US & GLOBAL
• Bursa saham dunia naik Selasa lalu karena saham‐saham yang anjlok menarik perhatian para trader dan euro menguat setelah rangkaian pelemahan tiga harinya, tetapi kenaikan euro dibatasi tingginya yield dari obligasi Spanyol dari berlanjutnya kekhawatiran mengenai efektivitas bailout perbankan Spanyol dan bayangan pemilu Yunani.
• Pada penutupannya di bursa New York, indeks Dow Jones industrial average <.DJI> naik 162.57 poin, atau 1.31 persen, ke level 12,573.80. Indeks S&P 500 <.SPX> bertambah 15.25 poin, atau 1.17 persen, ke level 1,324.18. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> meningkat 33.34 poin, atau 1.19 persen, ke level 2,843.07.
• Indeks MSCI's world equity <.MIWD00000PUS> menguat 0.7 persen dan indeks saham‐saham blue‐chip Euro STOXX 50 <.STOXX50E> ditutup meningkat 0.27 persen.
• Perhatian pada pemilu Yunani hari Minggu ini akan membawa partai berkuasa menentang pada rencana bailout‐nya sendiri dan kekuatan yang memaksa keluar dari zona euro telah dihidupkan kembali oleh laporan pejabat Uni Eropa yang mempertimbangkan cara‐cara untuk menangani dampak dari kejadian tersebut.
• Harga Treasuries AS melorot karena investor bersiap untuk penjualan baru dari obligasi bertenor jangka panjang pada Rabu dan Kamis ini, dengan akselerasi penurunan setelah lelang obligasi bertenor tiga tahun menggambarkan secara relatif pelemahan permintaan.
• Euro berada diatas level $1.25 <EUR=> untuk naik lebih dari 0.3 persen dalam hariannya versus the greenback. Penguatan secara relatif pada mata uang tunggal terlihat karena Pemilu Yunani didepannya.
• Emas naik dalam rangkaian tiga harinya Selasa lalu karena aksi beli logam mulia dan akumulasi dari perkiraan bullish yang berhubungan dengan ketidakpastian berkenaan dengan krisis utang zona euro yang membantu logam mulai recover dari penurunan awalnya. Spot emas <XAU=> menguat 0.6 persen ke level $1,605.10 per ons pada pukul 2:32 p.m. EDT (1832 GMT), kenaikan terbesar hariannya sejak 1 Juni.
• Harga Brent crude melorot dan U.S. crude sedikit menguat Selasa lalu karena meluasnya perdagangan yang bereaksi pada data yang menunjukkan penurunan pada cadangan AS karena bertahannya krisis utang zona euro akan menekan permintaan oil. Brent crude <LCOc1> turun 86 sen untuk di settle ke level $97.15 per barrel, rangkaian pelemahan dalam penutupannya empat hari dan settlement terendahnya sejak Januari 2011. U.S. crude <CLc1> naik 62 sen untuk di settle ke level $83.32 per barrel, setelah anjlok ke level $81.07, harga intraday terendahnya sejak 6 Okt., tetapi hanya 4 sen dibawah level terendah Senin sebelumnya.
GOLD & COMMODITIES
• Emas naik sekitar 1% pada hari Selasa, menyusul maraknya aksi beli dan akumulasi dari pandangan bullish terkait masalah krisis utang Eropa. Emas yang telah menyimpang jauh dari korelasi positif dengan aset berisiko di sesi sebelumnya, mencatat penguatan seiring naiknya ekuitas AS dan euro setelah mereka terkoreksi di hari Senin ketika investor memandang besaran bailout untuk perbankan Spanyol terlalu kecil.
• Emas spot tercatat naik 1.1% ke $1,613.09 per ounce, mencatat kenaikan 1 hari terbesarnya sejak 1 Juni dan sekaligus kenaikan dalam 3 hari berturut‐turut. Sedangkan untuk emas berjangka pengiriman Agustus naik $17.80 per ounce di $1,614.60.
• Kenaikan emas di hari Selasa telah mengangkatnya di atas areal SMA‐50 (pergerakan rata‐rata selama 50 hari) yang saat ini berada di sekitar 1613 per ounce. Emas sebelumnya telah berada di bawah areal resistance SMA‐50 dalam 3 bulan terakhir.
OIL & COMMODITIES
• Minyak berjangka Brent jatuh di hari Selasa dipicu kekhawatiran meluasnya krisis utang Eropa akan menurunkan minat pada permintaan minyak, sementara harga minyak mentah AS berhasil naik.
• Pergerakan minyak terlihat fluktuatif dimana minyak tertekan oleh ekspektasi bahwa Arab Saudi berniat untuk mempertahankan kuota produksinya meskipun harga minyak belakangan ini menurun dan OPEC meminta untuk menurunkan produksi minyaknya menjelang dilakukan pertemuan di Wina, Austria pada hari Kamis.
• Harga minyak mentah AS rebound setelah terjatuh ke level terendah 2012 yang baru, kemudia bergerak di aatas level support $81 per barel untuk ketiga kalinya sejak 4 Juni. Kuatnya indeks saham berjangka dan bursa Wall Street yang dibuka menguat telah membantu mengangkat harga minyak. Sedangkan minyak Brent juga berhasil bertahan di atas level low 2012 di $95.63 yang dicapai pada 4 Juni.
• Brent crude <LCOc1> merosot 86 sen atau 0.88% ke $97.14 per barel, level penutupan terendahnya sejak 25 Januari 2011 ketika harga ditutup di level $95.25. Sedangkan U.S. crude <CLc1> naik 62 sen atau 0.75% ke $83.32 per barel, setelah terkoreksi ke intraday low $81.07, level terendahnya sejak 6 Oktober.
• Sementara itu, U.S. Energy Information Administration (EIA) memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak tahun 2012 sebesar 150.000 menjadi 810.000 barel per hari (bpd), namun menaikkan proyeksi untuk produksi minyak dari negara‐negara di luar Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). EIA menaikkan proyeksi pertumbuhan produksi minyak non‐OPEC di tahun 2012 sebesar 120.000 bpd menjadi 800.000 bpd, mencatat total produksi minyak non‐OPEC menjadi 52.72 juta bpd.
• Stok minyak mentah AS diprediksi turun di pekan lalu untuk kedua kalinya secara berturut‐turut akibat turunnya impor. Stok minyak diprediksi turun 1.4 juta barel untuk pekan per 8 Juni, demikian survey Reuters menunjukkan. Di pekan sebelumnya, stok minyak turun 111.000 barel menjadi 384.63 juta barel, demikisn data yang dirilis U.S. Energy Information Administration menunjukkan. Itu adalah penurunan pertama kalinya dalam 11 pekan terakhir.
EURO ZONE
• Euro ditutup menguat pada sesi Selasa mengikuti penguatan bursa saham dan komoditas. Namun tekanan pada euro diperkirakan masih akan bertahan, terutama setelah imbal hasil obligasi Spanyol meningkat ke level tertingginya sejak 1999. Para investor semakin khawatir akan meningkatnya kesulitan Spanyol untuk mengakses pasar kredit dengan biaya hutang yang tinggi.
• Menteri Keuangan Austria – Maria Fekter mengeluarkan pernyataan kontroversial, setelah menegaskan bahwa Italia juga diperkirakan akan membutuhkan bailout seiring tingginya borrowing cost negara tersebut dan meningkatnya deficit. Perdana Menteri Italia Mario Monti, menangkis pernyataan Fekter tersebut dan menyatakan bahwa komentar Fekter sangat tidak pantas dan tidak membantu penanganan krisis.
• Pasar saat ini diperkirakan masih akan mengamati perbagai kemungkinan dari hasil pemilu Yunani 17 Juni mendatang. Ppartai radikal kiri – SYRIZA diperkirakan akan bisa memenangkan pemilu, dan meningkatkan dugaan akan kemungkinan keluarnya Yunani dari Uni Eropa karena sikap partai tersebut yang menolak pemangkasan anggaran dan bailout senilai 130 miliar euro.
• Ofisial Uni Eropa melakukan pembahasan mengenai upaya untuk membatasi dampak dari kemungkinan keluarnya Yunani dari Uni Eropa. Diantaranya adalah dengan membatasi penarikan dana tunai dari mesin ATM, melakukan pengecekan pada perbatasan negara, membentuk lembaga pengontrol modal dan yang paling ekstrim adalah menangguhkan pemberlakuan kesepakatan Schengen yang berarti membatasi visa perjalanan di 26‐negara eropa, termasuk negara yang masuk dalam Uni Eropa.
• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,31 persen terhadap dolar AS ke 1.2511, euro juga naik 0,54 persen terhadap yen ke 99.56 yen, dan turun 0,32 persen terhadap sterling ke 0.8031. Sedangkan terhadap Swiss franc, euro tercatat mengalami penguatan tipis 0,02 ke level 1.2009.
U.K.
• Manufacturing output Inggris mencatatkan penurunan yang mengejutkan pada bulan April, data resmi menunjukkannya Selasa lalu, meningkatkan resiko makin panjangnya resesi dan menumpuk tekanan pada pengambil kebijakan untuk mengambil tindakan dalam mendorong pertumbuhan (ekonomi).
• Bank of England menjauh dari menginjeksi cash pada perekonomian minggu lalu, tetapi pada hari Senin pejabat bank sentral Adam Posen menyebutkan kedepannya pada pembelian aset‐aset, memfokuskan pada pinjaman perusahaan.
• The Office for National Statistics mengatkan bahwa manufacturing output anjlok 0.7 persen pada bulan April setelah kenaikan 0.9 persen pada bulan Maret, perkiraan yang mengecewakan untuk unchanged.
• House prices Inggris melorot kefase terlemahnya pada bulan Mei, meskipun outlook memburuk karena intesifnya krisis zona euro dan penjualan tertekan sementara yang terjadi dari expiry‐nya tax holiday, sebuah survei menunjukkannya Selasa lalu.
• The Royal Institution of Chartered Surveyors' (RICS) seasonally adjusted house price naik menjadi ‐16 dari ‐19 pada bulan April, memangkas perkiraan para ekonom pada tingkat ‐18.
• Pemberi kerja Inggris mengekspektasi untuk mengambil lebih sedikit pekerja pada bulan kedepannya, laporan dari perusahaan perekrutan Manpower Group menunjukannya Selasa lalu, bersamaan dengan survei lainnya yang mengindikasikan bahwa pertumbuhan pada penempatan pekerja tetap melambat pada bulan Mei.
• Sementara itu polling yang menyoroti resiko bahwa penurunan baru‐baru ini pada tingkat pengangguran tidak akan bertahan, mereka juga menunjukkan beberapa ketahanan yang tidak terduga pada waktu ketika perekonomian kembali pada resesi dan krisis utang zona euro menimbulkan bahaya yang baru.
JAPAN
• Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan bahwa kurs yen saat ini overvalued dan bank sentral ‐ BOJ seharusnya mempertimbangkan untuk menempuh pelonggaran moneter lanjutan. Termasuk diantaranya adalah dengan target untuk memasukkan obligasi yang bertenor lebih lama dan sekuritas swasta. Berbicara melalui Deputy Managing Director ‐ David Lipton, IMF menegaskan bahwa apresiasi yen dalam beberapa tahun terakhir dipengaruhi oleh beralihnya investasi pada instrumen safe haven, dan para analis IMF memiliki pandangan bahwa kurs yen overvalued dalam perspektif jangka menengah.
• Kekhawatiran investor akan krisis hutang Eropa telah melambungkan kurs yen yang naik 5 persen terhadap dolar AS sejak pertengahan Maret silam. Dengan prospek semakin memburuknya kondisi di Eropa, maka minat investor terhadap yen sebagai aset safe haven diperkirakan masih akan meningkat.
• Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat 0,24 persen terhadap yen di 79.58, sementara itu euro juga naik 0,54 persen terhadap yen ke 99.56 yen. Sedangkan Aussie dolar tercatat melonjak 1,23 persen terhadap yen di 79.25 dan sterling juga naik 0,85 persen terhadap yen ke 123.91.
AUSTRALIA
• Australia akan mendorong pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja bersamaan dengan langkah‐langkah penghematan pada pertemuan ekonomi terbesar di dunia pekan depan, G20, di Meksiko, demikian dikatakan Perdana Menteri Australia Julia Gillard.
• Para pemimpin dari negara G‐20 akan bertemu di Meksiko pada tanggal 18 Juni dengan ekonomi global berada dalam kondisi yang paling rapuh karena buruknya krisis keuangan tahun 2008. Pertemuan tersebut dimulai satu hari setelah pemilihan penting di Yunani, menyusul anggota parlemen Yunani berupaya membentuk pemerintah baru untuk tetap dalam keanggotaan mata uang Eropa atau malah melakukan langkah‐langkah yang bisa menyebabkan negara tersebut keluar dari keanggotaan zona euro.
• Ketidakpastian politik di Yunani, serta krisis perbankan di Spanyol, terancam meluas ke perlambatan global yang mempengaruhi tidak hanya Eropa tetapi juga AS dan Cina, sebagai mitra perdagangan terbesar Australia.
• Gubernur Bank Sentral Australia Glenn Stevens akan berbicara pada KTT Brisbane pada hari Rabu ini pukul 9.10 waktu setempat. Bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 125 basis poin menjadi 3,5% sejak November dalam upaya untuk meningkatkan aktivitas dan kepercayaan bisnis, menyusul lemahnya sektor ekonomi di luar sektor pertambangan dalam beberapa waktu terakhir.
• Aussie terlihat mengalami rebound meskipun masih terbatas seiring masih tertekannya minat terhadap aset‐aset beresiko. Naiknya yield obligasi Spanyol dan Italia, keprihatinan terhadap prospek bailout perbankan Spanyol, dan pemilu Yunani yang akan segera digelar, kesemuanya telah memicu tertekannya sentimen pada aset beresiko.
• Setelah koreksi tertahan di sekitar $0.9850‐an, Aussie berhasil rebound dan bertengger di atas areal $0.9900. Namun jika kondisi ekonomi Eropa kembali terguncang, maka Aussie berpotensi kembali melemah.
SWISS
• Pemerintah Swiss menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2012 menyusul besarnya permintaan domestik telah membantu mengatasi tertekannya ekspor akibat kuatnya nilai tukar Swiss franc, meskipun memburuknya krisis zona euro memiliki potensi untuk menghambat momentum.
• Switzerland's State Secretariat for Economics (SECO) saat ini memprediksi ekonomi akan tumbuh 1.4% di tahun 2012, naik dari proyeksi Maret di 0.8%. SECO juga memprediksi inflasi berada di level ‐0.4% tahun ini, sebuah proyeksi yang tidak berubah dari sebelumnya.
• Swiss National Bank (SNB), yang akan menggelar sidang regulernya hari Kamis besok, juga diprediksi akan menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari “hampir 1%” menyusul suksesnya langkah pembatasan pada penguatan nilai tukar mata uangnya yang diberlakukan sejak September lalu guna melindungi ekonomi dalam negeri dari kemungkinan deflasi dan resesi.
• Menurut jajak pendapat Reuters terhadap sejumlah ekonom, SNB kemungkinan akan merevisi pandangan pertumbuhan ekonomi untuk 2012 menjadi 1,3%. SNB juga diprediksi akan menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan patokan maksimum franc pada 1.20 per euro yang dimaksudkan untuk menangkal resesi.