diluar dugaan mengalami kontraksi di bulan Juni. Retail sales turun 0.5% bulan lalu kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan 0.2%. Sedangkan untuk penjualan ritel diluar sektor otomotif turun 0.4%. Investor akan menantikan hasil testimoni Bernanke pekan ini untuk melihat kemungkinan langkah kebijakan The Fed berikutnya. Mahkamah Konstitusi Jerman, Senin, mengatakan tidak akan memutuskan sampai 12 September mendatang mengenai apakah dana bailout zona euro ‐ Mekanisme Stabilitas Eropa ‐ dan perubahan‐perubahan rencana untuk aturan anggaran daerah sudah cocok dengan hukum Jerman.
• Euro sempat terkoreksi ke level intraday low di $1.2173, tidak jauh dari level terendah 2 tahun di sekitar $1.2160 yang dicapai pekan lalu. Namun di sesi New York semalam, euro berhasil bangkit di atas teritorial positif terhadap dolar dan mencatat intraday high di $1.2274 sebelum akhirnya bergerak di sekitar $1.2265, didukung oleh kenaikan pada ekuitas Eropa, dengan bursa Wall Street memangkas kerugiannya. Sebuah laporan dari Wall Street Journal mengatakan Presiden ECB Mario Draghi meminta agar para pemegang obligasi senior dipaksa menerima kerugian atas obligasi yang diterbitkan bank‐bank Spanyol. Namun ECB menolak untuk mengomentari laporan tersebut, dimana menteri keuangan menolak saran tersebut karena kekhawatiran pasar keuangan akan bereaksi buruk terhadap keputusan seperti itu. Dolar melemah 0.5% terhadap yen ke 78.78 yen, tertekan oleh rilis buruk data retail sales. Investor berpotensi menjual dolar lebih lanjut jika Bernanke dalam testimoninya hari Selasa‐Rabu pekan ini memberikan peluang untuk digulirkannya quantitative easing jilid 3 untuk mendongkrak pertumbuhan ekonominya.
U.K.
• Sterling kembali menguat terhadap euro ke level tertinggi sejak 3‐1/2 tahun terakhir hingga 1.2768 sterling/euro atau 0.7829 euro/sterling, ditunjang oleh kekhawatiran investor akan berkembangnya resiko kondisi keuangan Italia dan Spanyol, yang terus meningkatkan minat terhadap sterling sebagai aset yang relatif lebih aman dibanding euro.
• Sterling juga menguat terhadap dolar AS terdorong rilis data retail sales Amerika untuk periode Juni yang dirilis lebih lemah dari perkiraan analis. Kondisi tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan menempuh pelonggaran kuantitatif guna menopang pelemahan ekonomi.
• Namun demikian, prospek pertumbuhan ekonomi Inggris dalam 2‐tahun kedepan semakin memburuk, dibanding prospek negara ekonomi maju lainnya dalam 3‐ bulan terakhir, demikian berdasarkan pengamatan Dana Moneter internasional (IMF). Awal pekan ini IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Inggris untuk 2012 dan 2013 masing‐masing sebesar 0,6 persen, menjadi 0,2% pada 2012 dan 1,4 persen pada 2013. Menurut IMF, krisis Uni Eropa menjadi faktor utama yang memperlambat pemulihan ekonomi Inggris.
JAPAN
• Dolar melemah 0.5% terhadap yen ke 78.78 yen, tertekan oleh rilis buruk data retail sales. Data penjualan ritel AS diluar dugaan mengalami kontraksi di bulan Juni. Retail sales turun 0.5% bulan lalu kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan 0.2%. Sedangkan untuk penjualan ritel diluar sektor otomotif turun 0.4%.
• Laporan penjualan ritel tersebut telah membangkitkan ekspektasi akan digulirkannya quantitative easing jilid 3 oleh The Federal Reserve, dimana hal ini mendorong terkoreksinya dolar atas yen Jepang.
• Investor akan menantikan hasil testimoni Bernanke pekan ini untuk melihat kemungkinan langkah kebijakan The Fed berikutnya.
• Investor berpotensi menjual dolar lebih lanjut jika Bernanke dalam testimoninya hari Selasa‐Rabu pekan ini memberikan peluang untuk digulirkannya quantitative easing jilid 3 untuk mendongkrak pertumbuhan ekonominya.
AUSTRALIA
• Australian dan New Zealand dollars bertahan menguat Senin lalu, digarisbawahi oleh membaiknya hasrat pada aset‐aset beresiko berkenaan dengan gambaran data GDP Cina yang dirilis minggu lalu, dengan fokus pasar bergerak pada testimoni kepala the Fed Ben Bernanke pada Kongres Selasa dan Rabu ini.
• Aussie bertahan disekitar $1.0225 <AUD=D4> pada akhir perdagangannya, yang telah naik ke level tertingginya $1.0257 pada awal perdagangan, memperluas rally 1 persen Jumat lalu. Saat ini resistance pada level tertinggi minggu lalu $1.0282, dan support disekitar $1.0210/20.
• Harga Australian bond futures berlanjut untuk turun karena pasar bertahan positif setelah gambaran pertumbuhan ekonomi yang dirilis Jumat sebelumnya yang bersamaan dengan ekspektasinya.
• Senior rates strategist ANZ Tony Morriss mengatakan obligasi melemah sebagaimana kebanyakan pasar saham Asia yang merosot dalam harian yang tanpa adanya data ekonomi penting.
SWISS
• Swiss franc melemah terhadap the greenback/dollar ke level terendahnya 19‐bulan yang terjadi minggu sebelumnya dan bergerak bersamaan terhadap euro, dengan risk aversion ada satu sisi dan pembatasan oleh bank sentral yang juga membatasi rentang perdagangannya.
• Pergerakan juga tidak banyak perubahan karena pasar Jepang ditutup untuk liburan publik Senin lalu dan investor khawatir menunggu testimoni ketua the Fed Bernanke sebelum Kongres Selasa dan Rabu ini pada setiap petunjuk dari tambahan stimulus moneter.
• Sejak Swiss National Bank memberlakukan pembatasan level 1.20 per euro pada the franc 6 Sept., the "Swissie" telah diperdagangkan secara meluas bersamaan dengan pergerakan euro.