US & GLOBAL
• Bursa saham global melanjutkan kejatuhannya pada hari Kamis dipicu kekhawatiran terhadap krisis keuangan AS, sementara euro anjlok ke level terendah 2 bulan setelah ECB menahan diri dari langkah stimulus lanjutan meskipun ekonomi menunjukkan tanda‐tanda melemah lebih lanjut. Masalah yang paling besar dihadapi pemerintahan Obama mendatang adalah yang disebut dengan 'tebing fiskal' yang merupakan kombinasi dari pajak tinggi dengan pemotongan anggaran pemerintah yang akan langsung terjadi jika tidak dicapai kesepakatan anggaran baru dengan Kongres AS pada 1 Januari 2013.
• Kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan terseret ke jurang resesi di tahun 2013 sebagai akibat dari tindakan fiskal yang signifikan telah memicu jatuhnya harga saham dan minyak pada hari Rabu sebelumnya dan pelemahannya berlanjut di hari Kamis kemarin, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq keduanya turun lebih dari 1% dan Dow juga turun hampir sama. Kenaikan ekspor AS dan penurunan lebih besar dari perkiraan dalam jumlah klaim pengangguran mingguan, meskipun terdistorsi oleh badai yang mengganggu kehidupan di daerah pesisir Timur Laut AS minggu terakhir ini, membantu menstabilkan saham AS di awal sesi. Pada hari Rabu sebelumnya indeks S&P 500 menderita kerugian harian terbesarnya sejak Juni dan Dow ditutup pada level terendahnya sejak awal Agustus. Dow Jones industrial average <.DJI> anjlok 121.41 poin atau 0.94%, di 12,811.32. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 17.02 poin atau 1.22%, di 1,377.51. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> melemah 41.70 poin atau 1.42% di 2,895.58. Whole Foods Market Inc <WFM.O> melaporkan income yang sesuai perkiraan, namun saham grosir organik dan natural terbesar AS tersebut turun 5.9% menjadi $90.31.
• FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 0.15% di 1,097.71 pada hari Kamis, level terendahnya dalam sepekan. FTSE component Siemens <SIEGn.DE> berakhir naik 1.8% di 80.27 euro per saham setelah konglomerat sektor industri Jerman tersebut melaporkan penurunan laba yang lebih kecil dari perkiraan dan mengumumkan sebuah cost‐saving plan senilai 6 milyar euro. MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> turun 0.9% di 323.78 setelah indeks Nikkei Tokyo <.N225> merosot 1.5%.
• ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya di level 0.75%, dimana telah mengecewakan pelaku pasar yang sebelumnya mengharapkan adanya pelonggaran moneter lebih lanjut menyusul komentar Presiden ECB Mario Draghi belakangan ini yang memberikan estimasi pesimis untuk prospek ekonomi zona euro. Bank sentral Inggris (BoE) juga mempertahankan suku bunganya di 0.5%. Minimnya langkah kebijakan ECB telah memicu koreksi pada euro, menyeretnya untuk melemah ke level terendah 2 bulan terhadap dolar di $1.2719. Euro terakhir bergerak di sekitar $1.2745 atau melemah 0.2%.
• Euro telah berada di bawah tekanan sebelum keputusan suku bunga ECB, meskipun parlemen Yunani menyetujui pada Kamis dini hari tadi mengenai paket penghematan yang diperlukan untuk membuka bantuan internasional dan mencegah kebangkrutan, menentang perpecahan politik dan protes kekerasan. Sementara itu, Spanyol menjual 4.8 milyar euro obligasi baru, melengkapi dana tunai yang dibutuhkan tahun ini. Ini berarti Madrid dapat bertahan lebih lama sebelum meminta bantuan internasional.
• Treasury AS tenor 10 tahun naik 8/32 dengan yield 1.6165%, sementara Bund futures Jerman naik 28 basis poin di 143.02, mendekati level intraday high.
• Di pasar komoditi, harga minyak mentah turun dari level intraday high setelah anjlok lebih dari $4 per barel pada hari Rabu sebelumnya akibat kekhawatiran minimnya permintaan untuk bahan bakar karena ekonomi AS dan Eropa sedang mengalami resesi. Brent crude <LCOc1> ditutup naik 43 sen di $107.25 per barel setelah jatuh hampir 4% di hari rabu, koreksi terdalamnya sejak Desember. Sebelumnya harga minyak Brent naik ke level intraday high di $108.17. Sedangkan untuk U.S. crude <CLc1> naik 65 sen di $85.09, setelah merugi hampir 5% di sesi sebelumnya, juga mencatat penurunan terdalamnya sejak Desember. Harga emas menguat dalam 4 hari berturut‐turut akibat kekhawatiran seputar krisis fiskal AS dan krisis utang Eropa. Harga emas spot naik 0.89% di $1,731.60 per ounce.
GOLD & COMMODITIES
• Emas di pasar spot <XAU=> menguat ke level tertinggi 3 pekan karena pelaku pasarnya masih yakin bahwa terpilihnya kembali Obama sebagai
presiden AS merupakan indikasi kelanjutan pelonggaran moneter, yang akan melemahkan dolar AS dan memicu inflasi.
• Selain itu kenaikan harga emas juga mengikuti komoditas minyak mentah dunia setelah pusat militer AS di Pentagon mengatakan bahwa pesawat
tempur Irak menembaki pesawat tanpa senjata AS di wilayah internasional pekan lalu – meskipun tembakan tersebut tidak mengenainya.
• Thomson Reuters‐Jefferies CRB index <.TRJCRB>, indicator utama pasar komoditas global, merangkak naik 0,1 persen setelah merosot hampir 2
persen hari sebelumnya – yang merupakan penurunan harian terbesar sejak 17 September.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak mentah berakhir menguat pada hari Kamis, rebound dari koreksi tajamnya di sesi sebelumnya, namun rebound terlihat
terbatas karena terhambat oleh kekhawatiran krisis utang Eropa dan krisis fiskal di AS.
• Rebound pada harga minyak mentah terjadi setelah Brent berjangka merosot hampir 4% dan minyak mentah AS anjlok hampir 5% pada
hari Rabu dipicu masalah krisis utang Eropa dan tertekannya ekonomi AS, bersamaan dengan data yang menunjukkan naiknya stok
minyak mentah mingguan AS.
• Brent crude <LCOc1> ditutup naik 43 sen di $107.25 per barel setelah jatuh hampir 4% di hari rabu, koreksi terdalamnya sejak Desember.
Sebelumnya harga minyak Brent naik ke level intraday high di $108.17. Sedangkan untuk U.S. crude <CLc1> naik 65 sen di $85.09, setelah
merugi hampir 5% di sesi sebelumnya, juga mencatat penurunan terdalamnya sejak Desember.
EURO ZONE
• Perkonomian zona euro menunjukkan hanya sedikit tanda‐tanda pemulihan menjelang tutup tahun 2012 ini, meskipun tejadi pelonggaran kondisi pasar financial,
demikian menurut Mario Draghi, presiden ECB, dalam pernyataannya usai mempertahankan level suku bunga Eropa di level 0.75% dalam sidang moneter Kamis
kemarin.
• Draghi juga menyatakan tidak akan banyak yang bisa dilakukan untuk membantu Yunani dengan beban hutangnya saat ini serta tidak menjamin Spanyol bahwa
pembelian obligasi oleh ECB untuk menekan borrowing cost‐nya.
• Ketidakjelasan nasib Yunani, meskipun voting parlemennya pekan ini menyetujui pengetatan tambahan untuk memperoleh dana bantuan dalam waktu dekat, dan
Spanyol, yang belum mau meminta bantuan pinjaman secara resmi, cenderung menekan euro terhadap dolar AS dan mata uang utama dunia lainnya belakangan ini..
U.K.
• Sterling menembus level tertinggi 5 pekan terhadap euro pada hari Kamis setelah bank sentral Inggris (BoE) mempertahankan suku bunga dan besaran
untuk program pembelian obligasi. Keputusan BoE secara umum sesuai dengan ekspektasi pasar setelah rilis data PDB‐Q3 Inggris yang lebih baik dari
perkiraan, namun penguatan sterling lebih disebabkan sejumlah investor telah mengantisipasi resiko BoE memilih untuk menambah stimulus.
• Euro terkoreksi 0.1% terhadap sterling di sekitar 0.7975 pound dibandingkan penutupan New York hari Rabu, setelah mencatat intraday low di 0.7958, level
terendahnya sejak 1 Oktober. Jika koreksi menembus level tersebut, maka berpeluang menuju level terendah September di 0.7923 pound.
Sedangkan terhadap dolar, sterling bergerak flat di sekitar $1.5980 setelah rebound dari level terendah 2 pekan di $1.5930.
• Penguatan sterling terhadap dolar nampaknya akan terbatas oleh kekhawatiran apakah pemulihan ekonomi Inggris dapat bertahan, mengingat resesi yang
dalam di zona euro sebagai mitra dagang terbesar Inggris.
• Potensi terjadinya kelumpuhan politik ketika anggota parlemen AS menegosiasikan solusi untuk "tebing fiskal" pada kenaikan pajak dan pemangkasan
belanja nampaknya juga akan menekan mata uang beresiko, termasuk sterling, dan berpotensi mengangkat mata uang aman resiko seperti dolar dan juga
yen.
JAPAN
• Machinery orders September Jepang merosot di luar dugaan karena melemahnya demand global yang menekan ekspor, sementara surplus current account
menyempit hingga ke level terendah terhitung setidaknya sejak 1985.
• “We are in the middle of a technical recession of two consecutive quarters of contraction. It’s hard for the government to do anything to get us out of recession, so
the BOJ may need to do more. The trade balance is worsening, mainly because of the deterioration of exports. The current account will turn to a deficit, possibly in
2016.” Demikian menurut Hiromichi Shirakawa, chief Japan economist pada Credit Suisse Group AG Tokyo yang sekaligus seorang mantan pejabat BoJ, sebelum data‐
data Jepang tersebut dirilis.
• Pasar akan menantikan rilis data ekonomi penting Jepang berikutnya pada pekan depan (12/Nov), yakni GDp kuartal Juli‐September yang diperkirakan akan
mengalami kontraksi 3,4% untuk basis tahunan – yang merupakan penurunan pertamanya dalam 5 kuartal terakhir – demikian ditunjukkan oleh perkiraaan rata‐rata
ekonom yang disurvei Bloomberg.
AUSTRALIA
• Data tenaga Australia Oktober dirilis di atas perkiraan, sementara tingkat penganggurannya di luar dugaan bertahan di level bulan sebelumnya (5.4%), setelah
diperkirakan akan naik ke 5.5%.
• Data tenaga kerja Australia tersebut menyoroti pertumbuhan ekonomi terbesar ke‐12 dunia tersebut, yang mengalami ekspansi 4% untuk semester pertama tahun
2012 ini didorong oleh investasi di sumber daya.
• Gubernur Bank Sentral Australia, Glenn Stevens, pada bulan lalu memutuskan untuk memangkas suku bunganya sehingga sejak November 2011, RBA telah
memangkas suku bunga total sebanyak 1.50% ‐ sementara di awal bulan ini bank sentral Australia tersebut memutuskan untuk mempertahankannya, menjelang
pemilu presiden AS diumumkan.Saat ini para trade mengantisipasi peluang hingga 58% untuk RBA memangkas suku bunganya lebih lanjut sebesar 0.25% pada
pertemuannya Desember mendatang, demikian ditunjukkan oleh hasil polling Bloomberg.
SWISS
• Franc Swiss bergerak relatif tipis euro dan juga dolar karena investor cenderung menahan diri akibat kekhawatiran terhadap krisis keuangan AS dan setelah sidang ECB
yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dan mengatakan bahwa kemungkinan tipis untuk ekonomi zona euro mengalami pemulihan sebelum akhir
tahun. Euro melemah tipis terhadap franc Swiss ke 1.2057 franc dibandingkan penutupan New York hari Rabu. Sedangkan dolar menguat tipis terhadap franc Swiss ke
sekitar 0.9463 franc.
• Presiden ECB Mario Draghi, dalam konferensi pers setelah keputusan bank untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil pada 0.75% mengatakan bank sentral
tidak bisa berbuat lebih banyak lagi untuk membantu Yunani dengan beban utangnya dan juga tidak memberikan jaminan bagi Spanyol bahwa pembelian obligasi ECB
akan menurunkan biaya pinjaman.
• Adapun data hari Kamis kemarin menunjukkan tingkat pengangguran Swiss dalam basis non‐seasonally adjusted naik ke 2.9% di bulan Oktober dari 2.8% di bulan
September sebelumnya. Sedangkan dalam basis seasonally adjusted naik ke 3.0% dari 2.9% sebelumnya.