title cover

title cover

Tuesday, May 15, 2012

Headline News 15.05.12


US & GLOBAL
Bursa saham global anjlok Senin lalu dari kekhawatiran Yunani dapat keluar dari zona euro, sementara itu harga oil melemah setelah  pergerakan  lokomotif  ekonomi  Cina  untuk  mendorong  lending  menyulut  ketakutan  pada  perekonomiannya  yang  melemah  daripada  yang diperkirakan.   

Data  mencatatkan  makin  dalamnya  resesi  Eropa,  seiring  meningkatnya  kegelisahan  berkenaan  dengan  krisis  utang  Yunani,  menekan  saham  anjlok  mendekati  2  persen  ke  level  penutupan terendah  4‐1/2‐bulan  di Eropa,  sementara  itu  euro  tertekan  ke  level  terendah  empat bulannya terhadap dollar.   

Mata uang safe‐haven, seperti  dollar dan yen  meningkat. Ekspektasi pada euro untuk berlanjut anjlok, didorong spekulasi berkenaan  dengan kemungkinan Yunani keluar dari zona euro.   

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 125.25 poin, atau 0.98 persen, ke level 12,695.35. Indeks Standard & Poor's  500 <.SPX> berkurang 15.04 poin, atau 1.11 persen, ke level 1,338.35. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> merosot 31.24 poin, atau 1.06  persen, kelevel 2,902.58.    

Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup anjlok 1.8 persen ke level 1,004.20, level terendah sejak 30  Dec.  Indeks  MSCI's  measure  of  world  stock  markets  <.MIWDOOOOOPUS>  turun  1.6  persen  ke  level  310.10,  sementara  itu  indeks  emerging markets <.MSCIEF> merosot 2.1 persen ke level 950.25.   

Euro melemah ke level terendah yang mendekati empat bulan terhadap dollar Senin lalu dari ketakutan Yunani dapat keluar dari euro  dan kekhawatiran blok tersebut yang mengarah resesi didasarkan pelemahan data industri. Euro <EUR=> anjlok ke level terendahnya  $1.2823, terendah sejak 18 Januari. Terakhir berada pada level $1.2848, turun 0.5 persen. Telah anjlok 3 persen pada bulan ini setelah  melorot 0.8 persen pada April.    

Harga Treasury AS naik Senin lalu, mendorong yields turun ke level terendah sejak awal Oktober, karena gejolak politik di Yunani, anti‐ austerity vote di Jerman dan permasalahan mengenai perlambatan pertumbuhan (ekonomi) di Cina yang mendorong aksi beli pada zona  aman.   

Harga  emas  melorot  karena  deadlock  politik  di  Yunani  yang  mendorong  risk  aversion  dan  membuat  tekanan  pada  euro.  Spot  emas  <XAU=> turun $21.84 untuk diperdagangkan pada level $1,557.60 per ons, setelah pada awalnya mencapai level terendah $1,556.61 per  ons, terendah sejak 30 Des.    

Oil  merosot  tajam  untuk  memperluas  beratnya  tekanan  baru‐baru  ini  dari  meningkatnya  ketidakpastian  politik  Yunani  dan  prospek  melambatnya pertumbuhan (ekonomi) Cina, negara terbesar kedua dalam konsumsi energi, yang menekan outlook permintaan. Brent  crude <LCOc1> turun 69 sen untuk di settle ke level $111.57 per barrel. U.S. crude <CLc1> anjlok $1.35 untuk di settle ke level $94.78 per  barrel.  Harga  untuk  Brent  crude  telah  berkurang  6.2  persen  dan  untuk  crude  AS  8.4  persen  dalam  dua  minggu  yang  berakhir  Jumat  sebelumnya. 

GOLD & COMMODITIES
Harga emas jatuh ke level terendah 4‐1/2 bulan pada hari Senin, dipicu menguatnya dolar dan investor melikuidasi aset‐aset beresiko  setelah terjadi kebuntuan politik di Yunani yang semakin menambah kekhawatiran kemungkinan negara tersebut keluar dari zona euro,  yang akan berpotensi memperburuk krisis utang kawasan. 

Harga  emas  spot  menembus  level  intraday  low  di  $1,556.50  per  ons,  level  terendahnya  sejak  30  Desember  2011.  Harga  kemudian  rebound tipis dan bergerak di sekitar $1,557.35 per ons, atau turun 1.3% dari posisi $1,578.30 pada hari Jumat. 

Emas telah bergerak searah dengan aset beresiko tahun ini menyusul kekacauan politik dan ekonomi di Eropa telah memukul nilai tukar  euro dan investor beralih kedalam dolar. 

Euro terkoreksi ke level terendah hampir 4 bulan terhadap dolar dipicu kekhawatiran Yunani akan keluar dari zona euro, dan menambah  spekulasi  mengenai  kemungkinan  terjadinya  resesi  di  Eropa.  Industrial  production  zona  euro  diluar  dugaan  turun  di  bulan  Maret,  memperkuat pandangan bahwa zna euro berpotensi menghadapi resesi. 

Prospek  untuk  meningkatnya  permintaan  fisik  emas  juga  kian  pudar  setelah  Cina  pada  Sabtu  kemarin  melonggarkan  kebijakan  moneternya, sehingga menyisakan pertanyaan apakah bank sentral akan terus membeli emas untuk menambah cadangan modalnya. 
OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  jatuh  di  hari  Senin  dipicu  kegagalan  Yunani  membentuk  pemerintahan  yang  baru  dan  kekhawatiran  mengenai  melambatnya ekonomi Cina telah memicu keresahanan akan turunnya minat terhadap minyak. 

Harga minyak berjangka melanjutkan koreksinya dalam 2 pekan yang berakhir per Jumat kemarin, dengan Brent crude turun 6.2% dan US  crude turun 8.4%. 

Pertarungan politik Yunani membantu menekan euro ke level terendah empat bulan terhadap dolar, dimana memperkuat indeks dolar,  menekan  pasar  saham  dan  membantu  menekan  tembaga  sebagai  bahan  baku  utama  industri  ke  level  terendah  dalam  empat  bulan.  Menguatnya  dolar  akan  menekan  komoditas  dan  minyak  yang  didenominasikan  kedalam  dolar,  karena  harga  produk  tersebut  akan  menjadi semakin mahal bagi pemegang non dolar. 

Bank sentral Cina pada Sabtu lalu telah menurunkan batasan untuk jumlah cadangan modal bank yang harus dimiliki perbankan, guna  menghindari terjadinya perlambatan pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Keputusan ini dibuat setelah harga minyak dan saham  global ditutup melemah minggu kemarin akibat tertekan oleh data yang menunjukkan produksi industri Cina di bulan April tumbuh pada  level terlemahnya selama hampir 3 tahun terakhir. 

Harga minyak berjangka jenis Brent turun ke level terendah dalam 3‐1/2 bulan. Brent untuk pengiriman Juni  berakhir di  $111.57 per  barel,  turun  69  sen  atau  0.61%,  level  terendahnya  sejak  1  Februari, ketika harga  ditutup  di  $111.56.  Harga mencatat  intraday  low di  $110.04, level intraday terlemahnya sejak 25 Januari ketika harga menembus $108.91.  Sementara itu, harga minyak berjangka AS turun ke level terendah 5 bulan. U.S. crude <CLc1> turun $1.35 di $94.78, setelah terkoreksi ke  level intraday low di $93.65, level terendah 2012 dan level intraday low terendahnya sejak 19 Desember, setelah ditutup di bawah MA‐ 200 pada hari Jumat. 
EURO ZONE
Euro anjlok ke level terendah sejak 4‐bulan terakhir terhadap dolar AS seiring kuatnya gonjang‐ganjing politik di Yunani yang meningkatkan kemungkinan keluarnya  Yunani  dari  keanggotaan  Uni‐Eropa. Pembicaraan  pembentukan  koalisi  pemerintahan  Yunani  menemui  jalan  buntu,  diperkirakan  negara  tersebut  akan  terpaksa  menjalani  pemilu  ulang,.  Sementara  itu  kubu  konservatif  Angela  Merkel  mengalami  kekalahan  dalam  pemilu  di  daerah  yang  paling  padat  penduduknya,  meningkatkan  ancaman  naiknya  bargaining  position  dari  pihak  oposisi.  Turut  menekan  minat  investor  terhadap  aset  beresiko  adalah  data  ekonomi  Cina  yang  menunjuk pada perlambatan pertumbuhan ekonomi negeri Tirai Bambu tersebut, Cina merupakan salah satu target tujuan ekspor produk asal Uni‐Eropa.  

Sementara  itu  data  industrial  production  Uni‐Eropa  untuk  periode  April  dirilis  melemah  lebih  dari  perkiraan,  meningkatkan  kemungkinan  terpuruknya  kawasan  tersebut  pada  kondisi  resesi.  Sementara  itu  borrowing  cost  Spanyol  meningkat  dan  imbal  hasil  obligasi  tenor  10‐tahunnya  naik  cukup  pesat  mendekati  level  7  persen.  

Saat  ini  mulai  berkembang  proyeksi  dari  beberapa  kalangan  analis  bahwa  ECB  pada  akhirnya  nanti  akan  kembali  menerapkan  program  pelonggaran  kuantitatif  lanjutan guna menopang pertumbuhan ekonomi kawasan Uni‐Eropa. Kondisi ini justru akan semakin berpotensi melemahkan nilai tukar euro terutama terhadap  dolar AS dimana pertumbuhan ekonomi Amerika lebih menjanjikan dan kebijakan The Fed yang masih akan mempertahankan level suku bunganya saat ini.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 076 persen terhadap dolar AS ke 1.2821, sementara itu euro juga turun 0,83 persen terhadap yen ke 102.39,  euro juga melemah 0,9% terhadap sterling ke 0.7966 dan turun tipis 0,02 terhadap Swiss franc di 1.2013. 
U.K.
Terisolasi di Eropa, Inggris memilik sedikit pilihan tetapi untuk kembali dalam menuntut perubahan rancangan EU banking tersebut telah disebut  sesuatu yang konyol.   

Meeting menteri keuangan Uni Eropa Selasa lalu akan terlihat menyetujui peraturan pada modal bank‐bank didalam 27‐blok anggota yang harus  menaikkan (modalnya) dalam rangka menutup resiko, langkah yang didesain untuk menghindari krisis keuangan berikutnya.   

Inggris  menginginkan  kebebasan untuk  memperketat  standar  yang  tinggi  pada  bank  dan  kekhawatiran  atas  sektor keuangan  yang  kehilangan  kontrol. Negara lainnya seperti Perancis telah beragumentasi untuk satu standar disepanjang Eropa.   

Suatu perubahan besar pada Bank of England telah membuat suatu perlombaan dalam mengganti Gubernur Mervyn King, yang mengarah pada  satu kritikan bahwa tidak ada satu orangpun tetapi seorang "superhuman" pun butuh untuk digantikan.   
JAPAN
Awal pekan ini dolar AS menguat terhadap yen menyusul pernyataan Perdana Menteri Yoshihiko Noda kepada The Wall Street Journal bahwa pihaknya  telah menyiapkan semua langkah yang diperlukan guna menanggulangi berlanjutnya penguatan kurs yen. Namun demikian pada saat yang sama Noda  tidak terburu‐buru menyatakan bahwa kurs yen saat ini sudah overvalued.  

Menurut Noda, krisis Uni‐Eropa merupakan salah satu faktor utama yang mendongkrak kinerja yen terhadap mata uang utama dunia lainnya. Untuk itu  Noda menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi BOJ saat ini bukan hanya menanggulangi deflasi namun juga menahan laju penguatan yen.  

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 0,06 persen terhadap yen di 79.86, sementara itu euro turun 0,83 persen terhadap yen ke 102.39.  Sedangkan Aussie dolar tercatat anjlok 0,71 persen terhadap yen 79.53 dan sterling menguat 0,04% terhadap yen ke 128.49.
AUSTRALIA
Seorang  pejabat  bank  sentral  Australia,  Philip  Lowe,  optimis  kalau  nilai  tukar  Aussie  masih  akan  tetap  tinggi  untuk  tahun‐tahun  mendatang.  Pernyataannya tersebut muncul setelah Aussie anjlok di bawah nilai paritasnya terhadap dolar untuk pertama kalinya selama hampir 5 bulan terakhir.  Aussie anjlok ke level intraday low di $0.9958 sebelum akhirnya rebound dan bergerak di sekitar $0.9966. Tekanan jual pada Aussie meningkat setelah  pasar semakin khawatir terhadap kekacauan politik di Yunani. 

Pemerintah negara bagian Australia akan perlu untuk mengatur pengeluaran (anggaran belanja) untuk memastikan peringkat kredit mereka tetap utuh,  demikian pernyataan seorang eksekutif Moody's Investors Service pada Senin kemarin.  Pernyataan yang dilontarkan oleh Debra Roane, seorang petugas kredit senior di Moody`s, adalah peringatan tegas kepada pemerintah Australia bahwa  mereka perlu untuk mengambil langkah‐langkah guna meningkatkan pendapatan atau memangkas pengeluaran agar terhindar dari ancaman penurunan  peringkat kreditnya.  Moody's menggunakan baseline credit assessment (dasar penilaian kredit), atau BCA, sebagai bagian dari analisis kredit mereka sebagai ukuran kekuatan  keuangan mandiri peminjam. 
SWISS
Harga impor dan produsen Swiss turun lebih tajam dari perkiraan di bulan April, menegaskan perhatian bank sentral terhadap kemungkinan terjadi deflasi  dan mendorongnya untuk terus berupaya menjaga nilai tukar mata uangnya. Kuatnya nilai tukar Swiss franc telah menekan harga impor turun 3.4% dari  setahun lalu akibat turun tajamnya harga bahan mentah yang lebih mendominasi dibanding pengaruh kenaikan harga energi.  Sementara itu harga produsen turun 1.8% akibat jatuhnya harga produk pertanian dan kehutanan menyusul perusahaan lokal memotong margin mereka. 

Untuk menjaga ekonomi Swiss agar tidak terjatuh kedalam fase deflasi maka SNB mematok nilai tukarnya di level 1.20 franc per euro pada September  tahun lalu. Meskipun pada 5 April lalu nilai tukar Euro/Swiss  franc sempat menembus di bawah 1.20, namun intervensi yang dilakukan SNB kemudian  mampu  membatasi  kejatuhan  euro  dan  Euro  Swiss  franc  bisa  kembali  bertengger  di  atas  level  kritisnya  1.20  franc  per  euro.  SNB  menegaskan  siap  mengambil tindakan lebih lanjut jika resiko deflasi semakin meningkat. 

Meningkatnya  minat  terhadap  dolar  AS  telah  memicu  menguatnya  dolar  atas  Swiss  fanc  mendekati  level  tertinggi  4  bulan.  Indikasi  atas  kemungkinan  keluarnya Yunani dari zona euro kian menambah resah pelaku pasar dan mendorong mereka untuk menjauhi aset beresiko dan memburu dolar AS yang  dipandang  sebagai  mata  uang  yang  lebih  aman  resiko.  Setelah  bertahan  di  atas  0.9300  franc,  dolar  kemudian  melanjutkan  rally‐nya  hingga  mencatat  intraday high di 0.9367 franc sebelum akhirnya bergerak di sekitar 0.9364 franc.