title cover

title cover

Monday, April 16, 2012

Headline News 16.04.12


US & GLOBAL

Bursa saham AS ditutup pada minggu terburuknya tahun ini, dan euro anjlok Jumat lalu setelah data pertumbuhan (ekonomi) Cina yang  mengecewakan yang memicu kekhawatiran mengenai penguatan ekonomi global dan kenaikan borrowing costs Spanyol menghidupkan  kembali kekhawatiran mengenai beban utang zona euro.   
Kekhawatiran yang cepat mengenai penyebaran krisis utang dari zona euro membawa penurunan tajam pada saham‐saham perbankan  dalam keduanya di Eropa dan AS, sebagaimana menekan turun euro terhadap dollar untuk pertama kalinya dalam tiga harinya.   

Cina melaporkan pertumbuhan (ekonomi) kuartal pertamanya yang bertumbuh 8.1 persen, terendah yang hampir dalam tiga tahun dan  dibawah  ekspektasi  pasar  8.3  persen.  Pembicaraan  pasar  Kamis  lalu  bahwa  pertumbuhan  dapat  mencapai  9  persen  yang  telah  mendorong rally pada aset‐aset beresiko  

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup turun 136.99 poin, atau 1.05 persen, ke level 12,849.59. Indeks Standard & Poor's 500  <.SPX> dtutup melemah 17.30 poin, atau 1.25 persen, ke level 1,370.27. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> ditutup berkurang 44.22 poin,  atau 1.45 persen, ke level 3,011.33. S&P merosot hampir 2 persen dalam mingguannya, penurunan terbesar mingguannya dalam tahun  ini, sementara itu Nasdaq melemah 2.2 persen dalam mingguan untuk pertamanya kembali sejak penurunan bulan November. Indeks  Dow turun 1.4 persen dalam mingguan, memangkas kenaikan tahunannya menjadi 5.4 persen.   

Data AS Jumat lalu menunjukkan penurunan tipis sentimen konsumen pada awal April. 

Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup turun 16.46 poin, atau 1.6 persen, ke level 1,027.73. Indeks  telah melemah 2.3 persen dalam mingguan dari rangkaian penurunan empat minggunya.     

Indeks MSCI world stock <.MIWD00000PUS> berkurang 1.1 persen ke level 322.92 setelah menyentuh level terendahnya yang lebih dari  dua bulan. Telah merosot 1.6 persen dalam mingguannya.    

Euro  <EUR=>  melemah  0.8  persen  terhadap  dollar  ke  level  $1.3073,  mencapai  penurunan  0.2  persen  terhadap  the  greenback  untuk  mingguannya. Dollar naik versus mata uang utama lainnya. Dollar index <.DXY> naik 0.8 persen ke level 79.900, membawa kenaikan 0.1  persen dalam mingguan. 

Di pasar obligasi, benchmark obligasi AS bertenor 10‐tahun/U.S. Treasury notes <US10YT=RR> terakhir diperdagangkan naik 18/32pada  harganya dengan yield 1.99 persen, melemah 6 basis poin dari Kamis sebelumnya.  

German Bund futures <FGBLc1> naik 56 basis poin ke level 140.36.   

Dalam  perdagangan  komoditas,  spot  emas  <XAU=>  turun  1.2  persen  ke  level  $1,654.86  per  ons  dengan  penurunan  dibatasi  dari  ekspektasi kedepan monetary easing dari Cina setelah melemah untuk pertama kalinya pertumbuhan data (ekonomi). 

 May Brent crude futures di London <LCOc1> ditutup naik  12 sen atau 0.10 persen ke level $121.83 per barrel, menghapus penurunan  awalnya. Tetapi Brent telah mencatatkan rangkaian pelemahan empat minggunya, menyamai rangkaian penurunan dari akhir September  lalu. U.S. oil <CLc1> di settled melemah 81 sen atau 0.78 persen, ke level $102.83 per barrel, merosot 0.4 persen dalam mingguan dari  kekhawatiran mengenai permintaan energi global.
GOLD & COMMODITIES
Emas  jatuh  hampir  1.5%  pada  hari  Jumat  dipicu  menguatnya  dolar  telah  mendorong  gelombang  aksi  jual  di  akhir  pekan  ditengah  keprihatinan  terhadap  krisis  utang  Eropa  dan  setelah  Cina  merilis  data  produk  domestik  bruto  (PDB)  yang  mengecewakan.  Dalam  sepekan emas tercatat ditutup menguat hampir 1%, merupakan kenaikan mingguan terbesarnya sejak akhir Februari. 

Di akhir sore, emas dengan cepat terkoreksi sebesar $10 akibat semakin dalamnya kekhawatiran mengenai krisis utang zona euro yang  mana telah memnuhi likuidasi akhir pekan. Pelaku pasar memperkirakan perbankan berupaya mengurangi resiko dan menaikkan arus  modal. 

Harga emas spot turun 1.22% di $1,654.54 per ounce, mencatat koreksi harian terbesarnya sejak 4 April. Sedangkan emas berjangka AS  pengiriman Juni berakhir melemah 1.21% di level $1,660.   

Emas mengalami tekanan jual setelah dolar rebound akibat kekhawatiran mengenai perbankan Spanyol dan setelah data PDB Cina dirilis  mengecewakan. 

Cina melaporkan ekonominya di kuartal pertama tumbuh pada level terlemahnya selama hampir 3 tahun di level 8.1% y/y dari 8.9% y/y  di kuartal sebelumnya. 

Hasil  jajak  pendapat  Reuters  menunjukkan  pasar  terlihat  khawatir  terhadap  prospek  emas  kedepannya.  Sementara  kalangan  analis  memprediksi emas masih akan melanjutkan rally‐nya di tahun ini dan hingga tahun 2013, dimana hanya 1 dari 33 analis yang disurvey  memprediksi harga akan melejit hingga di atas $2,000 per ounce tahun ini, dibandingkan 5 orang dari 45 responden yang disurvey pada  Januari lalu. 

Aksi beli emas fisik di Asia terlihat mengendur setelah harga emas yang relatif mahal membuat mereka bersikap menahan diri. Namun  aksi beli emas di India berkenaan dengan perayaan festival Akshaya Tritiya, yang tahun ini jatuh pada hari Selasa, 24 April 2012.