title cover

title cover

Friday, November 9, 2012

Headline News 09.11.12


US & GLOBAL
Bursa saham global melanjutkan kejatuhannya pada hari Kamis dipicu kekhawatiran terhadap krisis keuangan AS, sementara euro anjlok ke level  terendah 2 bulan setelah ECB menahan diri dari langkah stimulus lanjutan meskipun ekonomi menunjukkan tanda‐tanda melemah lebih lanjut.  Masalah yang paling besar dihadapi pemerintahan Obama mendatang adalah yang disebut dengan 'tebing fiskal' yang merupakan kombinasi dari  pajak tinggi dengan pemotongan anggaran pemerintah yang akan langsung terjadi jika tidak dicapai kesepakatan anggaran baru dengan Kongres  AS pada 1 Januari 2013.  

Kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan terseret ke jurang resesi di tahun 2013 sebagai akibat dari tindakan fiskal yang signifikan telah memicu  jatuhnya harga saham dan minyak pada hari Rabu sebelumnya dan pelemahannya berlanjut di hari Kamis kemarin, dengan indeks S&P 500 dan  Nasdaq keduanya turun lebih dari 1% dan Dow juga turun hampir sama. Kenaikan ekspor AS dan penurunan lebih besar dari perkiraan dalam  jumlah  klaim  pengangguran  mingguan,  meskipun  terdistorsi  oleh  badai  yang mengganggu  kehidupan  di  daerah  pesisir  Timur  Laut AS minggu  terakhir ini, membantu menstabilkan saham AS di awal sesi. Pada hari Rabu sebelumnya indeks S&P 500 menderita kerugian harian terbesarnya  sejak Juni dan Dow ditutup pada level terendahnya sejak awal Agustus. Dow Jones industrial average <.DJI> anjlok 121.41 poin atau 0.94%, di  12,811.32. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 17.02 poin atau 1.22%, di 1,377.51. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC>  melemah 41.70 poin atau 1.42% di 2,895.58.  Whole Foods Market Inc <WFM.O> melaporkan income yang sesuai perkiraan, namun saham grosir  organik dan natural terbesar AS tersebut turun 5.9% menjadi $90.31. 

FTSE  Eurofirst  300  index  <.FTEU3>  ditutup  melemah  0.15%  di  1,097.71  pada  hari  Kamis,  level  terendahnya  dalam  sepekan.  FTSE  component  Siemens <SIEGn.DE> berakhir naik 1.8% di 80.27 euro per saham setelah konglomerat sektor industri Jerman tersebut melaporkan penurunan  laba  yang  lebih  kecil  dari  perkiraan  dan  mengumumkan  sebuah  cost‐saving  plan  senilai  6  milyar  euro.  MSCI  world  equity  index  <.MIWD00000PUS> turun  0.9% di 323.78 setelah indeks  Nikkei Tokyo <.N225> merosot 1.5%.  

ECB  memutuskan  untuk  mempertahankan  suku  bunganya  di  level  0.75%,  dimana  telah  mengecewakan  pelaku  pasar  yang  sebelumnya  mengharapkan  adanya  pelonggaran  moneter  lebih  lanjut  menyusul  komentar  Presiden  ECB  Mario  Draghi  belakangan  ini  yang  memberikan  estimasi pesimis untuk prospek ekonomi zona euro. Bank sentral Inggris (BoE) juga mempertahankan suku bunganya di 0.5%. Minimnya langkah  kebijakan ECB telah memicu koreksi pada euro, menyeretnya untuk melemah ke level terendah 2 bulan terhadap dolar di $1.2719. Euro terakhir  bergerak di sekitar $1.2745 atau melemah 0.2%. 

Euro  telah  berada  di  bawah  tekanan  sebelum  keputusan  suku  bunga  ECB,  meskipun  parlemen  Yunani  menyetujui  pada  Kamis  dini  hari  tadi  mengenai  paket penghematan  yang  diperlukan  untuk membuka  bantuan  internasional  dan  mencegah  kebangkrutan,  menentang  perpecahan  politik dan protes kekerasan. Sementara itu, Spanyol menjual 4.8 milyar euro obligasi baru, melengkapi dana tunai yang dibutuhkan tahun ini. Ini  berarti Madrid dapat bertahan lebih lama sebelum meminta bantuan internasional. 

Treasury  AS  tenor  10  tahun  naik  8/32  dengan  yield  1.6165%,  sementara  Bund  futures  Jerman  naik  28  basis  poin  di  143.02,  mendekati  level  intraday high

Di pasar komoditi, harga minyak mentah turun dari level intraday high setelah anjlok lebih dari $4 per barel pada hari Rabu sebelumnya akibat  kekhawatiran minimnya permintaan untuk bahan bakar karena ekonomi AS dan Eropa sedang mengalami resesi. Brent crude <LCOc1> ditutup  naik 43 sen di $107.25 per barel setelah jatuh hampir 4% di hari rabu, koreksi terdalamnya sejak Desember. Sebelumnya harga minyak Brent naik  ke level intraday high di $108.17. Sedangkan untuk U.S. crude <CLc1> naik 65 sen di $85.09, setelah merugi hampir 5% di sesi sebelumnya, juga  mencatat penurunan terdalamnya sejak Desember.   Harga emas menguat dalam 4 hari berturut‐turut akibat kekhawatiran seputar krisis fiskal AS dan krisis utang Eropa. Harga emas spot naik 0.89%  di $1,731.60 per ounce.  


GOLD & COMMODITIES
Emas di pasar spot <XAU=> menguat ke level tertinggi 3 pekan karena pelaku pasarnya masih yakin bahwa terpilihnya kembali Obama sebagai 
presiden AS merupakan indikasi kelanjutan pelonggaran moneter, yang akan melemahkan dolar AS dan memicu inflasi. 

Selain itu kenaikan harga emas juga mengikuti komoditas minyak mentah dunia setelah pusat militer AS di Pentagon mengatakan bahwa pesawat 
tempur Irak menembaki pesawat tanpa senjata AS di wilayah internasional pekan lalu – meskipun tembakan tersebut tidak mengenainya.  

Thomson Reuters‐Jefferies CRB index <.TRJCRB>, indicator utama pasar komoditas global, merangkak naik 0,1 persen setelah merosot hampir 2 
persen hari sebelumnya – yang merupakan penurunan harian terbesar sejak 17 September.  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak mentah berakhir menguat pada hari Kamis, rebound dari koreksi tajamnya di sesi sebelumnya, namun rebound terlihat 
terbatas karena terhambat oleh kekhawatiran krisis utang Eropa dan krisis fiskal di AS. 

Rebound pada harga minyak mentah terjadi setelah Brent berjangka merosot hampir 4% dan minyak mentah AS anjlok hampir 5% pada 
hari  Rabu  dipicu  masalah  krisis  utang  Eropa  dan  tertekannya  ekonomi  AS,  bersamaan  dengan  data  yang  menunjukkan  naiknya  stok 
minyak mentah mingguan AS. 

Brent crude <LCOc1> ditutup naik 43 sen di $107.25 per barel setelah jatuh hampir 4% di hari rabu, koreksi terdalamnya sejak Desember. 
Sebelumnya harga minyak Brent naik ke level intraday high di $108.17. Sedangkan untuk U.S. crude <CLc1> naik 65 sen di $85.09, setelah 
merugi hampir 5% di sesi sebelumnya, juga mencatat penurunan terdalamnya sejak Desember.  

EURO ZONE
Perkonomian zona euro menunjukkan hanya sedikit tanda‐tanda pemulihan menjelang tutup tahun 2012 ini, meskipun tejadi pelonggaran kondisi pasar financial, 
demikian  menurut  Mario  Draghi,  presiden  ECB,  dalam  pernyataannya  usai  mempertahankan  level  suku  bunga  Eropa  di  level  0.75%  dalam  sidang  moneter  Kamis 
kemarin. 

Draghi  juga  menyatakan  tidak  akan  banyak  yang  bisa  dilakukan  untuk  membantu  Yunani  dengan  beban  hutangnya  saat  ini  serta  tidak  menjamin  Spanyol  bahwa 
pembelian obligasi oleh ECB untuk menekan borrowing cost‐nya. 

Ketidakjelasan nasib Yunani, meskipun voting parlemennya pekan ini menyetujui pengetatan tambahan untuk memperoleh dana bantuan dalam waktu dekat, dan 
Spanyol, yang belum mau meminta bantuan pinjaman secara resmi, cenderung menekan euro terhadap dolar AS dan mata uang utama dunia lainnya belakangan ini..  


U.K.
Sterling menembus level tertinggi 5 pekan terhadap euro pada hari Kamis setelah bank sentral Inggris (BoE) mempertahankan suku bunga dan besaran 
untuk  program  pembelian  obligasi.  Keputusan  BoE  secara  umum  sesuai  dengan  ekspektasi  pasar  setelah  rilis  data  PDB‐Q3  Inggris  yang  lebih  baik  dari 
perkiraan, namun penguatan sterling lebih disebabkan sejumlah investor telah mengantisipasi resiko BoE memilih untuk menambah stimulus. 

Euro terkoreksi 0.1% terhadap sterling di sekitar 0.7975 pound dibandingkan penutupan New York hari Rabu, setelah mencatat intraday low di 0.7958, level 
terendahnya sejak 1 Oktober. Jika koreksi menembus level tersebut, maka berpeluang menuju level terendah September di 0.7923 pound. 
Sedangkan terhadap dolar, sterling bergerak flat di sekitar $1.5980 setelah rebound dari level terendah 2 pekan di $1.5930. 

Penguatan sterling terhadap dolar nampaknya akan terbatas oleh kekhawatiran apakah pemulihan ekonomi Inggris dapat bertahan, mengingat resesi yang 
dalam di zona euro sebagai mitra dagang terbesar Inggris. 

Potensi  terjadinya  kelumpuhan  politik  ketika  anggota  parlemen  AS  menegosiasikan  solusi  untuk  "tebing  fiskal"  pada  kenaikan  pajak  dan  pemangkasan 
belanja nampaknya juga akan menekan mata uang beresiko, termasuk sterling, dan berpotensi mengangkat mata uang aman resiko seperti dolar dan juga 
yen. 


JAPAN
Machinery  orders  September  Jepang  merosot  di  luar  dugaan  karena  melemahnya  demand  global  yang  menekan  ekspor,  sementara  surplus  current  account 
menyempit hingga ke level terendah terhitung setidaknya sejak 1985. 

“We are in the middle of a technical recession of two consecutive quarters of contraction. It’s hard for the government to do anything to get us out of recession, so 
the BOJ may need to do more. The trade balance is worsening, mainly because of the deterioration of exports. The current account will turn to a deficit, possibly in 
2016.” Demikian menurut Hiromichi Shirakawa, chief Japan economist pada Credit Suisse Group AG Tokyo yang sekaligus seorang mantan pejabat BoJ, sebelum data‐
data  Jepang tersebut dirilis. 

Pasar  akan  menantikan  rilis  data  ekonomi  penting  Jepang  berikutnya  pada  pekan  depan  (12/Nov),  yakni  GDp  kuartal  Juli‐September  yang  diperkirakan  akan 
mengalami kontraksi 3,4% untuk basis tahunan – yang merupakan penurunan pertamanya dalam 5 kuartal terakhir – demikian ditunjukkan oleh perkiraaan rata‐rata 
ekonom yang disurvei Bloomberg. 


AUSTRALIA
Data  tenaga  Australia  Oktober  dirilis  di  atas  perkiraan,  sementara  tingkat  penganggurannya  di  luar  dugaan  bertahan  di  level  bulan  sebelumnya  (5.4%),  setelah 
diperkirakan akan naik ke 5.5%. 

Data tenaga kerja Australia tersebut menyoroti pertumbuhan ekonomi terbesar ke‐12 dunia tersebut, yang mengalami ekspansi 4% untuk semester pertama tahun 
2012 ini didorong oleh investasi di sumber daya. 

Gubernur  Bank  Sentral  Australia,  Glenn  Stevens,  pada  bulan  lalu  memutuskan  untuk  memangkas  suku  bunganya  sehingga  sejak  November  2011,  RBA  telah 
memangkas  suku  bunga  total  sebanyak  1.50%  ‐  sementara  di  awal  bulan  ini  bank  sentral  Australia  tersebut  memutuskan  untuk  mempertahankannya,  menjelang 
pemilu  presiden  AS  diumumkan.Saat  ini  para  trade  mengantisipasi  peluang  hingga  58%  untuk  RBA  memangkas  suku  bunganya  lebih  lanjut  sebesar  0.25%  pada 
pertemuannya Desember mendatang, demikian ditunjukkan oleh hasil polling Bloomberg. 


SWISS
Franc Swiss bergerak relatif tipis euro dan juga dolar karena investor cenderung menahan diri akibat kekhawatiran terhadap krisis keuangan AS dan setelah sidang ECB 
yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dan mengatakan bahwa kemungkinan tipis untuk ekonomi zona euro mengalami pemulihan sebelum akhir 
tahun. Euro melemah tipis terhadap franc Swiss ke 1.2057 franc dibandingkan penutupan New York hari Rabu. Sedangkan dolar menguat tipis terhadap franc Swiss ke 
sekitar 0.9463 franc. 

Presiden ECB Mario Draghi, dalam konferensi pers setelah keputusan bank untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil pada 0.75% mengatakan bank sentral 
tidak bisa berbuat lebih banyak lagi untuk membantu Yunani dengan beban utangnya dan juga tidak memberikan jaminan bagi Spanyol bahwa pembelian obligasi ECB 
akan menurunkan biaya pinjaman. 

Adapun data hari Kamis kemarin menunjukkan tingkat pengangguran Swiss dalam basis non‐seasonally adjusted naik ke 2.9% di bulan Oktober dari 2.8% di bulan 
September sebelumnya. Sedangkan dalam basis seasonally adjusted naik ke 3.0% dari 2.9% sebelumnya.