US & GLOBAL
• Bursa saham dunia terkoreksi pada hari Rabu dengan indeks saham AS ditutup pada level terendahnya sejak musim panas karena investor fokus pada masalah “tebing fiskal” AS sementara harga minyak akibat eskalasi kerusuhan di Timur Tengah. Indeks Dow dan Nasdaq menembus level terendah sejak akhir Juni, sementara S&P 500 ditutup pada level terendahnya sejak akhir Juli. Tekanan jual pada bursa AS berlanjut setelah pidato pertama Presiden Barack Obama setelah terpilih kembali menjadi presiden AS, dimana ia menegaskan kembali seruannya bagi orang kaya untuk membayar pajak yang lebih tinggi.
• Harga minyak Brent naik lebih dari 1% menuju $110 per barel pada hari Rabu, mengakhiri penurunan 2 hari secara berturut‐turut menyusul Israel melancarkan serangan besar‐besaran terhadap militan Palestina di Gaza, memperkuat kekhawatiran tentang ketegangan di Timur Tengah. Kepala militer Hamas tewas ketika mobilnya dihantam oleh serangan udara Israel, kelompok Islam Palestina mengatakan, menyusul sejumlah serangan Israel telah mengguncang Jalur Gaza. Seorang pejabat Israel mengatakan serangan terhadap komandan Hamas itu bukan akhir dari serangan di wilayah pesisir dan serangan berikutnya akan dilanjutkan. Ketegangan sudah tinggi di wilayah itu menyusul konflik Suriah telah memasuki bulan kedua puluh.
• Investor mengkhawatirkan dampak dari kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran belanja pemerintah terhadap ekonomi AS jika Obama dan Partai Republik gagal mencapai kompromi untuk menghindari “tebing fiskal”. Obama dijadwalkan akan memulai pembicaraan pekan ini.
• Laporan laba dari Cisco Systems Inc. <CSCO.O> dan juga dua perusahaan ritel awalnya sempat mendorong naiknya indeks saham, namun di akhir sesi terjadi tekanan jual. Dow Jones industrial average <.DJI> merosot 185.23 poin atau 1.45% dan ditutup di 12,570.95. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 19.04 poin atau 1.39% dan berakhir di 1,355.49. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> merosot 37.08 poin atau 1.29% di 2,846.81.
• Brent December crude <LCOc1> berakhir di $109.61, naik $1.35 di atas level MA‐100 di $109.50. Sedangkan U.S. December crude <CLc1> naik 94 sen di $86.32 per barel, turun dari level intraday high $86.65. Kontrak Desember Brent akan berakhir hari Kamis, diikuti oleh kontrak Desember US crude pada hari Jumat.
• Meningkatnya kekhawatiran telah mendorong naiknya harga obligasi pemerintah AS, apalagi setelah rilis FOMC minutes malam tadi yang menunjukkan sejumlah pejabat The Fed meyakini bahwa bank sentral perlu untuk melanjutkan pembelian obligasi untuk membantu perekonomian.Treasury tenor 10 tahun naik 1/32 dengan yield turun di 1.59% dari 1.60% posisi penutupan Selasa.
• Euro menguat terhadap dolar, mengakhiri 5 hari penurunannya secara berturut‐turut, menyusul meredanya kekhawatiran mengenai Spanyol dan Yunani dan adana indikasi akan dilanjutkannya pembelian ob,ligasi oleh The Fed.
• Sementara yen koreksi tertajamnya dalam 2 bulan terhadap euro dan dolar setelah Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda mengatakan siap untuk membubarkan parlemen majelis rendah dalam pekan ini dan akan mengadakan pemilu di bulan depan.
• Indeks ekuitas global MSCI turun 3.32 poin atau 1% ke 318.64. Bursa Eropa jatuh, namun bursa Asia berhasil rebound dari level terendah 7 pekan.
• European Union Economic and Monetary Affairs Commissioner Olli Rehn mengatakan Spanyol telah mengambil tindakan yang efektif untuk mengatasi defisit anggaran tahun 2012 dan 2013, meskipun langkah‐langkah untuk anggaran 2014 masih jauh dari harapan. Komentarnya tersebut berhasil mengangkat euro. Euro menguat 0.3% ke $1.2734. Terhadap yen, euro naik 1.3% ke 102.14 yen. Dolar menguat 1.1% ke 80.30 yen.
• Sterling menembus level terendah lebih dari 2 bulan terhadap dolar di $1.5839 setelah laporan inflasi BoE menggambarkan prospek suram untuk ekonomi Inggris dan Gubernur Mervyn King mengatakan quantitative easing akan dimulai kembali. Sterling terakhir tercatat turun 0.2% di $1.5841.
• Kekhawatiran investor terhadap krisis Eropa masih dominan, sehingga memicu tekanan pada indeks saham Eropa. FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> turun 1% ke 1,088.43 poin. London's FTSE 100 <.FTSE>, Frankfurt's DAX <.GDAXI> and Paris's CAC‐40 <.FHCI> kesemuanya berakhir melemh.
• Harga emas juga terangkat seiring naiknya harga minyak akibat ketegangan di Timur Tengah. Harga emas spot turun 43 sen ke $1,724.46 per ounce, tertekan oleh penurunan Wall Street 1% di akhir sesi. Namun harga emas berjangka COMEX AS untuk pengiriman Desember ditutup naik $5.30 di $1,730.10. Silver juga naik 0.4% ke $32.60 per ounce dan Platinum <XPT=> naik ke $1,597.50, mencatat kinerja terbaiknya sejak 23 Oktober, dan terakhir tercatat naik 75 sen di $1,581.50.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas bangkit dari tekanan sebelumnya, mengikuti kenaikan minyak menyusul meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, serta masih
terfokusnya para trader emas pada perkembangan isu fiscal cliff AS, yang otomatis akan dimulai tahun depan dan beresiko mendorong perekonomian AS
ke jurang resesi – sebuah kondisi yang membuat emas akan menjadi aset untuk berlindung bagi para investor.
• Berita bahwa pasukan Israel telah menyebabkan tewasnya komandan militer kelompok Hamas Palestina dalam sebuah serangan rudal ke jalur Gaza,
memicu demand pada aset‐aset safe‐haven seperti emas.
• Untuk pelaku emas, perlu dicermati komentar dari Edward Meir, analis logam bada broker berjangka INTL FCStone, yang mengatakan: "Our short‐term
outlook continues to call for further gains in gold, but we would not be surprised by a rather substantial correction once a fiscal‐cliff agreement is reached,"
• Selain itu mulai terlihat rusuhnya aksi mogok menolak austerity measures di Spanyol dan Italia juga menjadi faktor lain yang meningkatkan demand
terhadap emas dan aset‐aset safe‐haven lainnya.
• Harga emas sempat tertekan ketika data retail sales Oktober AS menunjukkan penurunan untuk pertama kalinya selama 3 bulan, dipengaruhi oleh
dampak badai topan Sandy – sebuah indikasi awal bahwa spending masyarakat AS beresiko merosot di kuartal akhir 2012 ini.
• Menurut Daniel Brebner, analis dari Deutsche Bank bahwa emas masih beresiko tertekan jika logam mulia tersebut ‘kalah saing’ dalam peran safe‐haven
terhadap dolar AS di tengah sejumlah isu yang dapat memicu meningkatnya demand pada aset‐aset safe‐haven seperti krisis fiskal.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak Brent naik lebih dari 1% menuju $110 per barel pada hari Rabu, mengakhiri penurunan 2 hari secara berturut‐turut menyusul Israel
melancarkan serangan besar‐besaran terhadap militan Palestina di Gaza, memperkuat kekhawatiran tentang ketegangan di Timur Tengah.
• Kepala militer Hamas tewas ketika mobilnya dihantam oleh serangan udara Israel, kelompok Islam Palestina mengatakan, menyusul sejumlah
serangan Israel telah mengguncang Jalur Gaza. Seorang pejabat Israel mengatakan serangan terhadap komandan Hamas itu bukan akhir dari
serangan di wilayah pesisir dan serangan berikutnya akan dilanjutkan.
• Ketegangan sudah tinggi di wilayah itu menyusul konflik Suriah telah memasuki bulan kedua puluh. Pasar energi telah tegang tentang potensi
gangguan pasokan lebih besar di Timur Tengah tahun ini, terutama karena sanksi Barat terhadap ekspor Iran dari negara OPEC.
• Kekhawatiran terhadap terhambatanya suplai diimbangi oleh indikasi melemahnya permintaan dari Barat dan pemulihan ekonomi yang terus
berlangsung telah memberi tekanan pada harga minyak.
• Brent December crude <LCOc1> berakhir di $109.61, naik $1.35 di atas level MA‐100 di $109.50. Sedangkan U.S. December crude <CLc1> naik 94
sen di $86.32 per barel, turun dari level intraday high $86.65. Kontrak Desember Brent akan berakhir hari Kamis, diikuti oleh kontrak Desember US crude pada hari Jumat.
EURO ZONE
• Euro cenderung menjauh dari areal crucial support‐nya untuk masing‐masing terhadap dollar (1.2700) dan yen (100.00), untuk rebound mencoba level 1.2757 dolar AS dan melonjak tajam
hingga 102.39 yen (per pukul 23.30 WIB semalam).
• Faktor pemicu rebound EURUSD dan EURJPY tersebut datang dari luar regional Eropa, isu fiscal cliff AS yang otomatis akan berlangsung awal tahun baru 2013 (jika tidak ada intervensi) serta
perkembangan politik yang mengejutkan di Jepang – setelah PM Yoshihiko Noda menyatakan akan membubarkan parlemen dan segera menjadwalkan pemilu pada 16 Desember 2012.
• Namun uncertainty di Eropa yang masih berkembang terkait krisis hutang, diikuti oleh sejumlah gelombang aksi mogok di sejumlah wilayah regionalnya sebagai aksi protes terhadap
pemangkasan spending dan kenaikan pajak (austerity measures), masih akan membayangi rebound euro tersebut. Lembaga Moody’s Investor Services juga menyatakan bahwa Irlandia akan
membutuhkan dana bantuan lebih lanjut seiring dengan akan berakhirnya program bailout di tahun depan.
• Selain itu kekhawatiran merosotnya kinerja ekonomi Jerman juga potensial menjadi faktor penekan euro lainnya – menyusul anjloknya sentimen dari kalangan analis dan investor yang disurvei
lembaga ZEW Jerman. Data industrial output zona euro di bulan September pun mengalami penurunan tertajamnya sejak Januari 2009.
• Data GDP Q3 dari sejumlah wilayah Eropa hari ini layak untuk diperhatikan untuk melihat pandangan pasar terhadap perekonomian Eropa secara keseluruhan di tahun 2012 – terutama
perekonomian Jerman yang terbesar di Eropa yang sedang menjadi sorotan akhir‐akhir ini.
U.K.
• Sterling menembus level terendah 2 bulan terhadap dolar pada hari Rabu setelah bank sentral Inggris (BoE) mengatakan Inggris menghadapi tahun‐tahun dengan
pertumbuhan ekonomi yang sulit dan membuka peluang untuk dilanjutkannya program stimulus. Komentar dari Gubernur BoE Mervyn King yang mengatakan bahwa
akan sulit bagi ekonomi untuk tumbuh pesat tanpa menurunkan nilai tukar mata uang, juga turut menekan sterling. King mengatakan ekonomi kemungkinan akan
melemah kembali di akhir tahun ini, hanya 1 kuartal setelah perekonomiannya keluar dari resesi, dan mengingatkan bahwa kebijakan moneter hanya diperuntukkan
untuk kepentingan memulihkan perekonomian.
• Sterling terakhir tercatat bergerak di sekitar $1.5850, tidak jauh dari $1.5841, level terendahnya sejak 5 September, dan mencatat turun 0.1%. Data penjualan ritel
Inggris yang akan dirilis Kamis ini juga berpotensi menekan sterling jika ternyata dirilis lebih buruk dari perkiraan.
JAPAN
• Yen melemah secara global setelah PM Yoshihiko Noda menyatakan akan membubarkan parlemen pada 16 November dan merencanakan akan menggelar pemilu pada 16 Desember depan.
• Seperti dilansir AFP, Rabu (14/11/2012), hal ini dibenarkan oleh Wakil Sekjen Partai Demokrat Jepang (DPJ), Jun Azumi, yang hanya menganggukkan kepalanya ketika ditanya oleh wartawan
dari televisi Jepang, NHK.
• Konfirmasi dari Azumi ini muncul setelah pertemuan antara PM Noda dan pemimpin oposisi Shinzo Abe (dari Partai Liberal Demokratik Jepang‐LDP) di parlemen.
• Abe – yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang tahun 2006 lalu – pun mengatakan siap bekerja sama terkait dengan usulan PM Noda tersebut.
• Sebagai informasi bahwa menurut undang‐undang yang berlaku di Jepang, pemilu harus digelar dalam jangka waktu paling lambat 40 hari setelah parlemen Jepang dibubarkan. Pemilu akan
didahului oleh masa kampanye selama 12 hari. Normalnya pemilu anggota parlemen Jepang ini digelar setiap 4 tahun sekali, kecuali parlemen dibubarkan lebih awal oleh perdana menteri.
• Peristiwa politik di Jepang ini memicu pelemahan yen tiba‐tiba, menyusul oposisi dari DPJ, yakni LDP, di bawah kepemimpinan Shinzo Abe, adalah merupakan pendukung pelonggaran moneter
yang dilakukan oleh BoJ. Bahkan Abe, yang nampaknya akan menjadi calon kuat PM Jepang menggantikan Noda jika pembubaran parlemen dan pemilu kembali digelar di Jepang tahun ini,
kemarin telah menghimbau agar BoJ melakukan pencetakan uang tak terbatas untuk mencapai target inflasi. Dirinya tidak menyebut secara rinci target inflasinya, namun dari indikasi sejumlah
komentarnya belakangan ini menyebut‐menyebut angka 3% ‐ 3 kali lipat dari target inflasi Jepang saat ini – setelah bertahun‐tahun tenggelam dalam jurang deflasi.
• Yen pun menjauh dari level‐level krusialnya, terutama terhadap dolar AS (di 79.00) dan terhadap euro (100.00) untuk kemudian melemah hingga kembali menembus areal 80an terhadap dolar
dank e level 102.39 terhadap euro (per pukul 00.07 WIB semalam).
AUSTRALIA
• Meskipun menguat terhadap yen, Aussie dollar mengalami tekanan atas dolar AS saat ini hingga bertahan di bawah 1.0400, dan per pukul 05.48 WIB pagi ini mencapai intraday
low 1.0360 dolar AS.
• Tekanan AUDUSD berpotensi berlanjut terkait perkembangan isu fiscal cliff di AS – concern terhadap apakah parlemen AS akan mencapai kesepakatan untuk menghindar dari
kenaikan pajak dan pemangkasan spending besar‐besaran di awal tahun 2013 – yang menekan aset‐aset beresiko.
• Sejumlah analisa di pasar melihat apakah AUDUSD akan mampu breakout ke bawah level 1.0350 – yang merupakan MA‐55 harinya. Sementara kami juga melihat areal tersebut
(1.0353) sebagai trendline support pada daily chart – yang apabila berhasil ditembus akan membuka peluang penurunan lebih jauh bagi AUDUSD.
• Semakin meningkatnya ketegangan Timur Tengah, menyusul dimulainya serangan besar Israel ke kelompok militan Palestina di jalur Gaza, juga menjadi faktor lain penekan
AUDUSD dan juga membuat investor enggan untuk melakukan transaksi pada aset‐aset beresiko.
SWISS
• Franc Swiss bergerak relatif stabil terhadap euro pada hari Rabu, setelah mata uang tunggal Eropa mengalami tekanan akibat ketidakpastian nasib Yunani dan
buruknya data sentimen ekonomi dari Jerman.
• Namun franc berhasil menguat terhadap dolar, setelah berhasil rebound dari level terendah 2 bulan yang dicapainya di hari Selasa sebelumnya.
• Franc menguat 0.3% di sekitar 0.9450 dibandingkan penutupan New York hari Selasa. Sedangkan terhadap euro, franc bergerak stabil di sekitar 1.2035 franc.
• Data sentimen investor ZEW Swiss mencatat naik 1 poin di bulan November menjadi ‐27.9 poin dari ‐28.5 poin di bulan Oktober sebelumnya. Namun demikian, data
masih dirilis lebih buruk dari ekspektasi naik ke ‐25.