title cover

title cover

Wednesday, February 15, 2012

Headline News 15.02.12



US & GLOBAL

· Euro dan bursa dunia melemah pada perdagangan Selasa kemarin menyusul perkembangan terkini pemberian bailout Yunani, namun bursa saham AS berhasil  rebound  dan  berakhir  flat  di  tengah  berita  rencana  Athena  untuk  segera  memberikan  surat  komitmen  kepada  para  pemberi  pinjaman internasional.  Bursa  saham  AS  rebound  dari  teritorial  negatif,  dengan  Dow  dan  Nasdaq berakhir  menguat  tipis  setelah  sumber  di  pemerintah  Yunani mengatakan pemimpin partai konservatif Antonis Samaras diprediksi akan memberikan surat komitmen tersebut pada Rabu pagi ini (waktu setempat).  Bursa  tertekan  di  awal  perdagangan  dipicu  rilis  pesimis  data  retail  sales  AS  yang  membuat investor  menahan  rally  ekuitas  yang  sebelumnya  sempat  mendorong indeks S&P mendekati level tertinggi 7 bulan pada hari Senin.
· Berita bahwa para menteri keuangan zona euro telah menggulirkan rencana untuk pertemuan tatap muka khusus pada hari Rabu untuk menyelesaikan  bailout senilai 130 milyar euro untuk Yunani dan memilih bukan untuk mengadakan conference call telah menekan pasar. S&P 500 telah naik lebih dari 25% dari level low awal Oktober, dimana membuat investor ragu terhadap prospek penguatan indeks lebih lanjut, utamanya karena masalah krisis utang  Eropa masih berlangsung. Saham perbankan, yang menjadi barometer untuk melihat sentimen investor terhadap perkembangan krisis utang Yunani dan Eropa, mengalami pelemahan. KBW index of banking shares <.BKX> turun hampir 0.5%.  
· Data penjualan ritel AS periode Januari telah menekan minat terhadap aset‐aset beresiko ditambah pula oleh adanya downgrade Moody’s terhadap 6 negara zona euro dan credit warning untuk Perancis, Inggris dan Austria. Penjualan ritel (retail sales) AS tercatat naik 0,4% bulan lalu, lebih rendah dari perkiraan naik 0,7%. Sementara untuk core retail sales, diluar bensin dan bahan bangunan, naik 0,7%. S&P retail index <.RLX> naik ke level rekor tertinggi dan ditutup naik 0,3%, sedikit di bawah intraday high. euro mempertajam koreksinya terhadap dolar pasca rilis data, sedangkan obligasi pemerintah naik tipis. Euro turun 0,6% ke $1.3117. Dolar menembus level tertinggi multi bulanan terhadap yen setelah BOJ melanjutkan program pembelian aset. Dolar mencatat intraday high di 78.50 yen, menguat lebih dari 1% ke level terkuatnya sejak 1 November.
· Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 4.24 poin atau 0.03% di 12,878.28. Standard & Poor's 500 Index  <.SPX> turun 1.27 poin, atau 0.09% ke 1,350.50. Sedangkan Nasdaq Composite Index  <.IXIC> bertambah 0.44 point, atau 0.02% di 2,931.83.  MSCI all‐country world equity index <.MIWD00000PUS> turun 0.6% ke 325.09, sementara FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> berakhir melemah 0.2% di 1,069.75.Di  awal  sesi,  bursa  Eropa  sempat  tertekan  akibat  downgrade  Moody’s.  Namun  kemudian  berhasil  rebound  setelah  data  sentimen  ekonomi Jerman  memberikan  harapan  akan  adanya  pertumbuhan  pada  ekonomi  negara  tersebut.  Namun  masalah  krisis  utang  kawasan  masih  membebani pasar.Treasury AS tenor 10 tahun naik 11/32, dengan yield berada di 1.94%.   
· Brent crude oil ditutup naik 23 sen di $118.16 setelah awalnya sempat melemah, sementara U.S. crude futures turun 17 sen di $100.74. U.S. gold futures <GCJ2> untuk pengiriman April ditutup melemah $7.20 di $1,717.70

GOLD & COMMODITIES
· Emas melemah pada sesi Selasa mengikuti pelemahan euro terhadap dolar AS terdesak sentimen negatif dari pemangkasan peringkat hutang beberapa negara  Uni‐Eropa  oleh  lembaga  pemeringkat  Moody’s.  Emas  semakin  tertekan  setelah  kembali  menyeruaknya  kekhawatiran  investor  mengenai kemungkinan gagalnya dana talangan bagi Yunani, seiring pembatalan pertemuan antara menteri‐menteri keuangan Uni‐Eropa.  
· Kinerja  emas  masih  cukup  sensitif  dari  pengaruh  pergerakan  euro  terhadap  dolar  AS  dalam  jangka  pendek  kedepan,  dimana  masih  terdapat  potensi downside  seiring  terus  berkembangnya  kekhawatiran  pada  kondisi  keuangan  kawasan  Uni‐Erpoa.  Sebagai  gambarannya  adalah,  korelasi  antara
pergerakan emas dengan pergerakan euro berada pada tataran korelasi positif mencapai 50%. 
· Sementara itu permintaan fisik dari India mulai melambat, antara lain disebabkan oleh perkiraan bahwa harga emas masih akan melemah. Sedangkan debut perdagangan emas berdenominasi yuan di bursa saham Hong Kong dilaporkan cukup sepi. Namun analis meyakinkan bahwa permintaan pada emas berdenominasi yuan akan meningkat bila para investor mulai familiar dengan produk tersebut. 
· Hingga akhir sesi New York, emas tercatat melemah 0,15% ke 1719.24 USD per troy ounce. Sedangkan harga perak tercatat turun 0,4% ke 33.55 USD per ounce.