US & GLOBAL
• Pasar ekuitas global melemah pada hari Rabu dipicu kekhawatiran terhadap tanda‐tanda melambatnya pertumbuhan ekonomi China dan semakin memanasnya pertikaian politik di Portugal, dimana pembicaraan mengenai masa depan pemerintah telah menekan euro dan mengancam akan menyulut kembali krisis zona euro.
• Bursa saham AS melawan tren, berhasil menguat dalam sesi perdagangan yang singkat menjelang libur nasional AS untuk memperingati Hari Kemerdekaan, setelah bergerak bolak‐balik pasca rilis data pekerjaan di sektor swasta yang membaik dan ekspansi yang lemah diluar dugaan untuk data sektor jasa.
• Imbal hasil atau yield obligasi pemerintah Portugal untuk tenor 10 tahun melejit di atas 8% dan bursa sahamnya merosot 5% ditengah kekhawatiran pemilihan sela bisa menggagalkan keluarnya Lisbon tahun depan dari bailout oleh Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional.
• Kekhawatiran atas kemampuan Yunani untuk memenuhi persyaratan bailout juga mengangkat prospek krisis utang kembali bangkit di negara‐negara 'pinggiran' dari zona euro.
• Harga minyak AS, sementara ini, mencapai tertinggi 14‐bulan di tengah kekhawatiran kerusuhan di Mesir dapat mengganggu kestabilan Timur Tengah dan memicu gangguan pasokan. Emas naik lebih dari 1 persen karena dolar dan pasar ekuitas masih di bawah tekanan.
• Krisis politik di Portugal memicu bursa negara mencatat hari terburuk dalam dua tahun dan menyeret saham‐saham perbankan turun, penyumbang terbesar penurunan saham Eropa. Saham Portugal ditutup melemah 5,3%. Saham perbankan Eropa anjlok 1,8% dan FTSEurofirst 300 <.FTEU3> untuk saham‐saham utama Eropa terkoreksi 0,68% untuk ditutup di 1150,90.
• Indeks ekuitas global dalam MSCI turun 0,47%, memangkas sejumlah kerugiannya seiring menguatnya bursa Wall Street.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 56,14 poin atau 0,38% di 14988,55. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 1,33 poin atau 0,08% di 1615,41. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 10,27 poin atau 0,30% di 3443,67.
• Perusahaan sektor swasta AS menaikkan jumlah pekerjaan di bulan Juni dan klaim pengangguran turun dalam 2 pekan berturutan, mengisyaratkan terus membaiknya pasar tenaga kerja. Jumlah pekerjaan di sektor swasta bertambah 188.000, naik dari 134.000 pertambahannya di bulan Mei sebelumnya, demikian laporan dari ADP National Employment Report. Sementara kalangan ekonom sebelumnya memprediksi terjadi kenaikan 160.000. Namun Institute for Supply Management melaporkan indeks jasa turun ke 52,2 di bulan Juni dari 53,7 di bulan Mei, kontras dengan ekspektasi terjadi kenaikan ke 54. Meskipun kondisinya masih menunjukkan ekspansi, namun merupakan ekspansi terlemahnya sejak Februari 2010.
• Bursa saham China jatuh setelah rilis data sektor jasa negara tersebut yang kurang menggembirakan dan diperparah oleh kekhawatiran terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi.
• Yen menguat secara luas dipicu masalah politik di Portugal dan Yunani, meskipun memangkas keuntungannya terhadap dolar setelah data menunjukkan stabilnya kondisi pasar tenaga kerja AS. Dolar jatuh 0,7% ke 99,92 yen. Euro juga tersungkur, mencatat turun 0,49% ke 129,95 yen.
• "The unresolved situation in Egypt and the government resignations in Portugal are an issue. We're not only seeing some of the G10 currencies weaken, but also emerging market currencies," kata Nick Bennenbroek, head of currency strategy pada Wells Fargo Securities di New York.
• Perdagangan obligasi pemerintah juga terlihat limbung. Treasury AS tenor 10 tahun turun 9/32 dengan yield 2.5032 persen. Sedangkan Bund futures Jerman naik setelah rilis data pekerjaan sektor swasta AS oleh ADP. Bund futures naik 57 poin di 142,26, setelah bergerak di sekitar 142,43 sebelum rilis data.
• Harga minyak naik dipicu penurunan tajam stok minyak AS dan kerusuhan yang berkembang di Mesir. Data stok minyak mingguan AS turun lebuh dari 10 juta barel, penurunan terbesarnya dalam tahun ini selama hampir 13 tahun terakhir. Harga minyak mentah AS naik $1,65 di $101,25 per barel setelah mencatat intraday high di $102,18. Sedangkan harga minyak Brent naik $1,75 ke $105,75.
GOLD & COMMODITIES
• Emas naik hampir satu persen Rabu lalu, karena dollar masih dibawah tekanan setelah data AS yang beragam dan gejolak politik di Mesir dan Portugal yang memicu aksi beli pada safe haven.
• Volume perdagangan yang tipis karena trader enggan untuk mengambil big position dan didepannya hari libur Kemerdekaan AS Kamis ini dan data penting nonfarm AS Jumat besok.
• "Today's strength is more to do with the dollar and equities markets after bad euro zone data, mixed U.S. numbers and renewed worries about Portugal and Greece," analis VTB Capital Andrey Kryuchenkov mengatakannya.
OIL & COMMODITIES
• Harga oil ditutup menguat dalam rangkaian tiga harinya Rabu lalu, dengan kontrak New York di settle pada level tertinggi dalam 14 bulannya, karena para trader khawatir mengenai kerusuhan di Mesir dan reaksi yang cepat pada pengetatan pasokan di pasar domestik AS
• Sementara harga oil terdorong diatas level $101, kebanyakan para trader terpicu pada keributan, dengan premium pada European Brent crude hingga US WTI menyentuh level tertingginya sejak tahun 2010 sebelum mulai untuk bertahan ditengah aksi beli tersebut.
• Di Mesir, Presiden Mohamed Mursi menolak ultimatum militer untuk lengser. Sementara itu otoritas Terusan Suez mengatakan tidak ada tanda‐tanda gejolak politik yang mengganggu pasokan hingga 2,4 juta barrel perhari pada transit oil, para trader tidak tenang sebenarnya.
EURO ZONE
• Perekonomian zona euro terlihat berada pada jalurnya untuk merangkak keluar dari resesi dalam semester kedua tahunan, survei menunjukkannya, sama seperti ketegangan baru dalam krisis utang yang memasukkan semua resiko.
• Markit's final Composite Eurozone Purchasing Managers' Index (PMI), survei bulanan dari ribuan perusahaan, naik ke level tertingginya sejak Maret 2012 bulan lalu, menguat menjadi 48.7 dari 47.7 pada bulan Mei.
• Ini masih dibawah 50 ambang batas untuk pertumbuhan, tetapi menandai membaiknya dari level terendah yang terjadi musim gugur. Keseluruhan, PMI konsisten dengan perekonomian zona euro merosot sekitar 0.2 persen melalui April hingga Juni.
• Beberapa pemerintah Uni Eropa dapat memberikan peluang lebih besar untuk memenuhi target bujet, Komisi Eropa mengatakannya, mengusulkan suatu interpretasi liberal terhadap aturan untuk melawan tuduhan bahwa pemotongan pengeluaran yang memegang kembali ekonomi.
• Krisis politik di Portugal mengancam untuk membayangi meeting dari para pemimpin Uni Eropa di Berlin Rabu yang mana Kanselir Angela Merkel telah mengharapkan untuk mengubah citra diri sebagai pembela pengangguran Eropa menjelang pemilu Jerman.
• Yunani mengekspektasi mencapai kesepakatan dengan foreign lenders pada meeting Eurogroup hari Senin pada semua yang mengharapkan reformasi sektor publik,pejabat kementerian keuangan mengatakannya.
U.K.
• Sterling menguat terhadap dolar pada hari Rabu setelah data menunjukkan sektor jasa Inggris mencatat ekspansi terpesatnya selama lebih dari 2 tahun, membantu mengurangi kemungkinan berlakunya kebijakan moneter longgar yang agresif. Purchasing Managers' Index (PMI) untuk sektor jasa melonjak ke 56,9 di bulan Juni dari 54,9 di bulan Mei sebelumnya, melampaui ekspektasi pasar.
• Sterling naik 0,8% di sekitar $1,5282, rebound dari level terendah 1 bulan di $1,5130 yang dicapai di awal sesi.
• Ketidakpastian terhadap kebijakan moneter bank sentral Inggris di bawah komando Mark Carney masih berpotensi membatasi penguatan sterling terhadap dolar, yang mana mata uang AS mendapat dukungan dari ekspektasi bahwa The Fed akan mengurangi program pembelian obligasinya.
• Namun rilis optimis data PMI Inggris di sektor manufaktur, konstruksi dan jasa dalam pekan ini telah memberikan indikasi membaiknya perekonomian dalam negeri di kuartal kedua. Hal ini telah mendorong penguatan sterling, setelah pasar mempertimbangkan kembali pandangan mereka terhadap kemungkinan dberlakukannya kebijakan moneter agresif oleh BoE.
• Carney akan memimpin sidang BoE untuk pertama kalinya sejak menjabat gubernur bank sentral Inggris pada malam hari nanti. Hasil jajak pendapat terkini menunjukkan kemungkinan tidak terjadi perubahan suku bunga maupun kebijakan moneter. Namun Carney nampaknya akan memperkenalkan langkah‐langkah baru, seperti memberikan panduan kedepan untuk langkah kebijakan, yang kemungkinan akan dilakukan secepatnya di bulan Agustus.
JAPAN
• Meskipun terlihat adanya tanda‐tanda terang dalam perekonomian Jepang, namun Bank of Japan (BOJ) khawatir perekonomian negara tidak cukup kuat untuk menahan setiap guncangan tiba‐tiba dari luar negeri, menurut pihak‐pihak yang akrab dengan pemikiran BOJ yang mengutip China sebagai "risiko terbesar" ekonomi.
• Keprihatinan atas kemampuan ekonomi terbesar kedua di dunia untuk mencapai soft landing kemungkinan akan membuat Cina menjadi salah satu agenda utama untuk anggota dewan kebijakan BOJ pada pertemuan mereka minggu depan. Bank secara luas diperkirakan akan tetap berpegang pada kebijakan moneter utama pada pertemuan tersebut.
• Komentar terbaru menunjukkan kuatnya perhatian BOJ terhadap faktor luar negeri yang tak terduga yang bisa menggelincirkan perekonomian Jepang, seperti halnya bank terlihat untuk meningkatkan penilaian ekonomi dan mengekspresikan kepercayaan yang lebih besar dalam pemulihan AS dan stabilisasi situasi di Eropa.
• Perhatian tinggi muncul setelah upaya terakhir Beijing untuk menekan ekspansi kredit yang berlebihan memicu krisis kas dan ketidakpastian, menyusul dampaknya melalui pasar saham di seluruh Asia termasuk bursa Tokyo.]
• Deputi Gubernur BOJ Hiroshi Nakaso telah mengatakan bahwa dewan kebijakan kemungkinan akan membahas tekanan kredit China pada pertemuan mendatang pada 10 dan 11 Juli. Dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal pekan lalu, Mr Nakaso mengatakan dewan akan membahas masalah "lebih mendalam dan komprehensif."
AUSTRALIA
• Bank sentral Australia memberikan sinyal kuat akan melanjutkan siklus pemangkasan suku bunganya untuk memacu pertumbuhan ekonomi menyusul lesunya kegiatan di sektor pertambangan yang mengancam terjadinya krisis pekerjaan di sektor tersebut.
• Aussie merosot ke level $0,9039, level terendahnya selama hampir 4 tahun terakhir terhadap dolar, dan terakhir tercatat bergerak di sekitar $0,9080, atau turun 0,6% dari posisi penutupan New York hari Selasa.
• Aussie telah menurun lebih dari 10% dalam dua bulan terakhir menyusul indikasi memburuknya perekonomian dalam negeri akibat lesunya kegiatan di sektor pertambangan yang mengancam terjadinya ledakan pengangguran.
• Data ekonomi Australia yang dirilis Rabu kemarin menunjukkan penjualan ritel yang naik tajam di bulan Januari dan Februari sebagai respon dari pemangkasan suku bunga, di bulan Mei hanya mencatat kenaikan tipis 0,1%, lebih rendah dari perkiraan, sementara data bulan April direvisi turun menjadi ‐0,1% dari laporan awal 0,2%.
• Australia juga mencatat surplus perdagangan yang kecil sebesar A$670 juta di bulan Mei, didukung oleh kuatnya pertumbuhan di sektor ekspor.
SWISS
• Mata uang safe haven seperti yen dan juga franc Swiss menjadi mata uang yang banyak diburu investor, guna mencari perlindungan di tengah ketidakstabilan politik di Mesir dan Portugal, meskipun tanda‐tanda membaiknya pasar tenaga kerja AS telah mengurangi tekanan jual pada dolar.
• Mata uang Jepang dan franc Swiss, yang diminati selama masa kekacauan, juga didukung oleh kekhawatiran tentang kerusuhan di Mesir. Ketakutan itu bisa menggoyahkan Timur Tengah dan mengakibatkan gangguan pasokan sehingga mendorong harga minyak ke level puncak 14‐bulan.
• Di Eropa, Presiden Portugal memanggil partai politik utama untuk pembicaraan krisis atas masa depan pemerintah dengan pasar terguncang di tengah kekhawatiran bahwa pemilihan sela bisa mengganggu keluarnya Lisbon dari sebuah bailout internasional. Pengunduran diri menteri kedua di Portugal dalam beberapa hari telah memicu keraguan mengenai apakah negara akan membaik dengan program bailout, sehingga membebani euro.
• Sementara ECB dalam sidangnya nanti malam diperkirakan akan menjauhkan diri dari keputusan besar dan akan tetap mempertahankan kebijakan moneter longgar.
• Dolar berhasil memangkas kerugiannya setelah data menunjukkan sektor swasta AS menambah pekerjaan lebih banyak dari yang diperkirakan di bulan Juni, sementara klaim pengangguran mingguan turun untuk 2 minggu terakhir. Laporan tersebut memberikan dukungan positif terhadap laporan data non‐farm payrolls yang akan dirilis hari Jumat besok dan memperkuat dugaan bahwa The Fed akan segera mengurangi/menghentikan program quantitative easing (QE) lebih cepat dari yang diperkirakan.
• Akan tetapi, meskipun pasar tenaga kerja AS terlihat membaik, namun laporan data dari sektor jasa untuk periode Juni masih sangat buruk, setelah menunjukkan pertumbuhan pada level terlemahnya selama lebih dari 3 tahun terakhir.
• Non‐farm payrolls AS ditaksir akan menunjukkan peningkatan pekerjaan sebanyak 165.000 di bulan Juni dengan tingkat pengangguran sebesar 7,5%.
• Dolar terakhir tercatat bergerak di sekitar 0,9470 franc, turun 0,35% dari posisi penutupan New York hari Selasa. Sedangkan euro melemah 0,1% terhadap franc Swiss di sekitar 1,2318 franc.