US & GLOBAL
• Bursa saham AS bergerak tipis karena investor menahan diri sebelum adanya debat kebijakan soal “tebing fiskal” AS (kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran belanja pemerintah) yang sedianya akan diberlakukan awal tahun depan. Rilis optimis data ekonomi Cina dan tertundanya keputusan pemberian bantuan Yunani juga menjadi topik hangat sepanjang perdagangan Senin kemarin.
• Berita mengenai kenaikan tajam ekspor Cina di bulan Oktober, indikasi bahwa ekonomi sedang menguat, menjadikan alasan investor untuk memburu aset‐aset beresiko. Pasar obligasi AS tutup paa hari Senin kemarin berkenaan dengan hari libur Veterans Day.
• Namun pasar saham mencatat kenaikan yang terbatas akibat keprihatinan terhadap kondisi ekonomi zona euro dan kemungkinan terjadinya kenaikan pajak dan pemangjasan anggaran belanja pemerintah yang akan diberlakukan awal tahun depan.
• Di Wall Street, indeks S&P 500 masih mencatat naik 10% di tahun ini.
• Di Chicago, harga gandum berjangka jatuh di tengah gelombang technical selling, dengan kedelai tenggelam ke level terendah 4‐1/2‐ bulan yang hampir menghapus keuntungan akibat kekeringan musim panas ini. Harga mengalami tekanan setelah Departemen Pertanian AS pada hari Jumat lalu menaikkan estimasi untuk produk kedelai lebih dari yang diperkirakan sebelumnya dan menaikkan proyeksi untuk stok global. Harga kedelai berjangka kontrak Januari <SF3> jatuh 3.08% ke $14.065 per gantang di Chicago Board of Trade. (1 gantang = 3.125 kg).
• Euro bergerak relatif flat terhadap dolar namun berada di sekitar level terendah 2 bulan di $1.2707 dipicu ketidakpastian mengenai paket bantuan Yunani. Euro terkoreksi sekitar 1.9% terhadap dolar sepanjang November ini.
• Pekan lalu pasar saham tertekan oleh kekhawatiran mengenai apakah akan tercipta solusi untuk menghindari terjadinya “tebing fiskal”, dimana jika solusi tidak tercapai maka dapat mengancam perekonomian AS jatuh kedalam resesi.
• Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir turun 0.23 poin atau 0.00% di 12,815.16. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 0.15 poin atau 0.01% di 1,380.00. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 0.62 poin atau 0.02% di 2,904.25.
• Di belahan bumi lainnya, laporan akhir pekan menunjukkan pertumbuhan ekspor Cina meningkat ke level tertinggi 5 bulan, dimana turut menambah rilis positif data ekonomi Cina belakangan ini yang mengindikasikan pelambatan yang terjadi selama 7 kuartal berturut‐turut telah berakhir.
• Meskipun Yunani menyetujui anggaran penghematan yang sulit untuk 2013 pada hari Minggu, pemberi pinjaman internasional masih perlu menyepakati bagaimana membuat utang berkelanjutan ke dekade berikutnya. Indeks ekuitas global MSCI turun 0.14% di 322.79. Di pasar Eropa, FTSEurofirst 300 Index <.FTEU3> turun 0.26% di 1,094.35 setelah merosot 1.6% pekan lalu. London's FTSE 100 <.FTSE> turun 0.04% dan Frankfurt's DAX <.GDAXI> naik 0.07% sementara Paris' CAC‐40 <.FCHI> turun 0.35%.
• Ketidakpastian seputar pemberian baiout Yunani dan kondisi keuangan AS telah mendorong naiknya obligasi Jerman, dengan yield obligasi tenor 10 tahun stabil di 1.35%.
• Di pasar minyak, kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS dan rilis pesimis data ekonomi Jepang telah menekan harga minyak. Brent crude oil futures <LCOc1> turun 37 sen ke $109.01 setelah mencatat naik 2% di hari Jumat. Sedangkan . U.S. oil <CLc1> turun 40 sen di $85.67 setelah ditutup naik lebih dari 1% di pekan lalu. Sedangkan harga emas tercatat di $1,727.09 per ounce, jauh di atas level terendah 2 bulan di sekitar $1,672 yang tercipta pekan lalu.
GOLD & COMMODITIES
• Logam mulia Senin kemarin bergerak mengikuti aset beresiki setelah para menteri keuangan Eropa memberikan tambahan waktu 2
tahun lagi untuk memenuhi target pemangkasan anggaran seperti yang diinginkan pihak Eropa (Troika).
• Sementara di sisi lain, setelah Yunani memperketat reformasi struktural (Rabu pekan lalu) dan menekan anggaran (dalam voting hari
Minggu lalu), para petinggi keuangan Eropa justru masih belum mencapai kesepakatan untuk mencairkan dana bantuan darurat lebih
lanjut ke Yunani, sehingga memberikan tekanan pada harga emas karena aksi profit‐taking investornya.
• Pekan lalu, maraknya aksi beli emas, mendorong harganya naik 3,2% ‐ sekaligus sebagai kenaikan terbesarnya sejak akhir Agustus untuk
basis mingguan.
• Terpilihnya Obama (dari Partai Demokrat) sebagai presiden AS untuk 2 kali masa jabatan, merupakan faktor‐faktor yang ke depannya
mendukung harga emas. Sementara kebijakan Obama yang cenderung pro pada pelonggaran kebijakan moneter menjadi faktor lain yang
akan mendukung kenaikan harga emas, di samping faktor musiman (perayaan keagamaan dan budaya di India akhir tahun ini serta Cina
nantinya) yang biasanya meningkatkan permintaan emas di pasar fisik.
• Untuk itu perlu diwaspadai fluktuasi dan volatilitas besar harga emas di akhir tahun ini, jika
konsolidasi menyentuh level‐level support
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak turun ditengah perdagangan yang rentan tekanan pada hari Senin, menyusul pandangan pasar terbagi antara masalah
fiskal AS terhadap tekanan geopolitik dan kuatnya permintaan minyak dari Cina.
• Harga bergerak fluktuatif sebelum akhirnya ditutup melemah di sesi sore New York setelah investor dicemaskan oleh kemungkinan
terjadinya “tebing fiskal” (kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran belanja pemerintah).
• Sementara dukungan positif awalnya datang dari CIna setelah permintaan minyak meningkat 6.5% di bulan Oktober dari tahun
sebelumnya, terdorong oleh upaya peningkatan stok dan kapasitas produksi yang baru.
• Selain itu, tentara Israel menembakkan peluru tank ke Suriah dalam menanggapi sebuah mortir Suriah yang melanda Dataran Tinggi
Golan, menambah kekhawatiran Israel bisa terseret ke dalam konflik.
• Ketegangan di Timur Tengah, termasuk kebuntuan Barat dengan Iran atas program nuklir negara OPEC, telah mengangkat minyak
sepanjang tahun, sementara kekhawatiran terhadap dampak dari lemahnya ekonomi global pada permintaan bahan bakar telah
mendorong harga turun.
• Brent December crude <LCOc1> turun 33 sen di $109.07 per barel, di bawah MA‐100 di sekitar $109.19. Sedangkan U.S. December crude
<CLc1> turun 50 sen di $85.57 per barel.
• Data stok mingguan minyak dari American Petroleum Institute (API) dan U.S. Energy Information Administration (EIA) yang biasanya
dirilis pada hari Selasa dan Rabu, pekan ini masing‐masing ditunda sehari karena adanya hari libur Veterans Day di AS.
EURO ZONE
• Zona Eropa belum akan memberikan bantuan lebih lanjut pada Yunani Senin kemarin, meskipun negara tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk paket bantuan darurat
senilai 31,5 milyar euro tersebut menyusul pada hari Minggu (11/Nov) sudah memutuskan menyetujui pengetatan anggaran 2013 dan Rabu pekan lalu telah memenangkan
voting untuk reformasi struktural lebih lanjut.
• Namun sejumlah pejabat mengatakan bahwa dananya belum akan dicairkan.
• "I am impressed by Greece's recent performance. Greece is on track to meet its commitments step by step. There won't be any definitive decisions today, but I think the general
feeling is that we would like the next disbursement to done in the most efficient way possible," demikian tandas Jean‐Claude Juncker, ketua umum menteri‐menteri keuangan
Eropa kemarin.
• Analisa hutang melihat bagaimana mengurangi hutang Yunani dari estimasi 190% tahun 2013 menjadi sekitar 120 persen pada 2020 – sebuah level sustainable dari IMF untuk
jangka panjang. Namun masih belum jelas kapan analisis tersebut akan selesai.
• Sabtu lalu seorang anggota ECB, Joerg Asmussen, kepada media cetak Belgia, De Tijd, mengatakan bahwa Yunani akan gagal memenuhi target tahun 2020 jika masih
menggunakan kebijakannya saat ini.
• Selama belum ada persetujuan (hasil akhir) dari analisa hutang tersebut, maka parlemen Yunani belum akan memperoleh persetujuan pencairan dana bantuan darurat
berikutnya – yang dibutuhkan untuk membayar hutang dan menopang sektor perbankan.
• Tenggat waktu semakin dekat karena Yunani harus menebus 5 milyar euro obligasi pemerintahnya pada 16 November ini dan memang mengandalkan dana darurat tambahan
dari zona euro untuk menutupnya. Kalau tidak terpenuhi, maka Yunani akan melakukan roll‐over.
• Namun seorang pejabat tinggi eropa menegaskan bahwa para menteri keuangan Eropa menyadari tenggat waktu Yunani di tanggal 16 November, dan menyatakan bahwa tidak
akan ada default (gagal bayar) seketika.
• Ketidakpastian di Yunani serta Eropa secara umum terus memberikan tekanan terhadap mata uang euro ke level terendah 2 bulan atas dolar AS, di 1.2698, selain kekhawatiran
fiscal cliff AS. Sementara tekanan EURUSD terhambat dan sempat terjadi fluktuasi ringan setelah data perdagangan Cina periode Oktober kembali menunjukkan indikasi bahwa
perlambatan ekonomi tidak seburuk yang dikhawatirkan – khususnya di tengah Kongres 10‐tahunan Rakyat Cina saat ini yang merupakan masa transisi kepemimpinan di negeri
Tirai Bambu tersebut.
U.K.
• Sterling menembus level terendah 2 bulan terhadap dolar pada hari Senin, melanjutkan pelemahannya setelah dampak dari kebijakan moneter dari
perubahan pembelian obligasi pekan lalu dan sikap hati‐hati investor menjelang rilis Laporan Inflasi Bank Sentral Inggris pada hari Rabu.
• Sterling turun 0.15% ke $1.5880, setelah mencatat intraday low di $1.5865, level terendahnya sejak 5 September. Sterling telah mengalami tekanan setelah
di hari Jumat lalu kementrian keuangan Inggris mengatakan akan menggunakan pendapatan dari program pembelian obligasi Bank of England untuk
mengurangi penerbitan utang jangka pendek. Gubernur BoE Mervyn King mengatakan langkah tersebut setara dengan pelonggaran moneter sederhana.
• Saat ini pasar akan mencermati BoE's Inflation Report pada hari Rabu besok dimana bank akan merilis proyeksi pertumbuhan dan inflasi untuk melihat
indikasi outlook ekonomi dan prospek kelanjutan kebijakan moneter longgar di masa mendatang.
• Serangkaian data ekonomi Inggris seperti data inflasi pada hari Selasa ini, data pekerjaan pada hari Rabu dan retail sales pada hari Kamis, akan memberikan
indikasi outlook ekonomi di kuartal keempat setelah mencatat pertumbuhan yang solid di kuartal ketiga lalu.
JAPAN
• Pesimisme data pertumbuhan ekonomi Jepang di kuartal Juli‐September, yang relatif sesuai dengan estimasi pasar, ternyata hanya mengundang reaksi
terbatas di yen, yang bergerak sempit di areal pertengahan 79an (fluktuatif naik‐turun di sekitar 79.50).
• Indeks Nikkei Jepang melanjutkan tekanan dalam 6 hari berturut‐turut untuk ditutup di level terendah 4 pekan Senin kemarin, akibat masih cenderung
menguatnya yen menyusul rilis pesimis data pertumbuhan ekonomi Jepang di kuartal Juli‐September, uncertainty kondisi Eropa, khususnya Yunani di saat
ini, serta kekhawatiran fiscal‐cliff AS pasca pemilu presiden yang dimenangkan kembali oleh Barrack Obama.
• Data GDP Q3 Jepang yang dirilis kemarin menunjukkan pertumbuhan ekonominya terkontraksi untuk pertama kali selama 3 kuartal terakhir, sebesar ‐3.5%
(Y/Y) – yang kian menyurutkan minat investor pada aset‐aset beresiko. Penurunan GDP Jepang tersebut sekaligus merupakan penurunan tertajamnya sejak
Jepang terkena musibah gempa dan tsunami besar pada Maret 2011 lalu, yang mengakibatkan krisis nuklir.
• "Judging from recent economic indicators, the possibility cannot be ruled out that the Japanese economy is already in a recessionary phase," demikian
dikatakan menteri perekonomian Jepang, Seiji Maehara, mengomentari data pertumbuhan ekonomi Jepang tersebut. Dan hal ini pun meningkatkan
estimasi di pasar bahwa BoJ akan kembali melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut untuk memacu pemulihan ekonominya.
• Isu sengketa wilayah Jepang‐Cina yang memicu aksi protes anti‐produk Jepang di Cina, disinyalir akan menjadi faktor penekan pertumbuhan ekonomi Cina
di kuartal mendatang.
AUSTRALIA
• Zhang Ping, kepala National Development & Reform Commission Cina, menegaskan Sabtu pekan kemarin bahwa pihaknya optimis target pertumbuhan
7,5% tahun 2012 dapat tercapai.
• Jumat lalu data ekonomi Cina menunjukkan fixed asset investment naik 20,7% dalam 10 bulan pertama tahun ini, sementara industrial production‐nya
meningkat melampaui estimasi untuk periode Oktober.
• Import bijih besi Cina, sebagai konsumen terbesarnya di dunia, pun melonjak 13% di bulan Oktober untuk basis tahunan, dan telah mengalami
peningkatan secara steady sejak Agustus lalu. Trader mengatakan bahwa kabar dari Cina tersebut merupakan pendorong positif bagi AUDUSD, karena
Australia merupakan eksportir utama bahan mentah ke Cina.
• AUDUSD berusaha bertahan di atas areal 1.0400an, kembali mencoba mendekati intraday high hampir selama 2 bulan di 1.0480 yang dicapainya pekan
lalu, namun pada penutupan perdagangan di pekan tersebut masih berada di bawah areal 1.0400.
• Terkait dengan optimisme data ekonomi Cina di satu sisi dan kekhawatiran di Eropa dan AS di sisi lain, mengundang prospek Aussie dollar yang beragam
dari para analis. UBS menyatakan optimisme data perdagangan di Cina tidak serta‐merta memicu alasan utama untuk membeli AUDUSD. Menurut UBS,
secara valuasi impor bijih besi oleh Cina justru merosot 21% sehingga pihaknya masih berpandangan bearish untuk AUDUSD ke depannya.
• SocGen di lain pihak mengatakan bahwa AUDUSD masih potensial untuk mengalami kenaikan lebih lanjut selama tekanan perekonomian Cina tidak
terjadi secara tiba‐tiba, mengejutkan dan lebih dalam dari dugaan. Sementara potensial penguatan AUDUSD lainnya datang dari komentar Moody’s
Investors Service yang mengatakan bahwa peringkat hutang triple‐A Australia masih aman.
SWISS
• Franc Swiss menguat terhadap euro dan bergerak relatif stabil terhadap dolar pada hari Senin menyusul kekhawatiran mengenai utang Yunani,
dengan pertemuan para menteri keuangan zona euro kemungkinan tidak akan menyetujui untuk merilis dana bailout baru.
• Euro terkoreksi ke 1.2045 franc, level terendahnya dalam 2 bulan sebelum akhirnya bergerak di sekitar 1.2050 franc.
• Tekanan terhadap euro meningkat setelah dilaporkan Yunani harus menebus obligasinya senilai 5 milyar euro pada 16 November sementara
negara tersebut telah mengandalkan kas dari bantuan tahap berikutnya.
• Sedangkan franc bergerak relatif stabil terhadap dolar, setelah masalah krisis fiskal AS telah memberi dukungan terhadap minat untuk aset
beresiko. Franc bergerak di sekitar 0.9487 franc per dolar.