title cover

title cover

Thursday, June 21, 2012

Headline News 21.06.12



US & GLOBAL
Indeks  bursa  saham  utama  ditutup  pada  perdagangan  yang  choppy  pada  harian  yang  flat  untuk  sedikit  melemah  pada  Rabu  lalu  sementara itu Treasuries memangkas penurunannya setelah the Fed memperluas stimulus moneter untuk menjaga recovery ekonomi AS  dari perlambatan.   

Para  analis  mengatakan  investor  telah  mengekspektasi  bank  sentral  AS  untuk  memperluas  program  pembelian  obligasinya  –  yang  disebut  "Operation  Twist"  ‐    tetapi  mencatatkan  beberapa  kekecewaan  yang  menghentikan  sejumlah  langkah‐langkah  agresif  untuk  mendorong  pertumbuhan  (ekonomi)  yang  dihadapi  dari  perlambatan  perekrutan  tenaga  kerja  di  AS  dan  memburuknya  krisis  utang  Eropa.  

Dalam Operation Twist, yang mana diakhiri bulan ini, the Fed menjual obligasi bertenor jangka pendek untuk membeli obligasi jangka  panjang dalam harapan turunnya borrowing costs (obligasi) jangka panjang. Ketua the Fed Ben Bernanke mengatakan bahwa pengambil  kebijakan siap dan dapat melakukan usaha yang lebih jika dibutuhkan, tetapi menawarkan beberapa spesifikasi.  

Indeks  Dow  Jones  industrial  average  <.DJI>  melemah  12.94  poin,  atau  0.10  persen,  ke  level  12,824.39  pada  penutupannya.  Indeks  Standard  &  Poor's  500  <.SPX>  sedikit  turun  2.29  poin,  atau  0.17  persen,  ke  level  1,355.69.  Tetapi  indeks  Nasdaq  Composite  <.IXIC>  meningkat 0.69 poin, atau 0.02 persen, ke level 2,930.45.  

Indeks MSCI dari saham global <.MIWD00000PUS > sedikit naik 0.2 persen, sementara itu euro sempat naik 0.1 persen ke level $1.27,  dibantu sebagian dari laporan bahwa Konservatif Yunani telah berhasil dalam membentuk koalisi pemerintahan. 

Dollar AS menghapus penurunannya terhadap euro untuk diperdagangkan sedikit menguat pada sore harinya Rabu lalu karena investor  mendalami komentar dari ketua the Fed Ben Bernanke. Euro terakhir diperdagangkan pada level $1.2682 <EUR=>, sedikit merosot dalam  hariannya. Telah diperdagangkan sekitar level $1.2710 sebelum dimulainya konferensi pers Bernanke.   

Kebanyakan  Treasuries  AS  merosot  Rabu  lalu,  kecuali  obligasi  bertenor  30‐tahun,  yang  mana  naik  dari  berita  the  Fed  merencanakan  untuk  membeli  lebih  banyak  (obligasi  jangka  panjang)  sebagaimana  memperluas  stimulus  moneter  terhadap  perekonomian  AS  yang  terlihat beresiko untuk melambat.  

Emas  merosot  sekitar  0.5  persen  pada  perdagangan  yang  choppy  Rabu  lalu  karena  investor  melakukan  aksi  jual  setelah  the  Fed  mengakhiri policy meeting tanpa meluncurkan quantitative easing berikutnya (QE3) untuk menstimulasi perekonomian AS. Spot emas  XAU= turun 0.5 persen ke level $1,608.09 per ons pada pukul 2:45 p.m. EDT (1845 GMT), yang pada awalnya sempat berada pada level  terendahnya $1,590.29.  

Brent  crude  oil  futures  di  settled  ke  level  terendahnya  dalam  18  bulan  Rabu  lalu  setelah  menunjukkan  data  kenaikan  yang  tidak  diperkirakan dari cadangan crude AS minggu lalu dan karena the Fed memperluas program stimulus yang mengecewakan investor. Di  London, ICE Brent crude untuk pengiriman bulan Agustus <LCOQ2> ditutup ke level $92.69 per barrel, turun $3.07, atau 3.21 persen,  level  terendah  settlement  untuk  front‐month  Brent  sejak  17  Des.,  2010.  NYMEX  crude  untuk  pengiriman  Juli  <CLN2>  expired  pada  penutupannya dan di settled ke level $81.80, melorot $2.23, atau 2.65 persen.  





GOLD & COMMODITIES
Emas terkoreksi sekitar 0.5% ditengah kondisi perdagangan yang cukup fluktuatif pada hari Rabu menyusul investor menjual emas pasca  The Fed mengakhiri sidang regulernya tanpa meluncurkan QE‐3 untuk merangsang pertumbuhan ekonominya. 

Emas  secara  cepat  terkoreksi  1.5%  setelah The  Fed  tidak  menggulirkan  program  pembelian  obligasi  putaran  ketiga atau  yang  dikenal  dengan istilah quantitative easing (QE).  

The  Federal  Reserve  memutuskan  untuk  memperpanjang  stimulus  moneter  untuk  mendorong  pemulihan  ekonomi  AS  yang  terlihat  beresiko melemah, dengan memperbarui upaya untuk menekan biaya pinjaman dengan menjual obligasi jangka pendek untuk membeli  obligasi dengan jangka yang lebih panjang, atau dikenal dengan nama program Operation Twist.  Sebagai ekspresi atas ketegangan di pasar finansial yang berasal dari masalah Eropa, The Fed mengatakan pihaknya akan melanjutkan  program Operation Twist dengan membeli $267 milyar obligasi jangka lebih panjang hingga akhir 2012. Adapun program Operation Twist  jilid pertama dijadwalkan berakhir pada akhir bulan ini. 

Emas  memangkas  kerugiannya  setelah  pasar  fokus  pada  penurunan  proyeksi  pertumbuhan  ekonomi  AS  oleh  The  Fed,  dengan  mengatakan  bank  sentral  siap  untuk  mengambil  langkah‐langkah  lanjutan  untuk  membantu  percepatan  pertumbuhan  ekonomi  jika  memang diperlukan. 

Emas spot turun 0.5% di level $1,608.09 per ounce setelah sempat terkoreksi ke level intraday low di $1,590.29. Sedangkan untuk emas  berjangka pengiriman Agustus turun $7.40 per ounce di $1,615.80. 

Rilis data ekonomi AS belakangan ini yang buruk telah memicu spekulasi bahwa The Fed akan menggulirkan program QE‐3 yang telah  mendorong rally emas dalam 7 sesi terakhir. Namun rally emas akhirnya terhambat setelah keputusan The Fed semalam dan Bernanke  tidak memberikan pernyataan yang spesifik mengenai rencana bank sentral selanjutnya dalam konferensi pers usai sidang. 



AS – The Fed kembali melanjutkan program Operation Twist
The Federal Reserve pada Rabu malam tadi memperpanjang stimulus moneter untuk mendorong pemulihan ekonomi AS yang terlihat beresiko melemah, memperbarui upaya untuk menekan biaya pinjaman dengan menjual obligasi jangka pendek untuk membeli obligasi dengan jangka yang lebih panjang, atau dikenal dengan nama program Operation Twist.


Sebagai ekspresi atas ketegangan di pasar finansial yang berasal dari masalah Eropa, The Fed
mengatakan pihaknya akan melanjutkan program Operation Twist dengan membeli $267 milyar
obligasi jangka lebih panjang hingga akhir 2012. 


Adapun program Operation Twist jilid pertama
dijadwalkan berakhir pada akhir bulan ini.
The Fed menambahkan bahwa selama program baru tersebut, pihaknya akan berhenti
menginvestasikan kembali hasil dari obligasi yang jatuh tempo dalam portofolionya.


Presiden Fed Richmond Jeffrey Lacker, yang telah berbeda pendapat dalam pertemuan setiap tahun ini, memilih menentang aksi tersebut, mengatakan ia menentang perpanjangan Twist.
Bank sentral mempertahankan kebijakannya bahwa tingkat suku bunga masih akan berada di sekitar 0% paling tidak hingga 2014 mendatang.


The Fed melihat ekonomi masih akan mengalami ekspansi secara moderat, tetapi mengatakan
pertumbuhan lapangan kerja melambat dalam beberapa bulan terakhir. The Fed juga khawatir
mengenai melemahnya belanja konsumen. 


Pertumbuhan ekonomi AS nampaknya masih akan
tersendat akibat pertumbuhan di negara berkembang melambat dan Eropa terpuruk ke dalam
perdebatan politik atas utang.
Produk domestik bruto AS kuartal pertama baru-baru ini direvisi turun ke tingkat tahunan 1,9 persen dari 2,2 persen. Pada saat yang sama, data pekerjaan periode Mei menegaskan bahwa pasar tenaga kerja kembali memburuk, dengan hanya 69.000 lapangan kerja baru diciptakan dan tingkat pengangguran naik menjadi 8,2 persen.
Euro secara cepat memangkas kerugiannya atas dolar setelah awalnya sempat terkoreksi pasca keputusan The Fed. Euro terakhir bergerak di sekitar $1.2684, setelah sempat terkoreksi ke level intraday low $1.2636.




OIL & COMMODITIES
Brent crude anjlog ke level terendah 17 bulan menyusul meningkatnya persediaan minyak mentah AS dan usai keputusan The Federal  Reserve yang memperpanjang program Operation Twist untuk merangsang ekonomi. 

Masih  berlanjutnya  kekhawatiran  seputar  krisis  utang  Eropa  dan  dampaknya  pada  tingkat  permintaan  minyak  telah  menekan  harga  minyak di awal sesi. Harga kemudian melanjutkan koreksinya setelah data stok minyak mentah AS secara mengejutkan naik di pekan lalu.  Data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak naik 2.86 juta barel di pekan per 15 Juni, kontras dengan  ekspektasi terjadi penurunan 1.1 juta barel. 

Koreksi  pada  harga  minyak  terus  berlanjut  (meskipun  kemudian  mengalami  rebound)  setelah  muncul  keputusan  The  Federal  Reserve  yang memperpanjang stimulus moneter untuk mendorong pemulihan ekonomi AS yang terlihat beresiko melemah, memperbarui upaya  untuk menekan biaya pinjaman dengan menjual obligasi jangka pendek untuk membeli obligasi dengan jangka yang lebih panjang, atau  dikenal dengan nama program Operation Twist. 

Sebagai ekspresi atas ketegangan di pasar finansial yang berasal dari masalah Eropa, The Fed mengatakan pihaknya akan melanjutkan  program Operation Twist dengan membeli $267 milyar obligasi jangka lebih panjang hingga akhir 2012. Adapun program Operation Twist  jilid pertama dijadwalkan berakhir pada akhir bulan ini. 

Brent  crude  untuk  pengiriman  Agustus  turun  $2.08  ke  $93.68  per  barel,  memangkas  kerugiannya  setelah  sempat  terkoreksi  ke  level  intraday low di $92.65 pasca keputusan the Fed, level terendahnya sejak Januari 2011.  Sedangkan U.S. July crude contract yang akan segera berakhir, turun $1.82 ke $82.21 per barel. Sementara untuk kontrak Agustus turun  $1.87 dan bergerak di sekitar $82.48 per barel. 




EURO ZONE
Dolar AS kembali melemah terhadap euro dalam sesi perdagangan yang cukup volatile setelah The Fed memutuskan untuk melanjutkan stimulus moneter  terakhirnya dengan mekanisme yang disebut dengan “Operation Twist”. Turut menopang kinerja euro adalah berhasil terbentuknya pemerintahan yang  dipimpin  oleh  kubu  konservatif  yang  menjanjikan  untuk  menegosiasikan  beberapa  klausul  dalam  penerapan  bailout,  meskipun  bukan  pada  hal  pokok  kesepakatan antara kreditur internaisonal dan pemerintah Yunani sebelumnya.  

Pemerintah Italia mengajukan proposal bagi dana bantuan Zona Eropa untuk mulai melakukan pembelian terhadap obligasi beberapa negara Eropa yang  bermasalah. Proposal tersebut diharapkan akan mulai dibahas para pemimpin Uni Eropa pada pertemuan antara pemimpin‐pemimpin Uni Eropa pada sesi  Kamis 22 Juni mendatang, meskipun akan dibutuhkan dukungan dari Jerman yang selama ini masih bergeming pada program pemangkasan anggaran guna  penyelesaian krisis.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0,14 persen terhadap dolar AS ke 1.2704,  euro juga naik 0,83 persen terhadap yen ke 100.95 yen, dan  menguat 0,20 persen terhadap sterling ke 0.8083. Sedangkan terhadap Swiss franc, euro tercatat mengalami penguatan tipis 0,01 ke level 1.2008.




U.K.
Bank of England mengisyaratkan Rabu lalu bahwa telah mendekati untuk merilis gelombang uang baru ke dalam anjloknya perekonomian Inggris karena  memburuknya krisis utang zona euro.  

Seperti pergerakan yang akan efektif melalui mencetak uang baru untuk membeli obligasi pemerintah, yang pada gilirannya menurunkan borrowing costs  Inggris.  

Berasal dari pengumuman minggu lalu pada langkah pemerintah dan BoE terkini untuk mendorong lending terhadap bisnis, telah menandai dalamnya  permasalahan yang ada pada perekonomian Inggris sebagaimana mitra dagangnya (zona euro) yang merosot.  

Bank of England kemungkinan belum memompa lebih banyak uang ke dalam gejolak perekonomian Inggris karena outlook (ekonomi) telah merosot dalam  beberapa minggu lalu dan krisis zona euro kemungkinan menekan negara untuk beberapa waktu, kata pengambil kebijakan BoE Ben Broadbent.   

Broadbent  memperingatkan  dalam  wawancara  pada  Reuters  bahwa  pengambil  kebijakan  Inggris  sendiri  tidak  mungkin  untuk  mendahului  recovery  ekonomi yang kuat sepanjang krisis zona euro menekan ekspor dan business confidence.  

Putaran berikutnya pada stimulus dari Bank of England tidak mungkin untuk menyebabkan gangguan pada pasar obligasi pemerintah Inggris, kepala debt  issuer Inggris mengatakannya Rabu lalu. 




JAPAN
Ekspor  Jepang  untuk  periode  Mei  mengalami  peningkatan  dibanding  periode  yang  sama  tahun  sebelumnya,  ditunjang  oleh  stabilnya  permintaan  dari  Amerika  Serikat.  Meskipun  demikian  defisit  perdagangan  Jepang  semakin  melebar  ke  level  tertinggi  sejak  Januari,  akibat  naiknya  impor  energi  pasca  penutupan  mayoritas  reaktor  nuklirnya.  Dalam  basis  antar  tahun,  ekspor  naik  10.0  persen,  mengungguli  ekspektasi  9.3  persen.  Sementara  itu  defisit  perdagangan membengkak menjadi 907.3 miliar yen yang merupakan level tertingginya sejak Januri sebesar 1.481 triliun yen.  

Pemerintah  Jepang  telah  memperoleh  persetujuan  dari  parlemen  yang  memperbolehkan  pemerintah  untuk  menyediakan  asuransi  untuk  melindungi  impor minyak dari Iran. Gabungan antara impor Jepang dan Cina terhadap minyak asal Iran diperkirakan mencapai 620.000 barel per hari. Besaran dana  yang digunakan untuk mengasuransikan pengiriman minyak dari Iran ke Jepang tersebut kabarnya akan mencapai 7,6 miliar yen.  

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat 0,66 persen terhadap yen di 79.45, sementara itu euro naik 0,83 persen terhadap yen ke 100.95  yen. Sedangkan Aussie  dolar tercatat menguat  0,70  persen terhadap yen di 80.95 dan  sterling juga  naik  0,61 persen terhadap yen ke  124.83. 




AUSTRALIA
Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengatakan kemajuan telah dicapai dalam pembicaraan antara para pemimpin dari perekonomian terbesar di dunia  dalam upaya untuk mengatasi krisis utang di kawasan Eropa. Gillard mengatakan para pemimpin Eropa mengakui urgensi krisis utang disana dan sekarang  juga akan bekerja untuk melaksanakan reformasi dalam jangka yang lebih panjang, seperti membentuk sebuah serikat perbankan. 

Aussie awalnya naik ke level tertinggi 6 pekan di $1.0211 setelah investor melihat kelanjutan stimulus The Fed akan mendorong mata uang berimbal hasil  lebih tinggi, sebelum akhirnya bergerak relatif stabil di sekitar $1.0182 dibandingkan penutupan New York hari Selasa.   Namun  harga  kemudian  bergerak  fluktuatif  setelah  muncul  keputusan  The  Federal  Reserve  yang  memperpanjang  stimulus  moneter  untuk  mendorong  pemulihan ekonomi AS yang terlihat beresiko melemah, memperbarui upaya untuk menekan biaya pinjaman dengan menjual obligasi jangka pendek untuk  membeli obligasi dengan jangka yang lebih panjang, atau dikenal dengan nama program Operation Twist. 

Sebagai ekspresi atas ketegangan di pasar finansial yang berasal dari masalah Eropa, The Fed mengatakan pihaknya akan melanjutkan program Operation  Twist dengan membeli $267 milyar obligasi jangka lebih panjang hingga akhir 2012. Adapun program Operation Twist jilid pertama dijadwalkan berakhir  pada akhir bulan ini. 

Aussie sempat terkoreksi ke level intraday low di $1.0129 namun kemudian rebound tajam hingga mencatat intraday high di $1.0223 sebelum akhirnya  bergerak di sekitar $1.0205, menguat 0.2% dari penutupan New York hari Selasa. 




SWISS
Sentimen  investor  Swiss  jatuh  ke  level  terendah  selama  5  bulan  di  periode  Juni,  menambah  indikasi  bahwa  krisis  utang  yang  tengah  melanda  zona  euro  akan  membebani pertumbuhan ekonomi Swiss. Indikator ZEW turun 39.4 poin ke level ‐43.4 poin di bulan Juni, level terendahnya sejak Januari. 

Sebelumnya data menunjukkan pertumbuhan ekonomi  Swiss  yang menakjubkan  di kuartal  pertama tahun ini,  namun  SNB mengingatkan  pada review kebijakan  Kamis lalu bahwa momentum berpotensi melemah secara signifikan dalam beberapa bulan kedepan. 

Zona euro adalah mitra dagang terbesar Swiss dan sektor ekspor ‐‐ yang belakangan ini terpukul oleh menguatnya Swiss franc – terlihat semakin tertekan akibat  menurunnya permintaan dari negara zona euro. 

Optimisme  investor  Jerman  juga  turun  pada  level  terpesatnya  sejak  Oktober  1998  akibat  kekhawatiran  terhadap  kesehatan  sektor  perbankan  Spanyol  dan  ketidakpastian seputar hasil pemilu Yunani. 

Berdasarkan survey terhadap 46 analis, 78% memperkirakan Swiss franc akan bergerak stabil terhadap euro. Ini adalah prosentase tertinggi sejak SNB mematok  batas atas penguatan Swiss franc di level 1.20 franc per euro pada September tahun lalu. 

Swiss franc awalnya bergerak terbatas dan cenderung stabil menjelang rilis hasil sidang reguler The Fed. Namun harga kemudian bergerak fluktuatif setelah muncul  keputusan The Federal Reserve yang memperpanjang stimulus moneter untuk mendorong pemulihan ekonomi AS yang terlihat beresiko melemah, memperbarui  upaya untuk menekan biaya pinjaman dengan menjual obligasi jangka pendek untuk membeli obligasi dengan jangka yang lebih panjang, atau dikenal dengan nama  program Operation Twist.  Sebagai ekspresi atas ketegangan di pasar finansial yang berasal dari masalah Eropa, The Fed mengatakan pihaknya akan melanjutkan program Operation Twist  dengan membeli $267 milyar obligasi jangka lebih panjang hingga akhir 2012. Adapun program Operation Twist jilid pertama dijadwalkan berakhir pada akhir bulan  ini. Swiss franc awalnya terkoreksi ke 0.9502 franc per dolar namun kemudian berbalik menguat ke 0.9422 franc sebelum akhirnya bergerak di sekitar 0.9450 franc  per dolar. 

Data perdagangan Swiss franc akan dirilis hari Kamis ini pukul 13.00 wib dan akan menunjukkan bagaiaman eksportir berjuang menghadapi kuatnya nilai tukar Swiss  franc dan lemahnya permintaan dari zona euro.