- Bursa saham dunia anjlok ke level terendahnya dalam 13‐bulan dan komoditas merosot Kamis lalu karena pelemahan data dari Cina yang menambah kekhawatiran investor pada resesi global setelah outlook ekonomi yang suram dari the Fed.
- Indeks MSCI World equity <.MIWD00000PUS> merosot 4.5 persen, yang membawanya anjlok 16 persen dalam basis tahunannya.
- Bursa saham AS melemah tajam ke dalam rangkaian penurunan empat harinya. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup turun 391.01 poin, atau 3.51 persen, ke level 10,733.83. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> berkurang 37.20 poin, atau 3.19 persen, ke level 1,129.56. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> merosot 82.52 poin, atau 3.25 persen, ke level 2,455.67.
- Dollar AS memantul secara meluas Kamis lau sementara itu euro anjlok ke level terendah dalam delapan bulan karena memuncaknya permasalahan mengenai ekonomi global yang mendorong investor untuk mencari safety dan liquidity.
- Euro melemah melalui 50 persen level retracement yang terjadi pada level terendah Juni 2010 hingga level puncak Mei 2011, yang telah mencapai level terendahnya $1.3384, level terendahnya sejak 20 Januari. Pada awalnya di perdagangan New York, euro diperdangkan anjlok 1 persen ke level $1.3432 <EUR=EBS> pada electronic platform EBS.
- Obligasi jangka panjang pemerintah AS mengalami rally Kamis lalu karena investor melepas riskier assets, yang memperluas kenaikan hari sebelumnya dari rencana the Fed untuk berinvestasi senilai $400 milyar pada Tresuri jangka panjang.
- Harga emas anjlok lagi Kamis lalu, meningkatnya pertanyaan terkini mengenai keabsahannya sebagai safe haven, dengan dollar yang rally dan kekhawatiran resesi yang memicu risk aversion dipasar. Pada pergerakan harga emas, harga spot <XAU=> berkurang ke level $1,741 pada pukul 2:20 p.m. EDT (1820 GMT), terhadap perdagangan terakhir Rabu lalu di level $1,781.29.
- Harga minyak mentah merosot lebih dari 4 persen ke level terendahnya enam minggu Kamis lalu karena the Fed menekan outlook ekonomi untuk melemah dan kekecewaan data Cina yang menggerakkan kekhawatiran pada resesi global dan ikut mengguncang pasar. Brent crude <LCOc1> diperdagangkan melemah $4.86 ke level $105.50 per barrel pada pukul 2:39 p.m. EDT (1839 GMT), setelah anjlok ke level $105.02 per barrel pada awalnya, level terendahnya sejak 11 Agust. U.S. crude <CLc1> tertekan kembali, di settling melemah $5.41 ke level $80.51. Telah mencapai pelemahan terbesar hariannya sejak 8 Agust. dengan harga sempat mencapai level $79.66 per barrel selama intraday activity.
GOLD
& COMMODITIES
- Emas anjlok tajam hampir 3% ke terhadap dollar AS, merupakan penurunan bulanan terburuk sejak Januari silam, terdampak dari langkah The Fed untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Amerika yang kemudian menguatkan kinerja dollar AS. Turut mendorong penurunan komoditas adalah rilis data manufaktur Cina yang mengalami kontraksi beruntun dalam 3‐bulan terakhir yang kemudian menekan harga paladium ke level terendah dalam kurun 10‐bulan terakhir.
- Emas turun tajam dalam performa harian terburuk sejak sebulan terakhir, tertekan oleh terpuruknya minat investor pada aset beresiko yang kemudian mulai menerbitkan pertanyaan dikalangan pelaku pasar pada posisi emas sebagai safe haven dan keberlangsungan dari rally panjangnya selama ini.
- Hingga akhir sesi New York, emas tercatat melemah 2,5% ke 1735.33 USD per troy ounce, sementara itu perak tumbang 9,6% ke 35.76 USD per troy ounce – ini merupakan performa harian terburuk sejak Mei silam, sedangkan tembaga turun 8% dan minyak bumi anjlok 5%.
- Indeks dollar AS sendiri terhadap mata uang utama dunia lainnya menguat ke level tertinggi sepanjang 7‐bulan terakhir pasca sidang FOMC tersebut yang meningkatkan minat investor pada obligasi jangka pendek Amerika dan dollar AS.
- Sepanjang September emas tercatat mengalami penurunan hingga 4,8% dalam sesi perdagangan yang diwarnai volatilitas tinggi yang kemudian ditingkahi dengan penguatan dollar AS secara tajam.
- Secara umum komoditas dunia terpukul cukup dalam pasca hasil sidang The Fed tempo hari tersebutdimana indeks komoditas The Reuters‐Jefferies CRB mencapai penurunan harian terbesar sejak awal Mei silam.
- Namun demikian, dilaporkan minat beli investor terhadap emas masih cukup tinggi dimana ETF yang berbasiskan emas secara global berdasarkan pengamatan reuters mengalami kenaikan sebesar 300.000 ounce sepanjang September.
- Saat ini investor aan fokusnya pada pembicaraan antara pemimpin G20 yang diperkirakan akan didominasi tekanan pada Eropa untuk menanggulangi krisis hutangnya.