title cover

title cover

Tuesday, July 23, 2013

Headline News 23.07.13

US & GLOBAL
• Harga saham global naik mendekati level tertinggi 5 tahun pada hari Senin seiring meningkatnya optimisme investor setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memperkuat posisinya, sehingga menambah besarnya peluang untuk rencananya memacu pertumbuhan ekonomi. Indeks Standard & Poor's 500 menembus level penutupan tertinggi untuk sesi ketiga berturut‐turut.

• Optimisme investor juga kian bertambah berkat hasil keputusan sidang G20 pada Sabtu lalu yang berjanji untuk menempatkan pertumbuhan sebelum penghematan, berusaha untuk menghidupkan kembali ekonomi global yang masih terlihat "terlalu lemah."

• Yen mengalami rebound pasca koreksinya di sesi Tokyo, namun pelaku pasar memandang bahwa rebound ini hanya sementara saja menyusul kemenangan Abe di majelis tinggi pada hari Minggu.

• Aset Berisiko, termasuk obligasi zona euro, mendapat dorongan setelah presiden Portugal berupaya untuk menjaga pemerintah koalisi negara itu tetap utuh.

• Naun demikian, laporan earnings yang mengecewakan dari McDonald’s telah mengurangi minat terhadap ekuitas setelah perusahaan makanan siap saji tersebut memberikan hasil laba yang lebih rendah dari perkiraan.

"McDonald's (earnings) headlines were a little weak, but I think we are still in the strong start of the earnings season," kata Ryan Detrick, senior technical strategist pada Schaeffer's Investment Research di Cincinnati, Ohio.

• Data menunjukkan terjadinya penurunan pada U.S. existing‐home sales di bulan Juni juga turut menghambat aksi beli yang pada ekuitas dan juga aset beresiko.

• Indeks MSCI naik 0,44% ke 375,49 ditopang kenaikan 0,47% pada indeks Nikkei Tokyo. Indeks sekitar 7 poin di bawah level tertinggi 5 tahun yang dicapai di akhir bulan Mei.

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 1,81 poin atau 0,01% di 15545,55. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> berakhir naik 3,44 poin atau 0,20% di 1695,53. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> ditutup naik 12,77 poin atau 0,36% di 3600,39.

• Kedua indeks, S&P 500 dan Dow menembus level all‐time highs pekan lalu menyusul berkurangnya kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mengurangi stimulus pembelian obligasi akhir tahun ini jika ekonomi terus membaik.

• Di Eropa, laporan laba dari produsen elektronik Belanda, Philips, dan bank Swiss, UBS dan Julius Baer, mendorong naiknya harga saham eropa, namun kenaikannya tersebut kemudian terpangkas oleh aksi ambil‐untung. Indeks ekonomi Eropa berakhir naik 0,14% di 1210,70.

• Sedikit jeda dalam rally saham musim panas memberikan dukungan lebih lanjut untuk obligasi pemerintah ditengah komentar dari Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke yang mengisyaratkan bank sentral akan mempertahankan suku bunga jangka pendek mendekati nol untuk waktu yang lama bahkan jika bank sentral menghentikan langkah pembelian obligasi. Harga Treasury AS tenor 10 tahun awalnya mencatat 2,465%, level terendahnya dalam 2 pekan, sebelum kembali ke 2,480%, yang berarti unchanged dari posisi Jumat.

• Bund futures Jerman relatif stabil di level 144,25.

• Yen berasil rebound pasca mengalami tekanan di sesi Tokyo. Dolar terkoreksi 1,1% terhadap yen di 99,53 yen, merosot dari posisi intraday high di 100,71. Sementara euro turun 0,52% di 131,25 yen, jauh di bawah intraday high di 132,43. Indeks dolar melemah 0,48% di 82,207, melanjutkan depresiasinya dari level tertinggi 3 tahun yang dicapai awal bulan ini.

• Komoditas menguat berkat melemahnya dolar. Harga emas mencatat kenaikan harian terbesarnya selama lebih dari setahun terakhir ke level tertinggi dalam sebulan. Emas terakhir tercatat naik hampir 3% di $1334,36 per ons. Sedangkan harga tembaga naik 1,6% ke $7023,75 per ton.

• Harga minyak bergerak beragam setelah memangkas keuntungannya. Harga minyak Brent di London naik 8 sen atau 0,07% di $108,15 per barel sedangkan harga minyak mentah AS turun $1,14 atau 1,06% di $106,91 per barel setelah menembus level yang mendekati level tertinggi 16 bulan di $109,32 yang dicapainya di hari Jumat lalu. 



GOLD & COMMODITIES
• Emas menguat sebesar 3 persen dan mencapai level penutupan perdagangan tertinggi satu bulan pada sesi perdagangan Senin, melonjak di atas level di 1.300 dollar/ounce seiring para spekulan takut pembalikan tren penurunan harga baru‐baru ini dan kembali bersiap untuk entry posisi apabila kembali bearish.

• Peningkatan ini merupakan gold's heftiest one‐day gain dalam 13 bulan dan rally penguatan selama tiga hari merupakan rally terbesar dalam hampir dua tahun. akibat berkontribusi dari heavy short covering.

"With more shorts being built over the last couple of months, it's not surprising to see that the shorts have to cover their positions with the increase of prices," ucap Carlos Sanchez, director of commodities and asset management di CPM Group.

Technical buying membantu bullion untuk memperoleh keuntungan setelah spot emas bergerak di atasMA‐50 hari dan untuk pertama kalinya sejak November 2012.

• Namun analis mengatakan bahwa kemungkinan akan kembali entry posisi untuk kondisi bearish menurut funds yang mengkombinasikan dengan berita yang beredar di India mengenai pengetatan aturan impor emas menunjukkan harga emas kembali akan tertekan.

• Spot emas <XAU=> naik 3 persen pada 1,334.31 dollar/ounce, setelah mencapai level penutupan perdagangan tertinggi dengan nilai 1,338.91 dollar/ounce, harga tertinggi sejak 20 Juni.

• Emas berjangka AS untuk periode Agustus <GCQ3> menguat naik 43,10 dollar/ounce menjadi 1.336 dollar/ounce, dengan transaksi volume perdagangan sekitar 15 persen di atas MA‐30hari.


OIL & COMMODITIES
Harga crude AS sempat tertekan tajam Senin lalu dari level tertinggi dalam 16 bulannya karena para trader melakukan aksi jual untuk ambil untung dari rally singkatnya yang membawa crude AS hingga diatas Brent untuk pertama kalinya yang mendekati tiga tahunnya.

Benchmark Eropa Brent crude naik kembali diatas US West Texas Intermediate Senin lalu, dengan kontrak bulan September diperdagangkan menguat $1,47 diatas AS bersamaan dengan dukungan dari pengetatan pasokan AS yang melemah.

Kontrak bulan Agustus WTI merosot lebih dari 1 persen dan ditutup dibawah level $107 per barrel dari kedepannya masa berakhirnya hari Senin lalu, sementara itu kontrak September menunjukkan penurunan tipisnya.

"We thought $110 was a price target but the more the market dips into this range the more you'll see profiteers," kata Rich Ilczyszyn, chief market strategist dan founder of iitrader.com LLC di Chicago.

EURO ZONE
Ekonomi Jerman menunjukkan pertumbuhan yang kuat di kuartal kedua tahun ini, didorong oleh produksi sektor industri dan konstruksi, Bundesbank mengatakan pada hari Senin, menambahkan bahwa ekonomi akan tumbuh lebih lambat setelah itu.

"The assessment that, after the weather‐related weak start to 2013, the German economy expanded strongly in the second quarter, has been confirmed by the current indicators," ucap German central bank dalam bulletin laporan bulanan.

"Looking into the summer quarter, signs of a slowing down of economic growth are stronger."

Berdampak pada uang dan pertumbuhan kredit, Bundesbank mengatakan bahwa data moneter tidak menunjuk pada satu resiko kenaikan inflasi di zona euro, dan data ini menunjukkan bahwa guncangan negatif bisa menghambat pasokan kredit hingga perekonomian di negara‐negara pinggiran.

"This could, as it is linked to further contraction in money and credit volumes, increase downward risks to price stability," ucap Bundesbank.

Namun dampak dari kebijakan moneter hanya bereaksi terhadap negara‐negara yang memiliki tingkat resiko tertentu jika mereka membahayakan stabilitas harga di zona euro secara keseluruhan


U.K.
Sterling menembus level tertinggi 4 pekan terhadap dolar pada hari Senin menyusul ekspektasi berlanjutnya pertumbuhan ekonomi Inggris akan menopang penguatan mata uang lokal. Namun 
demikian,  investor  belum  secara  agresif  memburu  sterling  karena  BoE  nampaknya  akan  tetap  mempertahankan  kebijakan  moneter  longgar  meskipun  terjadi  peningkatan  pada  data‐data 
ekonomi Inggris.  

• Sterling menguat 0,6% terhadap dolar ke sekitar $1,5358, setelah mencatat intraday high di $1,5385 yang merupakan level tertinggi sejak 26 Juni.  Data  existing  home  sales  AS  periode  Juni  yang  dirilis  turun  1,2%  dibandingkan  dengan  ekspektasi  terjadi  kenaikan  0,6%,  juga  turut  memberi  tekanan  pada  dolar,  karena  mengendurkan  spekulasi terhadap langkah penarikan stimulus oleh The Fed. 

• Data ekonomi Inggris yang akan dirilis hari Kamis pekan ini diprediksi akan menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh 0,6% di kuartal kedua dari kuartal sebelumnya dan tumbuh 1,4% dalam basis  tahunan. Kondisi ini berpotensi mengangkat sterling utamanya terhadap euro dimana kawasan tersebut tengah bergulat dengan resesi. 

• Euro jatuh 0,2% ke 0,8581 pound, setelah mencatat intraday low di 0,8576 pound yang merupakan level terendah sejak 10 Juli. 

• Data retail sales Inggris yang dirilis di atas ekspektasi, meningkatnya kondisi pasar tenaga kerja dan hasil minutes sidang BoE yang menunjukkan seluruh anggota MPC menolak tambahan  stimulus, telah men‐support sterling. 

• Sementara desakan Jepang kepada Inggris pada hari Minggu untuk mempertahankan peran utama negara tersebut di Uni Eropa nampaknya juga telah memberikan dukungan marjinal kepada 
sterling.  Namun  pelaku  pasar  masih  terus  waspada  sebelum  muncul  laporan  Inflasi  BoE  pada  7  Agustus  mendatang  dan  juga  sikap  BoE  yang  kemungkinan  akan  berjanji  di  bulan  depan  untuk  mempertahankan suku bunga rendah hingga ekonomi benar‐benar tumbuh. 

• September masih waktu yang paling mungkin untuk Federal Reserve AS mengumumkan bahwa ia akan memangkas pembelian obligasi bulanan, menurut jajak pendapat Reuters yang diambil 
setelah testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke di depan Kongres pekan lalu. Dalam laporan semesteran kepada anggota parlemen, Bernanke mengatakan pembelian aset Fed akan tergantung 
pada  perkembangan  ekonomi  dan  keuangan.  Pernyataannya  memicu  rally  pasar  saham  karena  beberapa  pedagang  berspekulasi  The  Fed  kemungkinan  akan  memundurkan  waktu  untuk 
pengurangan/penghentian  program stimulus senilai $85 milyar per bulan. Tapi setelah mendengar testimoni Bernanke, 54 dari 56 ekonom tidak mengubah prediksi mereka mengenai saat 
atau hari ketika Fed akan mengurangi stimulus. 

• Sebanyak 38 dari 56 ekonom yang disurvei memprediksi bahwa akan terjadi pada bulan September. Enam belas mengatakan selama kuartal Oktober‐Desember, dan hanya dua analis yang 
memprediksi akan terjadi di awal tahun depan. Hal ini sejalan dengan temuan jajak pendapat serupa yang dilakukan setelah pertemuan bank sentral pada bulan Juni.  


JAPAN
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, masih segar dari kemenangan pemilu yang kuat, berjanji Senin lalu untuk tetap fokus dalam menghidupkan kembali perekonomian yang stagnan dan berusaha untuk menekan kecurigaan meskipun pergeseran mengarah pada agenda nasionalis.

Kemenangan dalam pemilu parlemen upper house Minggu lalu membawa dorongan kekuatan Abe dan memberikan dia kekuatan amanat untuk resep dalam menghidupkan kembali negara dengan ekonomi terbesar ketiga didunia.

Pada saat yang sama, dapat juga memberikan anggota parlemen dalam Liberal Democratic Party (LDP), dengan kecilnya hasrat untuk reformasi yang penting, lebih banyak kekuatan untuk melawan perubahan.

Anggota dewan Bank of Japan Takehiro Sato mengatakan Senin lalu untuk menaikkan pajak penjualan dalam langkah penting berkenaan dengan langkah untuk memulihkan kesehatan fiskal negara.

"The BOJ is buying 70 percent of newly issued Japanese government bonds under its bold policy, which could be interpreted as monetising government debt. To avoid such misinterpretation it is very important for the government to strive towards fiscal reform," Sato mengatakan dalam konferensi berita setelah meeting business pada pemimpin di Fukushima, perairan timur Jepang.


AUSTRALIA
Sekitar setengah dari para pelaku bisnis Australia mengatakan mereka mencatat bahwa tidak ada pertumbuhan dalam pendapatan yang mereka peroleh dalam 12 bulan terakhir, tetapi kebanyakan dari para pelaku bisnis percaya bahwa masa depan lebih cerah.

Sebuah survei ekonomi pada 450 pemilik bisnis dan eksekutif menemukan 51 persen perusahaan 
tidak mengalami pertumbuhan pendapatan selama tahun keuangan di 2012/13.

Namun Monitor pertumbuhan bisnis Australia, juga menunjukkan hasil survey mereka bahwa sebesar 60 persen dari para pelaku bisnis, diharapkan pendapatannya meningkat untuk tahun 2013/14.

These forecasts are in line with broader optimism about the Australian economy," ucap Marcus Moufarrige, Servcorp chief executive.

Banyak dari mereka yang disurvei berada dalam kondisi ekonomi yang sulit, belanja konsumen berkurang dan meningkatnya persaingan seiring hambatan terhadap pertumbuhan yang cukup signifikan.
  • Survei tersebut juga menunjukkan sekitar dua pertiga tidak puas terhadap dukungan pemerintah federal.


SWISS
Rilis buruk data existing home sales AS untuk periode Juni telah memicu tekanan jual pada dolar di hari Senin kemarin. Data existing home sales AS periode Juni yang  dirilis turun 1,2% dibandingkan dengan ekspektasi terjadi kenaikan 0,6%, memberi tekanan pada dolar, karena mengendurkan spekulasi terhadap langkah penarikan  stimulus oleh The Fed. 

Dengan absennya data ekonomi Swiss sepanjang pekan ini, maka pergerakan franc akan banyak terpengaruh oleh kondisi eksternal. 

Dolar merosot 0,5% di sekitar 0,9360 franc, setelah mencatat intraday low di 0,9321, yang merupakan level terendahnya sejak 25 Juni. Sedangkan euro juga melemah  0,2% di sekitar 1,2340 franc, setelah mencatat intraday low di 1,2319 franc yang merupakan level terendahnya sejak 4 Juli. 

September  masih  waktu  yang  paling  mungkin  untuk  Federal  Reserve  AS  mengumumkan  bahwa  ia  akan  memangkas  pembelian  obligasi  bulanan,  menurut  jajak  pendapat Reuters yang diambil setelah testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke di depan Kongres pekan lalu. Dalam laporan semesteran kepada anggota parlemen,  Bernanke mengatakan pembelian aset Fed akan tergantung pada perkembangan ekonomi dan keuangan. Pernyataannya memicu rally pasar saham karena beberapa  pedagang  berspekulasi  The  Fed  kemungkinan  akan  memundurkan  waktu  untuk  pengurangan/penghentian    program  stimulus  senilai  $85  milyar  per  bulan.  Tapi  setelah mendengar testimoni Bernanke, 54 dari 56 ekonom tidak mengubah prediksi mereka mengenai saat atau hari ketika Fed akan mengurangi stimulus.  Sebanyak 38 dari 56 ekonom yang disurvei memprediksi bahwa akan terjadi pada bulan September. Enam belas mengatakan selama kuartal Oktober‐Desember, dan  hanya dua analis yang memprediksi akan terjadi di awal tahun depan. Hal ini sejalan dengan temuan jajak pendapat serupa yang dilakukan setelah pertemuan bank  sentral pada bulan Juni.