US & GLOBAL
• Bursa saham global anjlok Senin lalu dari kekhawatiran Yunani dapat keluar dari zona euro, sementara itu harga oil melemah setelah pergerakan lokomotif ekonomi Cina untuk mendorong lending menyulut ketakutan pada perekonomiannya yang melemah daripada yang diperkirakan.
• Data mencatatkan makin dalamnya resesi Eropa, seiring meningkatnya kegelisahan berkenaan dengan krisis utang Yunani, menekan saham anjlok mendekati 2 persen ke level penutupan terendah 4‐1/2‐bulan di Eropa, sementara itu euro tertekan ke level terendah empat bulannya terhadap dollar.
• Mata uang safe‐haven, seperti dollar dan yen meningkat. Ekspektasi pada euro untuk berlanjut anjlok, didorong spekulasi berkenaan dengan kemungkinan Yunani keluar dari zona euro.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 125.25 poin, atau 0.98 persen, ke level 12,695.35. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> berkurang 15.04 poin, atau 1.11 persen, ke level 1,338.35. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> merosot 31.24 poin, atau 1.06 persen, kelevel 2,902.58.
• Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup anjlok 1.8 persen ke level 1,004.20, level terendah sejak 30 Dec. Indeks MSCI's measure of world stock markets <.MIWDOOOOOPUS> turun 1.6 persen ke level 310.10, sementara itu indeks emerging markets <.MSCIEF> merosot 2.1 persen ke level 950.25.
• Euro melemah ke level terendah yang mendekati empat bulan terhadap dollar Senin lalu dari ketakutan Yunani dapat keluar dari euro dan kekhawatiran blok tersebut yang mengarah resesi didasarkan pelemahan data industri. Euro <EUR=> anjlok ke level terendahnya $1.2823, terendah sejak 18 Januari. Terakhir berada pada level $1.2848, turun 0.5 persen. Telah anjlok 3 persen pada bulan ini setelah melorot 0.8 persen pada April.
• Harga Treasury AS naik Senin lalu, mendorong yields turun ke level terendah sejak awal Oktober, karena gejolak politik di Yunani, anti‐ austerity vote di Jerman dan permasalahan mengenai perlambatan pertumbuhan (ekonomi) di Cina yang mendorong aksi beli pada zona aman.
• Harga emas melorot karena deadlock politik di Yunani yang mendorong risk aversion dan membuat tekanan pada euro. Spot emas <XAU=> turun $21.84 untuk diperdagangkan pada level $1,557.60 per ons, setelah pada awalnya mencapai level terendah $1,556.61 per ons, terendah sejak 30 Des.
• Oil merosot tajam untuk memperluas beratnya tekanan baru‐baru ini dari meningkatnya ketidakpastian politik Yunani dan prospek melambatnya pertumbuhan (ekonomi) Cina, negara terbesar kedua dalam konsumsi energi, yang menekan outlook permintaan. Brent crude <LCOc1> turun 69 sen untuk di settle ke level $111.57 per barrel. U.S. crude <CLc1> anjlok $1.35 untuk di settle ke level $94.78 per barrel. Harga untuk Brent crude telah berkurang 6.2 persen dan untuk crude AS 8.4 persen dalam dua minggu yang berakhir Jumat sebelumnya.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas jatuh ke level terendah 4‐1/2 bulan pada hari Senin, dipicu menguatnya dolar dan investor melikuidasi aset‐aset beresiko setelah terjadi kebuntuan politik di Yunani yang semakin menambah kekhawatiran kemungkinan negara tersebut keluar dari zona euro, yang akan berpotensi memperburuk krisis utang kawasan.
• Harga emas spot menembus level intraday low di $1,556.50 per ons, level terendahnya sejak 30 Desember 2011. Harga kemudian rebound tipis dan bergerak di sekitar $1,557.35 per ons, atau turun 1.3% dari posisi $1,578.30 pada hari Jumat.
• Emas telah bergerak searah dengan aset beresiko tahun ini menyusul kekacauan politik dan ekonomi di Eropa telah memukul nilai tukar euro dan investor beralih kedalam dolar.
• Euro terkoreksi ke level terendah hampir 4 bulan terhadap dolar dipicu kekhawatiran Yunani akan keluar dari zona euro, dan menambah spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya resesi di Eropa. Industrial production zona euro diluar dugaan turun di bulan Maret, memperkuat pandangan bahwa zna euro berpotensi menghadapi resesi.
• Prospek untuk meningkatnya permintaan fisik emas juga kian pudar setelah Cina pada Sabtu kemarin melonggarkan kebijakan moneternya, sehingga menyisakan pertanyaan apakah bank sentral akan terus membeli emas untuk menambah cadangan modalnya.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak jatuh di hari Senin dipicu kegagalan Yunani membentuk pemerintahan yang baru dan kekhawatiran mengenai melambatnya ekonomi Cina telah memicu keresahanan akan turunnya minat terhadap minyak.
• Harga minyak berjangka melanjutkan koreksinya dalam 2 pekan yang berakhir per Jumat kemarin, dengan Brent crude turun 6.2% dan US crude turun 8.4%.
• Pertarungan politik Yunani membantu menekan euro ke level terendah empat bulan terhadap dolar, dimana memperkuat indeks dolar, menekan pasar saham dan membantu menekan tembaga sebagai bahan baku utama industri ke level terendah dalam empat bulan. Menguatnya dolar akan menekan komoditas dan minyak yang didenominasikan kedalam dolar, karena harga produk tersebut akan menjadi semakin mahal bagi pemegang non dolar.
• Bank sentral Cina pada Sabtu lalu telah menurunkan batasan untuk jumlah cadangan modal bank yang harus dimiliki perbankan, guna menghindari terjadinya perlambatan pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Keputusan ini dibuat setelah harga minyak dan saham global ditutup melemah minggu kemarin akibat tertekan oleh data yang menunjukkan produksi industri Cina di bulan April tumbuh pada level terlemahnya selama hampir 3 tahun terakhir.
• Harga minyak berjangka jenis Brent turun ke level terendah dalam 3‐1/2 bulan. Brent untuk pengiriman Juni berakhir di $111.57 per barel, turun 69 sen atau 0.61%, level terendahnya sejak 1 Februari, ketika harga ditutup di $111.56. Harga mencatat intraday low di $110.04, level intraday terlemahnya sejak 25 Januari ketika harga menembus $108.91. Sementara itu, harga minyak berjangka AS turun ke level terendah 5 bulan. U.S. crude <CLc1> turun $1.35 di $94.78, setelah terkoreksi ke level intraday low di $93.65, level terendah 2012 dan level intraday low terendahnya sejak 19 Desember, setelah ditutup di bawah MA‐ 200 pada hari Jumat.
EURO ZONE
• Euro anjlok ke level terendah sejak 4‐bulan terakhir terhadap dolar AS seiring kuatnya gonjang‐ganjing politik di Yunani yang meningkatkan kemungkinan keluarnya Yunani dari keanggotaan Uni‐Eropa. Pembicaraan pembentukan koalisi pemerintahan Yunani menemui jalan buntu, diperkirakan negara tersebut akan terpaksa menjalani pemilu ulang,. Sementara itu kubu konservatif Angela Merkel mengalami kekalahan dalam pemilu di daerah yang paling padat penduduknya, meningkatkan ancaman naiknya bargaining position dari pihak oposisi. Turut menekan minat investor terhadap aset beresiko adalah data ekonomi Cina yang menunjuk pada perlambatan pertumbuhan ekonomi negeri Tirai Bambu tersebut, Cina merupakan salah satu target tujuan ekspor produk asal Uni‐Eropa.
• Sementara itu data industrial production Uni‐Eropa untuk periode April dirilis melemah lebih dari perkiraan, meningkatkan kemungkinan terpuruknya kawasan tersebut pada kondisi resesi. Sementara itu borrowing cost Spanyol meningkat dan imbal hasil obligasi tenor 10‐tahunnya naik cukup pesat mendekati level 7 persen.
• Saat ini mulai berkembang proyeksi dari beberapa kalangan analis bahwa ECB pada akhirnya nanti akan kembali menerapkan program pelonggaran kuantitatif lanjutan guna menopang pertumbuhan ekonomi kawasan Uni‐Eropa. Kondisi ini justru akan semakin berpotensi melemahkan nilai tukar euro terutama terhadap dolar AS dimana pertumbuhan ekonomi Amerika lebih menjanjikan dan kebijakan The Fed yang masih akan mempertahankan level suku bunganya saat ini.
• Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 076 persen terhadap dolar AS ke 1.2821, sementara itu euro juga turun 0,83 persen terhadap yen ke 102.39, euro juga melemah 0,9% terhadap sterling ke 0.7966 dan turun tipis 0,02 terhadap Swiss franc di 1.2013.
U.K.
• Terisolasi di Eropa, Inggris memilik sedikit pilihan tetapi untuk kembali dalam menuntut perubahan rancangan EU banking tersebut telah disebut sesuatu yang konyol.
• Meeting menteri keuangan Uni Eropa Selasa lalu akan terlihat menyetujui peraturan pada modal bank‐bank didalam 27‐blok anggota yang harus menaikkan (modalnya) dalam rangka menutup resiko, langkah yang didesain untuk menghindari krisis keuangan berikutnya.
• Inggris menginginkan kebebasan untuk memperketat standar yang tinggi pada bank dan kekhawatiran atas sektor keuangan yang kehilangan kontrol. Negara lainnya seperti Perancis telah beragumentasi untuk satu standar disepanjang Eropa.
• Suatu perubahan besar pada Bank of England telah membuat suatu perlombaan dalam mengganti Gubernur Mervyn King, yang mengarah pada satu kritikan bahwa tidak ada satu orangpun tetapi seorang "superhuman" pun butuh untuk digantikan.
JAPAN
• Awal pekan ini dolar AS menguat terhadap yen menyusul pernyataan Perdana Menteri Yoshihiko Noda kepada The Wall Street Journal bahwa pihaknya telah menyiapkan semua langkah yang diperlukan guna menanggulangi berlanjutnya penguatan kurs yen. Namun demikian pada saat yang sama Noda tidak terburu‐buru menyatakan bahwa kurs yen saat ini sudah overvalued.
• Menurut Noda, krisis Uni‐Eropa merupakan salah satu faktor utama yang mendongkrak kinerja yen terhadap mata uang utama dunia lainnya. Untuk itu Noda menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi BOJ saat ini bukan hanya menanggulangi deflasi namun juga menahan laju penguatan yen.
• Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat melemah 0,06 persen terhadap yen di 79.86, sementara itu euro turun 0,83 persen terhadap yen ke 102.39. Sedangkan Aussie dolar tercatat anjlok 0,71 persen terhadap yen 79.53 dan sterling menguat 0,04% terhadap yen ke 128.49.
AUSTRALIA
• Seorang pejabat bank sentral Australia, Philip Lowe, optimis kalau nilai tukar Aussie masih akan tetap tinggi untuk tahun‐tahun mendatang. Pernyataannya tersebut muncul setelah Aussie anjlok di bawah nilai paritasnya terhadap dolar untuk pertama kalinya selama hampir 5 bulan terakhir. Aussie anjlok ke level intraday low di $0.9958 sebelum akhirnya rebound dan bergerak di sekitar $0.9966. Tekanan jual pada Aussie meningkat setelah pasar semakin khawatir terhadap kekacauan politik di Yunani.
• Pemerintah negara bagian Australia akan perlu untuk mengatur pengeluaran (anggaran belanja) untuk memastikan peringkat kredit mereka tetap utuh, demikian pernyataan seorang eksekutif Moody's Investors Service pada Senin kemarin. Pernyataan yang dilontarkan oleh Debra Roane, seorang petugas kredit senior di Moody`s, adalah peringatan tegas kepada pemerintah Australia bahwa mereka perlu untuk mengambil langkah‐langkah guna meningkatkan pendapatan atau memangkas pengeluaran agar terhindar dari ancaman penurunan peringkat kreditnya. Moody's menggunakan baseline credit assessment (dasar penilaian kredit), atau BCA, sebagai bagian dari analisis kredit mereka sebagai ukuran kekuatan keuangan mandiri peminjam.
SWISS
• Harga impor dan produsen Swiss turun lebih tajam dari perkiraan di bulan April, menegaskan perhatian bank sentral terhadap kemungkinan terjadi deflasi dan mendorongnya untuk terus berupaya menjaga nilai tukar mata uangnya. Kuatnya nilai tukar Swiss franc telah menekan harga impor turun 3.4% dari setahun lalu akibat turun tajamnya harga bahan mentah yang lebih mendominasi dibanding pengaruh kenaikan harga energi. Sementara itu harga produsen turun 1.8% akibat jatuhnya harga produk pertanian dan kehutanan menyusul perusahaan lokal memotong margin mereka.
• Untuk menjaga ekonomi Swiss agar tidak terjatuh kedalam fase deflasi maka SNB mematok nilai tukarnya di level 1.20 franc per euro pada September tahun lalu. Meskipun pada 5 April lalu nilai tukar Euro/Swiss franc sempat menembus di bawah 1.20, namun intervensi yang dilakukan SNB kemudian mampu membatasi kejatuhan euro dan Euro Swiss franc bisa kembali bertengger di atas level kritisnya 1.20 franc per euro. SNB menegaskan siap mengambil tindakan lebih lanjut jika resiko deflasi semakin meningkat.
• Meningkatnya minat terhadap dolar AS telah memicu menguatnya dolar atas Swiss fanc mendekati level tertinggi 4 bulan. Indikasi atas kemungkinan keluarnya Yunani dari zona euro kian menambah resah pelaku pasar dan mendorong mereka untuk menjauhi aset beresiko dan memburu dolar AS yang dipandang sebagai mata uang yang lebih aman resiko. Setelah bertahan di atas 0.9300 franc, dolar kemudian melanjutkan rally‐nya hingga mencatat intraday high di 0.9367 franc sebelum akhirnya bergerak di sekitar 0.9364 franc.