title cover

title cover

Friday, May 4, 2012

Headline News 04.05.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  global  dan  crude  oil  merosot  Kamis  lalu  setelah  data  menunjukkan  anjloknya  pertumbuhan  pada  sektor  jasa  AS  yang  menaikkan permasalahan mengenai recovery ekonomi sehari sebelum tingginya antisipasi pada laporan pasar tenaga kerja bulan April.   

Saham‐saham  berbalik  melemah,  obligasi  pemerintah  membagi  pelemahannya  dan  dollar  AS  memangkas  kenaikannya  terhadap  yen  setelah Institute for Supply Management mengatakan indeks sektor jasa turun menjadi 53.5 pada April dari 56.0 bulan sebelumnya.   

Kekhawatiran bahwa pasar tenaga kerja mengalami recovery sedikit berkurang Kamis lalu setelah data menunjukkan jumlah dari orang‐ orang Amerika yang mengklaim untuk jobless aid turun lebih dari ekspektasi minggu lalu. Labor Department mengatakan initial claims  untuk state unemployment benefits anjlok 27,000 pada seasonally adjusted menjadi 365,000. 

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 61.98 poin, atau 0.47 persen, ke level 13,206.59. Indeks Standard & Poor's  500  <.SPX>  turun  10.74  poin,  atau  0.77  persen,  ke  level  1,391.57.  Indeks  Nasdaq Composite  <.IXIC>  berkurang 35.55  poin,  atau  1.16  persen, ke level 3,024.30.        

Di Eropa, saham‐saham menghapus kenaikan awalnya untuk ditutup hampir flat setelah pelemahan data AS dan tekanan ekspektasi dari  langkah  terkini  bank  sentral  untuk  menstimulasi  pertumbuhan  (ekonomi)  memudarkan  penguatan  earning  perusahaan.  Indeks  FTSEurofirst 300 <FTEU3> ditutup naik 0.1 persen ke level 1,044.39 setelah perdagangan yang choppy. Indeks MSCI's all‐country world  equity <.MIWD00000PUS> melemah 0.6 persen ke level 326.49.   

Euro naik terhadap yen dan rally dari pelemahan dalam level terendah dua minggunya versus dollar AS untuk diperdagangkan sedikit  berubah  setelah  Kepala  European  Central  Bank  Mario  Draghi  memberikan  penilaian  optimis  dari  zona  euro  lebih  dari  ekspektasi,  mengurangi  ekspektasi  kedepannya  pada  monetary  easing.  Euro  mencapai  level  tertingginya  ke  level  $1.3180  <EUR=>  setelah  pada  awalnya  anjlok  ke  level  terendah  dua  minggunya  $1.3097.  Terakhir  diperdagangkan  pada  level  $1.3146,  turun  0.1  persen  dalam  hariannya.   

Obligasi  pemerintah  membagi  penurunan  awalnya  untuk  diperdagangkan  mendekati  break‐even.  Obligasi  bertenor  10‐tahun/U.S.  Treasury  note  <US10YT=RR>  unchanged  pada  harga  dengan  yield  1.93  persen.  Obligasi  bertenor  30‐tahun  juga  naik  2/32  pada  harga  dengan yield 3.11 persen.   

Emas melemah 1 persen sebagaimana turunnya harga minyak dan pelemahan data sektor jasa AS yang membawa harga logam mulia  mencapai level penurunan terbesar satu harinya dalam sebulan. U.S. gold futures <GCM2> untuk pengiriman Juni di settled turun $19.20  per ons ke level $1,634.80.    

Oil anjlok dibawah level $117 per barrel setelah OPEC mengatakan telah membuka peluang untuk melemahkan harga. OPEC mengatakan  tidak senang dengan kemungkinan pengaruh permintaan pada tingginya harga, sementara data yang mengecewakan menggambarkan  outlook yang suram pada perekonomian dunia, menghidupkan kembali mengenai anjloknya permintaan. Brent crude untuk pengiriman  Juni <LCOc1> di settled turun $2.12 ke level $116.08 per barrel. U.S. crude futures <CLc1> di settled melemah $2.68 ke level $102.54 per  barrel.  

GOLD & COMMODITIES
Emas terkoreksi 1% pada hari Kamis dipicu anjloknya harga minyak dan rilis mengecewakan data sektor jasa AS, yang mendorong harga  emas mengalami pelemahan 1 hari tertajamnya dalam sebulan menjelang rilis data non‐farm payrolls AS. 

Logam  mulia  yang  belakangan  ini  bergerak  mengikuti  aset  beresiko,  melanjutkan  koreksinya  setelah  data  menunjukkan  ISM  services  index turun ke 53.5 bulan lalu dari 56.0 di bulan Maret sebelumnya, sementara indikator untuk pengangguran turun ke level terendahnya  sejak Desember. 

Namun demikian, pasar melihat buruknya data ISM belum cukup untuk mengubah pandangan bahwa The Fed akan menunda kelanjutan  program Quantitative Easing (QE) atau program pembelian obligasi pemerintah, setelah rilis optimis data ekonomi AS belakangan ini. 

Sejumlah investor mengurangi pandangan bullish mereka terhadap emas, menyusul harapan untuk kebijakan moneter longgar AS kian  mereda.  Emas  telah  terkoreksi  $150  dari  level  puncaknya  pada  29  Februari  ketika  Kepala  The  Fed  Ben  Bernanke  tidak  memberikan  indikasi akan melanjutkan program QE putaran ketiga.  

Harga emas spot turun 1.1% di $1,635.20 per ounce dan mencatat koreksi harian terbesarnya sejak 4 April, setelah sempat mencatat  level terendah 1 pekan di $1,630.70 di awal sesi. Sedangkan untuk emas berjangka pengiriman Juni turun $19.20 per ounce di $1,634.80. 

Pasar akan menantikan rilis data non‐fam payrolls AS  malam nanti. Jika data dirilis lebih baik dari perkiraan, maka akan menggugurkan  pandangan  mengenai  kemungkinan  berlanjutnya  Quantitative  Easing  (QE)  putaran  ketiga  oleh  The  Fed,  dimana  hal  ini  berpotensi  mengangkat kembali nilai tukar dolar.