US & GLOBAL
• Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS menembus level tertinggi 2 tahun mendekati 3% pada hari Senin dan mata uang negara berkembang dari India hingga Indonesia anjlok seiring berkembangnya spekulasi bahwa The Fed akan segera mengakhiri program stimulusnya.
• Indeks saham AS jatuh dalam 4 sesi berturut‐turut. Saham real‐estate yang sensitif terhadap perubahan suku bunga mengalami tekanan, dengan PHLOX Housing Sector Index losing turun 2,5%.
• Kekhawatiran bahwa The Fed akan segera mengakhiri program stimulusnya di bulan depan telah menekan Wall Street di akhir sesi, dengan indeks Dow pekan lalu mencatat penutupan mingguan terburuknya tahun ini. Sementara kekacauan politik di Italia juga menekan indeks saham Eropa.
• Minutes dari sidang terakhir the Fed akan dirilis pada Rabu malam atau Kamis dinihari dan diharapkan akan memberikan indikasi kapan kiranya rencana The Fed untuk mengakhiri program pembelian obligasi senilai $85 milyar per bulan. The Fed memprediksi ekonomi akan menguat di semester kedua tahun ini dan juga di tahun 2014, dan rilis data belekangan ini mengisyaratkan terjadinya perbaikan di pasar tenaga kerja dan naiknya tekanan inflasi. Kondisi ini telah mendorong naiknya suku bunga jangka panjang secara tajam dalam beberapa
bulan terakhir, dengan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun menembus level tertinggi 2 tahun di 2,90 persen pada hari Senin, naik lebih dari 1 persen sejak Mei. Namun demikian, petinggai bank sentral AS juga mengatakan kemungkinan ditundanya pengetatan stimulus jika data ekonomi AS ternyata memburuk.
• Suku bunga hipotek AS tenor 30 tahun mengikuti naiknya yield Tresury, yang mana berpotensi menekan pemulihan pasar perumahan. Hal ini telah menekan saham real estate seperti Mace, yang anjlok 1,8%.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 70,73 poin atau 0,47% di 15010,74. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 9,77 poin atau 0,59% ke 1646,06. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> ditutup melemah 13,69 poin atau 0,38% di 3589,09
• Yield obligasi pemerintah Jerman tenor 10 tahun naik 1,3 basis poin menjadi 1,89 persen, setelah menembus level tertinggi sejak Maret 2012 di 1,92 persen.
• Bursa saham Eropa terlihat membaik dalam beberapa pekan terakhir. 17 negara zona euro telah mengakhiri resesinya selama 18 bulan di kuartal lalu, setelah mencatat pertumbuhan 0,3%, dan survey bisnis periode Agustus pekan ini nampaknya akan menunjukkan pemulihan tipis. Namun anjloknya bursa saham Italia pada hari Senin telah menekan indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3>, yang melemah 0,6%. Ketidakpastian terhadap kekuatan pemerintah koalisi Italia telah memukul saham. Sedangkan indeks saham global tercatat turun 0,4%.
• Naiknya suku bunga juga telah menekan pasar negara berkembang. Mata uang rupee India terkoreksi ke level terendah di 63,30 per dolar, sementara indkes saham negara tersebut merosot 1,4%, memperpanjang penurunan berturut‐turut sebesar 4% pada hari Jumat.
• "With the turnaround of developed markets, foreign institutional investors have greater investment opportunities in Western Europe and North America," kata Souring Bane, seorang profesor Warwick Business School di Inggris. "This situation is aggravated with the tapering of quantitative easing."
• Bank sentral India telah mencoba untuk membatasi berapa banyak uang warga India dan perusahaan yang dapat ditransfer keluar, tapi itu hanya menaikkan kekhawatiran kontrol modal langsung yang lebih lanjut akan merusak kepercayaan investor asing.
• Sedangkan mata uang rupiah Indonesia jatuh ke level terendah 4 tahun di 10485 per dolar dan indeks saham MSCI Asia Pasifik diluar Jepang turun 0,5%.
• Data manufaktur Cina dari HSBC akan dirilis hari Kamis dan akan menjadi sorotan pelaku pasar. Rilis data belakangan ini menunjukkan ekonomi relatif stabil, yang berpotensi meningkatkan kepercayaan investor Asia.
• Dolar bergerak flat di $1,3337 per euro dan juga relatif stabil di 97,55 yen.
• Harga minyak dunia turun 46 sen ke $107 per barel meskipun fokus pasar minyak pada kerusuhan dan kekerasan di Mesir, yang telah memicu kekhawatiran ekspor dari produsen minyak di Timur Tengah dan Afrika Utara.
• Harga tembaga turun 1,3% ke $7306 per ton setelah menembus level puncak 10 pekan di $7420 pada hari Jumat, sementara harga emas terkoreksi $9,08 ke $1366,70.
GOLD & COMMODITIES
• Emas merosot Senin lalu, menghentikan rangkaian kenaikan dalam tiga harinya, karena naiknya yields obligasi AS yang menandai the Fed dapat bergerak mendekati untuk mengurangi stimulus moneter bulan depan, kata para analis.
• Emas telah mengalami rally minggu‐minggu ini berkenaan dengan ketidakpastian waktu dari rencana stimulus the Fed, aksi teknikal buying yang memicu memecahkan diatas level utama $1350.00, dan inflowa terbaru terhadap bullion‐backed exchange funds.
• "Given the thin summer trading conditions, gold prices are likely to stay choppy ahead of the Fed Open Market Committee minutes release," kata James Steel, kepala precious metals analyst pada HSBC.
OIL & COMMODITIES
• Harga oil ditutup sedikit melemah dalam perdagangan yang kurang bergairah Senin lalu karena ditekan oleh aksi ambil untung tetapi gejolak di Mesir dan anjloknya ekspor oil di Libia masih ikut juga menekan harga hariannya.
• Brent crude oil futures untuk pengiriman bulan Oktober di settled merosot 50 sen ke level $109.90 per barrel setelah perdagangan ke level tertingginya $111.
• Para trader masih dalam pendekatan “wait and see” kedepannya dari kontrak bulan September yang berakhir, kata Andi Lebow, vice president pada Jefferies Bache.
- "The spread's been under a lot of pressure," kata Lebow.
EURO ZONE
• Pertumbuhan ekonomi Jerman harus bertahan setelah penguatan kuartal keduanya, Bundesbank mengatakannya Senin lalu, ditambah bahwa European Central Bank's meneruskan petunjuk pada tingkat bunga rendah "not an unconditional commitment".
• Kinerja Jerman –negara dengan perekonomian terbesar dalam zona euro – adalah penting terhadap nasib blok tersebut, dan penguatan dari ekspektasi pertumbuhan Jerman dan Perancis membantu untuk mendorong mata uang keluar dari resesi dalam kuartal keduanya.
• Pembelanjaan oleh wisatawan di Yunani naik pada bulan Juni, data bank sentral menunjukkannya Senin lalu, mengkonfirmasi perkiraan bahwa musim panas dapat memberikan keringanan beban utang negara dengan masuknya dana segar asing.
• Dengan pembelanjaan domestik, keseluruhan investasi dan industrial production dalam langkah kemerosotan yang mendorong penghematan, dengan pembelanjaan oleh wisatawan asing menjadi satu‐satunya pertumbuhan yang mendorong perekonomian Yunani, yang mana diekspektasi merosot 4.2 persen tahun ini.
• Stress tests eksternal dari perbankan Slovenia akan diperluas termasuk 10 lenders dan hasilnya harus dirilis akhir tahun ini, bank sentral mengatakannya, yang mengindikasikan kedepannya penundaan overhaul dari permasalahan di sekor perbankan.
U.K.
• Sterling menembus level tertinggi 7 bulan terhadap sejumlah rival utamanya pada hari Senin, ditopang oleh ekspektasi bahwa Bank of England berpeluang untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya menyusul meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
• Confederation of British Industry (CBI) pada Senin kemarin memprediksi produk domestik bruto Inggris akan naik 1,2% tahun ini dibandingkan dengan prediksi bulan Mei di 1%, dan naik 2,3% di tahun 2014, dari 2% prediksi beberapa bulan lalu. CBI juga memprediksi tingkat pengangguran akan menurun dalam beberapa bulan kedepan.
JAPAN
• Ekspor Jepang naik di bulan Juli pada level tahunan terpesatnya selama hampir 3 tahun terakhir dipicu oleh melemahnya yen dan maraknya penjualan mobil dan eklektronik di AS, Asia dan Eropa.
• Jepang masih bergulat dengan defisit perdagangan terbesar ketiga di 1,02 trilyun yen di bulan Juli, menyusul melemahnya yen dan naiknya harga minyak membuat nilai impor energi membengkak, yang berpotensi menggerus keuntungan perusahaan kedepannya.
• Kalangan analis pasar memprediksi Jepang akan melanjutkan pemulihannya, meskipun masih menghadapi sejumlah resiko seperti melambatnya perekonomian Cina, sebagai mitra dagang terbesar Jepang.
- Pasar saat ini akan menantikan data Fed minutes untuk memastikan apakah bank sentral AS akan mengurangi/mengakhiri program stimulusnya.
AUSTRALIA
• Pada hari Selasa ini pasar akan mencermati hasil minutes dari sidang RBA pada 6 Agustus lalu ketika bank sentral memangkas suku bunganya ke level terendah yang baru di 2,5%.
• Jika minutes tersebut mengisyaratkan mengenai durasi pelonggaran moneter RBA maka akan menjadi penggerak utama Aussie dalam pekan ini.
• Aussie bergerak melemah 0,8% terhadap dolar di $0,9108. Aussie telah melemah 12,33% terhadap dolar sepanjang tahun ini.
• Disamping RBA minutes, pasar saat ini juga akan menantikan data Fed minutes untuk memastikan apakah bank sentral AS akan mengurangi/mengakhiri program stimulusnya.
SWISS
• Dolar melemah terhadap franc Swiss meskipun masih relatif terbatas pada hari Senin menyusul investor menantikan rilis Fed minutes dini hari nanti untuk melihat indikasi kapan kiranya bank sentral AS akan mengurangi/menghapus program stimulusnya.
• Sejumlah data ekonomi AS, termasuk penurunan klaim pengangguran mingguan mendekati level terendah 6 tahun, telah memperkuat dugaan bahwa The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasi paling awal di bulan September.
• Minutes dari sidang The Fed pada 30‐31 Juli akan dirilis pada hari Rabu atau Kamis dinihari, dan akan menjadi poin penting untuk pasar dalam beberapa hari kedepan.
• Dolar melemah 0,3% ke 0,9237 franc dibandingkan dengan posisi penutupan New York hari Jumat.