title cover

title cover

Friday, May 27, 2011

Headline News 27.05.11

US & GLOBAL 
• Krisis utang zona euro masih menjadi isu yang mengkhawatirkan di antara investor, komentar maupun perkembangan seputar Uni Eropa dan ECB perihal potensi bantuan IMF ke Yunani tidak banyak memberikan support bagi bangkitnya euro.
 

• EURCHF berlanjut merosot ke rekor rendah Kamis kemarin, di 1.2200, karena kekhawatiran bahwa Yunani kembali tertatih‐tatih di ambang krisis keuangan, sehingga mendorong minat investasi pada aset‐aset safe‐haven – dalam hal ini obligasi pemerintah AS. Komentar dari presiden Eurogroup, Jean‐Claude Juncker, mengguncang pasar dan membangkitkan keraguan apakah IMF akan mengucurkan bantuan keuangan tahap berikutnya ke Yunani pada akhir Juni. Harga obligasi AS dengan tenor 10 tahun <US10YT=RR> di pasar Treasuri naik 20/32, sehingga menekan yield‐nya ke level terendah sejak
7 Desember 2010 lalu, 3.06%.
 

• Setelah awalnya bergoyang‐goyang di tengah kekhawatiran Yunani, burs saham AS akhirnya mampu ditutup menguat tipis. Tetapi minyak mentah AS turun lebih dari 1% karena rilis mengecewakan data ekonomi AS semalam, yang menitikberatkan pandangan bahwa pemulihan ekonomi sedang berada dalam jalan yang bergelombang. Data GDP Ekonomi AS tumbuh pada tingkat 1,8% di Q1 2011, tidak berubah dari perkiraan sebelumnya namun lebih lemah dari proyeksi. Sebuah laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengklaim tunjangan pengangguran di luar dugaan naik minggu lalu sebesar 10.000 ke level 424.000.
 

• EURCHF selama 5 hari perdagangan berturut‐turut tertekan hingga menembus rekor terendahnya, di areal 1.2200, EURUSD naik ke areal 1.4206 namun kemudian sedikit terkoreksi di penutupan, di areal 1.4135. Bangkitnya EURUSD dipengaruhi oleh isu yang berkembang di pasar terkait sebuah artikel di Financial Times yang mengutip kepala Stabilitas Keuangan Eropa yang mengatakan Cina "jelas tertarik" untuk membeli obligasi untuk bailout Portugal pada pertengahan Juni nanti. Sementara indeks dolar AS terkoreksi 0,5% terhadap sejumlah mata uang utama dunia.
 

• Untuk ekonomi AS, nampak berkemungkinan terulang kejadian AS tahun lalu, ketika perekonomian melemah setelah akhir program pelonggaran pertama (Quantitative Easing ke‐1).
 

• Namun bursa saham menepis kekhawatiran tersebut, dan terfokus hanya pada optimisme laba dari perusahaan seperti Tiffany & Co, yang sahamnya naik 8,6%, serta saham NetApp Inc yang naik juga didukung oleh hasil pendapatan yang kuat. Bursa Wall Street sedang berjuang melawan tekanan dalam
beberapa pekan terakhir ini untuk memperpanjang fase rally‐nya yang dimulai bulan September lalu. Indeks S&P500 sejak Agustus terhitung masih mengalami akumulasi kenaikan 27%.
 

• Sementara indeks saham Amerika Latin dalam indeks MSCI naik 1,8%, melanjutkan kenaikan dari tekanannya di level terendah 8 bulan pada Senin lalu.
Indeks saham Eropa FTSEurofirst 300 <FTEU3.> turun 0,07%.
 

• Di pasar New York Mercantile Exchange, harga minyak mentah berjangka AS <CLc1> tipe kontrak Juli turun $1,09, atau 1,08%, ke sekitar areal $100.10/barel, sementara minyak mentah Brent naik 12 sen pada level $115.05/barrel. Harga emas dalam denominasi euro masih turun karena masih tingginya sentimen negatif yang menekan EURCHF ke rekor terendahnya. Namun daya beli aset safe‐haven mulai melemah, harga emas di pasar spot <XAU=> turun ke $1,520.30/ons. Pada hari Rabu, harga emas naik hingga $1,532.10, level terkuatnya sejak Mei 4.
 

GOLD & COMMODITIES 
• Emas melemah Kamis lalu, ditekan oleh penurunan pada euro‐priced bullion dan setelah mata uang tunggal Eropa mendapatkan tekanan tiba‐tiba, tetapi permasalahan berkenaan dengan utang zona euro diekspektasi untuk menjaga dukungan pada harga metal.
 

• Euro merosot kembali dari dari level tertinggi hariannya setelah trader mengutip laporan the Euro Group's Jean‐Claude Juncker karena mengatakan International Monetary Fund kemungkinan tidak merilis bantuan Yunani berikutnya bulan depan.
 

• Meskipun euro melemah karena peluang Eropa dalam mencegah debt default Yunani kelihatan berkurang, yang selanjutnya menaikkan dollar AS yang menekan pada harga emas, yang mana anjlok hingga setengah persen dalam dollar AS dan 1 persen dalam euro.
 

• Spot gold <XAU=> turun 0.4 persen ke level $1517,84 per ons, setelah mencapai level $1532,00 Rabu sebelumnya, yang merupakan level terkuatnya sejak 4 Mei, tetapi analis mengatakan kenaikan tren terjadi sejak aksi jual komoditas sebelumnya bulan ini yang masih terjadi.
 

• "Market sentiment towards gold has become more positive over the past few days, as illustrated by the resumption of net inflows into ETFs," kata analis BNP Paribas Anne‐Laure Tremblay.
 

• "I believe that the gold price will trend higher from its current levels in 2011," katanya, menambah dorongan utama pada harga emas tahun ini yang masih ada.
 

• Emas telah naik lebih dari 7 persen pada tahun ini, dalam dollar AS, didorong oleh investor berkenaan dengan beban utang zona euro, kekerasan di Timur Tengah dan rapuhnya recovery ekonomi AS.
 

• Spot silver <XAG=> merosot ke level terendahnya $36.30 per ons sebelum recover untuk diperdagangkan turun 2.3 persen menuju level $37.02.
 

• Di antara precious metals lainnya, platinum <XPT=> anjlok 0.5 persen ke level $1769,74 per ons, sementara itu palladium <XPD=> naik 0.3 persen ke level $747.47.