title cover

title cover

Thursday, August 9, 2012

Headline News 09.08.12



US & GLOBAL
Bursa saham global ditutup relatif stagnan, kehilangan dukungan dari penguatan dalam sesi sebelumnya, sementara euro turun karena  kurangnya rincian yang menurunkan optimisme investor pada langkah bank sentral untuk mengatasi krisis utang zona euro. Aset‐aset  berisiko  mulai  menguat  pada  hari  Jumat  setelah  data  sektor  ketenagakerjaan  Amerika  meredam  kekhawatiran  tentang  pertumbuhan  global, walaupun pada saat sama masih mendukung pelonggaran kebijakan lebih lanjut oleh The Fed.  

Tapi keyakinan akan langkah bank sentral mulai menyusut pada Rabu setelah Bank of England tidak memberikan gambaran akan langkah  kedepan  meskipun  memangkas  proyeksi  pertumbuhan.  Para  investor  berharap  BoE  akan  memberikan  sinyal  pelonggaran  moneter  lanjutan  sebelum  akhir  tahun  sehubungan  suramnya  ekonomi  Inggris.  Dengan  belum  adanya  arah  yang  pasti  mengenai  kebijakan  moneter meningkatkan kekhawatiran investor, sehingga bursa saham Wall Street hanya menguat tipis karena investor cenderung hanya  membeli saham di sektor defensif.  

Harga  minyak  ditutup  beragam  setelah  minyak  mentah  Brent  mencapai  level  tertinggi  dalam  kurun  tiga  bulan  ditunjang  data  yang  menunjukkan penurunan tajam stok minyak mentah Amerika pekan lalu dan kekhawatiran mendalam atas prospek produksi minyak di  kawasan North Sea. Minyak mentah Brent untuk pengiriman September <LCOc1> ditutup naik 14 sen ke 112,14 USD per barel setelah  sebelumnya menyentuh level di atas 113 USD per barel. Minyak mentah Crude Amerika <CLc1> merosot 32 sen ke 93,35 USD per barel. 

Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup naik 0,2 persen.  

Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> naik tipis 7,04 poin atau 0,05 persen, ke 13,175.64. Index Standard & Poor 500 <SPX.> naik  0,87  poin,  atau  0,06  persen,  ke  1,402.22.  Nasdaq  Composite  Index  <IXIC.>  turun  4,61  poin  atau  0,15  persen,  ke  3,011.25.  Volume  perdagangan relatif tipis, dengan sekitar 5,72 miliar saham yang berpindah tangan di New York Stock Exchange, American Stock Exchange  dan Nasdaq, jauh di bawah rata‐rata perdagangan harian tahun lalu yang mencapai 7,84 miliar. 

Standard  Chartered  Bank  <STAN.L>,  berada  dibawah  tekanan  karena  adanya  tuduhan  melanggar  hukum  Amerika  dengan  menyembunyikan transaksi terkait dengan Iran senilai 250 miliar USD. Namun saham perusahaan tersebut berhasil menguat 7 persen  setelah anjlok tajam 16,4 persen pada sesi Selasa.  

Indeks ekuitas dunia MSCI <MIWD00000PUS.> relatif stagnan, dengan hanya mencatat kenaikan tipis sebesar 0,02 persen. 

Euro <EUR=> turun 0,3 persen ke kisaran 1,2360 setelah sempat mencapai level tertinggi sejak 1‐bulan terakhir di 1,2443 pada sesi Senin.  Presiden  ECB  –  Mario  Draghi  mengatakan  bank  sentral  dapat  membeli  obligasi  jangka  pendek  dari  negara‐negara  yang  terancam  bangkrut  di  zona  euro,  tetapi  menegaskan  bahwa  tindakan  apapun  harus  berada  dalam  kerangka  dana  talangan  zona  euro  dan  diterapkan dengan syarat yang ketat. 

Di pasar utang, penjualan obligasi Jerman tenor 10‐tahun mencapai 3,4 miliar euro, berhasil menarik minat lebih besar dari lelang bulan  sebelumnya. Hal tersebut mengindikasikan minat investor pada aset safe‐haven tidak berkurang karena pernyataan Draghi. 

Imbal hasil obligasi Spanyol tenor 10‐tahun <ES10YT=TWEB> sempat menyentuh level 7 persen. Sementara harga obligasi pemerintah  Amerika menurun, dimana imbal hasilnya mencapai level tertinggi dalam kurun 1‐bulan terakhir setelah lelang obligasi tenor 10‐tahun  senilai 24 miliar USD dengan permintaan yang tidak terlalu besar. Imbal hasil obligasi Amerika tenor 10‐tahun<US10YT=RR> berada pada  kisaran 1,651 persen.  



GOLD & COMMODITIES
Harga emas naik pada penutupan Rabu lalu, tetapi berada dalam kisaran yang sempit karena perdagangan dengan volume perdagangan  yang tipis berkenaan dengan investor tidak pasti mengenai apakah bank sentral akan bertindak untuk menstimulasi rapuhnya ekonomi. 

Komentar  dari  Gubernur  Bank  of  England  Mervyn  King  mengatakan  tidak  kebutuhan  yang  penting  untuk  mencetak  uang  yang  mengecewakan investor logam mulia yang mengharapkan tindakan stimulus dari bank sentral.   

"There appears to be little investor enthusiasm to push gold prices in any clear direction. A dearth of important economic releases this  week and thin summer turnover may leave gold trading in a near‐term no‐man's land," kata James Steel, kepala analis komoditas HSBC.  

Spekulasi bahwa the Fed kemungkinan memperkenalkan putaran berikutnya dari stimulus dan bahwa European Central Bank mengambil  tindakan terhadap krisis utang zona euro yang telah menjaga logam mulia bertahan diatas level $1,600 per ons minggu ini, meskipun  dollar menguat. 

Membaiknya  outlook  untuk  zona  euro  akan  mendukung  euro  dan  berakibat  pada  emas,  sementara  itu  putaran  berikutnya  pada  quantitative  easing  (QE)  untuk  mendorong  perekonomian  AS  kemungkinan  menekan  dollar  sementara  itu  meningkatkan  likuiditas,  menjaga tingkat suku bunga rendah dan memicu kekhawatiran inflasi.  


OIL & COMMODITIES
Oil futures berbalik untuk mixed pada penutupan perdagangan Rabu lalu setelah melonjak ke level tertingginya dalam tiga bulan pada  data pemerintah AS yang menunjukkan cadangan yang anjlok pada domestik dan karena kekhawatiran mengenai merosotnya produksi di  North Sea.  

Perdagangan yang choppy dan mengalami akselerasi pada akhir hariannya, dengan crude AS ditutup turun untuk pertama kalinya dalam  empat harinya. Setelah sempat berbalik negatif, brent crude mengalami recovery dan mencatatkan kenaikan tipis dalam hariannya.     

Cadangan  crude  oil  AS  melemah  3.73  juta  barrel  menjadi  369.86  juta  dalam  mingguan  hingga  3  Agustus,  Energy  Information  Administration (EIA) mengatakannya, membaik diatas ekspektasi yang tergambar 0.3 juta barrels.   

Data mengikuti gambaran industri yang dipublikasinya Selasa sebelumnya yang menunjukkan kenaikan yang lebih besar pada persediaan  crude dan memaksa pandangan pasar bahwa pasokan bahan bakar diperketat dalam negara dengan konsumsi terbesar di dunia.  

Berita anjloknya dari jadwal produksi oil North Sea crude oil pada bulan September juga membantu dukungan pada pasar, ungkap para  trader.  

"Despite  the  big  drawdown  in  crude  stocks,  U.S.  inventories  are  still  above  their  five‐year  average,"  kata  Gene  McGillian,  analis  pada  Tradition Energy di Stamford, Connecticut.   


EURO ZONE
Euro  melemah  terhadap  dolar  pada  hari  Rabu,  dipicu  rilis  data  ekonomi  Jerman  yang  mengecewakan  dan  adanya  aksi  profit‐taking  setelah  3  hari  mengalami rally, namun optimisme bahwa bank sentral Eropa (ECB) akan melakukan tindakan untuk menurunkan biaya pinjaman Spanyol dan Italia telah  membatasi koreksi euro.  Euro juga mengalami tekanan jual terhadap sterling setelah bank sentral Inggris (BoE) tidak memberikan indikasi akan memberikan stimulus lanjutan. 

Data ekonomi Jerman yang dirilis telah menghambat rally euro. Industrial output Jerman turun sedikit lebih rendah dari ekspektasi di bulan Juni. Jerman  juga melaporkan impor turun di bulan Juni untuk kedua kalinya dalam 3 bulan terakhir, demikian pula dengan ekspor yang juga mengalami penurunan. 

Investor saat ini memprediksi ECB akan memulai pembelian obligasi Spanyol dan Italia untuk mencegah yield obligasi mereka terus naik. 

Euro tercatat turun 0.3% di sekitar $1.2367 setelah menembus level tertinggi 1 bulan di $1.2443 pada hari Senin. 

Meskipun euro berpeluang mengalami rebound, namun nampaknya masih rentan tekanan karena krisis utang yang melanda kawasan belum kunjung usai.  Italia  pada  hari  Selasa  kemarin  melaporkan  ekonominya kembali  terpuruk  kedalam resesi  di  kuartal  kedua,  sementara  Jerman  melaporkan  penurunan  pada order industri di bulan Juni yang lebih buruk dari perkiraan.


U.K.
Sterling  berhasil  menguat  terhadap  euro  terdorong  pernyataan  Gubernur  BoE  –  Mervyn  King  yang  menyatakan  kekhawatirannya  akan  dampak  dari  kemungkinan pemangkasan suku bunga. Pernyataan King tersebut cukup mengejutkan pelaku pasar, dan menepis ekspektasi pemangkasan suku bunga  Inggris. Dengan kemungkinan masih akan bertahannya level suku bunga Inggris, maka diperkirakan akan semakin meningkatkan minat investor terhadap  pound terutama dibandingkan euro yang prospeknya lebih suram. 

Terhadap  dolar  AS,  sterling  juga  berhasil  memangkas  pelemahan  di  awal  sesi,  dan  berhasil  ditutup  menguat  0.22  persen  pada  kisaran  1.5655.  Dalam  beberapa sesi sebelumnya para investor dilaporkan marak melakukan aksi jual terhadap sterling seiring pandangan bahwa BoE akan memangkas proyeksi  pertumbuhan ekonomi Inggris yang diprediksi akan meningkatkan kemungkinan peluncuran kembali program pelonggaran kuantitatif. 

Sementara itu BoE dalam quarterly inflation report memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris seiring berkembangnya krisis Uni Eropa. Namun  demikian,  BoE  menyatakan  tidak  akan  terburu‐buru  untuk  meluncurkan  kembali  program  pelonggaran  kuantitatif.  Penryataan  tersebut  mendongkrak  minat terhadap sterling karena dengan program QE, maka akan meningkatkan suplai poundsterling di pasar keuangan dan menekan kinerjanya terhadap  mata uang lain. 

Ekonomi Inggris oleh BoE diperkirakan akan berada mendekati kisaran nol persen pada tahun ini dan hanya bertumbuh sekitar 2 persen dalam 2‐tahun  mendatang,  jauh lebih rendah  dari proyeksi  pada QIR  kuartal sebelumnya yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,67 persen.  Sedangkan tingkat  inflasi Inggris diperkirakan tidak mengalami perubahan sebesar 1,7 persen pada periode dua tahun kedepan. 


JAPAN
Peluang  untuk  dilakukannya  intervensi  guna  mencegah  penguatan  yen  lebih  lanjut  terlihat  semakin  meningkat,  meskipun  baik  Bank  sentral  Jepang  maupun pemerintah Jepang tampaknya belum siap untuk mengambil langkah‐langkah guna meningkatkan pemulihan ekonomi yang masih sangat rapuh. 

Ada 2 alasan mengapa yen terus menguat. Yang pertama adalah meningkatnya minat pada mata uang safe‐haven sejak krisis keuangan global dimulai 5  tahun lalu, dimana krisis utang zona euro terus memburuk dan menyebar.  Sentimen global dan kepercayaan investor pada kemampuan politisi Eropa dan Bank Sentral Eropa untuk menyelesaikan masalah dan mengakhiri krisis  zona euro telah mengalami pasang‐surut selama beberapa bulan. Harapan terbesar belakangan ini bahwa ECB memiliki "big bazooka" untuk mengatsi  krisis juga telah pudar.  

Sedangkan alasan lainnya adalah yen telah menemukan support, khususnya terhadap dolar terkait masalah kebijakan moneter AS. Ditengah pemulihan  ekonomi  AS  yang  masih  rapuh,  ekspektasi  akan  dilanjutkannya  quantitative  easing  jilid  3  terus  berkembang,  mendorong  yield  dolar  melemah  dan  membuat yen lebih menarik dibanding dolar AS. 

Meskipun  Bank  of  Japan  sedang  menggelar  pertemuan  kebijakan  moneter  selama  dua  hari  dan  meskipun  negara  itu  tetap  menghadapi  risiko  deflasi  mengingat  bahwa  CPI  turun  0,1%  dibandingkan  tahun  lalu,  bank  sentral  diperkirakan  tidak  akan  melonggarkan  kebijakan  moneternya  pada  tahap  ini  karena tetap berhati‐hati tentang risiko inflasi di masa depan. 


AUSTRALIA
Australian  dan  New  Zealand  dollars  berjuang  untuk  membuat  kenaikan  Rabu  lalu,  tetapi  bertahan  dalam  jarak  yang  jauh  dari  kenaikan  level  tertingginya baru‐baru ini dari bertahannya harapan European Central Bank dan the Fed akan menambah lebih banyak stimulus segera.      

Aussie  dollar  melorot  ke  level  $1.0545  <AUD=D4>,  dari  level  $1.0576  pada  penutupan  lokal  waktu  setempat  Selasa  sebelumnya,  yang  telah  mengalami aksi ambil untung mengikuti kenaikannya baru‐baru ini. Support terlihat kuat pada level  $1.0527, level terendah mingguannya, dengan  resistance pada level terkuat pertengahan Maret $1.0637.  

Mata  uang  dollar  lokal  mencapai puncaknya  $1.0604  overnight,  level  tertinggi  dalam  empat  bulannya  setelah Reserve  Bank  of Australia (RBA)  terlihat tidak terburu‐buru untuk memangkas borrowing costs.  

RBA  mempertahankan  tingkat  suku  bunga  bertahan  di  level  3.5  persen  Selasa  lalu,  mengatakan  terlalu  dini  untuk  melihat  pengaruh  dari  pemangkasan masa lampau yang sementara itu mencatatkan tanda‐tanda awal stimulus telah bekerja.  

Harga Australian bond futures turun dengan kedepannya data tenaga kerja domestik dan Cina.  


SWISS
Swiss franc menguat terhadap dollar ke level tertingginya dalam tiga hari di level 0.9745.  

Dengan level terendahnya di level 0.9681. 

Dengan data sebelumnya consumer confidence Swiss melorot hingga ‐17 pada kuartal ke tiga.