US & GLOBAL
• Bursa saham global menguat hingga 2 persen, harga minyak melonjak hampir 5 persen dan euro naik pada sesi Jumat ditunjang data non‐farm payrolls Amerika untuk periode Juli yang naik paling tajam dalam kurun 5‐bulan terakhir. Lonjakan kinerja aset beresiko juga ditunjang kembalinya optimisme bahwa pembuat kebijakan di Eropa akan segera bertindak untuk menangani krisis utang. Investor menggarisbawahi pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi Kamis pekan lalu dan menyimpulkan bahwa bantuan dari bank sentral tengah disiapkan, meskipun mungkin masih memerlukan waktu lebih lama untuk menunggu saat itu tiba.
• Laporan sektor ketenagakerjaan Amerika menunjukkan kenaikan non‐farm payrolls periode Juli meskipun pada saat sama tingkat pengangguran juga naik menjadi 8,3 persen, yang terus menghidupkan harapan stimulus keuangan dari The Federal Reserve. Data sektor ketenagakerjaan Amerika tersebut mengakhiri perdagangan yang sangat volatile dalam sepekan terakhir, diwarnai sidang ECB dan The Fed yang keduanya mengecewakan pelaku pasar yang berharap akan adanya stimulus lanjutan guna menopang ekonomi Amerika dan menahan penyebaran krisis hutang eropa.
• Euro <EUR=> naik hingga 1,2392 terhadap dolar AS dan berakhir menguat 1,7 persen ke 1,2385, mengukir performa harian terbaik sejak akhir Juni silam. Dolar AS menguat 0,5 persen terhadap yen, ke 78,58 yen <JPY=>, setelah mencapai level tertinggi dalam dua minggu di 78,77. ECB pada Kamis lalu mengindikasikan kemungkinan akan mulai membeli obligasi pemerintah untuk mengurangi tingginya biaya pinjaman yang melumpuhkan Spanyol dan Italia, tetapi Draghi mengisyaratkan bahwa intervensi apapun belum akan terjadi hingga September. Pemerintah Spanyol mendekati kemungkinan untuk meminta bailout skala penuh, meskipun Perdana Menteri Mariano Rajoy mengatakan pihaknya masih perlu mempelajari kondisinya dan bentuk penyelamatan apa yang perlu diambil oleh Uni Eropa.
• Indeks bursa global MSCI <. MIWD00000PUS> berakhir naik 2,0 persen, sementara indeks saham Eropa <FTEU3.> berakhir naik 2,5 persen.
• Di bursa Wall Street, indeks S&P 500 naik ke level tertinggi sejak awal Mei. Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> naik 217,29 poin atau 1,69 persen, ke 13,096.17. Indeks Standard & Poor 500 <. SPX> naik 25,99 poin atau 1,90 persen, ke 1,390.99. Nasdaq Composite Index <IXIC.> naik 58,13 poin atau 2,00 persen, ke 2,967.90.
• The Federal Reserve pada Rabu lalu mengirim sinyal lebih kuat bahwa babak baru dari stimulus keuangan akan segera diterapkan jika pemulihan ekonomi Amerika belum menampakkan peningkatan.
• Di pasar minyak, minyak mentah NYMEX untuk kontrak September <CLU2> naik 4,9 persen ke 91,40 USD per barel, peningkatan harian terbesar sejak 29 Juni. Pertumbuhan sektor ketenagakerjaan Amerik a yang mengungguli ekspektasi pada periode Juli memicu sentimen optimis pada prospek permintaan minyak. Minyak mentah Brent naik 3,04 USD, atau 2,87 persen, ke 108,94 USD per barel.
• Emas juga naik, dimana harga spot emas <XAU=> naik 0,9 persen ke 1,604.10 USD per troy ounce.
• Harga obligasi Amerika melemah terdesak laporan ketenagakerjaan tersebut. Obligasi tenor 10‐tahun Amerika <US10YT=RR> harganya turun 30/32, dengan imbal hasil berada pada kisaran 1,58 persen.
GOLD & COMMODITIES
• Emas naik kembali diatas 1 persen Jumat lalu karena dollar anjlok dan ekuitas rally pada data AS yang menambahkan lebih banyak pekerjaan daripada ekspektasi bulan lalu yang mendorong hasrat pada aset‐aset beresiko, meskipun naiknya tingkat pengangguran yang membawa harapan investor untuk stimulus moneter dari the Fed.
• Meskipun naik dalam hariannya, emas mencatatkan penurunan mingguan terbesarnya dalam enam minggu.
• Logam mulia pada awalnya anjlok setelah, yang mana mengindikasikan bahwa U.S. employers mengangkat 163,000 pekeja pada bulan Juli, terbanyak dalam lima bulannya, dibatasi ekspektasi bahwa the Fed akan meluncurkan kedepannya stimulus moneter untuk mendorong perekonomian.
• "Even though the nonfarm payrolls beat the estimates, the unemployment rate also rose, so the odds for a QE are all the same," kata Nicolas Berge, seorang hedge fund trader pada Geneva‐based Absolute Capital Group yang menginvestasikan pada logam mulia, commodities futures dan mata uang.
• "The increasing expectation of central‐bank actions is likely to help gold break above its recent trading range," ungkap Berge.
OIL & COMMODITIES
• Harga oil naik tajam Jumat lalu, dengan Brent mencapai level tertinggi 10‐minggunya, yang didorong dari laporan nonfarm payrolls AS yang menunjukkan bahwa para majikan menambah lebih banyak jobs daripada ekspektasi pada bulan Juli.
• Keduanya Brent dan crude AS pada fase yang mencatatkan kenaikan tipis mingguannya karena membaik dari ekspektasinya kenaikan pada tambahan jobs, meskipun dengan kenaikan tipis pada tingkat pengangguran menjadi 8.3 persen, yang memicu rally pada pasar ekuitas dan mendorong euro naik versus dollar.
• Pelemahan pada mata uang AS dapat mendukung oil yang berdenominasi dollar dan komoditas lainnya.
EURO ZONE
• Dolar jatuh pada hari Jumat dipicu data pekerjaan AS periode Juli yang dirilis lebih baik dari perkiraan dan harapan bahwa otoritas Eropa Otoritas Eropa bisa menahan krisis utang di kawasan itu telah memberi semangat pada investor, menyebabkan keuntungan terbesar satu hari dalam sebulan untuk euro.
• Mata uang tunggal zona euro telah bergerak menguat sebelum drilisinya data payrolls AS karena pandangan investor lebih optimis terhadap sidang ECB hari Kamis sebelumnya yang memberikan sinyal untuk terus mendukung memerangi krisis utang Spanyol dan Italia.
• Jumlah pekerjaan yang tersedia di bulan Juli mencatat peningkatan terbesarnya dalam 5 bulan namun kenaikan tingkat pengangguran menjadi 8.3% tetap mempertahankan prospek untuk kelanjutan stimulus moneter dari The Fed, sebuah indikasi negatif bagi dolar.
• Di pekan kemarin, The Fed mengirimkan sinyal kuat bahwa pihaknya akan melanjutkan putaran baru QE jika upaya pemulihan ekonomi tidak mengalami kemajuan. Meskipun terjadi peningkatan pada perekrutan tenaga kerja di bulan lalu, namun mayoritas ekonom Wall Street memprediksi The Fed akan meluncurkan putaran baru stimulus moneter tahun ini, paling cepat akan dilakukan pada bulan September.
• Euro naik ke level intraday day high $1.2392 dan terakhir tercatat naik 1.6% di level $1.2378, kenaikan 1 hari terbaiknya sejak akhir Juni. Minat pada aset beresiko juga mendorong menguatnya euro atas yen. Mata uang tunggal naik 2.1% ke 97.24 yen. Sementara dolar tercatat naik 0.4% terhadap yen ke level 78.54 yen.
• Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy semakin dekat pada hari Jumat untuk meminta sebuah bailout Uni Eropa untuk negaranya tetapi mengatakan ia
pertama perlu tahu kondisi seperti apa yang berhak menerima paket bantuan dan apa bentuk penyelamatan yang akan diterima.
• Pekan ini mata investor akan tertuju pada serangkaian data ekonomi dari Cina dan juga lelang obligasi AS dan obligasi tenor 10 tahun dari pemerintah Jerman. Mereka juga akan mencermati langkah ECB terkait pembelian obligasi dan akan meluncurkan quantitative easing di Eropa sesuai dengan AS, Inggria dan Jepang.
U.K.
• Akhir pekan lalu euro menguat terhadap sterling ke level tertinggi sejak 3‐pekan terakhir di 0.7923, berhasil rebound dari pelemahan tajamnya sejak mencapai level terendah dalam kurun 3‐1/2 tahun terakhir di 0.7753. Optimisme pelaku pasar mulai berkembang pada kemungkinan pembelian obligasi Spanyol dan Italia oleh ECB. Meskipun demikian, para analis mengingatkan kemungkinan berlanjutnya pelemahan euro seiring prospek penangan krisis yang belum tegas dan jelas.
• Sterling sendiri berakhir menguat pada sesi Jumat akhir pekan lalu, terdorong penguatan euro dan bursa saham global setelah rilis data sektor ketenagakerjaan Amerika mengungguli ekspektasi para ekonom. Kinerja sterling tidak terlalu terpengaruh rilis data aktifitas sektor jasa Inggris untuk periode Juli yang melambat lebih dari perkiraan sebelumnya.
• Pekan ini pelaku pasar akan mengamati rilis data industrial output untuk periode Juni yang diperkirakan memburuk menjadi ‐3,4 persen dari 1 persen (rilis 07 Agustus). Selanjutnya akan rilis data PPI untuk periode Juli yang diperkirakan naik dalam basis antar bulan menjadi 1,5 persen dari ‐2.2 persen. Namun yang akan menjadi fokus utama pelaku pasar adalah rilis Inflation report dari Bank of England pada 08 Agustus untuk mengamati penilaian bank sentral pada perkembangan harga dan ekonomi.
JAPAN
• Bank sentral Jepang diprediksi akan mempertahankan kebijakan moneternya dalam sidangnya pekan ini namun kemungkinan akan meningkatkan peringatannya mengenai melemahnya permintaan global dan penguatan yen belakangan ini, sinyal kesiapan BOJ untuk melonggarkan kembali kebijakan moneternya jika pemulihan ekonomi terancam tersendat. Namun setelah dolar melemah di akhir pekan kemarin, nampaknya tekanan pada BOJ agak mereda.
• Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jepang nempaknya akan melambat menjadi 0.6% di kuartal kedua, menyusul rebound pada consumer spending mulai kehilangan momentumnya dan krisis utang Eropa telah menekan permintaan ekspor.
• Ekspansi pada produk domestik bruto (PDB) akan sebesar separuh dari PDB kuartal pertama dan mencatat 2.5% dalam basis tahunan, yang masih mencatat lebih pesat dari 1.5% kenaikan tahunannya yang terjadi di AS di kuartal kedua.
• Ekonomi Jepang diperkirakan akan terus tumbuh dan akan mencatat kinerja ekonomi yang lebih baik dibandingkan negara maju lainnya di tahun ini berkat belanja pemerintah untuk kegiatan rekonstruksi pada kawasan yang terkena bencana gempa bumi tahun lalu di pantai timur laut Jepang.
• Namun, analis telah memangkas perkiraan untuk output pabrik menyusul perlambatan ekonomi Cina dan keraguan baru tentang prospek ekonomi AS yang terlihat semakin jelas.
• Pekan ini mata investor akan tertuju pada serangkaian data ekonomi dari Cina dan juga lelang obligasi AS dan obligasi tenor 10 tahun dari pemerintah Jerman. Mereka juga akan mencermati langkah ECB terkait pembelian obligasi dan akan meluncurkan quantitative easing di Eropa sesuai dengan AS, Inggria dan Jepang.
AUSTRALIA
• Australian dollar terakhir diperdagangkan pada level $1.0555 <AUD=D4>, kembali dimana sempat berada dalam 24 jam lalu mengikuti sesi yang bertahan yang terlihat turun satu sen setengah.
• Australian dan New Zealand dollar bertahan mendekati level puncaknya yang pernah ada terhadap euro Jumat lalu setelah European Central Bank cukup mengecewakan dengan tidak diluncurkannya pembelian obligasi secara langsung, sementara itu permintaan diluar negeri bertahan terhadap dollar AS.
• Harga Australian bond futures naik tipis, mengikuti kekecewaan dari meeting European Central Bank (ECB)
SWISS
• Euro rally terhadap dollar Jumat lalu, naik lebih dari 1 persen, setelah data jobs AS mendorong investor pada hasrat untuk (aset‐aset) resiko.
• Euro <EUR=> mencapai level tertingginya $1.2318 pada data Reuters dan sempat diperdagangkan pada level $1.2315, naik 1.1 persen.
• Telah naik 1.7 persen ke level 96.82 yen <EURJPY=>.
• Dollar merosot secara meluas karena kenaikan pada risk appetite. Telah anjlok 1.1 persen ke level 0.9710 Swiss franc <CHF=> dan melorot 0.9
persen terhadap kenaikan mata uang utama lainnya <.DXY>.
• Harga properti Swiss turun untuk pertama kalinya dalam empat tahun pada kuartal kedua, indeks UBS's real estate menunjukkannya Jumat lalu,
mendapat tekanan pada pasar perumahan yang dapat distabilkan setelah persyaratan lending untuk mortgages dperketat.