title cover

title cover

Friday, September 23, 2011

Headline News 23.09.11



US & GLOBAL
  • Bursa saham dunia anjlok ke level terendahnya dalam 13bulan dan komoditas merosot Kamis lalu karena pelemahan data dari Cina yang menambah kekhawatiran investor pada resesi global setelah outlook ekonomi yang suram dari the Fed



  • Indeks MSCI World equity <.MIWD00000PUS> merosot 4.5 persen, yang membawanya anjlok 16 persen dalam basis tahunannya. 



  • Bursa saham AS melemah tajam ke dalam rangkaian penurunan empat harinya. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup turun 391.01 poin, atau  3.51  persen,  ke  level  10,733.83.  Indeks  Standard  &  Poor's  500  <.SPX>  berkurang  37.20  poin,  atau  3.19  persen,  ke  level  1,129.56.  Indeks  Nasdaq Composite <.IXIC> merosot 82.52 poin, atau 3.25 persen, ke level 2,455.67. 



  • Dollar  AS  memantul  secara  meluas Kamis  lau  sementara  itu  euro  anjlok  ke level  terendah  dalam  delapan bulan  karena    memuncaknya  permasalahan mengenai ekonomi global yang mendorong investor untuk mencari safety dan liquidity.  



  • Euro melemah melalui 50 persen level retracement yang terjadi pada level terendah Juni 2010 hingga level puncak Mei 2011, yang telah mencapai level terendahnya $1.3384, level terendahnya sejak 20 Januari. Pada awalnya di perdagangan New York, euro diperdangkan anjlok 1 persen ke level $1.3432 <EUR=EBS> pada electronic platform EBS.  



  • Obligasi jangka panjang pemerintah AS mengalami rally Kamis lalu karena investor melepas riskier assets, yang memperluas kenaikan hari sebelumnya dari rencana the Fed untuk berinvestasi senilai $400 milyar pada Tresuri jangka panjang.   



  • Harga  emas  anjlok  lagi  Kamis  lalu,  meningkatnya  pertanyaan  terkini  mengenai  keabsahannya  sebagai  safe  haven,  dengan  dollar  yang  rally  dan kekhawatiran resesi yang memicu risk aversion dipasar. Pada pergerakan harga emas, harga spot <XAU=> berkurang ke level $1,741 pada pukul 2:20 p.m. EDT (1820 GMT), terhadap perdagangan terakhir Rabu lalu di level $1,781.29.   



  • Harga  minyak  mentah  merosot  lebih  dari  4  persen  ke  level  terendahnya  enam  minggu  Kamis  lalu  karena  the  Fed  menekan  outlook  ekonomi  untuk melemah  dan  kekecewaan  data  Cina  yang  menggerakkan  kekhawatiran  pada  resesi  global  dan  ikut  mengguncang  pasar.  Brent  crude  <LCOc1> diperdagangkan  melemah  $4.86  ke  level  $105.50  per  barrel  pada  pukul  2:39  p.m.  EDT  (1839  GMT),  setelah  anjlok  ke  level  $105.02  per  barrel  pada awalnya, level terendahnya sejak 11 Agust. U.S. crude <CLc1> tertekan kembali, di settling melemah $5.41 ke level $80.51. Telah mencapai pelemahan terbesar hariannya sejak 8 Agust. dengan harga sempat mencapai level $79.66 per barrel selama intraday activity.




GOLD & COMMODITIES

  • Emas anjlok tajam hampir 3% ke terhadap dollar AS, merupakan penurunan bulanan terburuk sejak Januari silam, terdampak dari langkah The Fed untuk mendukung  pertumbuhan  ekonomi  Amerika  yang  kemudian  menguatkan  kinerja  dollar  AS.  Turut  mendorong  penurunan  komoditas  adalah  rilis  data manufaktur Cina yang mengalami kontraksi beruntun dalam 3bulan terakhir yang kemudian menekan harga paladium ke level terendah dalam kurun 10bulan terakhir. 



  • Emas turun tajam dalam performa harian terburuk sejak sebulan terakhir, tertekan oleh terpuruknya minat investor pada aset beresiko yang kemudian mulai menerbitkan pertanyaan dikalangan pelaku pasar pada posisi emas sebagai safe haven dan keberlangsungan dari rally panjangnya selama ini. 



  • Hingga akhir sesi New York, emas tercatat melemah 2,5% ke 1735.33 USD per troy ounce, sementara itu perak tumbang 9,6% ke 35.76 USD per troy ounce – ini merupakan performa harian terburuk sejak Mei silam, sedangkan tembaga turun 8% dan minyak bumi anjlok 5%.  



  • Indeks dollar AS sendiri terhadap mata uang utama dunia lainnya menguat ke level tertinggi sepanjang 7bulan terakhir pasca sidang FOMC tersebut yang meningkatkan minat investor pada obligasi jangka pendek Amerika dan dollar AS. 



  • Sepanjang September emas tercatat mengalami penurunan hingga 4,8% dalam sesi perdagangan yang diwarnai volatilitas tinggi yang kemudian ditingkahi dengan penguatan dollar AS secara tajam.



  • Secara umum komoditas dunia terpukul cukup dalam pasca hasil sidang The Fed tempo hari tersebutdimana indeks komoditas The ReutersJefferies CRB mencapai penurunan harian terbesar sejak awal Mei silam.



  • Namun  demikian,  dilaporkan  minat  beli  investor  terhadap  emas  masih  cukup  tinggi  dimana  ETF  yang  berbasiskan  emas  secara  global  berdasarkan pengamatan reuters mengalami kenaikan sebesar 300.000 ounce sepanjang September. 



  • Saat ini  investor aan fokusnya pada pembicaraan  antara pemimpin  G20 yang diperkirakan akan didominasi tekanan pada  Eropa untuk menanggulangi krisis hutangnya.