US & GLOBAL
• Bursa saham dunia menguat pada hari Selasa, dengan indeks S&P 500 mendekati level all‐time high, sementara dolar rally dari level terendah 1 bulan terhadap yen seiring ekspektasi Bank of Japan akan mengumumkan kelanjutan kebijakan moneter longgar pekan ini.
• Emas jatuh ke level terendah 2‐1/2 minggu, tertekan oleh penguatan dolar dan sikap investor yang menjauhi aset aman resiko dan membeli saham. Komoditas lainnya juga merosot, dengan tembaga jatuh ke level terendah 7 bulan akibat kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global.
• Investor akan mencermati hasil keputusan kebijakan dari sidang BOJ dan ECB, bersamaan dengan rilis data ketenagakerjaan AS untuk periode Maret pada hari Jumat.
• Di Wall Street, saham‐saham mengalami rebound pasca koreksinya di hari Senin. Saham sektor kesehatan menguat menyusul prospek cerah laporan labanya setelah pemerintah AS membatalkan rencana untuk mengurangi pembayaran bagi asuransi swasta Medicare Advantage, dan menggantinya dengan menaikkan pembayaran 3.3%. Berita bahwa Siprus menyimpulkan pembicaraan bailout telah menambah keuntungan.
• Dow Jones industrial average <.DJI> naik 89.16 poin atau 0.61% ke 14,662.01. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 8.08 poin atau 0.52% ke 1,570.25. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 15.69 poin atau 0.48% ke 3,254.86.
• Saham Eropa rally setelah terkoreksi dalam dua minggu, didorong oleh Vodafone terhadap rumor adanya tawaran multi‐miliar pound untuk kelompok telekomunikasi Inggris. FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> naik 1.3% untuk ditutup di 1203.79. Sedangkan indeks ekuitas dunia dalam MSCI naik 0.4% ke 359.84.
• Dolar naik 0.2% ke 93.39 yen. BOJ memulai sidang 2 harinya pada hari Rabu ini dan secara luas diperkirakan akan meningkatkan pembelian obligasi dan memperpanjang jatuh tempo dari obligasi yang dibeli di bawah kepemimpinan gubernur baru, Haruhiko Kuroda.
• Euro jatuh 0.2% ke $1.2816 setelah Markit's Eurozone Manufacturing PMI turun di bulan Maret menjadi 46.8 dari 47.9 di bulan Februari, merupakan kali ke‐20 untuk indekx berada di bawah angka 50 yang mengisyaratkan sektor mengalami kontraksi.
• Data tersebut akan memperkuat ekspektasi bahwa Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi akan memberikan pernyataan yang lebih dovish pada pertemuan outlook kebijakan moneter ECB pada hari Kamis dan dapat memberikan petunjuk mengenai kemungkinan terjadinya pemangkasan suku bunga.
• Harga emas menembus intraday high di $1,603.60 per ons sebelum akhirnya turun dan bergerak di sekitar $1,575 per ons, turun dari posisi Senin di $1,598.40. Emas sempat menyentuh intraday low di $1,573.39, level terendahnya sejak 8 Maret.
• Harga minyak turun karena pasokan cukup dan kekhawatiran atas laju pemulihan ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa melebihi prospek permintaan kuat di Asia. Brent <LCOc1> turun 39 sen ke $110.69 per barel. U.S. crude <CLc1> naik 12 sen ke $97.19 per barel.
• Harga obligasi pemerintah mengalami penurunan dengan Treasury AS tenor 10 tahun turun 8/32 dengan yield naik ke 1.862 persen dari 1.84 persen di hari Senin sebelumnya. Bund futures Jerman juga terkoreksi.
GOLD & COMMODITIES
• Emas melemah 1.5 persen Selasa lalu, penurunan harian terbesar yang lebih dari satu bulannya, karena optimisme ekonomi yang mendorong ekuitas AS yang mendekati level tertinggi dan pelemahan dalam ketertarikan pada safe haven emas.
• Perak anjlok hampir 3 persen ke level terendah delapan bulan, dan grup logam platinum turun tajam, mengabaikan tingginya hasil dari penjualan otomotif AS.
• "The hot money is going toward the S&P 500 right now," kata Jeffrey Sica, chief investment officer pada SICA Wealth Management, yang terlihat mengelola lebih dari $1 milyar dalam aset‐asetnya.
US & GLOBAL
• Bursa saham dunia menguat pada hari Selasa, dengan indeks S&P 500 mendekati level all‐time high, sementara dolar rally dari level terendah 1 bulan terhadap yen seiring ekspektasi Bank of Japan akan mengumumkan kelanjutan kebijakan moneter longgar pekan ini.
• Emas jatuh ke level terendah 2‐1/2 minggu, tertekan oleh penguatan dolar dan sikap investor yang menjauhi aset aman resiko dan membeli saham. Komoditas lainnya juga merosot, dengan tembaga jatuh ke level terendah 7 bulan akibat kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi global.
• Investor akan mencermati hasil keputusan kebijakan dari sidang BOJ dan ECB, bersamaan dengan rilis data ketenagakerjaan AS untuk periode Maret pada hari Jumat.
• Di Wall Street, saham‐saham mengalami rebound pasca koreksinya di hari Senin. Saham sektor kesehatan menguat menyusul prospek cerah laporan labanya setelah pemerintah AS membatalkan rencana untuk mengurangi pembayaran bagi asuransi swasta Medicare Advantage, dan menggantinya dengan menaikkan pembayaran 3.3%. Berita bahwa Siprus menyimpulkan pembicaraan bailout telah menambah keuntungan.
• Dow Jones industrial average <.DJI> naik 89.16 poin atau 0.61% ke 14,662.01. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 8.08 poin atau 0.52% ke 1,570.25. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 15.69 poin atau 0.48% ke 3,254.86.
• Saham Eropa rally setelah terkoreksi dalam dua minggu, didorong oleh Vodafone terhadap rumor adanya tawaran multi‐miliar pound untuk kelompok telekomunikasi Inggris. FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> naik 1.3% untuk ditutup di 1203.79. Sedangkan indeks ekuitas dunia dalam MSCI naik 0.4% ke 359.84.
• Dolar naik 0.2% ke 93.39 yen. BOJ memulai sidang 2 harinya pada hari Rabu ini dan secara luas diperkirakan akan meningkatkan pembelian obligasi dan memperpanjang jatuh tempo dari obligasi yang dibeli di bawah kepemimpinan gubernur baru, Haruhiko Kuroda.
• Euro jatuh 0.2% ke $1.2816 setelah Markit's Eurozone Manufacturing PMI turun di bulan Maret menjadi 46.8 dari 47.9 di bulan Februari, merupakan kali ke‐20 untuk indekx berada di bawah angka 50 yang mengisyaratkan sektor mengalami kontraksi.
• Data tersebut akan memperkuat ekspektasi bahwa Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi akan memberikan pernyataan yang lebih dovish pada pertemuan outlook kebijakan moneter ECB pada hari Kamis dan dapat memberikan petunjuk mengenai kemungkinan terjadinya pemangkasan suku bunga.
• Harga emas menembus intraday high di $1,603.60 per ons sebelum akhirnya turun dan bergerak di sekitar $1,575 per ons, turun dari posisi Senin di $1,598.40. Emas sempat menyentuh intraday low di $1,573.39, level terendahnya sejak 8 Maret.
• Harga minyak turun karena pasokan cukup dan kekhawatiran atas laju pemulihan ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa melebihi prospek permintaan kuat di Asia. Brent <LCOc1> turun 39 sen ke $110.69 per barel. U.S. crude <CLc1> naik 12 sen ke $97.19 per barel.
• Harga obligasi pemerintah mengalami penurunan dengan Treasury AS tenor 10 tahun turun 8/32 dengan yield naik ke 1.862 persen dari 1.84 persen di hari Senin sebelumnya. Bund futures Jerman juga terkoreksi.
GOLD & COMMODITIES
• Emas melemah 1.5 persen Selasa lalu, penurunan harian terbesar yang lebih dari satu bulannya, karena optimisme ekonomi yang mendorong ekuitas AS yang mendekati level tertinggi dan pelemahan dalam ketertarikan pada safe haven emas.
• Perak anjlok hampir 3 persen ke level terendah delapan bulan, dan grup logam platinum turun tajam, mengabaikan tingginya hasil dari penjualan otomotif AS.
• "The hot money is going toward the S&P 500 right now," kata Jeffrey Sica, chief investment officer pada SICA Wealth Management, yang terlihat mengelola lebih dari $1 milyar dalam aset‐asetnya.
EURO ZONE
• Tingkat pengangguran zona euro stabil pada 12.0 persen bulan Februari, kantor statistik Uni Eropa Eurostat mengatakannya Selasa lalu, yang mana dapat menambah tekanan untuk pemangkasan tingkat suku bunga oleh European Central Bank.
• Jumlah bulan Februari bersamaan dengan ekspektasi dari polling ekonom oleh Reuters, dan masih unchanged dari gambaran bulan Januari, yang mana Eurostat merevisi naik menjadi 12.0 persen.
• Inflasi Jerman turun ke level terendahnya yang lebih dari dua tahun pada bulan Maret, kebanyakan berkenaan dengan murahnya energi, dan bertahan dibawah target European Central Bank untuk rangkaian tiga bulannya.
• Data awal yang dirilis dari kantor Statistik Selasal lalu menunjukkan consumer prices naik menjadi 1.4 persen pada basis tahunan pada bulan Maret, kenaikan terkecilnya sejak bulan Desember 2010.
• Menteri keuangan Siprus Michael Sarris berhenti Selasa lalu setelah menyimpulkan pembicaraan dengan foreign lenders pada bailout yang memaksa negara untuk menekan yang belum pernah terjadi sebelumnya kerugian pada bank depositors dengan imbalan bantuan.
U.K.
• Sterling memperdalam koreksinya pada hari Selasa setelah data ekonomi Inggris kembali dirilis mengecewakan, menambah resiko untuk terjadinya resesi berikutnya. Sterling awalnya tertekan setelah data indeks PMI manufaktur Inggris hanya naik ke 48.3 di bulan Maret dari 47.9 di bulan Februari, yang mengisyaratkan sektor masih mengalami kontraksi. Sementara data lain menunjukkan mortgage approvals turun untuk kedua kalinya, menunjukkan melemahnya pasar perumahan Inggris.
• Sterling terkoreksi hingga menembus di bawah $1.51 dan terakhir tercatat bergerak di sekitar $1.5105, atau turun 0.8% dibanding penutupan New York hari Senin.
• Tidak seperti data sektor manufaktur, data PMI sektor jasa Inggris yang akan dirilis hari Kamis diperkirakan akan menunjukkan terjadinya ekspansi, dimana akan memberikan sejumlah harapan unutk terhindarnya ekonomi dari resesi ketiganya. Pasar juga memprediksi BoE akan mempertahankan suku bunga dan menahan diri dari langkah pembelian aset ketika mengadakan sidang regulernya hari Kamis dan hal ini berpeluang memicu rebound sterling dalam jangka pendek.
• Pelaku pasar nampaknya cenderung akan menahan diri hingga dirilisnya data ketenagakerjaan AS hari Jumat nanti. Jika data dirilis optimis, maka berpotensi mendorong kenaikan dolar karena hal tersebut akan memperkuat indikasi untuk The Fed sebagai benk sentral duni pertama yang mengakhiri program pembelian asetnya.
JAPAN
• Gubernur Bank of Japan yang baru Haruhiko Kuroda mengatakan dia menginginkan mengkombinasikan dua skema perbedaan yang digunakan bank sentral untuk membeli obligasi pemerintah, yang memperkuat ekspektasi pada keberanian stimulus moneter kedepannya pada policy‐setting meeting hari Kamis.
• Kombinasi dua skema akan membuat kemudahan untuk BOJ dalam membeli obligasi jangka panjang karena Kuroda terlihat secara agresif mengekspansi balance sheet bank sentral dan mencapai 2 persen inflasi dalam dua tahun.
AUSTRALIA
• Pasar keuangan tertahan dari satu lagi tingkat suku bunga yang bertahan tahun ini oleh bank sentral, yang mana terlihat tanda‐tanda pada ekspansi dalam investasi non tambang terhadap ekonomi.
• Reserve Bank of Australia (RBA) meninggalkan tingkat suku bunga pada level tiga persen untuk bulan lainnya pada meeting dewan gubernur Selasa lalu, seperti yang banyak diharapkan.
• Tresuri Federal Wayne Swan mengatakan rendahnya tingkat suku bunga yang terlihat sejak tahun 2011 mengalir melalui perekonomian dan menguntungkan keduanya untuk keluarga dan bisnis.
• "Today's low interest rates will continue to support sectors under pressure from global headwinds, the high dollar and a cautious consumer," katanya dalam suatu pernyataan.
• Pemilik rumah akan melanjutkan menyukai keuntungan dari rendahnya tingkat suku bunga, dengan Reserve Bank of Australia memilih untuk mempertahankan tingkat suku bunga pada bulan April.
• RBA menahan tingkat suku bunga pada level tiga persen, sama dengan level terendahnya yang tercatat, pada meeting anggota dewan gubernur Selasa lalu.
SWISS
• Aktifitas di sektor manufaktur Swiss mengalami kontraksi di bulan Maret untuk pertama kalinya sejak Desember menyusul perusahaan cemas dengan kondisi yang kurang stabil di zona euro. Swiss purchasing managers' index (PMI) turun ke 48.3 di bulan Maret dari 50.8 di bulan Februari, lebih rendah dari perkiraan pasar di 50.2. Ini adalah kali pertama sejak Desember untuk indeks berada di bawah angka 50 yang mengisyaratkan sektor mengalami kontraksi.
• Sementara data lain yang belakangan ini dirilis mengisyaratkan melemahnya ekonomi Swiss. Indikator KOF, sebuah barometer untuk melihat performa ekonomi Swiss dalam kurun waktu 6 bulan kedepan, juga menurun lebih rendah dari perkiraan di bulan Maret.
• Rilis buruk data‐data tersebut ditambah oleh menguatnya bursa saham Amerika telah memicu tekanan jual franc Swiss terhadap dolar. Meskipun masih relatif terbatas, namun dolar berhasil rebound dari level intraday low di 0.9445 franc ke sekitar 0.9490, atau naik 0.3% dibandingkan penutupan New York hari Senin.
• Pelaku pasar nampaknya cenderung akan menahan diri hingga dirilisnya data ketenagakerjaan AS hari Jumat nanti. Jika data dirilis optimis, maka berpotensi mendorong kenaikan dolar karena hal tersebut akan memperkuat indikasi untuk The Fed sebagai benk sentral duni pertama yang mengakhiri program pembelian asetnya.