US & GLOBAL
• Bursa saham global dan crude oil merosot Kamis lalu setelah data menunjukkan anjloknya pertumbuhan pada sektor jasa AS yang menaikkan permasalahan mengenai recovery ekonomi sehari sebelum tingginya antisipasi pada laporan pasar tenaga kerja bulan April.
• Saham‐saham berbalik melemah, obligasi pemerintah membagi pelemahannya dan dollar AS memangkas kenaikannya terhadap yen setelah Institute for Supply Management mengatakan indeks sektor jasa turun menjadi 53.5 pada April dari 56.0 bulan sebelumnya.
• Kekhawatiran bahwa pasar tenaga kerja mengalami recovery sedikit berkurang Kamis lalu setelah data menunjukkan jumlah dari orang‐ orang Amerika yang mengklaim untuk jobless aid turun lebih dari ekspektasi minggu lalu. Labor Department mengatakan initial claims untuk state unemployment benefits anjlok 27,000 pada seasonally adjusted menjadi 365,000.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 61.98 poin, atau 0.47 persen, ke level 13,206.59. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> turun 10.74 poin, atau 0.77 persen, ke level 1,391.57. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 35.55 poin, atau 1.16 persen, ke level 3,024.30.
• Di Eropa, saham‐saham menghapus kenaikan awalnya untuk ditutup hampir flat setelah pelemahan data AS dan tekanan ekspektasi dari langkah terkini bank sentral untuk menstimulasi pertumbuhan (ekonomi) memudarkan penguatan earning perusahaan. Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3> ditutup naik 0.1 persen ke level 1,044.39 setelah perdagangan yang choppy. Indeks MSCI's all‐country world equity <.MIWD00000PUS> melemah 0.6 persen ke level 326.49.
• Euro naik terhadap yen dan rally dari pelemahan dalam level terendah dua minggunya versus dollar AS untuk diperdagangkan sedikit berubah setelah Kepala European Central Bank Mario Draghi memberikan penilaian optimis dari zona euro lebih dari ekspektasi, mengurangi ekspektasi kedepannya pada monetary easing. Euro mencapai level tertingginya ke level $1.3180 <EUR=> setelah pada awalnya anjlok ke level terendah dua minggunya $1.3097. Terakhir diperdagangkan pada level $1.3146, turun 0.1 persen dalam hariannya.
• Obligasi pemerintah membagi penurunan awalnya untuk diperdagangkan mendekati break‐even. Obligasi bertenor 10‐tahun/U.S. Treasury note <US10YT=RR> unchanged pada harga dengan yield 1.93 persen. Obligasi bertenor 30‐tahun juga naik 2/32 pada harga dengan yield 3.11 persen.
• Emas melemah 1 persen sebagaimana turunnya harga minyak dan pelemahan data sektor jasa AS yang membawa harga logam mulia mencapai level penurunan terbesar satu harinya dalam sebulan. U.S. gold futures <GCM2> untuk pengiriman Juni di settled turun $19.20 per ons ke level $1,634.80.
• Oil anjlok dibawah level $117 per barrel setelah OPEC mengatakan telah membuka peluang untuk melemahkan harga. OPEC mengatakan tidak senang dengan kemungkinan pengaruh permintaan pada tingginya harga, sementara data yang mengecewakan menggambarkan outlook yang suram pada perekonomian dunia, menghidupkan kembali mengenai anjloknya permintaan. Brent crude untuk pengiriman Juni <LCOc1> di settled turun $2.12 ke level $116.08 per barrel. U.S. crude futures <CLc1> di settled melemah $2.68 ke level $102.54 per barrel.
GOLD & COMMODITIES
• Emas terkoreksi 1% pada hari Kamis dipicu anjloknya harga minyak dan rilis mengecewakan data sektor jasa AS, yang mendorong harga emas mengalami pelemahan 1 hari tertajamnya dalam sebulan menjelang rilis data non‐farm payrolls AS.
• Logam mulia yang belakangan ini bergerak mengikuti aset beresiko, melanjutkan koreksinya setelah data menunjukkan ISM services index turun ke 53.5 bulan lalu dari 56.0 di bulan Maret sebelumnya, sementara indikator untuk pengangguran turun ke level terendahnya sejak Desember.
• Namun demikian, pasar melihat buruknya data ISM belum cukup untuk mengubah pandangan bahwa The Fed akan menunda kelanjutan program Quantitative Easing (QE) atau program pembelian obligasi pemerintah, setelah rilis optimis data ekonomi AS belakangan ini.
• Sejumlah investor mengurangi pandangan bullish mereka terhadap emas, menyusul harapan untuk kebijakan moneter longgar AS kian mereda. Emas telah terkoreksi $150 dari level puncaknya pada 29 Februari ketika Kepala The Fed Ben Bernanke tidak memberikan indikasi akan melanjutkan program QE putaran ketiga.
• Harga emas spot turun 1.1% di $1,635.20 per ounce dan mencatat koreksi harian terbesarnya sejak 4 April, setelah sempat mencatat level terendah 1 pekan di $1,630.70 di awal sesi. Sedangkan untuk emas berjangka pengiriman Juni turun $19.20 per ounce di $1,634.80.
• Pasar akan menantikan rilis data non‐fam payrolls AS malam nanti. Jika data dirilis lebih baik dari perkiraan, maka akan menggugurkan pandangan mengenai kemungkinan berlanjutnya Quantitative Easing (QE) putaran ketiga oleh The Fed, dimana hal ini berpotensi mengangkat kembali nilai tukar dolar.