title cover

title cover

Monday, December 24, 2012

Headline News 24.12.12


US & GLOBAL
Bursa  saham  global  terkoreksi  pada  perdagangan  hari  Jumat,  dengan  euro  dan  harga  minyak  juga  melemah  menyusul  macetnya  negosiasi dewan kebijakan moneter AS untuk menghindari “jurang fiskal” dan juga buruknya rilis data ekonomi Eropa. 

Sebuah  proposal  dari  Ketua  DPR  AS  John  Boehner  untuk  menghindari  "jurang  fiskal"  gagal  mendapatkan  dukungan  dari  anggotanya  sesama  Partai  Republik  pada  hari  Kamis,  sebuah  keraguan  baru  atas  negosiasi  untuk  menghentikan  kenaikan  pajak  dan  pemotongan  belanja otomatis pada bulan Januari yang bisa mendorong ekonomi AS kembali ke dalam resesi. 

Wall  Street  mempertajam  pelemahannya  setelah  Boehner  mengatakan  para  pemimpin  Kongres  dan  Presiden  Barack  Obama  harus  mencoba untuk beralih dari kegagalan "rencana B," tetapi ia tidak menjelaskan jalan yang jelas ke depan. Indeks ekuitas global MSCI  jatuh 0.83% ke 339.74. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 120.88 poin atau 0.91% di 13,190.84. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun  13.54 poin atau 0.94% di 1,430.15. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> merosot 29.38 poin atau 0.96% di 3,021.01.   Dalam sepekan, Dow telah naik 0.4%, S&P 500 naik 1.2% dan Nasdaq bertambah 1.7%.  

Rilis  buruk  data  consumer  confidence  AS  kian  menambah  suramnya  perdagangan  Jumat  kemarin.  Data  final  untuk  indeks  sentimen  konsumen periode Desember dari Thomson Reuters/University of Michigan Surveys of Consumers turun ke 72.9 dari 74.5 pada laporan  awalnya. Data juga berada di bawah ekspektasi pasar sebelumnya di 74.7. 

Rilis  lebih  rendah  dari  perkiraan  untuk  data  ekonomi  Eropa  juga  turut  menambah  lesunya  perdagangan  bursa  saham.  Indeks  kepercayaan  konsumen  Jerman  turun  ke  level  terendah  selama  lebih  dari  setahun  terakhir,  Inggris  merevisi  turun  data  PDB‐Q3  dan  Swedia memangkas proyeksi ekonominya. Gabungan dari kekhawatiran investor ini telah memicu tekanan jual pada indeks saham dunia  secara umum dan mendorong investor untuk beralih kepada aset aman resiko. 

Indeks  FTSEurofirst  300  ditutup  melemah  0.32%  di  1,139.17,  sedikit  di  bawah  level  tertinggi  19  bulan  di  1,144.15  yang  dicapai  sebelumnya di pekan kemarin. Turunnya saham perbankan turut memberikan kontribusi pada melemahnya bursa Eropa. Indeks blue‐ chip zona euro, Euro STOXX 50, juga turun 0.3% ke 2,651.09 poin. 

Euro jatuh 0.45% ke $1.3183. Sedangkan dolar, yen dan juga obligasi Jerman dan AS berhasil menguat menyusul turunnya pasar ekuitas  di London, Paris dan Frankfurt serta pasar Asia. German Bund futures <FGBLc1> naik 45 derajat ke 144.77, melanjutkan penguatannya  sejak Kamis. Sedangkan Treasury AS tenor 10 tahun naik 10/32 dengan yield di 1.7632%.  

Para politisi AS masih memiliki waktu 10 hari untuk menyelesaikan perdebatan soal langkah‐langkah strategis untuk menghindari “jurang  fiskal”, meskipun sebagian besar pengamat pasar masih optimis kedua belah pihak terus berupaya untuk mengakhiri perbedaan diantara  mereka.  

Harga minyak turun dengan Brent crude oil <LCOc1> turun $1.23 ke  $108.97 per barel dan U.S. oil futures <CLc1) berakhir melemah  $1.47 di $88.66. 

Emas  bergerak  mendekati  level  terendah  4  bulan  meskipun  kemudian  berhasil rebound  di akhir  sesi  setelah investor  kecewa  dengan  melemahnya euro dan macetnya negosiasi dalam mengakhiri krisis keuangan di AS. Harga emas ditutup di sekitar $1,655.59, naik 0.5%  dibandingkan penutupan hari Kamis. Di awal sesi Jumat kemarin harga emas sempat anjlok ke $1,635.24, mendekati level terendah 4  bulan yang dicapai hari Kamis sebelumnya di $1,635.09. 


GOLD & COMMODITIES
Emas  ditutup  sedikit  menguat  Jumat  lalu  setelah  rebound  dari  level  terendah  yangmendekati  empat  bulannya,  tetapi  logam  mulia  mencatatkan penurunan tertajam mingguannya sejak bulan Juni, karena ketidakpastian berkenaan dengan bujet AS yang menekan logam  mulia kebanyakan dalam minggu ini.   

Pengambil kebijakan dari Partai Republik dalam Kongres bertahan mendukung pada proposal untuk menghindari apa yang disebut “fiscal  cliff” Jumat lalu, memaksa permasalahan bahwa kesepakatan bujet tidak tercapai sebelum akhir tahun untuk menahan $600 milyar pada  kenaikan pajak dan memangkas pembelanjaan. 

"Given today's trade, there's one constituency in the market at least that seems to think bulls are getting ready to defend gold more  aggressively after the free fall earlier in the week," kata Adam Sarhan pada Sarhan Capital di New York.  

"To me, a sustainable rally in gold can only take place when the market gets back above its 200‐day moving average. Barring that, we  could technically head to as low as $1,523."  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak jatuh lebih dari 1% pada hari Jumat, memangkas kenaikannya di awal pekan kemarin setelah anggota parlemen Republik di  Amerika Serikat menolak dukungan untuk usulan menghindari apa yang disebut dengan istilah "jurang fiskal". 

Kekhawatiran bahwa kesepakatan anggaran tidak akan tercapai hingga akhir tahun ini ditambah dengan rilis  buruk data kepercayaan  konsumen  di  AS  dan  Jerman, telah  mendorong  investor untuk  melepas  aset‐aset  beresiko  seperti  saham  dan minyak.  Dolar  menguat  karena posisinya sebagai aset aman resiko, kian menambah tekanan pada harga minyak. 

Sebuah  proposal  dari  Ketua  DPR  AS  John  Boehner  untuk  menghindari  "jurang  fiskal"  gagal  mendapatkan  dukungan  dari  anggotanya  sesama  Partai  Republik  pada  hari  Kamis,  sebuah  keraguan  baru  atas  negosiasi  untuk  menghentikan  kenaikan  pajak  dan  pemotongan  belanja otomatis pada bulan Januari yang bisa mendorong ekonomi AS kembali ke dalam resesi. 

Harga minyak turun dengan Brent crude oil  <LCOc1> turun  $1.23 ke  $108.97  per barel dan U.S. oil futures <CLc1) berakhir  melemah  $1.47 di $88.66. 

Kalangan  analis  cenderung  optimis  untuk  prospek  pasar  minyak  di  Tahun  Baru,  setelah  data  CIna  menunjukkan  meningkatnya  permintaan dan ekspektasi terjadinya percepatan pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan permintaan minyak dunia diprediksi naik  di tahun 2013 menyusul memulihnya ekonomi AS. 

EURO ZONE
Anggota dewan gubernur European Central Bank Jens Weidmann mengekspektasi sedikit kemajuan berkenaan dengan fiscal union Eropa karena terdapat  sedikit political will/kemauan politik untuk melepaskan kedaulatan nasional, dikutip pernyataannya dalam suatu wawancara. 

Consumer  morale  Jerman  anjlok  ke  dalam  rangkaian  penurunan  ke  level  terendah  empat  bulannya  yang  lebih  dari  setahun  karena  para  pembelanja  bertambah kekhawatirannya dari pengaruh krisis utang zona euro yang dialami negara dengan ekonomi terbesar di Eropa tersebut. 

Perancis bertujuan untuk membawa kesenjangan  bujet pada pembatasan Uni Eropa tahun depan, Presiden Francois Hollande mengatakannya, meskipun  bukti‐bukti terbaru perekonomian ditutup menuju stagnan. 


U.K.
Sterling  jatuh  terhadap  dolar  pada  hari  Jumat  setelah  pembicaraan  untuk  menyelesaikan  krisis  anggaran  AS  terhenti  dan  buruknya  data  ekonomi  Inggris  kian  menambah kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi negara tersebut. 

Berkembangnya kekhawatiran seputar “jurang fiskal” AS, yang akan mengancam perekonomian jatuh kedalam resesi, telah membantu mendorong investor untuk  memburu dolar yang dipandang lebih liquid dan manjauhi sterling. Mata uang Inggris, yang kurang liquid dibanding dolar, cenderung tertekan disaat pertumbuhan  ekonomi global memburuk. 

Sterling terkoreksi 0.7% terhadap dolar di sekitar $1.6160 dibandingkan penutupan New York hari Kamis. Koreksi tersebut telah menjauhkannya dari level tertinggi 3  bulan  di  $1.6307  yang  dicapai  hari  Rabu  sebelumnya.  Sterling  diperkirakan  masih  rentan  tekanan  dalam  perdagangan  minggu  ini.  Jika  kesepakatan  gagal  dicapai  diantara dewan kebijakan moneter AS, maka sterling berpotensi melemah lebih lanjut terhadap dolar. 

Adapun data ekonomi Inggris yang dirilis Jumat lalu menunjukkan PDB tumbuh 0.9% di kuartal ketiga, merupakan revisi turun dari data rilis awalnya yang mencatat  tumbuh  1%.  Data  lainnya  juga  menunjukkan  pertumbuhan  di  sektor  jasa  Inggris  hanya  sebesar  0.1%  di  periode  Oktober,  yang  nampaknya  hanya  cukup  untuk  menghindarkan ekonomi secara umum dari kontraksi di kuartal keempat 2012. Namun meningkatnya data pinjaman public (PSNB) telah menambah gambaran suram  perekonomian Inggris dan mengisyaratkan bahwa pemerintah akan kesulitan dalam mengendalikan defisit anggarannya. 

Jika  ekonomi  Inggris terus  memburuk juga akan berdampak  pada  tertekannya sterling lebih  lanjut  karena  hal ini akan  membuka peluang  BoE untuk  melanjutkan  kebijakan moneter longgar.  


JAPAN
Jepang harusnya mempertimbangkan bagaimana untuk menjaga dollar pada sekitar level 85‐90 yen, seorang anggota senior Liberal Democratic Party (LDP)  mengutip  apa  yang  dikatakannya  pada  Kyodo  news  agency  Jumat  lalu,  memperkirakan  bahwa  pemerintah  mendatang  kemungkinan  mencoba  untuk  menghindari pergerakan mata uang yang melebar. 

Kabinet Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendatang kemungkinan terlihat untuk mengarah pada sekutu‐sekutu terdekatnya, dengan beberapa rival  partai menambahkan untuk menangkis kritik dari kroni, tetapi beberapa tanda terlihat bahwa susunan akan menghasilkan reformasi kebijakan kreatif.  

Pemerintah Jepang mempertahankan pandangannya pada perekonomian yang unchanged pada bulan Desember, mencatatkan penurunan peringkat jangka  panjang dalam empat bulan yang merupakan terpanjang sejak krisis keuangan tahun 2008‐09, tetapi memperingatkan keseluruhan lingkungan ekonomi  masih suram. 


AUSTRALIA
Australia dan New Zealand dollars tertekan untuk anjlok terhadap yen dan dollar AS Jumat lalu ditengah ketidakpastian bahwa kesepakatan dapat dilakukan  untuk menghindari "fiscal cliff" AS, yang membawanya mencatatkan penurunan tajam mingguan.   

Aussie <AUD=D4> anjlok 0.3 persen dalam hariannya ke level  $1.0388, jauh dari level puncak tiga bulannya $1.0585 yang tercatat minggu lalu.  

Harga  Australian  bond  futures  telah  rally  dari  kekhawatiran  yang  dipicu  pembicaraan  debt  AS  setelah  partai  Republik    membatalkan  rencana  yang  memungkinkan pajak untuk para orang‐orang kaya/millionaires.  

Lembaga pemeringkat Moody's telah menurunkan peringkat dari outlook pada Western Australia's/Barat pada AAA credit rating menjadi negatif dari stabil  karena meningkatnya utang negara bagian tersebut.  


SWISS
Franc  Swiss  bergerak  beriringan  dengan  euro  untuk  melemah  terhadap  dolar  pada  hari  Jumat  setelah  dewan  kebijakan  moneter  AS  gagal  mencapai  kesepakatan  untuk  menghindari  terjadinya  “jurang  fiskal”  yang  akan  menyebabkan  kenaikan  pajak  dan  pemangkasan  anggaran  yang  akan  mendorong  perekonomian AS jatuh kedalam resesi. 

Berkembangnya risk aversion (keengganan investor terhadap aset beresiko) telah mendorong penguatan dolar, dimana berhasil rebound dari level terendah  7‐1/2 bulan terhadap euro dan franc Swiss dan berhasil menembus level intraday high sebelumnya. 

Dolar  menguat  0.5%  terhadap  franc  Swiss  di  sekitar  0.9165  franc  dibandingkan  dengan penutupan  New  York  hari  Kamis.  Sedangkan  euro  bergerak  flat  terhadap franc di sekitar 1.2073 franc per euro. 

Investor masih terus memonitor perkembangan negosiasi diantara dewan kebijakan moneter AS untuk menghindari “jurang fiskal” dan juga perkembangan  krisis moneter yang tengah melanda zona euro. 

Pergerakan  mata  uang  nampaknya  masih  akan  terbatas  menjelang  libur  Natal  dan  tahun  baru  karena  investor  cenderung  enggan  bertransaksi  secara  agresif.