US & GLOBAL
• Bursa saham global terkoreksi pada perdagangan hari Jumat, dengan euro dan harga minyak juga melemah menyusul macetnya negosiasi dewan kebijakan moneter AS untuk menghindari “jurang fiskal” dan juga buruknya rilis data ekonomi Eropa.
• Sebuah proposal dari Ketua DPR AS John Boehner untuk menghindari "jurang fiskal" gagal mendapatkan dukungan dari anggotanya sesama Partai Republik pada hari Kamis, sebuah keraguan baru atas negosiasi untuk menghentikan kenaikan pajak dan pemotongan belanja otomatis pada bulan Januari yang bisa mendorong ekonomi AS kembali ke dalam resesi.
• Wall Street mempertajam pelemahannya setelah Boehner mengatakan para pemimpin Kongres dan Presiden Barack Obama harus mencoba untuk beralih dari kegagalan "rencana B," tetapi ia tidak menjelaskan jalan yang jelas ke depan. Indeks ekuitas global MSCI jatuh 0.83% ke 339.74.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 120.88 poin atau 0.91% di 13,190.84. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 13.54 poin atau 0.94% di 1,430.15. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> merosot 29.38 poin atau 0.96% di 3,021.01. Dalam sepekan, Dow telah naik 0.4%, S&P 500 naik 1.2% dan Nasdaq bertambah 1.7%.
• Rilis buruk data consumer confidence AS kian menambah suramnya perdagangan Jumat kemarin. Data final untuk indeks sentimen konsumen periode Desember dari Thomson Reuters/University of Michigan Surveys of Consumers turun ke 72.9 dari 74.5 pada laporan awalnya. Data juga berada di bawah ekspektasi pasar sebelumnya di 74.7.
• Rilis lebih rendah dari perkiraan untuk data ekonomi Eropa juga turut menambah lesunya perdagangan bursa saham. Indeks kepercayaan konsumen Jerman turun ke level terendah selama lebih dari setahun terakhir, Inggris merevisi turun data PDB‐Q3 dan Swedia memangkas proyeksi ekonominya. Gabungan dari kekhawatiran investor ini telah memicu tekanan jual pada indeks saham dunia secara umum dan mendorong investor untuk beralih kepada aset aman resiko.
• Indeks FTSEurofirst 300 ditutup melemah 0.32% di 1,139.17, sedikit di bawah level tertinggi 19 bulan di 1,144.15 yang dicapai sebelumnya di pekan kemarin. Turunnya saham perbankan turut memberikan kontribusi pada melemahnya bursa Eropa. Indeks blue‐ chip zona euro, Euro STOXX 50, juga turun 0.3% ke 2,651.09 poin.
• Euro jatuh 0.45% ke $1.3183. Sedangkan dolar, yen dan juga obligasi Jerman dan AS berhasil menguat menyusul turunnya pasar ekuitas di London, Paris dan Frankfurt serta pasar Asia. German Bund futures <FGBLc1> naik 45 derajat ke 144.77, melanjutkan penguatannya sejak Kamis. Sedangkan Treasury AS tenor 10 tahun naik 10/32 dengan yield di 1.7632%.
• Para politisi AS masih memiliki waktu 10 hari untuk menyelesaikan perdebatan soal langkah‐langkah strategis untuk menghindari “jurang fiskal”, meskipun sebagian besar pengamat pasar masih optimis kedua belah pihak terus berupaya untuk mengakhiri perbedaan diantara mereka.
• Harga minyak turun dengan Brent crude oil <LCOc1> turun $1.23 ke $108.97 per barel dan U.S. oil futures <CLc1) berakhir melemah $1.47 di $88.66.
• Emas bergerak mendekati level terendah 4 bulan meskipun kemudian berhasil rebound di akhir sesi setelah investor kecewa dengan melemahnya euro dan macetnya negosiasi dalam mengakhiri krisis keuangan di AS. Harga emas ditutup di sekitar $1,655.59, naik 0.5% dibandingkan penutupan hari Kamis. Di awal sesi Jumat kemarin harga emas sempat anjlok ke $1,635.24, mendekati level terendah 4 bulan yang dicapai hari Kamis sebelumnya di $1,635.09.
GOLD & COMMODITIES
• Emas ditutup sedikit menguat Jumat lalu setelah rebound dari level terendah yangmendekati empat bulannya, tetapi logam mulia mencatatkan penurunan tertajam mingguannya sejak bulan Juni, karena ketidakpastian berkenaan dengan bujet AS yang menekan logam mulia kebanyakan dalam minggu ini.
• Pengambil kebijakan dari Partai Republik dalam Kongres bertahan mendukung pada proposal untuk menghindari apa yang disebut “fiscal cliff” Jumat lalu, memaksa permasalahan bahwa kesepakatan bujet tidak tercapai sebelum akhir tahun untuk menahan $600 milyar pada kenaikan pajak dan memangkas pembelanjaan.
• "Given today's trade, there's one constituency in the market at least that seems to think bulls are getting ready to defend gold more aggressively after the free fall earlier in the week," kata Adam Sarhan pada Sarhan Capital di New York.
• "To me, a sustainable rally in gold can only take place when the market gets back above its 200‐day moving average. Barring that, we could technically head to as low as $1,523."
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak jatuh lebih dari 1% pada hari Jumat, memangkas kenaikannya di awal pekan kemarin setelah anggota parlemen Republik di Amerika Serikat menolak dukungan untuk usulan menghindari apa yang disebut dengan istilah "jurang fiskal".
• Kekhawatiran bahwa kesepakatan anggaran tidak akan tercapai hingga akhir tahun ini ditambah dengan rilis buruk data kepercayaan konsumen di AS dan Jerman, telah mendorong investor untuk melepas aset‐aset beresiko seperti saham dan minyak. Dolar menguat karena posisinya sebagai aset aman resiko, kian menambah tekanan pada harga minyak.
• Sebuah proposal dari Ketua DPR AS John Boehner untuk menghindari "jurang fiskal" gagal mendapatkan dukungan dari anggotanya sesama Partai Republik pada hari Kamis, sebuah keraguan baru atas negosiasi untuk menghentikan kenaikan pajak dan pemotongan belanja otomatis pada bulan Januari yang bisa mendorong ekonomi AS kembali ke dalam resesi.
• Harga minyak turun dengan Brent crude oil <LCOc1> turun $1.23 ke $108.97 per barel dan U.S. oil futures <CLc1) berakhir melemah $1.47 di $88.66.
• Kalangan analis cenderung optimis untuk prospek pasar minyak di Tahun Baru, setelah data CIna menunjukkan meningkatnya permintaan dan ekspektasi terjadinya percepatan pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan permintaan minyak dunia diprediksi naik di tahun 2013 menyusul memulihnya ekonomi AS.
EURO ZONE
• Anggota dewan gubernur European Central Bank Jens Weidmann mengekspektasi sedikit kemajuan berkenaan dengan fiscal union Eropa karena terdapat sedikit political will/kemauan politik untuk melepaskan kedaulatan nasional, dikutip pernyataannya dalam suatu wawancara.
• Consumer morale Jerman anjlok ke dalam rangkaian penurunan ke level terendah empat bulannya yang lebih dari setahun karena para pembelanja bertambah kekhawatirannya dari pengaruh krisis utang zona euro yang dialami negara dengan ekonomi terbesar di Eropa tersebut.
• Perancis bertujuan untuk membawa kesenjangan bujet pada pembatasan Uni Eropa tahun depan, Presiden Francois Hollande mengatakannya, meskipun bukti‐bukti terbaru perekonomian ditutup menuju stagnan.
U.K.
• Sterling jatuh terhadap dolar pada hari Jumat setelah pembicaraan untuk menyelesaikan krisis anggaran AS terhenti dan buruknya data ekonomi Inggris kian menambah kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi negara tersebut.
• Berkembangnya kekhawatiran seputar “jurang fiskal” AS, yang akan mengancam perekonomian jatuh kedalam resesi, telah membantu mendorong investor untuk memburu dolar yang dipandang lebih liquid dan manjauhi sterling. Mata uang Inggris, yang kurang liquid dibanding dolar, cenderung tertekan disaat pertumbuhan ekonomi global memburuk.
• Sterling terkoreksi 0.7% terhadap dolar di sekitar $1.6160 dibandingkan penutupan New York hari Kamis. Koreksi tersebut telah menjauhkannya dari level tertinggi 3 bulan di $1.6307 yang dicapai hari Rabu sebelumnya. Sterling diperkirakan masih rentan tekanan dalam perdagangan minggu ini. Jika kesepakatan gagal dicapai diantara dewan kebijakan moneter AS, maka sterling berpotensi melemah lebih lanjut terhadap dolar.
• Adapun data ekonomi Inggris yang dirilis Jumat lalu menunjukkan PDB tumbuh 0.9% di kuartal ketiga, merupakan revisi turun dari data rilis awalnya yang mencatat tumbuh 1%. Data lainnya juga menunjukkan pertumbuhan di sektor jasa Inggris hanya sebesar 0.1% di periode Oktober, yang nampaknya hanya cukup untuk menghindarkan ekonomi secara umum dari kontraksi di kuartal keempat 2012. Namun meningkatnya data pinjaman public (PSNB) telah menambah gambaran suram perekonomian Inggris dan mengisyaratkan bahwa pemerintah akan kesulitan dalam mengendalikan defisit anggarannya.
• Jika ekonomi Inggris terus memburuk juga akan berdampak pada tertekannya sterling lebih lanjut karena hal ini akan membuka peluang BoE untuk melanjutkan kebijakan moneter longgar.
JAPAN
• Jepang harusnya mempertimbangkan bagaimana untuk menjaga dollar pada sekitar level 85‐90 yen, seorang anggota senior Liberal Democratic Party (LDP) mengutip apa yang dikatakannya pada Kyodo news agency Jumat lalu, memperkirakan bahwa pemerintah mendatang kemungkinan mencoba untuk menghindari pergerakan mata uang yang melebar.
• Kabinet Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendatang kemungkinan terlihat untuk mengarah pada sekutu‐sekutu terdekatnya, dengan beberapa rival partai menambahkan untuk menangkis kritik dari kroni, tetapi beberapa tanda terlihat bahwa susunan akan menghasilkan reformasi kebijakan kreatif.
• Pemerintah Jepang mempertahankan pandangannya pada perekonomian yang unchanged pada bulan Desember, mencatatkan penurunan peringkat jangka panjang dalam empat bulan yang merupakan terpanjang sejak krisis keuangan tahun 2008‐09, tetapi memperingatkan keseluruhan lingkungan ekonomi masih suram.
AUSTRALIA
• Australia dan New Zealand dollars tertekan untuk anjlok terhadap yen dan dollar AS Jumat lalu ditengah ketidakpastian bahwa kesepakatan dapat dilakukan untuk menghindari "fiscal cliff" AS, yang membawanya mencatatkan penurunan tajam mingguan.
• Aussie <AUD=D4> anjlok 0.3 persen dalam hariannya ke level $1.0388, jauh dari level puncak tiga bulannya $1.0585 yang tercatat minggu lalu.
• Harga Australian bond futures telah rally dari kekhawatiran yang dipicu pembicaraan debt AS setelah partai Republik membatalkan rencana yang memungkinkan pajak untuk para orang‐orang kaya/millionaires.
• Lembaga pemeringkat Moody's telah menurunkan peringkat dari outlook pada Western Australia's/Barat pada AAA credit rating menjadi negatif dari stabil karena meningkatnya utang negara bagian tersebut.
SWISS
• Franc Swiss bergerak beriringan dengan euro untuk melemah terhadap dolar pada hari Jumat setelah dewan kebijakan moneter AS gagal mencapai kesepakatan untuk menghindari terjadinya “jurang fiskal” yang akan menyebabkan kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran yang akan mendorong perekonomian AS jatuh kedalam resesi.
• Berkembangnya risk aversion (keengganan investor terhadap aset beresiko) telah mendorong penguatan dolar, dimana berhasil rebound dari level terendah 7‐1/2 bulan terhadap euro dan franc Swiss dan berhasil menembus level intraday high sebelumnya.
• Dolar menguat 0.5% terhadap franc Swiss di sekitar 0.9165 franc dibandingkan dengan penutupan New York hari Kamis. Sedangkan euro bergerak flat terhadap franc di sekitar 1.2073 franc per euro.
• Investor masih terus memonitor perkembangan negosiasi diantara dewan kebijakan moneter AS untuk menghindari “jurang fiskal” dan juga perkembangan krisis moneter yang tengah melanda zona euro.
• Pergerakan mata uang nampaknya masih akan terbatas menjelang libur Natal dan tahun baru karena investor cenderung enggan bertransaksi secara agresif.