US & GLOBAL
• Bursa saham dunia naik mendekati level tertinggi 3‐1/2‐bulan pada sesi Kamis didukung oleh pernyataan pemerintah Jerman mengenai upaya ECB untuk mengatasi krisis hutang kawasan, sementara data ekonomi Amerika yang mengecewakan menekan dolar AS. Sentimen investor terdongkrak komentar dari Kanselir Jerman Angela Merkel, yang mengatakan pernyataan Presiden ECB Mario Draghi bulan lalu untuk melakukan apa saja yang diperlukan untuk mempertahankan euro adalah "sepenuhnya sejalan" dengan pendekatan yang dilakukan oleh para pemimpin Eropa.
• Pernyataan Merkel meningkatkan prospek ECB mungkin akan segera membeli utang Spanyol, Italia. Komentar Merkel menekan imbal hasil obligasi Spanyol tenor 10‐tahun <ES10YT=RR> ke level satu bulan terendah di 6,55 persen.
• Kenaikan jobless claims Amerika pekan lalu dan penurunan housing starts meningkatkan ekspektasi QE3 oleh The Fed untuk membantu perekonomian lesu. Data‐data tersebut pada awalnya mendorong minat investor untuk membeli obligasi pemerintah Amerika dan Jerman. Namun penguatan minat pada obligasi Amerika dan Jerman kemudian mereda setelah imbal hasil obligasi Amerika mendekati kisaran moving average 200‐harian.
• Harga minyak mendekati level tertinggi sejak awal Mei di tengah kekhawatiran tentang gangguan pasokan akibat ketegangan di Timur Tengah dan penurunan tajam persediaan Amerika. Dalam perdagangan komoditas, minyak mentah Brent berjangka untuk pengiriman September <LCOc1> berakhir naik 65 sen atau 0,56 persen ke 116,90 USD per barel, sementara minyak mentah berjangka Amerika <CLc1> naik 1,35 persen ke 95,60 USD per barel. Harga emas menguat di atas level 1.600 USD per troy ounce seiring harapan stimulus bank sentral.Hingga akhir sesi New York, emas tercatat menguat 0,7 persen ke 1.614.10 USD per troy ounce.
• Di bursa Wall Street, indeks S&P 500 berhasil bertahan di atas level 1.400. Para analis mengatakan indeks saham kemungkinan akan bertahan di sekitar level ini hingga sesi akhir pekan. Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> ditutup naik 85,33 poin atau 0,65 persen, ke 13,250.11. Indeks S & P 500 <SPX.> berakhir menguat 9,98 poin atau 0,71 persen, ke 1,415.51. Nasdaq Composite Index <IXIC.> naik 31,46 poin atau 1,04 persen, ke 3,062.39.
• Di antara saham penggerak indeks, saham Cisco Systems naik 9,6 persen <CSCO.O> setelah pembuat piranti jaringan terbesar di dunia tersebut melaporkan earning yang lebih baik dari perkiraan dan meningkatkan dividennya. Pasar saham Amerika secara umum menunjukkan ketahanannya, mengangkat indeks saham global MSCI <MIWD00000PUS.> menguat 0,76 persen menjadi 325,18, level tertinggi sejak 4 Mei.
• Bursa Saham Eropa <FTEU3.> menghapus kerugian di awal sesi, untuk kemudian ditutup naik 0,33 persen ke 1,104.37.
• Di pasar mata uang, dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama dunia setelah data jobless claims dan sektor perumahan Amerika lebih buruk dari perkiraan. Indeks dolar <.DXY> menurun 0,32 persen ke 82,38. Sementara pernyataan Merkel mengangkat kinerja euro <EUR=> yang naik 0,57 persen ke 1,2358.
• Akselerai performa bursa saham dan euro menekan obligasi. Obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya turun 6/32, dengan imbal hasil berkisar 1,838 persen. Obligasi Jerman <FGBLc1> naik 21 basis poin menjadi 141,62 setelah mencapai level terendah sejak 2 Juli.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas menguat mendekati 1 persen Kamis lalu karena komentar dari Kanselir Jerman Angela Merkel dan kekecewaan data manufaktur dan perumahan yang mendorong spekulasi bahwa para bank sentral kemungkinan untuk meluncurkan langkah stimulus yang mendukung pada logam mulia yang mendorong pertumbuhan (ekonomi).
• Emas mencatatkan kenaikan terbesar hariannya dalam dua minggu setelah Merkel menyuarakan mendukung strategi menggempur krisis dari Presiden ECB Mario Draghi.
• "The open interest in gold is indicating rallies are mainly short‐covering now. Also, the upcoming Jackson Hole conference with (Fed Chairman Ben) Bernanke hopefully discussing a stimulus of some kind moved traders," ungkap George Gero, vice president pada RBC Capital Markets.
• Harga tembus diatas level $1,600 pada akhir bulan Juli dari pembicaraan bahwa keduanya the Fed dan European Central Bank akan mengambil langkah untuk menstimulasi perekonomiannya, tetapi laporan sebaliknya dari pemerintah bahwa perekonomian AS berada dalam kisaran yang sempit.
• Monetary easing kedepannya akan menguntungkan emas yang mendorong likuiditas dan menjaga tekanan pada tingkat suku bunga jangka panjang, menjaga opportunity cost dari bertahannya logam mulia level terbawahnya, serta mendorong kekhawatiran inflasi dan menekan pada dollar.
OIL & COMMODITIES
• Oil mencapai kenaikan ke level tertingginya dalam tiga bulan Kamis lalu karena komentar dari Kanselir Jerman Angela Merkel yang terlihat untuk mendukung usaha ECB dalam menggempur krisis zona euro yang mendukung ekuitas, menekan dollar dan memberikan harapan pada stimulus ekonomi.
• "Oil got a pop on the Merkel comments, as did stocks, and the dollar is weaker and U.S. crude got some follow‐through buying after pushing above yesterday's high," kata Addison Armstrong, senior director pada market research di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.
• Global crude oil benchmark Brent telah naik dari eskalasi kekhawatiran mengenai konflik berkenaan dengan program nuklir Iran dan karena harapan investor untuk langkah stimulus dari para bank sentral, yang mana mendorong komoditas.
• Anjloknya produksi pada North Sea selama bulan September berkenaan dengan pemeliharaan juga memperketat pasokan di Eropa dan membantu menaikkan harga dari light, sweet crudes untuk pengiriman segera.
EURO ZONE
• Dolar menembus level tertinggi 1 bulan terhadap yen pada hari Kamis setelah data menunjukkan jobless claims AS naik di pekan lalu, ditengah meredanya ekspektasi akan kelanjutan pelonggaran moneter oleh The Federal Reserve.
• Dolar memangkas keuntungannya setelah data menunjukkan jobless claims naik di pekan lalu. Namun trennya terlihat menurun mendekati level terendah 4 tahun, mengindikasikan pasar tenaga kerja terus berbenah diri.
• Peningkatan pada perekrutan tenaga kerja, naiknya retail sales dan manufaktur, telah meredakan ekspektasi The Fed akan segera meningkatkan upayanya untuk mendongkrak perekonomiannya melalui pembelian obligasi putaran ketiga atau yang lebih dikenal dengan isitilah quantitative easing (QE). The Fed akan kembali menggelar sidang regulernya pada 12‐13 September mendatang.
• Dolar terakhir bergerak di sekitar 79.35 yen, naik 0.5%, namun turun dari level tertinggi 1 bulan di 79.39 yen yang dicapai di awal sesi. Sedangkan euro mencatat intraday high di $1.2372 sebelum akhirnya bergerak di sekitar 1.2365, atau naik 0.6%. Euro juga mencatat intraday high di 98.17 yen dan terakhir bergerak di sekitar 98.10, atau naik 1.2% dari posisi penutupan New York hari Rabu.
• Sentimen terhadap euro terlihat masih negatif akibat kekhawatiran terhadap krisis utang kawasan, namun pelemahan euro nampaknya masih akan terbatas karena investor ingin melihat apakah ECB akan melakukan langkah‐langkah strategis di bulan depan. Euro juga terangkat oleh pernyataan Kanselir Jerman Angela Merkel yang menyuarakan dukungannya untuk melawan krisis strategi seperti yang telah dijanjikan oleh Presiden ECB Mario Draghi dan menekan mitra Eropa‐nya untuk bergerak cepat ke arah integrasi kebijakan fiskal.
• Hasil jajak pendapat Reuters di awal Agustus menunjukkan ECB kemungkinan akan mulai melakukan pembelian obligasi Spanyol dan Italia di bulan September dan akan memangkas suku bunganya ke level terendah 0.5%.
U.K.
• Sterling menguat terhadap dolar AS mencapai level tertinggi sejak lebih dari 2‐pekan terakhir ke level 1.5744, ditunjang oleh membaiknya pertumbuhan retail sales Inggris pada periode Juli yang mengungguli ekspektasi. Retail sales untuk periode Juli bertumbuh lebih pesat dari perkiraan ekonom, meningkatkan pandangan bahwa belanja masyarakat akan menopang ekonomi keluar dari resesi, dan menguatkan harapan bahwa prospek ekonomi Inggris tidak seburuk yang diperkirakan sebelumnya.
• Penguatan sterling juga ditunjang oleh lemahnya dolar AS terhadap mata uang utama dunia lain menyusul rilis data ekonomi Amerika yang kurang memuaskan. Kinerja sterling disebut‐sebut mendapat dukungan aksi beli dari sebuah bank sentral asal Asia. Namun demikian, para analis memperkirakan bahwa aksi beli potensial terbatasi oleh baying‐bayang buruknya rilis data aktifitas sektor manufaktur dan jasa Inggris yang masih mengecewakan.
• Euro ditutup menguat terhadap sterling, meskipun sebelumnya sempat mencapai session low di 0.7810. Analis memperkirakan penguatan sterling terhadap euro masih akan berlanjut, mengingat deposit pada sterling menawarkan pengembalian yang lebih besar daripada dalam euro. Suku bunga deposit dalam euro untuk kurun 3‐bulan hanya sekitar 0,36 persen, atau hampir separuh saja dari nilai deposit dalam sterling.
JAPAN
• Harga obligasi pemerintah Jepang turun di hari Kamis, dengan yield obligasi tenor‐10 tahun menembus level tertinggi 2 bulan, setelah data industrial production AS dirilis naik melampaui ekspektasi yang mana telah menambah optimisme terhadap perekonomian negara Adi Daya tersebut.
• Yen tertekan ke level terendah 1 bulan terhadap dolar dan indeks Nikkei naik 1.9% untuk ditutup di atas level 9000 untuk pertama kalinya sejak awal Juli
• Yield untuk obligasi pemerintah Jepang tenor 10 tahun, setelah menembus level tertinggi 9 tahun di akhir Juli, terus bergerak naik dalam 2 pekan terakhir akibat rilis lebih baik untuk data ekonomi AS dan ekspektasi bahwa ECB akan meluncurkan langkah‐langkah strategis berikutnya untuk menangkal krisis utang kawasan.
• Dolar menembus level tertinggi 1 bulan terhadap yen pada hari Kamis setelah data menunjukkan jobless claims AS naik di pekan lalu, ditengah meredanya ekspektasi akan kelanjutan pelonggaran moneter oleh The Federal Reserve. Dolar memangkas keuntungannya setelah data menunjukkan jobless claims naik di pekan lalu. Namun trennya terlihat menurun mendekati level terendah 4 tahun, mengindikasikan pasar tenaga kerja terus berbenah diri.
• Peningkatan pada perekrutan tenaga kerja, naiknya retail sales dan manufaktur, telah meredakan ekspektasi The Fed akan segera meningkatkan upayanya untuk mendongkrak perekonomiannya melalui pembelian obligasi putaran ketiga atau yang lebih dikenal dengan isitilah quantitative easing (QE). The Fed akan kembali menggelar sidang regulernya pada 12‐13 September mendatang.
• Dolar terakhir bergerak di sekitar 79.35 yen, naik 0.5%, namun turun dari level tertinggi 1 bulan di 79.39 yen yang dicapai di awal sesi.
AUSTRALIA
• Australian dan New Zealand dollar sedikit menguat Kamis lalu, didasari oleh penguatan saham‐saham Asia, sementara itu harga obligasi melorot ke level terendahnya sejak awal Mei dari menyusutnya ekspektasi pada segera terjadinya ketenangan secara global.
• Penggerak terbesar dari harian adalah Australian bond futures, yang mana turun ke level terendah dalam tiga bulannya, yang mengikuti penurunan pada Treasuries AS.
• Harga Australian bond futures anjlok ke level terendahnya dalam tiga bulan mengikuti besarnya aksi ambil untung yang dimulai pada sesi luar negeri.
• Currency strategist RBC Michael Turner mengatakan secara dramatik pada harga bond futures mengalami koreksi, dengan para trader memutuskan bahwa adalah waktu yang baik untuk melakukan aksi jual dan mengambil untung dari tingginya harga.
SWISS
• Swiss franc melemah terhadap dollar Kamis lalu, turun bersamaan dengan euro karena optimisnya data AS dari mendinginnya ekspektasi pada monetary easing oleh the Fed AS.
• "In slightly accentuated trading activities a softer euro pushed dollar/Swiss back towards the 98.00 threshold," ekonom UBS Reto Huenerwadel mengatakannya.
• Industrial output AS naik pada bulan Juli, sementara itu sentimen home‐builder pada bulan Agustus mencapai level tertingginya yang lebih dari lima tahun.
• Ini terjadi dari penguatan yang mengejutkan dari penjualan ritel AS, menekan ekspektasi pada the Fed untuk meluncurkan putaran berikutnya dari pembelian obligasi, atau quantitative easing, pada awal September.