US & GLOBAL
· Euro dan bursa dunia melemah pada perdagangan Selasa kemarin menyusul perkembangan terkini pemberian bailout Yunani, namun bursa saham AS berhasil rebound dan berakhir flat di tengah berita rencana Athena untuk segera memberikan surat komitmen kepada para pemberi pinjaman internasional. Bursa saham AS rebound dari teritorial negatif, dengan Dow dan Nasdaq berakhir menguat tipis setelah sumber di pemerintah Yunani mengatakan pemimpin partai konservatif Antonis Samaras diprediksi akan memberikan surat komitmen tersebut pada Rabu pagi ini (waktu setempat). Bursa tertekan di awal perdagangan dipicu rilis pesimis data retail sales AS yang membuat investor menahan rally ekuitas yang sebelumnya sempat mendorong indeks S&P mendekati level tertinggi 7 bulan pada hari Senin.
· Berita bahwa para menteri
keuangan zona euro telah menggulirkan rencana untuk pertemuan tatap muka khusus
pada hari Rabu untuk menyelesaikan bailout
senilai 130 milyar euro untuk Yunani dan memilih bukan untuk mengadakan conference
call telah menekan pasar. S&P 500 telah naik lebih dari 25% dari level low
awal Oktober, dimana membuat investor ragu terhadap prospek penguatan indeks
lebih lanjut, utamanya karena masalah krisis utang Eropa masih berlangsung. Saham perbankan, yang
menjadi barometer untuk melihat sentimen investor terhadap perkembangan krisis
utang Yunani dan Eropa, mengalami pelemahan. KBW index of banking shares
<.BKX> turun hampir 0.5%.
· Data penjualan ritel AS
periode Januari telah menekan minat terhadap aset‐aset beresiko ditambah pula
oleh adanya downgrade Moody’s terhadap 6 negara zona euro dan credit
warning untuk Perancis, Inggris dan Austria. Penjualan ritel (retail
sales) AS tercatat naik 0,4% bulan lalu, lebih rendah dari perkiraan naik
0,7%. Sementara untuk core retail sales, diluar bensin dan bahan
bangunan, naik 0,7%. S&P retail index <.RLX> naik ke level rekor
tertinggi dan ditutup naik 0,3%, sedikit di bawah intraday high. euro
mempertajam koreksinya terhadap dolar pasca rilis data, sedangkan obligasi
pemerintah naik tipis. Euro turun 0,6% ke $1.3117. Dolar menembus level
tertinggi multi bulanan terhadap yen setelah BOJ melanjutkan program pembelian
aset. Dolar mencatat intraday high di 78.50 yen, menguat lebih dari 1%
ke level terkuatnya sejak 1 November.
· Dow Jones industrial average
<.DJI> ditutup naik 4.24 poin atau 0.03% di 12,878.28. Standard &
Poor's 500 Index <.SPX> turun 1.27
poin, atau 0.09% ke 1,350.50. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 0.44 point, atau
0.02% di 2,931.83. MSCI all‐country
world equity index <.MIWD00000PUS> turun 0.6% ke 325.09, sementara
FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> berakhir melemah 0.2% di 1,069.75.Di awal
sesi, bursa Eropa
sempat tertekan akibat downgrade
Moody’s. Namun kemudian
berhasil rebound setelah
data sentimen ekonomi Jerman memberikan
harapan akan adanya
pertumbuhan pada ekonomi
negara tersebut. Namun
masalah krisis utang
kawasan masih membebani pasar.Treasury AS tenor 10 tahun
naik 11/32, dengan yield berada di 1.94%.
· Brent crude oil ditutup naik
23 sen di $118.16 setelah awalnya sempat melemah, sementara U.S. crude futures
turun 17 sen di $100.74. U.S. gold futures <GCJ2> untuk pengiriman April
ditutup melemah $7.20 di $1,717.70
GOLD &
COMMODITIES
· Emas melemah pada sesi
Selasa mengikuti pelemahan euro terhadap dolar AS terdesak sentimen negatif
dari pemangkasan peringkat hutang beberapa negara Uni‐Eropa
oleh lembaga pemeringkat
Moody’s. Emas semakin
tertekan setelah kembali
menyeruaknya kekhawatiran investor
mengenai kemungkinan gagalnya dana talangan bagi Yunani, seiring
pembatalan pertemuan antara menteri‐menteri keuangan Uni‐Eropa.
· Kinerja emas
masih cukup sensitif
dari pengaruh pergerakan
euro terhadap dolar
AS dalam jangka
pendek kedepan, dimana
masih terdapat potensi downside seiring
terus berkembangnya kekhawatiran
pada kondisi keuangan
kawasan Uni‐Erpoa. Sebagai
gambarannya adalah, korelasi
antara
pergerakan emas dengan pergerakan euro berada pada tataran
korelasi positif mencapai 50%.
· Sementara itu permintaan
fisik dari India mulai melambat, antara lain disebabkan oleh perkiraan bahwa
harga emas masih akan melemah. Sedangkan debut perdagangan emas berdenominasi
yuan di bursa saham Hong Kong dilaporkan cukup sepi. Namun analis meyakinkan
bahwa permintaan pada emas berdenominasi yuan akan meningkat bila para investor
mulai familiar dengan produk tersebut.
· Hingga akhir sesi New York,
emas tercatat melemah 0,15% ke 1719.24 USD per troy ounce. Sedangkan harga
perak tercatat turun 0,4% ke 33.55 USD per ounce.