title cover

title cover

Thursday, June 7, 2012

Headline News 07.06.12

US & GLOBAL
Bursa saham dunia naik lebih dari 2 persen, recovery dari penurunannya baru‐baru ini, dan euro rally Rabu lalu dari harapan bahwa bank  sentral utama kemungkinan bertindak untuk mendorong perlambatan perekonomian global.   

Pejabat  the  Fed  menyuarakan  lebih  cenderung  untuk  mempertimbangkan  membantu  kedepannya  perekonomian  AS,  sementara  itu  European Central Bank membuat keputusan pada tingkat suku bunga unchanged dan Presidennya Mario Draghi, menyarankan tindakan  jangka  pendek  adalah  tidak  mungkin.  Tetapi  beberapa  investor  menginterpretasikan  komentarnya  bahwa  resiko  ekonomi  telah  bertumbuh karena tanda‐tanda kemungkinan tindakan kedepanya dari ECB.   

Kepala  the  Fed  Ben  Bernanke  memberikan  testimoni  sebelum  U.S.  congressional  Joint  Economic  Committee  Kamis  ini  dan  dapat  memberikan petunjuk kedepannya dari monetary easing (QE3). Group of 20 dijadwalkan untuk bertemu akhir bulan ini.   

Bursa  saham  AS  melonjak  Rabu  lalu,  memberikan  indeks  S&P  500  pada  kinerja  harian  terbaiknya  sejak  bulan  Desember,  karena  pembicaraan  pada  penyelamatan  perbankan  Spanyol  dan  harapan  untuk  besarnya  stimulus  moneter  memicu  rebound  dari  aksi  jual  sebelumnya.     

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> meningkat 286.84 poin, atau 2.37 persen, ke level 12,414.79. Indeks Standard & Poor's 500  <.SPX> menguat 29.63 poin, atau 2.30 persen, ke level 1,315.13. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> melejit 66.61 poin, atau 2.40 persen,  ke level 2,844.72.             

Indeks MSCI World Equity <.MIWD00000PUS> melonjak 2.3 persen yang merupakan kenaikan terbesar hariannya sejak bulan Desember.  Indeks  MSCI  Emerging  Equity  <.MSCIEF>  menguat  2  persen,  rebound  dari  level  terendahnya  dalam  enam  bulan  yang  terjadi  Senin  sebelumnya.   

Harga Treasuries AS turun ke dalam rangkaian tiga harinya setelah yield obligasi bertenor 10‐tahun menembus level terendah historisnya  minggu lalu. Obligasi bertenor 10‐tahun/U.S. Treasury note <US10YT=RR> turun 26/32, dengan yield 1.6609 persen.   

Euro <EUR=> naik 0.9 persen ke level $1.2570, yang mendekati level terendah dua tahunnya $1.2286 Jumat sebelumnya, karena rally  yang meluas pada aset‐aset beresiko yang membawa investor melakukan aksi beli terhadap mata uang tersebut.   

Emas naik 1 persen Rabu lalu ke level tertingginya dalam satu bulan dari bertumbuhnya harapan dari rencana penyelamatan Eropa untuk  beban utang perbankan Spanyol, dan karena tanda–tanda perlambatan ekonomi AS yang mendorong spekulasi  dari monetary easing  kedepannya  (QE3).  Spot  emas  <XAU=>  naik  1.2  persen  ke  level  $1,636.75  per  ons  pada  pukul  11:29  a.m.  EDT  (1529  GMT),  setelah  mencapai level tertingginya $1,640.50 per ons, yang mana menandai penguatan harga sejak 7 Mei.     

Brent crude <LCOc1> menguat dalam dalam level tertinggi intra‐day $101.39 per barrel sebelum turun untuk di settle ke level $100.64,  naik $1.80. U.S. crude <CLc1> melonjak 73 sen untuk ditutup ke level $85.02.   



GOLD & COMMODITIES
Emas  berhasil  ditutup  menguat  setelah  bergerak  cukup  fluktuatif  di  sesi  Rabu,  menyusul  pandangan  positif  mengenai  kondisi  perekonomian AS oleh Federal Reserve (The Fed) telah memicu retracement dari posisi puncak 1 bulan yang dicapai di awal sesi yang  dipicu spekulasi dilanjutkannya kebijakan moneter longgar oleh bank sentral. 

Emas terkoreksi lebih dari $20 per ounce atau 1% dari posisi tertinggi bulan ini yang dicapai di awal sesi, setelah The Fed dalam “Beige  Book”  mengatakan  ekonomi  mencatat  pertumbuhan  dalam  2  bulan  terakhir  dan  aktifitas  perekrutan  tenaa  kerja  meningkat,  sebuah  indikasi yang menunjukkan adanya peningkatan ekonomi. 

Perak  berhasil  mencatat  performa  lebih  baik  dari  emas  setelah  ditutup  naik  3%  seiring  rally  pada  ekuitas  dan  komoditas  industri  AS  berkat sentimen ekonomi yang membaik ditengah tumbuhnya harapan adanya bailout untuk menolong perbankan Spanyol. 

Investor  nampaknya  memandang  emas  secara  bullish  setelah  mencatat  rally  4.3%  di  hari  Jumat  usai  rilis  data  payrolls  yang  mengecewakan  yang  sempat  memicu  spekulasi  akan  dilanjutkannya  kebijakan  moneter  longgar  oleh  The  Fed.  Emas  berpotensi  melanjutkan penguatannya jika bank sentral terindikasi akan melakukan stimulus lanjutan. 

Emas  spot  naik  0.1%  di  level  $1,618.40  per  ounce  setelah  mencatat  intraday  high  di  $1,640.50  per  ounce  yang  merupakan  level  terkuatnya sejak 7 Mei.  Sedangkan untuk emas berjangka COMEX untuk pengiriman Agustus berakhir naik $17.30 per ounce di level $1,634.20. 

Logam mulia juga di bawah tekanan karena para investor mencerna berita bahwa Bank Sentral Eropa menempatkan tanggung jawab  dengan kuat pada pemerintah zona euro untuk memecahkan krisis utang blok, memupus harapan akan dilakukan tindakan dalam waktu  dekat. 




OIL & COMMODITIES
Harga minyak berjangka mengalami rally pada hari Rabu, dengan Brent kembali berada di atas $100 per barel menyusul harapan akan  adanya langkah penyelamatan pada perbankan Spanyol yang tengah dililit masalah untuk mengurangi krisis utang zona euro, dan juga  adanya indikasi bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan moneter longgar. 

Minyak  mencatat  penguatan  seiring  naiknya  komoditas,  yang  secara  keseluruhan mencatat  kenaikan  harian terbesarnya  selama lebih  dari 3 bulan dipicu berita mengenai Eropa dan AS mendorong investor untuk kembali memburu aset beresiko. 

Kenaikan  minyak  terganjal  oleh  laporan  stok  minyak  mingguan  AS  yang  turun  lebih  tipis  dari  perkiraan  setelah  10  pekan  mengalami  kenaikan. Stok minyak mentah AS turun untuk pertama kalinya dalam 11 pekan, sementara stok untuk produk minyak meningkat seiring  meningkatnya  proses  pengilangan  ke  level  tertinggi  selama  hampir  2  tahun  terakhir,  demikian  data  dari  U.S.  Energy  Information  Administration  (EIA)  menunjukkan.  Stok  minyak  mentah  domestik,  diluar  Cadangan  Minyak  Strategis,  turun  111,000  barel  menjadi  384.63 juta barel di pekan per 1 Juni. Sedangkan ekonom sebelumnya memprediksi terjadi penurunan 500,000 barel.  

Di bursa London, Brent crude  untuk pengiriman Juli berakhir di level $100.64 per barel, naik $1.80 setelah mencatat intraday high di  $101.39. Ini merupakan kenaikan Brent untuk kedua kalinya dalam 3 hari terakhir. Pada hari Jumat, Brent turun di bawah $100 untuk  pertama kalinya sejak Oktober, yang menandai 25% penurunannya dari level puncak 2012 di $128.40 yang dicapai di bulan Maret lalu. 

Sementara  untuk  U.S.  July  crude  naik  untuk  ketiga  kalinya  dan  ditutup  di  $85.02,  menguat  73  sen  setelah  mencatat  intraday  high  di  $86.27. Harga tercatat telah naik dari $81.21 pada hari Senin, level intraday terendah sejak 6 Oktober. Harga minyak mentah AS sekitar  24% di bawah level puncak 2012 di $110.55 yang juga dicapai pada bulan Maret. 

Setelah ECB kembali mempertahankan suku bunganya dalam sidangnya kemarin, investor saat ini tengah menantikan sinyal ECB akan  melanjutkan stimulus moneternya untuk memacu pertumbuhan ekonominya dan memperkuat kepercayaan pada perekonomian zona  euro. 

Investor juga akan mencermati testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke di depan U.S. congressional Joint Economic Committee pada hari  kamis ini dan pasar tengah menantikan apakah Bernanke akan menggulirkan  indikasi kemungkinan dilanjutkannya kebijakan moneter  longgar. 

Pasar juga menantikan perundingan lanjutan antara Iran dan pihak barat di Moskow pada 18 Juni terkait masalah program nuklir Iran. 



EURO ZONE
Euro menguat tajam terhadap dolar AS maupun yen ditunjang langkah bank sentral eropa – ECB yang mempertahankan suku bunga pada level 1 persen  dan  mempertahankan  proyeksi  pertumbuhan  ekonomi.  Presiden  ECB  –  Mario  Draghi  menampik  ekspektasi  para  pelaku  pasar  sebelumnya  yang  mengharapkan  bank  sentral  akan  melakukan  pelonggaran  moneter,  diantaranya  dengan  meningkatkan  operasi  penggantian  struktur  keuangan  untuk  meningkatkan likuiditas di pasar keuangan Eropa.  

Namun demikian para ekonom tetap mengingatkan bahwa penguatan euro belum menyurutkan minat jual para investor , dimana pada pasar opsi euro  para  investor  memperkirakan  euro  akan  anjlok  hingga  level  1.1750  sebelum  expire  pada  06  Juli  mendatang.  Diantara  pertimbangan  pada  pandangan  tersebut adalah problem sektor perbankan Spanyol yang semakin meruncing dan kemungkinan keluarnya Yunani dari keanggotaan Uni Eropa.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat tajam 0,93 persen terhadap dolar AS ke 1.2569, euro juga kembali menguat 1,55 persen terhadap yen  ke 99.58 yen, dan naik 0,23 persen terhadap sterling ke 0.8114. Sedangkan terhadap Swiss franc, euro tercatat mengalami penurunan tipis 0,02 ke level  1.2007.




U.K.
Sektor jasa Irlandia melemah untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada bulan Mei karena berkurangnya confidence disebabkan new orders  turun dan perusahaan‐perusahaan menggunakan jaminan simpanannya, survei menunjukkan Rabu lalu.  

The NCB Purchasing Managers' Index (PMI), yang menilai aktivitas sektor jasa merosot menjadi 48.9 pada bulan Mei dari 52.2 di bulan April,  anjlok dibawah level 50 yang memisahkan antara pertumbuhan dan dari kontraksi.  

Bahwa ini masih diatas services PMI zona euro yang berada pada level 46.7, level terendahnya sejak akhir Oktober.  

Pertumbuhan  sektor  manufaktur  Irlandia  mengalami  akselerasi  pada  bulan  Mei  setelah  anjlok  pada  April,  survei  terpisah  menampilkannya  minggu lalu.  

"Irish economic activity continues to fluctuate between expansion and contraction as the open nature of the Irish economy leaves it exposed to  the economic climate abroad, which has once again weakened," ungkap Brian Devine ekonom pada NCB Stockbrokers. 




JAPAN
Menteri Keuangan Jun Azumi kembali menegaskan bahwa negara‐negara Eropa harus bisa mengelola krisis hutang yang terjadi sekarang dengan lebih  “bertanggungjawab”,  guna  meredam  ketidakpastian  yang  melanda  pasar  keuangan  global.  Azumi  menandaskan  bahwa  otoritas  eropa  seharusnya  melakukan tindakan lebih agresif guna mengatasi eskalasi krisis hutang yang menyebabkan resesi. 

Sementara itu menanggapi mencuatnya spekulasi kemungkinan intervensi dari otoritas Jepang, kepala riset mata uang asing di HSBC untuk kawasan Asia‐ Pasifik – Paul Mackel menyatakan bahwa sangat sulit bagi otoritas Jepang untuk bisa mengalihkan pandangan para investor mengenai posisi safe haven  yen ditengah krisis hutang kawasan Uni Eropa. Jikapun pemerintah melakukan intervensi maka dampaknya hanya bersifat periodis dan temporer.  

Hal  tersebut  disebabkan minimnya dukungan pihak asing seperti Amerika dan  eropa, sebagaimana nampak  dalam intervensi unilateral yang dilakukan  tahun  2011  lalu  yang  kurang  efektif.  Sepanjang  2011  otoritas  Jepang  melakukan  penjualan  yen  senilai  14.3  triliun  yen,  sebagai  upaya  sistematis  guna  menahan laju penguatan yen terhadap dolar AS dan euro. Namun upaya tersebut tak berarti banyak, yen terus menguat. 

Penguatan kurs yen begitu signifikan dampaknya terhadap para eksportir Jepang. Ekspor Jepang menyumbang 15 persen dari total GDP negara tersebut.  Setiap kenaikan satu yen terhadap dolar diperkirakan akan menurunkan keuntungan Nissan Motor sebesar 2,4 persen  3,3 persen bagi Toyota dan 2,9  persen terhadap Honda Motor, demikian berdasarkan estimasi analis dari Goldman Sachs Group. 

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat 0,61 persen terhadap yen di 79.23, sementara itu euro juga naik 1,55 persen terhadap yen ke 99.58  yen. Sedangkan Aussie dolar tercatat menguat tajam 2,45 persen terhadap yen di 78.56 dan sterling juga naik 1,32 persen terhadap yen ke 122.70. 




AUSTRALIA
Ekonomi  Australia  dirilis  melampaui  ekspektasi  di  kuartal  pertama  menyusul  meningkatnya  aktifitas  belanja  dari  konsumen  rumah  tangga  dan  pebisnis, mendorong naiknya Aussie dan mengurangi urgensi untuk pemotongan agresif suku bunga lebih lanjut. 

Produk Domestik Bruto (PDB) Australia naik 1.3% di kuartal pertama, lebih dari 2 kali lipat perkiraan pasar sebesar 0.5%. Sedangkan dalam basis  tahunan tercatat mengalami ekspansi 4.3%, level terpesatnya selama lebih dari 4 tahun terakhir. 

Namun  demikian,  kekhawatiran  seputar  prospek  pertumbuhan  ekonomi  global  khususnya  di  Cina,  berpotensi  terus  menghantui  prospek  pemulihan ekonomi Australia, namun data PDB Q1 cukup memberikan kegembiraan bahwa ekonomi mencapai momentum yang lebih baik dari  perkiraan. 

PDB tahunan Australia tercatat 4.3% dibandingkan dengan 1.7% di AS, 0% di Uni Eropa dan ‐0.1% di Inggris. 

Aussie,  yang  telah  terkoreksi  lebih  dari  6%  terhadap  dolar  di  bulan  lalu,  berhasil  menguat  di  atas  0.9900  setelah  data  menunjukkan  PDB  Q1  Australia dirilis lebih dari ekspektasi pasar. Aussie terakhir bergerak di sekitar $0.9923, naik 1.8% dari posisi penutupan New York hari Selasa di  $0.9740. 

Hari Kamis ini pasar akan mencermati data ketenagakerjaan Australia, dimana tingkat pengangguran diprediksi naik menjadi 5.1% di bulan Mei  dari 4.9% di bulan April sebelumnya, setelah terjadi pemangkasan pekerjaan yang diprediksi sebanyak 5000 pekerjaan. 




SWISS
Lembaga ekonomi KOF merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Swiss menjadi 1% di tahun 2012, ditopang oleh besarnya investasi pada peralatan  dan  konstruksi  bangunan.  Di  bulan  Maret  lalu,  KOF  memprediksi  ekonomi  akan  tumbuh  0.4%  tahun  ini.  Untuk  tahun  mendatang,  ekonomi  diprediksi  tumbuh 1.5%. 

Pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama telah mengejutkan banyak  pihak setelah tumbuh di atas  perkiraan berkat  kuatnya konsumsi domestik yang  berhasil mengatasi tekanan akibat lemahnya permintaan ekspor asing yang disebabkan kuatnya nilai tukar Swiss franc. 

Namun demikian, dengan meningkatnya keprihatinan terhadap krisis utang zona euro, maka turut menambah kekhawatiran mengenai kesanggupan bank  sentral Swiss (SNB) dalam mempertahankan nilai batas penguatan Swiss franc di 1.20 franc per euro, seiring meningkatnya arus masuk safe‐haven yang  akan memicu penguatan Swiss franc lebih lanjut. 
Swiss  National  Bank  dijadwalkan  akan  me‐review  kebijakan  moneternya  pada  14  Juni  mendatang,  dan  juga  akan  memberikan  proyeksi  pertumbuhan  ekonominya yang saat ini  diprediksi akan tumbuh sebesar 1% dalam tahun ini. 

Swiss franc menguat terhadap dolar pada hari Rabu, menyusul penguatan euro oleh harapan bahwa pembuat kebijakan zona euro bisa menyulap langkah  stimulus moneter segar untuk membendung berkembangnya krisis di Spanyol. 

Seiring akses Spanyol untuk pasar kredit tumbuh semakin ketat, menteri keuangan Spanyol Cristobal Montoro meminta mitra Eropa untuk membantu  membangkitkan kondisi perbankan Spanyol yang lesu, dimana memacu harapan untuk dilakukan tindakan yang kuat dari mitra Eropa. 

Hal ini membantu euro untuk mempertahankan uptrend‐nya selama 5 hari terakhir terhadap dolar setelah mata uang tunggal Eropa tersebut anjlok di  bulan Mei. 

Menguatnya euro telah memicu penguatan Swiss franc terhadap dolar. Mata uang AS tersungkur ke level intraday low 0.9542 franc sebelum akhirnya  bergerak di sekitar 0.9555 franc, atau turun 0.9% dari penutupan New York hari Selasa di 0.9641 franc.  Sedangkan terhadap euro, Swiss franc bergerak stabil di sekitar 1.2008 franc.