title cover

title cover

Wednesday, June 13, 2012

Headline News 13.06.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  dunia  naik  Selasa  lalu  karena  saham‐saham  yang  anjlok  menarik  perhatian  para  trader  dan  euro  menguat  setelah  rangkaian  pelemahan  tiga  harinya,  tetapi  kenaikan  euro  dibatasi  tingginya  yield  dari  obligasi  Spanyol  dari  berlanjutnya kekhawatiran mengenai efektivitas bailout perbankan Spanyol dan bayangan pemilu Yunani.   

Pada penutupannya di bursa New York, indeks Dow Jones industrial average <.DJI> naik 162.57 poin, atau 1.31 persen, ke  level  12,573.80.  Indeks  S&P  500  <.SPX>  bertambah  15.25  poin,  atau  1.17  persen,  ke  level  1,324.18.  Indeks  Nasdaq  Composite <.IXIC> meningkat 33.34 poin, atau 1.19 persen, ke level 2,843.07.    

Indeks  MSCI's  world  equity  <.MIWD00000PUS>  menguat  0.7  persen  dan  indeks  saham‐saham  blue‐chip  Euro  STOXX  50  <.STOXX50E> ditutup meningkat 0.27 persen. 

Perhatian pada pemilu Yunani hari Minggu ini akan membawa partai berkuasa menentang pada rencana bailout‐nya sendiri  dan  kekuatan  yang  memaksa  keluar  dari  zona  euro  telah  dihidupkan  kembali  oleh  laporan  pejabat  Uni  Eropa  yang  mempertimbangkan cara‐cara untuk menangani dampak dari kejadian tersebut.   

Harga Treasuries AS melorot karena investor bersiap untuk penjualan baru dari obligasi bertenor jangka panjang pada Rabu  dan  Kamis  ini,  dengan  akselerasi  penurunan  setelah  lelang  obligasi  bertenor  tiga  tahun  menggambarkan  secara  relatif  pelemahan permintaan. 

Euro berada diatas level $1.25 <EUR=> untuk naik lebih dari 0.3 persen dalam hariannya versus the greenback. Penguatan  secara relatif pada mata uang tunggal terlihat karena Pemilu Yunani didepannya.    

Emas naik dalam rangkaian tiga harinya Selasa lalu karena aksi beli logam mulia dan akumulasi dari perkiraan bullish yang  berhubungan dengan ketidakpastian berkenaan dengan krisis utang zona euro yang membantu logam mulai recover dari  penurunan awalnya. Spot emas <XAU=> menguat 0.6 persen ke level $1,605.10 per ons pada pukul 2:32 p.m. EDT (1832  GMT), kenaikan terbesar hariannya sejak 1 Juni.  

Harga Brent crude melorot dan U.S. crude sedikit menguat Selasa lalu karena meluasnya perdagangan yang bereaksi pada  data  yang  menunjukkan  penurunan  pada  cadangan  AS  karena  bertahannya  krisis  utang  zona  euro  akan  menekan  permintaan oil. Brent crude <LCOc1> turun 86 sen untuk di settle ke level $97.15 per barrel, rangkaian pelemahan dalam  penutupannya empat hari dan settlement terendahnya sejak Januari 2011. U.S. crude <CLc1> naik 62 sen untuk di settle ke  level $83.32 per barrel, setelah anjlok ke level $81.07, harga intraday terendahnya sejak 6 Okt., tetapi hanya 4 sen dibawah  level terendah Senin sebelumnya.  


GOLD & COMMODITIES
Emas naik sekitar 1% pada hari Selasa, menyusul maraknya aksi beli dan akumulasi dari pandangan bullish terkait masalah  krisis  utang  Eropa.  Emas  yang  telah  menyimpang  jauh  dari  korelasi  positif  dengan  aset  berisiko  di  sesi  sebelumnya,  mencatat  penguatan  seiring  naiknya  ekuitas  AS  dan  euro  setelah  mereka  terkoreksi  di  hari  Senin  ketika  investor  memandang besaran bailout untuk perbankan Spanyol terlalu kecil. 

Emas  spot  tercatat  naik  1.1%  ke  $1,613.09  per  ounce,  mencatat  kenaikan  1  hari  terbesarnya  sejak  1  Juni  dan  sekaligus  kenaikan  dalam  3  hari  berturut‐turut.  Sedangkan  untuk  emas  berjangka  pengiriman  Agustus  naik  $17.80  per  ounce  di  $1,614.60. 

Kenaikan emas di hari Selasa telah mengangkatnya di atas areal SMA‐50 (pergerakan rata‐rata selama 50 hari) yang saat ini  berada di sekitar 1613 per ounce. Emas sebelumnya telah berada di bawah areal resistance SMA‐50 dalam 3 bulan terakhir. 




OIL & COMMODITIES
Minyak berjangka Brent jatuh di hari Selasa dipicu kekhawatiran meluasnya krisis utang Eropa akan menurunkan minat pada permintaan  minyak, sementara harga minyak mentah AS berhasil naik. 

Pergerakan minyak terlihat fluktuatif dimana minyak tertekan oleh ekspektasi bahwa Arab Saudi berniat untuk mempertahankan kuota  produksinya  meskipun  harga  minyak  belakangan  ini  menurun  dan  OPEC  meminta  untuk  menurunkan  produksi  minyaknya  menjelang  dilakukan pertemuan di Wina, Austria pada hari Kamis. 

Harga minyak mentah AS rebound setelah terjatuh ke level terendah 2012 yang baru, kemudia bergerak di aatas level support $81 per  barel untuk ketiga kalinya sejak 4 Juni. Kuatnya indeks saham berjangka dan bursa Wall Street yang dibuka menguat telah membantu  mengangkat harga minyak. Sedangkan minyak Brent juga berhasil bertahan di atas level low 2012 di $95.63 yang dicapai pada 4 Juni. 

Brent crude <LCOc1> merosot 86 sen atau 0.88%  ke $97.14 per barel, level penutupan terendahnya sejak 25 Januari 2011 ketika harga  ditutup di level $95.25.  Sedangkan U.S. crude <CLc1> naik 62 sen atau 0.75% ke  $83.32 per barel, setelah terkoreksi ke intraday low  $81.07, level terendahnya sejak 6 Oktober. 

Sementara itu, U.S. Energy Information Administration (EIA) memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak tahun 2012 sebesar  150.000 menjadi 810.000 barel per hari (bpd), namun menaikkan proyeksi untuk produksi minyak dari negara‐negara di luar Organization  of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).  EIA menaikkan proyeksi pertumbuhan produksi minyak non‐OPEC di tahun 2012 sebesar 120.000 bpd menjadi 800.000 bpd, mencatat  total produksi minyak non‐OPEC menjadi 52.72 juta bpd. 

Stok  minyak  mentah AS  diprediksi  turun  di  pekan  lalu  untuk  kedua kalinya  secara  berturut‐turut  akibat  turunnya  impor.  Stok  minyak  diprediksi turun 1.4 juta barel untuk pekan per 8 Juni, demikian survey Reuters menunjukkan.  Di  pekan  sebelumnya,  stok  minyak turun  111.000  barel  menjadi  384.63  juta  barel,  demikisn  data  yang  dirilis  U.S.  Energy Information  Administration menunjukkan. Itu adalah penurunan pertama kalinya dalam 11 pekan terakhir. 




EURO ZONE
Euro ditutup menguat pada sesi Selasa mengikuti penguatan bursa saham dan komoditas. Namun tekanan pada euro diperkirakan masih akan bertahan,  terutama setelah imbal hasil obligasi Spanyol meningkat ke level tertingginya sejak 1999. Para investor semakin khawatir akan meningkatnya kesulitan  Spanyol untuk mengakses pasar kredit dengan biaya hutang yang tinggi.  

Menteri  Keuangan  Austria  –  Maria  Fekter  mengeluarkan  pernyataan  kontroversial,  setelah  menegaskan  bahwa  Italia  juga  diperkirakan  akan  membutuhkan  bailout  seiring  tingginya  borrowing  cost  negara  tersebut  dan  meningkatnya  deficit.  Perdana  Menteri  Italia  Mario  Monti,  menangkis  pernyataan Fekter tersebut dan menyatakan bahwa komentar Fekter sangat tidak pantas dan tidak membantu penanganan krisis.  

Pasar  saat  ini  diperkirakan  masih  akan  mengamati  perbagai  kemungkinan  dari  hasil  pemilu  Yunani  17  Juni  mendatang.  Ppartai  radikal  kiri  –  SYRIZA  diperkirakan akan bisa memenangkan pemilu, dan meningkatkan dugaan akan kemungkinan keluarnya Yunani dari Uni Eropa karena sikap partai tersebut  yang menolak pemangkasan anggaran dan bailout senilai 130 miliar euro.  

Ofisial Uni Eropa  melakukan pembahasan mengenai  upaya untuk membatasi  dampak dari kemungkinan keluarnya  Yunani dari Uni Eropa.  Diantaranya  adalah  dengan  membatasi  penarikan  dana  tunai  dari  mesin  ATM,  melakukan  pengecekan  pada  perbatasan  negara,  membentuk  lembaga  pengontrol  modal dan yang paling ekstrim adalah menangguhkan pemberlakuan kesepakatan Schengen yang berarti membatasi visa perjalanan di 26‐negara eropa,  termasuk negara yang masuk dalam Uni Eropa.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,31 persen terhadap dolar AS ke 1.2511, euro juga naik 0,54 persen terhadap yen ke 99.56 yen, dan  turun 0,32 persen terhadap sterling ke 0.8031. Sedangkan terhadap Swiss franc, euro tercatat mengalami penguatan tipis 0,02 ke level 1.2009.



U.K.
Manufacturing  output  Inggris  mencatatkan  penurunan  yang  mengejutkan  pada  bulan  April,  data  resmi  menunjukkannya  Selasa  lalu,  meningkatkan resiko makin panjangnya resesi dan menumpuk tekanan pada pengambil kebijakan untuk mengambil tindakan dalam mendorong  pertumbuhan (ekonomi).  

Bank  of  England  menjauh  dari  menginjeksi  cash  pada  perekonomian  minggu  lalu,  tetapi  pada  hari  Senin  pejabat  bank  sentral  Adam  Posen  menyebutkan kedepannya pada pembelian aset‐aset, memfokuskan pada pinjaman perusahaan.    

The Office for National Statistics mengatkan bahwa manufacturing output anjlok 0.7 persen pada bulan April setelah kenaikan 0.9 persen pada  bulan Maret, perkiraan yang mengecewakan untuk unchanged.  

House prices Inggris melorot kefase terlemahnya pada bulan Mei, meskipun outlook memburuk karena intesifnya krisis zona euro dan penjualan  tertekan sementara yang terjadi dari expiry‐nya tax holiday, sebuah survei menunjukkannya Selasa lalu. 

The  Royal  Institution  of  Chartered  Surveyors'  (RICS)  seasonally  adjusted  house  price  naik  menjadi  ‐16  dari  ‐19  pada  bulan  April,  memangkas  perkiraan para ekonom pada tingkat ‐18. 

Pemberi  kerja  Inggris  mengekspektasi  untuk  mengambil  lebih  sedikit  pekerja  pada  bulan  kedepannya,  laporan  dari  perusahaan  perekrutan  Manpower Group menunjukannya Selasa lalu, bersamaan dengan survei lainnya yang mengindikasikan bahwa pertumbuhan pada penempatan  pekerja tetap melambat pada bulan Mei.   

Sementara  itu  polling  yang  menyoroti  resiko  bahwa  penurunan  baru‐baru  ini  pada  tingkat  pengangguran  tidak  akan  bertahan,  mereka  juga  menunjukkan  beberapa  ketahanan  yang  tidak  terduga  pada  waktu  ketika  perekonomian  kembali  pada  resesi  dan  krisis  utang  zona  euro  menimbulkan bahaya yang baru.
JAPAN
Dana  Moneter  Internasional  (IMF)  menyatakan  bahwa  kurs  yen  saat  ini  overvalued  dan  bank  sentral  ‐  BOJ  seharusnya  mempertimbangkan  untuk  menempuh  pelonggaran  moneter  lanjutan.  Termasuk  diantaranya  adalah  dengan  target  untuk  memasukkan  obligasi  yang  bertenor  lebih  lama  dan  sekuritas  swasta.  Berbicara  melalui  Deputy  Managing  Director  ‐  David  Lipton,  IMF  menegaskan  bahwa  apresiasi  yen  dalam  beberapa  tahun  terakhir  dipengaruhi oleh beralihnya investasi pada instrumen safe haven, dan para analis IMF memiliki pandangan bahwa kurs yen overvalued dalam perspektif  jangka menengah. 

Kekhawatiran  investor  akan  krisis  hutang  Eropa  telah  melambungkan  kurs  yen  yang  naik  5  persen  terhadap  dolar  AS  sejak  pertengahan  Maret  silam.  Dengan prospek semakin memburuknya kondisi di Eropa, maka minat investor terhadap yen sebagai aset safe haven diperkirakan masih akan meningkat.  

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat 0,24 persen terhadap yen di 79.58, sementara itu euro juga naik 0,54 persen terhadap yen ke 99.56  yen.  Sedangkan  Aussie  dolar tercatat  melonjak  1,23  persen  terhadap yen  di  79.25  dan  sterling  juga  naik  0,85  persen  terhadap  yen ke  123.91.  




AUSTRALIA
Australia  akan  mendorong  pertumbuhan  dan  penciptaan  lapangan  kerja  bersamaan  dengan  langkah‐langkah  penghematan  pada  pertemuan  ekonomi  terbesar di dunia pekan depan, G20, di Meksiko, demikian dikatakan Perdana Menteri Australia Julia Gillard. 

Para pemimpin dari negara G‐20 akan bertemu di Meksiko pada tanggal 18 Juni dengan ekonomi global berada dalam kondisi yang paling rapuh karena  buruknya  krisis  keuangan  tahun  2008.  Pertemuan  tersebut  dimulai  satu  hari  setelah  pemilihan  penting  di  Yunani,  menyusul  anggota  parlemen  Yunani  berupaya membentuk pemerintah baru untuk tetap dalam keanggotaan mata uang Eropa atau malah melakukan langkah‐langkah yang bisa menyebabkan  negara tersebut keluar dari keanggotaan zona euro. 

Ketidakpastian politik di Yunani, serta krisis perbankan di Spanyol, terancam meluas ke perlambatan global yang mempengaruhi tidak hanya Eropa tetapi  juga AS dan Cina, sebagai mitra perdagangan terbesar Australia. 

Gubernur  Bank  Sentral  Australia  Glenn  Stevens  akan  berbicara  pada  KTT  Brisbane  pada  hari  Rabu  ini  pukul  9.10  waktu  setempat.  Bank  sentral  telah  memangkas suku bunga sebesar 125 basis poin menjadi 3,5% sejak November dalam upaya untuk meningkatkan aktivitas dan kepercayaan bisnis, menyusul  lemahnya sektor ekonomi di luar sektor pertambangan dalam beberapa waktu terakhir. 

Aussie terlihat mengalami rebound meskipun masih terbatas seiring masih tertekannya minat terhadap aset‐aset beresiko. Naiknya yield obligasi Spanyol  dan Italia, keprihatinan terhadap prospek bailout perbankan Spanyol, dan pemilu Yunani yang akan segera digelar, kesemuanya telah memicu tertekannya  sentimen pada aset beresiko. 

Setelah koreksi tertahan di sekitar $0.9850‐an, Aussie berhasil rebound dan bertengger di atas areal $0.9900. Namun jika kondisi ekonomi Eropa kembali  terguncang, maka Aussie berpotensi kembali melemah.  




SWISS
Pemerintah  Swiss  menaikkan  proyeksi  pertumbuhan  ekonomi  tahun  2012  menyusul  besarnya  permintaan  domestik  telah  membantu  mengatasi tertekannya ekspor akibat kuatnya nilai tukar Swiss franc, meskipun memburuknya krisis zona euro memiliki potensi untuk  menghambat momentum. 

Switzerland's State Secretariat for Economics (SECO) saat ini memprediksi ekonomi akan tumbuh 1.4% di tahun 2012, naik dari proyeksi  Maret di 0.8%. SECO juga memprediksi inflasi berada di level ‐0.4% tahun ini, sebuah proyeksi yang tidak berubah dari sebelumnya. 

Swiss  National  Bank  (SNB),  yang  akan  menggelar  sidang  regulernya  hari  Kamis  besok,  juga  diprediksi  akan  menaikkan  proyeksi  pertumbuhan  ekonomi  dari  “hampir  1%”  menyusul  suksesnya  langkah  pembatasan  pada  penguatan  nilai  tukar  mata  uangnya  yang  diberlakukan sejak September lalu guna melindungi ekonomi dalam negeri dari kemungkinan deflasi dan resesi. 

Menurut jajak pendapat Reuters terhadap sejumlah ekonom, SNB kemungkinan akan merevisi pandangan pertumbuhan ekonomi untuk  2012 menjadi 1,3%. SNB juga diprediksi akan menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan patokan maksimum franc pada  1.20 per euro yang dimaksudkan untuk menangkal resesi.