title cover

title cover

Friday, February 1, 2013

Headline News 01.02.13


US & GLOBAL
Euro  menguat  pada  hari  Kamis  untuk  ketiga  kalinya  secara  berturut‐turut  terhadap  dolar  dan  mencatat  performa  bulanan  terbaiknya  selama lebih dari setahun terakhir, sementara bursa saham AS turun menyusul investor menunggu rilis data ketenagakerjaan AS pada hari  Jumat ini. Data ekonomi AS memberikan gambaran beragam. Data untuk barometer aktifitas bisnis di wilayah U.S. Midwest naik di bulan  Januari ke level terkuatnya sejak April, namun data sebelumnya menunjukkan adanya kenaikan pada jobless claims di pekan lalu. 

Turunnya data penjualan ritel Jerman awalnya sempat menekan euro, namun tren bullish euro kembali berlanjut selama perdagangan  New  York.  Mata  uang  tunggal  Eropa  mencatat  performa  bulan  terbaiknya  selama  15  bulan  terakhir  terhadap  dolar,  sebuah  indikasi  meningkatnya  pemulihan  ekonomi  di  zona  euro  dan  sektor  perbankan  membantu  penguatan  euro.  Euro  menembus  level  puncak  di  $1.3593  pada  hari  Kamis  sebelum  memangkas  keuntungannya.  Janji  The  Fed  untuk  men‐support  ekonomi  terus  menekan  dolar.  Euro  terakhir tercatat di $1.3570, atau naik 2.9% bulan ini terhadap dolar, kinerja bulan terbaiknya sejak Oktober 2011. Sementara itu, dolar  mencatat level tertinggi 2‐1/2 tahun yang baru terhadap yen. 

Kenaikan belakangan ini pada aset beresiko seperti ekuitas, komoditas dan obligasi telah mereda setelah mencatat kenaikan tajamnya  dalam 6 bulan terakhir. Pertumbuhan di negara berkembang seperti China telah meningkat dan kekhawatiran akan runtuhnya euro telah  ditenangkan oleh Bank Sentral Eropa. 

Data  hari  Rabu  lalu  menunjukkan  PDB  AS  turun  0.1%,  kontras  dengan  ekspektasi  terjadi  kenaikan,  meskipun  Federal  Reserve  mengindikasikan  kontraksi  tersebut  cenderung  singkat  dan  mengulangi  janjinya  untuk  terus  mendukung  perekonomian.  Namun  fokus  investor  saat  ini  tertuju  pada  data  non‐farm  payrolls  yang  akan  dirilis  nanti  malam  yang  diprediksi  terjadi  penambahan  pekerjaan  sebanyak 160.000 di bulan Januari setelah mencatat kenaikan 155.000 di bulan Desember sebelumnya. 

Dow Jones industrial average <.DJI> turun 49.84 poin atau 0.36% di 13,860.58. Standard & Poor's 500 Index  <.SPX> turun 3.85 poin atau  0.26% di 1,498.11. Sedangkan Nasdaq Composite Index  <.IXIC> turun 0.18 poin aatau 0.01% di 3,142.13.   

Indeks S&P 500 naik 5.1% di bulan Januari, mencatat bulan terbaiknya sejak Oktober 2011 dan sebagai Januari terbaiknya sejak 1997. 

Indeks saham Eropa FTSEurofirst 300 <.FTEU3> turun 0.6% dengan MSCI world index <.MIWD00000PUS> turun 0.2%. Laporan perolehan  laba yang mengecewakan dari AstraZeneca dan Royal Dutch Shell jugab turut memberi sentimen negatif di pasar.  Turunnya penjualan  ritel Jerman, kondisi stagnan pada belanja konsumen Perancis, dan kerugian kuartalan yang besar pada Deutsche Bank telah meredupkan  harapan akan bangkitnya bursa saham Eropa, yang telah mencatat penurunan harian terbesarnya tahun ini di hari Rabu lalu. Indeks saham  tersebut masih tercatat naik 3.7% di bulan Januari. 

Harga emas dilaporkan turun ke $1,660.40 per ons setelah menembus level tertinggi 1 pekan pada hari Rabu. 

Sementara untuk obligasi berjangka Jerman (Bund futures) memangkas keuntungannya pada hari Kamis. Bund futures <FGBLc1> terakhir  tercatat naik 40 poin di 141.83, setelah mencatat intraday high di 142.17. Sedangkan Treasury AS bergerak fluktuatif sehari setelah The  Fed  mengatakan  akan  melanjutkan  program  pembelian  obligasi  seiring  dengan  pemulihan  ekonomi  yang  sementara  ini  terhambat.Treasury tenor 10 tahun naik 2/32 dengan yield di 1.9831%. 

Harga minyak berjangka Brent naik ke level tertinggi 3 bulan, melebarkan preminya atas minyak mentah AS, disebabkan kekhawatiran  terhadap  naiknya  stok  minyak  mentah  di  wilayah  U.S.  Midwest.  Spread  Brent  terhadap  minyak  mentah  AS  melonjak  ke  $18  per  barel  untuk pertama kalinya sejak awal Januari. Pelaku pasar mengutip kekhawatiran mengenai stok minyak di Cushing, Oklahoma yang telah  mendorong ke rekor tertinggi. Brent naik 65 sen di $115.55 per barel, level penutupan tertingginya sejak medio Oktober, menembus level  intraday high di $115.76. Selama bulan Januari, Brent telah naik $4.44 atau 0.4%. Spread antara Brent dan minyak mentah AS sebesar  $18.06 menyusul harga minyak mentah AS turun 45 sen ke $97.49 per barel, setelah menembus level tertinggi selama lebih dari 4 bulan.  Selama bulan Januari, minyak mentah telah naik $5.67, atau 6.17%.   


GOLD & COMMODITIES
Emas tertekan hampir 1% Kamis kemarin akibat technical selling pasca kenaikan hari Rabu sebelumnya. Selain itu tekanan jual tersebut  juga  terjadi  seiring  dengan  semakin  dekatnya  rilis  data  tenaga  kerja  AS  Jumat  malam  nanti,  yang  dapat  menjadi  indikasi  lebih  lanjut  mengenai sikap the Fed ke depan terhadap kebijakan moneternya – apakah akan membatasi QE atau terus melanjutkannya..?   

Rabu sebelumnya, emas rally hingga ke level tertingginya selama 2 pekan di atas $1680 per ons setelah data pertumbuhan ekonomi AS  kuartal ke‐4 mengalami kontraksi untuk pertama kalinya sejak masa resesi 2007‐2009 lalu.  Bahkan emas juga masih mempertahankan  kenaikannya setelah sidang moneter the Fed Kamis dini hari (WIB) memutuskan mempertahankan program pembelian obligasi senilai $85  milyar/bulan.  Namun  di  hari  Kamis  tekanan  jual  berkembang  di  sesi  NY  semalam  sehingga  menekannya  kembali  ke  areal  1657.54.  Menurut sejumlah kalangan tekanan jual ini juga dipicu oleh rilis optimis data personal income dan Chicago PMI AS, yang membuat pelaku  pasar menjauh kembali dari aset safe‐haven emas. 

Emas masih potensial mengalami kenaikan namun masih perlu diamati apakah mampu menembus ke atas level psikologis $1700, yang  belakangan ini gagal dicoba saat terjadi kenaikan. 

Di pasar fisik, pembelian emas juga merosot pekan ini karena stockpiling di Cina dan pasar Asia lainnya seiring dengan mendekatnya hari  raya Imlek, serta para buyer di India masih sideline (enggan melakukan transaksi), karena inventory mereka yang masih besar. Ini menjadi  salah satu faktor yang menghambat kenaikan emas dalam jangka pendek – kecuali terjadi pembalikan sentimen dari saat ini.   


OIL & COMMODITIES
Harga minyak berjangka Brent naik ke level tertinggi 3 bulan, melebarkan preminya atas minyak mentah AS, disebabkan kekhawatiran terhadap  naiknya stok minyak mentah di wilayah U.S. Midwest. Spread Brent terhadap minyak mentah AS melonjak ke $18 per barel untuk pertama kalinya  sejak awal Januari. Pelaku pasar mengutip kekhawatiran mengenai stok minyak di Cushing, Oklahoma yang telah mendorong ke rekor tertinggi.  

Brent naik 65 sen di $115.55 per barel, level penutupan tertingginya sejak medio Oktober, menembus level intraday high di $115.76. Selama bulan  Januari, Brent telah naik $4.44 atau 0.4%. Spread antara Brent dan minyak mentah AS sebesar $18.06 menyusul harga minyak mentah AS turun 45  sen ke $97.49 per barel, setelah menembus level tertinggi selama lebih dari 4 bulan. Selama bulan Januari, minyak mentah telah naik $5.67, atau  6.17%.   

Investor  akan  mencermati  perkambangan  data  ekonomi  di  sejumlah  negara  konsumen  minyak  untuk  melihat  prospek  permintaan  minyak  kedepannya. 

Kekhawatiran terhadap masalah pasokan minyak akibat ketegangan di Timur Tengah terus memicu naiknya harga Brent, barometer utama untuk  harga  minyak  global.  Suriah  memperingatkan  pada  hari  Kamis  kemungkinan  akan  memberikan  respon  "kejutan"  atas  serangan  Israel  di  wilayahnya, dan Rusia mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional yang tak beralasan. 

Ketegangan atas rencana pengayaan uranium Iran terus meningkat setelah rencana untuk meng‐upgrade peralatan penyulingan disampaikan ke  badan nuklir PBB. Langkah tersebut bisa memungkinkan Iran untuk memperkaya uranium lebih cepat daripada  yang dilakukannya saat ini dan  meningkatkan kekhawatiran di negara‐negara Barat dan Israel mengenai tujuan program nuklir Teheran, yang mereka khawatirkan memiliki tujuan  militer. Iran mengatakan program nuklirnya bertujuan damai. 


EURO ZONE
Kamis kemarin pasar dihadapkan oleh rilis pesimis data retail sales Jerman yang sempat menghambat kenaikan euro, namun hanya bersifat sementara dan dapat dianggap koreksi wajar dari kenaikannya yang  begitu tajam sebelumnya. 

Selama ECB tidak mengungkapkan keberatannya terhadap penguatan euro, maka sulit untuk melihat tren euro saat ini untuk berubah. 
Data  retail  sales Desember  Jerman mengalami penurunan terbesarnya selama  3 tahun,  namun  pesimisme  data  tersebut  kemudian  mampu diredam  oleh optimisme  rilis  data  tenaga  kerja Jerman  periode  Januari. 

Penguatan mata uang tunggal euro secara global terjadi belakangan ini menyusul redanya kekhawatiran terhadap kerisis hutang Eropa yang mendorong investor kembali menanamkan dananya setelah tahun  lalu menariknya karena kekhawatiran resiko pecahnya Uni Eropa. 

Richard Falkenhall, analis mata uang dari SEB Stockholm, mengatakan: "The euro could rise a few more percent from here. People are not buying euros on growth prospects, the (recent) rise is more because of  investors increasing the weighting of euros in their portfolios which they had cut last year."   

Falkenhall juga memproyeksikan EURUSD akan naik ke 1.3800 di semester pertama 2013 ini namun menurutnya selama masih ada masalah di wilayah pinggiran Eropa maka sulit bagi pasangan mata uang  tersebut untuk mencapai level 1.4000. 

Di pertengahan sesi AS semalam, EURUSD mencoba mendekati areal 1.3600, dengan intraday high di 1.3593. Sementara EURJPY melanjutkan kenaikannya ke areal 124.14, level tertinggi terbarunya sejak  pertengahan Mei 2010. 


U.K.
Sterling rebound dari level terendah multi bulanannya belakangan ini terhadap dolar dan euro pada hari Kamis, namun masih diprediksi akan kembali melanjutkan koreksinya  seiring meningkatnya kekhawatiran pada ekonomi Inggris. 

Data harga rumah Inggris yang dirilis naik melampaui perkiraan di bulan Januari awalnya sempat mendorong aksi beli sterling di awal sesi London, namun penguatannya masih  dibatasi oleh kekhawatiran yang lebih luas mengenai prospek ekonomi Inggris. 

Sterling tercatat naik 0.3% terhadap dolar di sekitar $1.5860, setelah menembus level tertinggi 1 pekan di $1.5875, setelah investor melakukan aksi ambil untung pasca koreksi  sterling belakangan ini. 

Sedangkan  fokus  pekan  ini  tertuju  pada  data  PMI  manufaktur  Inggris  untuk  periode  Januari  yang  akan  dirilis  pada  hari  Jumat.  Data  ini  akan  memberikan  indikasi  mengenai  performa  ekonomi  Inggris  di  awal  tahun  2013  ini.  Jika  data  dirilis  buruk  maka  berpotensi  menekan  sterling.  Juga  yang  berpotensi  menekan  sterling  berikutnya  adalah  kemungkinan downgrade peringkat kredit triple‐A Inggris menyusul target utang Inggris belum kunjung tercapai. 


JAPAN
Janji  the  Fed,  seperti  telah  diperkirakan,  untuk  melanjutkan  dukungan  terhadap  kebijakan  moneter  yang  ultra‐longgar,  serta  kontraksi  GDP  Q4  AS  telah  menyebabkan  tertahannya kenaikan dollar AS terhadap yen Kamis kemarin. 

Sementara komentar dari wakil gubernur BoJ, Hirohide Yamaguchi, yang kembali memperkuat prospek langkah pelonggaran moneter agresif untuk mencapai target inflasi 2%, di  sisi lain membatasi koreksi dollar/yen, sehingga pasangan mata uang tersebut bergerak dalam kisaran yang relative sempit kemarin. 

USDJPY telah mencapai kenaikan ke level tertingginya selama 2,5 tahun di 91.40 pada Rabu lalu, dan pada hari Kamis kenaikan pasangan mata uang tersebut tertahan di areal  91.36, setelah terkoreksi ke areal 90.76 sebelumnya. 


AUSTRALIA
Aussie  dollar  ke  level  terlemahnya  selama  13  bulan  terhadap  euro  di  1.3069  Kamis  kemarin  dipicu  oleh  penguatan  euro  secara  global  menyusul  indikasi  stabilitas  system  keuangan  dan  ekonomi zona euro.  

Penguatan euro kembali berkembang setelah rilis positif data tenaga kerja Jerman – yang meredam rilis pesimis data retail sales sebelumnya pada Kamis kemarin. Dukungan buat euro juga  diperoleh dari hasil sidang moneter The Fed AS Rabu lalu yang belum akan mengakhiri program stimulusnya untuk menunjang pemulihan ekonomi AS – yang merupakan sentimen negatif  untuk dolar AS. 

Fokus para pelaku pasar Aussie dollar kali ini akan tertuju pada rilis data PPI, PMI dan house price Australia, meskipun fokus terbesar akan tertuju pada data manufaktur Cina dan tenaga kerja  AS pada Jumat ini. Rilis optimis di atas perkiraan akan mendukung meningkatnya demand Aussie dollar, karena higher‐yield‐nya.    

Aussie dollar tercatat telah bergerak mendekati level terkuatnya sejak Agustus 2008 terhadap yen, di sekitar 95.40. Sementara AUDUSD bergerak datar setelah mencoba menembus ke bawah  1.0400 Kamis kemarin – yakni di level terendah 1 bulan di 1.0382. 

Dari  basis  technical  perlu  diwaspadai  support  1.0342,  yang  apabila  efektif  masih  akan  mendukung  upaya  kenaikan  kembali  ke  atas  1.0500.  Sebaliknya,  jika  1.0342  tembus  maka  potensial  penurunan lebih besar bisa saja terjadi.


SWISS
Franc Swiss menguat terhadap euro dan mencetak level tertinggi yang baru untuk tahun ini terhadap dolar setelah The Fed mempertahankan rencana stimulus pembelian obligasi  pada sidangnya yang berakhir Kamis dini hari kemarin. Franc secara umum bertalian erat dengan pergerakan euro sejak bank sentral Swiss (SNB) mematok nilai tukar minimum  EUR/CHF di 1.20 per euro pada bulan September 2011. Namun franc melemah ke level terendah 22 bulan di pekan lalu seiring meningkatnya optimisme pada perekonomian  Eropa.  Euro  menguat  mendekati  level  tertinggi  14  bulan  terhadap  dolar  Kamis  kemarin,  didukung  oleh  ekspektasi  bahwa  bank  sentral  AS  akan  mempertahankan  langkah  pelonggaran moneter agresifnya. 

Rilis data yang menunjukkan meningkatnya sentimen di zona euro untuk 3 bulan berturut‐turut juga menggugurkan ekspektasi terjadinya pemangkasan suku bunga oleh ECB di  pekan depan, dan hal ini memberikan dukungan lebih lanjut bagi penguatan euro. 

Investor akan mencermati data PMI Swiss hari Jumat ini untuk melihat apakah optimisme atas perekonomian zona euro akan mendukung sektor ekspor Swiss. Data diprediksi  naik ke 50.5 di bulan Januari dari 49.5 di bulan sebelumnya.  Franc menguat 0.1% terhadap dolar di sekitar 0.9097 franc dibanidngkan penutupan New York hari Rabu. Sedangkan  terhadap euro, franc Swiss bergerak stabil di sekitar 1.2355 franc.