title cover

title cover

Wednesday, December 26, 2012

Headline News 26.12.12


US & GLOBAL
Yen anjlok pada hari  Senin  dalam  kondisi  perdagangan  yang  tipis  menyusul  buntunya  negosiasi  dalam  mengatasi  krisis keuangan  AS,  menambah  ketidakpastian  di  pasar  menjelang  perayaan  Natal.  Bursa  saham  AS  dan  pasar  obligasi  ditutup  lebih  awal,  sementara  sejumlah pasar global lainnya, seperti di Jerman dan Italia, kesemuanya ditutup. 

Yen menjadi mata uang yang mengalami pergerakan paling mencolok, yang mana jatuh ke level terendah 20 bulan setelah masuknya  kembali perdana menteri Shinzo Abe yang kembali memberi tekanan selama akhir pekan pada Bank of Japan untuk mengadopsi target  inflasi 2 persen. Dolar menguat 0.7% terhadap yen. 

FTSEurofirst300 <.FTEU3> ditutup melemah 0.1% sementara MSCI index of global stocks <.MIWD00000PUS> turun tipis 0.2%.  

Ekuitas  global  telah  tertekan  oleh  kekhawatiran  tidak  akan  tercapainya  kesepakatan  untuk  menghindari  “jurang  fiskal”,  sebuah  kombinasi dari kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran, yang akan mulai berlaku awal tahun depan. Jika hal ini terjadi maka akan  berpotensi membawa kembali ekonomi AS ke jurang resesi. 

Sejumlah  anggota  parlemen  AS  menyatakan  keprihatinan  pada  hari  Minggu  kemarin  bahwa  negara  itu  akan  menuju  ke  arah  "jurang  fiskal" dan beberapa anggota dari Partai Republik menuduh bahwa itu adalah tujuan sebenarnya dari Presiden Barack Obama. Negosiasi  terlihat terhenti menyusul Obama dan Ketua DPR John Boehner keluar dari Washington untuk merayakan liburan. Meskipun tidak ada  tanggal resmi untuk melakukan pembicaraan lanjutan, kedua belah pihak masih memiliki beberapa hari setelah Natal untuk menemukan  kompromi sebelum batas waktu 1 Januari ketika "jurang fiskal" mulai diberlakukan. 

Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir melemah 51.76 poin atau 0.39% di 13,139.08. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun  3.49 poin atau 0.24% di 1,426.66. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 8.41 poin atau 0.28% di 3,012.60.   

Pasar  uang  bergerak  tipis.  Menyusul  ketidakpastian  soal  “jurang  fiskal”,  indeks  dolar  menguat  kurang  dari  0.1%  terhadap  sejumlah  rivalnya sementara euro bergerak flat

Aktivitas di aset lainnya juga lesu, dengan emas merayap dari level terendah 4 bulan dan minyak berjangka kontrak Februari naik 0.2% di  $88.74 per barel. 

Treasury AS tenor 10 tahun turun 2/32, dengan yield di 1.7772%. 

Dalam tahun ini, S&P 500 telah naik sekitar 13.5%. Dalam kondisi masalah anggaran AS yang belum jelas, banyak investor kemungkinan  memilih untuk mengunci keuntungannya tahun ini hingga tercapai resolusi yang pasti kedepannya. 

Sebagian besar pasar pbligasi Eropa juga tutup untuk merayakan Natal. Salah satu pasar Eropa yang buka adalah Inggris, dengan yield  untuk obligasi tenor 10 tahun naik tipis. Investor terlihat sedang mengalami ketertarikan pada saham‐saham Eropa. Data EPFR Global  melaporkan bahwa aliran kedalam dana ekuitas telah meningkat dalam 19 pekan terakhir. 

Hal lain yang akan menjadi sorotan investor adalah masalah krisis utang di zona euro yang masih terus mengancam. Pemilu di Italia dan  Jerman akan digelar di tahun depan, sementara pemerintah Spanyol, perusahaan dan perbankan masih membutuhkan dana besar untuk  mengatasi utangnya. 


GOLD & COMMODITIES
Emas hampir tidak berubah dalam sesi pra Natal Senin sebelumnya, dengan futures ditutup turun ditengah volume perdagangan yang  tipis dan ketidakpastian berkenaan dengan kondisi fiskal Amerika pada tahun mendatang.  

Kebanyakan komoditas, termasuk oil dan tembaga, ditutup melemah karena Kongres AS tertahan tanpa solusi berkenaan dengan tahun  baru setelah rencana partai Republik untuk menghindari menekan kenaikan pajak dan pemangkasan pembelanjaan gagal untuk diangkat  minggu lalu.  

"Given the condition of other markets and the relative strength of the dollar, gold is doing pretty fine," kata James Dailey, portfolio anager  pada TEAM Financial Asset Management di Pennsylvania. 


OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  turun  untuk  ketiga  kalinya  pada  hari  Senin,  mengancam  menghapus  keuntungan  tipisnya  tahun  ini  menyusul  buntunya  negosiasi  dalam  upaya  menghindari  terjadinya  “jurang  fiskal”  AS  yang  dapat  berakibat  berkurangnya  permintaan  minyak dari AS, sebagai konsumen minyak terbesar dunia. 

Dengan  absennya  pembicaraan  mengenai  langkah  untuk  menyelesaikan  krisis  keuangan  AS,  maka  pergerakan  harga  minyak  mengikuti pasar ekuitas lainnya dan mengalami koreksi tipis. Pasar minyak tutup lebih awal di hari Senin, dan tutup sepenuhnya  pada hari Selasa berkenaan dengan perayaan Natal. 

Namun di akhir sesi New York, harga minyak berhasil rebound dan ditutup menguat tipis. Harga minyak berjangka Brent naik 9 sen  di $109.06 per barel dan harga minyak mentah berjangka AS naik 17 sen di $88.83 per barel. 


EURO ZONE
Yunani  didorong  untuk  menindak  para  pengemplang  pajak  seperti  para  dokter  dan  pengacara  untuk  ditangkap  dan  harus  bangkit  dari  kesuramannya,  sebuah laporan dari Uni Eropa dan International Monetary Fund mengatakannya Senin lalu.  

Yunani  juga  telah  mengumpulkan  hanya  setengah  dari  utang  pajak  dan  kurang  dari  setengah  audit  yang  dibawah  target  yang  diberikan  para  lender,  menurut survei oleh international lenders yang disusun pada bulan bulan November.  

Mitra  politik  junior  dari  Kanselir Jerman  Angela  Merkel  memperingatkan  hari  Minggu  lalu  dari  banyaknya usaha  untuk  menaikkan  pajak  setelah  pemilu  tahun depan karena negara Eropa pemenang dari disiplin bujet ini berjuang untuk menyeimbangkan neraca keuangannya.   

Menteri Keuangan telah menolak laporan berita surat kabar Der Spiegel bahwa Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble menginginkan untuk menaikkan  pajak nilai tambah dengan menyamakan 19 persen, mengurangi diskonto 7 persen dari banyaknya materi yang dibawa dalam ekstra 23 milyar euro ($30  milyar) setiap tahun.   

Otoritas pajak Perancis mengatakan mereka melaksanakan pemerinksaan "routine" dari keuangan pribadi pajabat pemerintah dan menolak laporan bahwa  Menteri Anggaran Jerome Cahuzac telah dipilih untuk penyelidikan khusus. 


U.K.
Sterling terkoreksi ke level terendah 7‐1/2 bulan terhadap euro pada perdagangan hari Senin, menyusul kekhawatiran seputar prospek ekonomi Inggris  telah  memperkuat  kemungkinan  untuk  kelanjutan  pelonggaran  moneter  di  Tahun  Baru.  Sementara  euro  menguat  secara  umum  karena  meredanya  kekhawatiran terhadap krisis moneter di zona euro, sterling justru cenderung tertekan akibat kekhawatiran Bank Sentral Inggris (BoE) kemungkinan akan  melanjutkan langkah stimulus dalam waktu dekat. 

Terhadap euro, sterling jatuh ke level terendah sejak awal Mei. Mata uang tunggal Eropa naik 0.2% ke sekitar 0.8175 pound, mendekati level resistance  jangka pendek di sekitar 0.8195 pound, level tertinggi 1 Mei. Minat bank‐bank  Jerman terhadap euro juga turut memberi dukungan terhadap menguatnya  euro dan menekan sterling. 

Rilis  buruk  sejumlah  data  ekonomi  Inggris  di  pekan  lalu  juga  telah  memicu  tekanan  pada  sterling.    Data  retail  sales  Inggris  yang  dirilis  lebih  buruk  dari  perkiraan, naiknya pinjaman public (PSNB) dan penurunan tajam pada consumer confidence periode Desember kesemuanya telah menumbuhkan spekulasi  bahwa ekonomi Inggris akan memburuk dalam beberapa bulan kedepan. 

Di sesi akhir perdagangan New York, sterling mencatat koreksi sebesar 0.3% terhadap dolar di sekitar $1.6125. 


JAPAN
Perdana Menteri Jepang berikutnya, Shinzo Abe, memperbarui kembali tekanan pada bank sentral untuk mengadopsi target inflasi 2 persen, yang  mengatakan bahwa dia akan mencoba untuk merevisi hukum yang menjamin kebebasannya (bank sentral) jika permintaannya tidak terpenuhi.  

Dia juga mengatakan akan memilih seseorang yang setuju dengan pandangannya dari kebutuhan untuk memantapkan monetary easing dengan  menggantikan Gubernur BOJ Masaaki Shirakawa ketika masa jabatannya berakhir April tahun depan.  

Lembaga jasa keuangan Jepang akan mempertimbangkan kebutuhan bank‐bank utama disamping tiga megabank utama untuk menjaga tingginya  rasio modal karena pentingnya kesisteman, business daily Nikkei melaporkannya. 


AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollars melemah ke level terendah mingguannya terhadap the greenback dalam sesi liburan yang pendek Senin sebelumnya,  yang telah tertekan dari aksi ambil untung karena pasar mengkhawatirkan mengenai prospek dari resesi AS. 

Dengan partai Republik dan Demokrat mendekati kesepakatan, khawatir telah memucaknya AS untuk kepada apa yang disebut "fiscal cliff" dalam tahun  baru, yang memicu kuatnya pemangkasan pembelanjaan pemerintah dan kenaikan pajak.  

Aussie  dollar  merosot  sekitar  0.2  persen  ke  level  $1.0367  <AUD=D4>,  level  terendah  sejak  23  Nov.,  berlanjut  pada  tekanan  level  puncak  tiga  bulannya  dilevel $1.0585 yang terjadi pada 12 Des. Perdagangan bertahan dengan berada pada kisaran antara $1.0367/0416.  

Pasar obligasi Australia ditutup pada perdagangan yang pendek dari sesi pra Natal dan melemah pada perdagangan yang tipis.  


SWISS
Franc Swiss bergerak tipis pada hari Senin menjelang libur Natal dan franc berpotensi mengalami tekanan terhadap dolar jika dewan kebijakan moneter AS  gagal mencapai kesepakatan sebelum akhir tahun ini untuk menghindari krisis keuangan.  

Gedung  Putih  pada  hari  Jumat  mencoba  menyelamatkan  perundingan  anggaran  AS  yang  sempat  terhenti  setelah  rencana  Partai  Republik  diajukan  di  Kongres, namun ada sedikit kemajuan menyusul anggota parlemen dan Presiden Barack Obama meninggalkan Washington untuk merayakan Natal. Dalam  sambutannya sebelum terbang ke Hawaii untuk beristirahat, Obama mengisyaratkan pencapaian kesepakatan jangka pendek pada pajak dan memperluas  asuransi pengangguran untuk menghindari dampak terburuk dari "jurang fiskal" pada warga Amerika berpenghasilan rendah pada awal Tahun Baru. Obama  mengatakan ia ingin menandatangani undang‐undang perluasan pemotongan pajak era‐Bush untuk 98% warga Amerika dalam beberapa hari mendatang. 

Pekan lalu franc Swiss menembus level tertinggi terhadap dolar sejak awal Mei menyusul pengumuman pembelian aset lebih lanjut oleh The Fed. Namun  penguatan franc terganjal oleh kekhawatiran investor terhadap kemampuan dewan kebijakan moneter AS untuk mencapai kesepakatan guna menghindari  terjadinya “jurang fiskal” di awal 2013 mendatang. 

Franc Swiss tercatat menguat 0.1% terhadap dolar di sekitar 0.9153 franc dibandingkan dengan penutupan New York hari Jumat. Sedangkan terhadap euro,  franc Swiss bergerak relatif stabil di sekitar 1.2072 franc. 

Pasar forex tutup pada hari Selasa, 25 Desember 2012 berkenaan dengan perayaan Natal.