title cover

title cover

Monday, June 11, 2012

Headline News 11.06.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  AS  ditutup  menguat  Jumat  lalu,  dengan  indeks  S&P  500  mencatatkan  kinerja  mingguan  terbaik  tahunan  karena investor berbalik kepada saham dari ekspektasi Spanyol mendekati  untuk mendapat bantuan dari permasalahan  perbankan.   

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 93.24 poin, atau 0.75 persen, ke level 12,554.20. Indeks Standard &  Poor's 500 <.SPX> melejit 10.67 poin, atau 0.81 persen,  ke level 1,325.66. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah  27.40 poin, atau 0.97 persen, ke level 2,858.42.    

Saham‐saham hampir dimanapun ditutup merosot. Dengan indeks MSCI's world equity <.MIWD00000PUS> merosot 0.25  persen ke level 300.42. Indeks masih naik 3 persen dalam mingguannya, kinerja terbaik sejak bulan Januari. Saham‐saham  utama Eropa <.FTEU3> ditutup melemah 0.2 persen. Indeks MSCI Emerging Equity <.MSCIEF> anjlok 0.9 persen.   

Euro  melemah  terhadap  dollar,  tertekan  oleh  penurunan  peringkat  pada  kredit  Spanyol  dan  ditandai  pelemahan  perekonomian pada Italia dan Jerman, meskipun mencatatkan kenaikan minggu pertamanya dalam enam minggu.   

Pejabat senior Uni Eropa dan Jerman mengatakan pada Reuters bahwa deputi menteri keuangan dari 17‐negara mata uang  tunggal  akan  mengadakan  conference  call  Sabtu  pagi  untuk  mendiskusikan  permintaan  Spanyol  pada  paket  bantuan  terhadap perbankannya, meskipun tidak adanya angka yang ditetapkan. 

Euro <EUR=> merosot 0.5 persen ke level $1.2501, anjlok dari level tertingginya dua minggu di level $1.2625 yang tercapai  Kamis sebelumnya. Dollar anjlok 0.3 persen ke level 79.40 yen <JPY=>.   

Obligasi bertenor 10‐tahun/U.S. Treasury note naik 3/32, dengan yield 1.6336 persen <US10YT=RR>.   

Emas  menguat  Jumat  lalu,  membalikkan  penurunan  tajam  awalnya  karena  ketidakpastian  berkenaan  rencana  penyelamatan  berikutnya  untuk  permasalahan  perbankan  Spanyol  yang  mendorong  beberapa  aksi  beli  safe‐haven  dan  mendorong investor untuk meng‐cover perkiraan bearish menjelang akhir pekan ini. Spot emas <XAU=> bertambah $1,594  per  ons  dari  level  $1,589.15  pada  penutupan  di  New  York  Kamis  sebelumnya,  membalikkan  besarnya  tekanan  karena  ketidakpastian berkenaan perbankan Spanyol yang mendorong safe‐haven buying.   

Harga  oil  anjlok  karena  turunnya  harapan  untuk  stimulus  berikutnya  dari  bank  sentral  yang  menekan  mengenai  permintaan.  Brent  crude  untuk  bulan  Juli  <LCOc1>  merosot  46  sen  untuk  di  settle  ke  level  99.47  per  barrel,  setelah  mencapai level terendahnya $97.19. Harga U.S. crude <CLc1> melorot 72 sen untuk di settle ke level $84.10 per barrel, yang  telah menyentuh level terendahnya $82.00. Kedua kontrak tersebut telah turun dalam rangkaian dua harinya.   




GOLD & COMMODITIES
Emas rebound pada hari Jumat, membalik kerugian awal sesi menyusul ketidakpastian mengenai rencana penyelamatan  pada perbankan Spanyol telah mendorong investor untuk memburu aset‐aset aman. 

Logam  mulia  rebound  $30  dari  level  low  awal  sesi  setelah  Reuters  melaporkan  Spanyol  kemungkinan  akan  meminta  bantuan Eropa untuk mengatsi permasalahan di sektor perbankan. Jumat adalah hari ketiga secara berturut‐turut untuk  emas bergerak di kisaran $30 atau lebih lebar. 

Emas  mencatat  penurunan  mingguan  sebesar  2%  setelah  investor  kecewa  dengan  testimoni  Bernanke  yang  mengikis  harapan akan berlanjutnya program quantitative easing putaran ketiga oleh The Fed. 

Emas spot naik 30 sen di level $1592,26 per ounce, rebound tajam dari level intraday low $1561,44 yang merupakan level  terendah dalam sepekan. Sedangkan untuk emas berjangka AS pengiriman Agustus naik $3,20 di level $1591,20 per ounce.  




OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  turun pada hari  Jumat,  mencatat kerugian  mingguan  keenam secara  berturut‐turut  menyusul  krisis  utang  zona  euro  dan  berkurangnya  harapan  untuk  stimulus  moneter  oleh  The  Fed  memperkuat  kekhawatiran  tentang  menurunnya permintaan minyak bumi. 

Putaran lain dari pembicaraan antara Badan Energi Atom Internasional PBB dan Iran yang tidak menghasilkan kemajuan  berarti menuju tercapainya kesepakatan yang mengijinkan pengawas menyelidiki fasilitas nuklir, telah membantu minyak  untuk memangkas sejumlah kerugiannya. 

Testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke pada hari Kamis telah mengikis harapan akan dilanjutkannya program pembelian  aset putaran ketiga oleh The Fed atau yang lebih dikenal dengan istilah quantitative easing

Presiden AS Barack Obama pada hari Jumat mengatakan bahwa para pemimpin Eropa menghadapi "kebutuhan mendesak  untuk bertindak" guna menyelesaikan krisis keuangan kawasan menyusul ancaman resesi akan membahayakan ekonomi AS  yang masih rapuh. 

Brent July crude <LCOc1> turun $1,59 ke $98,34 per barel, rebound dari level day low f $97,19.  
Sedangkan untuk U.S. July crude <CLc1> turun $1,60 di level $83,22, setelah tersungkur ke level day low $82.   




EURO ZONE
Euro melemah pada sesi Jumat akhir pekan lalu terdesak dampak dari pemangkasan peringkat kredit Spanyol oleh lembaga pemeringkat Fitch menjadi  peringkat  BBB  dengan  outlook  negatif.  Turut  mendesak  kinerja  euro  adalah  tanda‐tanda  dari  fundamental  ekonomi  Jerman  dan  Italia  yang  memperlihatkan perlambatan ekonomi. Namun demikian euro tercatat berhasil membukukan penguatan mingguan terbaik sejak April silam.  

Sementara itu berdasarkan sumber dari Uni Eropa dan Jerman terhadap Reuters menyatakan bahwa Spanyol kemungkinan akan melakukan permintaan  resmi  untuk  bantuan  keuangan  pada  akhir  pekan  ini  (9  ‐10  Juni)  guna  menopang  kebangkrutan  sektor  perbankannya.  Lembaga  Pemeringkat  Moody’s  menyatakan bahwa perkembangan di sektor perbankan Spanyol dan meningkatnya resiko keluarnya Yunani akan berujung pada pemangkasan peringkat  kredit beberapa negara di kawasan Uni Eropa.  

Mayoritas  analis  percaya  bahwa  euro  masih  akan  berpeluang  melanjutkan  tekanannya  pekan  ini  seiring  berfokusnya  kembali  para  investor  terhadap  gonjang‐ganjing politik Yunani menjelang pemilu 17 Juni mendatang. Jika partai yang anti bailout menang maka akan meningkatkan kemungkinan Yunani  meninggalkan mata uang tunggal euro. 

Dalam sepekan terakhir euro tercatat mengalami penguatan 0,68 persen terhadap dolar AS ke 1.2516, sementara itu euro juga mencatat penguatan 2,54  persen terhadap yen ke 99.46, sebaliknya euro mencatat pelemahan 0,05 persen terhadap sterling ke 0.8089 dan turun tipis 0,03 persen terhadap Swiss  franc di 1.2008.




U.K.
Warga  Inggris  mengekspektasi harga‐harga  untuk  naik ke fase tercepatnya  dalam tahun‐tahun  mendatang  daripada  tiga  bulan  yang lalu, survei Bank of England menunjukkannya Jumat lalu, meningkatkan kekhawatiran bahwa publik kemungkinan digunakan  untuk inflasi yang tinggi.  

Survei BoE's May inflation menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi publik pada 3.7 persen hingga 12 bulan mendatang, naik dari  ekspektasi 3.5 persen pada Februari, dan merupakan yang tertinggi sejak bulan November.  

Naiknya  pada  ekspektasi  terjadi  meskipun  melambatnya  tekanan  harga  baru‐baru  ini,  yang  mana  mendorong  consumer  price  inflation turun ke level terendahnya dalam 2‐tahun pada 3.0 persen di bulan April.   

Factory  gate  inflation  Inggris  melambat  ke  level  terendahnya  dalam  dua  setengah  tahun  pada  bulan  Mei,  karena  biaya  oil  merosot, menaikkan peluang bahwa turunnya consumer price inflation akan mendukung konsumsi tahun ini.   




JAPAN
Menteri  Keuangan  Jun  Azumi  nampaknya  telah  menerapkan  bentuk  baru  dari  intervensi  guna  menahan  penguatan  yen,  yaitu  dengan  melakukan  aksi  diam. Para analis memprediksi bahwa saat ini pemerintah Tokyo telah memahami bahwa dengan peringatan verbal saja tidak akan berarti pada aktifitas  spekulan  yang  terus  menguatkan  kurs  yen.  Saat  yen  menguat  mendekati  level  tertingginya,  Azumi  dan  para  deputinya  berkeras  tidak  memberikan  komentar. 

Namun  demikian  berdasarkan  sumber  yang  cukup  dekat  dengan  kebijakan  mata  uang  asing  Jepang  menyatakan  bahwa  masih  terdapat  kemungkinan  ditempuhnya  langkah  intervensi  pemerintah.  Mayoritas  analis  memprediksi  otoritas  Jepang  baru  akan  mulai  mempertimbangkan  intervensi  jika  dolar  mencapai level 76 yen. 

Pekan  ini  pelaku  pasar  akan  mengamati  sejumlah  rilis  data  diantaranya  CGPI  untuk  periode  Mei  yang  diprediksi  masih  akan  melanjutkan  tren  penurunannya hingga ‐0,4 dalam basis antar tahun. Selanjutnya akan rilis data machinery orders untuk periode April yang diperkirakan membaik menjadi  2.1%. Dan selanjutnya BOJ akan menggelar sidang dua hari yang akan diakhiri pada tanggal 15 Juni untuk menentukan langkah apa yang diperlukan guna  menopang pemulihan ekonomi Jepang saat ini.  

Dalam sepekan terakhir dolar AS tercatat menguat 1,88 persen terhadap yen ke 79.46, sementara itu euro juga melonjak 2,61 persen terhadap yen ke  99.46.  Sedangkan  Aussie  dolar  tercatat  menguat  tajam  4,10  persen  terhadap  yen  78.73  dan  sterling  juga  naik  2,61  persen  terhadap  yen  ke  122.90.


AUSTRALIA
Tekanan jual pada Aussie masih berlanjut setelah testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke yang mengecewakan pasar dimana telah mengikis harapan akan  dilanjutkannya upaya lanjutan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. 

Aussie gagal untuk kembali menembus paritasnya terhadap dolar setelah hanya mencatat intraday high di $0.9917 sebelum akhirnya bergerak di sekitar  $0.9915. 

Di hari Kamis sebelumnya, Aussie berhasil menembus paritasnya di $1.0003 setelah Cina secara mengejutkan memangkas suku bunganya untuk pertama  kalinya selama hampir 4 tahun terakhir untuk merangsang pertumbuhan ekonominya. Namun Aussie kemudian kembali terkoreksi tajam setelah muncul  testimoni Bernanke yang mengikis harapan akan berlanjutnya program quantitative easing putaran ketiga oleh The Fed. 

Turunnya harga komoditas selama sesi Asia nampaknya turut mendorong melemahnya Aussie di sesi Eropa dan AS di akhir pekan kemarin. 

Kepala bank sentral Australia (RBA) Glenn Stevens percaya bahwa pesimisme warga Australia telah berlebihan dan sudah saatnya untuk mengubahnya,  khususnya setelah rilis menggembirakan data sepekan terakhir untuk kondisi ekonomi. Stevens menyebutkan sejumlah indikasi positif ekonomi diantaranya  pertumbuhan ekonomi di atas 4% selama tahun lalu, tingkat pengangguran sekitar 5% dan underlying inflation (indeks harga yang relevan dengan kebijakan  moneter) yang sedikit di atas 2%. 

Ekspor  Australia  rebound  di  bulan  April,  memperkecil  defisit  perdagangannya  dan  memberikan  indikasi  positif  untuk  awal  kuartal  kedua,  namun  pasar  masih khawatir terhadap dampak negatif dalam beberapa bulan kedepan akibat menurunnya permintaan komoditas Cina dan dampak global dari krisis  utang Eropa. 

Ekspor  naik  3%  dan  impor  turun  1%  dan  memperkecil  defisit  perdagangan  untuk  kembali  ke  level  A$203  juta,  lebih  baik  dari  ekspektasi  terjadi  defisit  sebesar A$900 juta. Sedangkan di bulan Maret sebelumnya defisit mencatat level tertingginya di level A$1,28 milyar. 




SWISS
Swiss  franc  bergerak  melemah  seiring  melemahnya  euro  terhadap  dolar,  setelah  setelah  muncul  testimoni  Bernanke  yang  mengikis  harapan akan berlanjutnya program quantitative easing putaran ketiga oleh The Fed. 

Swiss franc terkoreksi 0,4% terhadap dolar di sekitar 0,9594 franc dibandingkan dengan penutupan New York Kamis.  Sedangkan terhadap euro, Swiss franc masih bergerak stabil di sekitar 1,2011 franc. 

Bank  sentral  Swiss  nampaknya  akan  mempertahankan  kebijakan  moneternya  meskipun  zona  euro  hancur,  namun  sejumlah  ekonom  yakin bahwa kontrol modal mungkin diperlukan, demikian jajak pendapat Reuters menunjukkan. 

Sebanyak 35 ekonom yang disurvey optimis bahwa SNB dalam sidangnya 14 Juni mendatang akan tetap mempertahankan target kisaran  untuk Swiss franc LIBOR di level 0 – 0,25 persen dan akan tetap mempertahankan levelnya di kisaran 0% hingga akhir 2013. 

SNB juga diprediksi akan menaikkan prosyeksi pertumbuhan ekonominya menjadi 1,3% untuk tahun 2012, naik dari 1% prediksinya yang  dibuat di bulan Maret.