title cover

title cover

Monday, March 4, 2013

Headline News 04.03.13


US & GLOBAL
Bursa  saham  global  tertekan,  demikian  dengan  EURUSD  yang  merosot  ke  level  terendahnya  selama  2  bulan  pada  Jumat  akhir  pekan  kemarin setelah data ekonomi manufaktur Cina dan Eropa mengecewakan pasar. Namun bursa Wall Street di akhir pekan tersebut masih  mampu naik setelah data manufaktur dan sentiment konsumen AS dirilis optimis di luar dugaan. 

Obligasi pemerintah dan dollar AS naik akibat aksi beli aset‐aset safe‐haven menyusul kekhawatiran mengenai pemangkasan anggaran AS  dalam waktu dekat dan kebuntuan kondisi politik pasca pemilu Italia yang masih akan menjadi momok bagi aset‐aset beresiko. 

Pertumbuhan  manufaktur  AS,  yang  mengalami  pertumbuhan  terbesarnya  dalam  1,5  tahun  di  bulan  Februari  dan  berhasil  melampaui  ekspektasi pasar secara signifikan, meredam kekhawatiran tersebut.  

Meskipun sebelumnya, di hari Jumat tersebut, data dari Cina dan Eropa dirilis mengecewakan, indikasi pemulihan yang jelas dari rilis data  ekonomi AS dan beberapa indikasi dari Jepang untuk membangkitkan ekonominya, akan menjadi potensi faktor pendorong pasar di tahun  2013 ini, demikian dikatakan oleh seorang analis pasar. 

Membaiknya data consumer sentiment AS di bulan Februari karena semakin besarnya harapan masyarakat AS terhadap pemulihan sektor  tenaga kerja memberikan indikasi optimis ke pasar. 

Pemangkasan  anggaran  (belanja)  secara  otomatis,  dikenal  dengan  istilah  sequestration,  akan  beresiko  menghambat  pertumbuhan  ekonomi  AS  namun  tidak  akan  cukup  kuat  untuk  menekannya  kembali  ke  kondisi  resesi.  Bahkan  Standard  &  Poor’s  memproyeksikan  bahwa dampaknya hanya sementara saja, 

Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup naik 35,17 poin, atau 0,25%, ke 14089,66. Indeks saham S&P500 <.SPX> naik 3,2 poin, atau 0,23%, ke  level 1518,20. Indeks Nasdaq <.IXIC> naik 9,55 poin, atau 0,30%, ke 3169,74. Sementara indeks saham seluruh dunia dari MSCI ditutup  turun  0,18%  ke  353,79.  Di  Eropa,  indeks  FTSEurofirst300  <.FTEU3>  untuk  saham‐saham  terkemuka  regional  ditutup  turun  0,24%  ke  1168,64.  

Untuk  basis  mingguan,  Dow  Jones  terakumulasi  naik  0,6%,  indeks  S&P500  naik  0,2%  dan  Nasdaq  naik  0,3%.  Kenaikan  bursa  di  pekan  tersebut  berangkat  dari  volatilitas  saat  di  awal  pekan  bursa  tertekan  akibat  hasil  pemilu  Italia  yang  tidak  meyakinkan,  dan  kemudian  rebound setelah Ben Bernanke menegaskan kembali bahwa kebijakan moneter longgar (termasuk QE) masih akan dilakukan.   

Bursa saham utama AS masih berpotensi menembus level yang lebih tinggi pekan ke depan meskipun masih akan dibayangi oleh sejumlah  faktor yang membatasinya. Sebut saja dampak jangka pendek dari pemangkasan besar anggaran dan juga fokus terhadap rilis data non‐ farm payrolls Februari di akhir pekan, di samping juga mulai munculnya kekhawatiran kembali terhadap Eropa. 

EURUSD terkonsolidasi hingga ke level terendah sementara untuk tahun 2013 ini, di 1.2968, menyusul kenaikannya yang berkelanjutan  sejak semester kedua 2012 dan lemahnya data ekonomi Eropa yang mengindikasikan perbedaan kondisi dengan AS. Sementara indeks  dolar AS naik ke level tertingginya selama 6 bulan terhadap sejumlah mata uang utama dunia. 

USDJPY kembali rebound ke atas 93an menyusul kondisi sentimen pasar dan data ekonomi global yang dirilis akhir pekan kemarin memicu  permintaan dolar yang lebih besar di akhir pekan kemarin.  

Kondisi  tersebut  juga  mendorong  harga  safe‐haven  obligasi  AS  (T‐Bond),  setelah  para  pelakunya  mengkhawatirkan  pemangkasan  anggaran AS dan rilis pesimis data ekonomi Eropa. Ekonom mengatakan bahwa pemangkasan otomatis anggaran AS hingga $85 milyar,  yang akan dilakukan menyusul berakhirnya pemangkasan pajak tenaga kerja AS, diproyeksikan akan memangkas pertumbuhan ekonomi  tahun ini.  

Di pasar komoditas, harga Brent crude oil tertekan ke level terendah 6 pekan, di bawah $110/barel, sekaligus menghapus seluruh kenaikan  sejak awal 2013, menyusul kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi akibat kebuntuan politik AS yang mengarah pada pemangkasan  anggaran belanjanya. Crude oil di pasar berjangka AS <CLc1> juga melemah ke areal 90an. 


GOLD & COMMODITIES
Emas  melemah  Jumat  lalu,  mencatatkan  rangkaian  penurunan  dalam  tiga  minggu,  karena  reputasi  sebagai  safe  haven  gagal  menarik  pembeli setelah penguatan data ekonomi AS dan pasar global yang masih relatif tenang kedepannya dari bayangan yang melebar dari  pemangkasan pembelanjaan pemerintah AS. 

Emas anjlok karena dollar naik setelah data ekonomi AS termasuk pembelanjaan konsumen, consumer confidence dan aktivitas factory  semuanya mencatatkan kenaikan pada pertumbuhan ekonomi. 

Logam  mulia  bertahan  melemah  karena  pemerintah  AS  mengatur  untuk  memulai  pemangkasan  pembelanjaan  federal  yang  diketahui  sebagai  “sequestration”/penyitaan  yang  mengancam  untuk  menghambat  recovery  ekonomi,  setelah  Preseden  Obama  dan  pemimpin  kongres gagal untuk menemukan alternatif rencana bujet. 


OIL & COMMODITIES
Brent crude oil tertekan ke level terendah selama 6 pekan di bawah $110/barel, menghapus seluruh kenaikan sejak awal 2013 akibat kebuntuan  politik di AS yang bakal memicu pemangkasan anggaran AS. 

Sejak naik ke level tertinggi 9 bulan di $119.20/barel pada awal Februari, Brent crude oil terhitung sudah tertekan sekitar $9/barel dalam 3 pekan  terakhir akibat kekhawatiran terhadap demand minyak dunia menyusul munculnya kembali kekhawatiran terhadap prospek pemulihan ekonomi  global. 

Sementara $85 milyar nilai pemangkasan anggaran belanja AS yang kemungkinan akan terjadi secara otomatis setelah pemerintah AS (Demokrat)  dan Kongres (Republik) belum mencapai kesepakatan, beresiko akan menekan perekonomian negara konsumen minyak terbesar dunia tersebut. 

IMF memperingatkan bahwa pemangkasan anggaran tersebut setidaknya akan menekan pertumbuhan AS 0,5% di tahun ini dan pada gilirannya  akan berpengaruh pada perekonomian secara global. 

Brent crude futures <LCOc1> turun hingga intraday low $109.82/barel, level terendah sejak pertengahan Januari lalu, sebelum kemudian rebound  dan  settle  di  $110.40  ditopang  oleh  rilis  optimis  di  luar  dugaan  data  manufaktur  dan  sentiment  konsumen  AS.  Untuk  basis  mingguan,  ini  merupakan penurunan dalam 3 pekan beruntun. 

Sementara  crude  oil  di  pasar  berjangka  AS  <CLc1>  turun  dan  settle  di  harga  $90.68,  setelah  tertekan  hingga  $90.04,  level  terendahnya  sejak  Desember 2012 serta mencoba MA‐200 harinya yang berada di $90.38 – sebuah indikator penting untuk sentimen pasar yang diperhatikan para  trader‐nya. 

Tekanan harga minyak dunia juga nampaknya dipengaruhi oleh peningkatan ekspor crude oil dari negara‐negara OPEC, demikian dikatakan oleh  hasil survey Reuters,  dan merupakan kenaikan bulanan pertamanya sejak Oktober 2012. Supply dari 12 negara anggota OPEC adalah 30,32 juta  barel/hari, naik dari 30,21 barel/hari di Januari sebelumnya.  

Selain  itu  kekhawatiran  penurunan  permintaan  global  juga  meningkat  menyusul  pesimisme  rilis  data  manufaktur  Cina  dan  Eropa  (termasuk  Inggris), yang memberikan indikasi bahwa prospek pemulihan ekonomi global masih terganggu. 


EURO ZONE
Aktivitas manufaktur zona euro terlihat tidak mendekati recovery bulan lalu, ketika kinerja yang memburuk dari Perancis mengimbangi kembali bertumbuhnya Jerman, sebuah  survei bisnis menunjukkannya. 

Manufaktur membantu mendorong 17‐ negara dalam blok keluar dari resesi terakhirnya, tetapi survei purchasing managers' menunjukkan aktivitas di Perancis, negara ekonomi  terbesar kedua dalam zona euro, saat ini telah mengalami kontraksi untuk tahunannya. 

Penjualan ritel Jerman bertumbuh ke fase tercepat bulanannya yang lebih dari enam tahun pada bulan Januar, mengalami rebound dari penurunan  tajam pada Desember dan  mengkonfirmasi tanda‐tanda bahwa negara ekonomi terbesar di Eropa tersebut telah berbalik setelah suramnya akhir tahun 2012.  

Data dari the Federal Statistics Office menunjukkan bahwa penjualan ritel naik 3.1 persen dari bulan Desember setelah penurunan tajam 2.1 persen bulan itu, revisi penurunan dari  laporan sebenarnya1.7 persen.  

Manufaktur  Yunani  mereda  sedikit  dari  kemerosotan  pada  Februari,  tetapi  sektor  itu  masih  dalam  cengkeraman  dalamnya  resesi  sebagai  output  dan  new  orders  turun  lagi,  memaksa perusahaan untuk memotong lapangan kerja, sebuah survei menunjukkannya. 


U.K.
Sterling  pun  merosot  ke  bawah  level  psikologis  $1.5000  untuk  pertama  kalinya  sejak  Juli  2010  Jumat  kemarin,  menyusul  data  manufaktur  Inggris  periode  Februari  mengalami  kontraksi  mengejutkan dan meningkatkan ekspektasi pelonggaran moneter lebih lanjut dalam jangka pendek ini. 

Spekulasi berkembang di pasar bahwa kondisi ekonomi Inggris yang suram akan mendorong BoE untuk memulai kembali program pembelian asetnya, paling cepat di pertemuannya pekan ini. 

GBPUSD kembali tertekan hingga ke level 1.4987 di pertengahan sesi NY Jumat, yang merupakan level terendahnya sejak Juli 2010, dan potensial mengalami tekanan dalam 3 pekan beruntun. 

"This (PMI) data was a trigger for people to reconfirm their views that sterling is coming down and to re‐enter those short sterling/long dollar bets," Geoffrey Yu, seorang analis mata uang dari  UBS, mengatakan. Yu juga merekomendasikan untuk sell on break GBPUSD di level 1.4800, karena menurutnya kejutan negatif rilis data ekonomi Inggris ke depannya akan berimbas buruk bagi  sterling.  

Sementara Morgan Stanley memproyeksikan kelanjutan tekanan sterling karena pendekatan BoE yang lebih fleksibel terhadap target inflasi serta ekspektasi terus berlanjutnya kenaikan inflasi  itu sendiri.  

Gubernur BoE Mervyn King dan wakilnya, Paul Tucker, telah memberikan sinyal kelanjutan pembelian obligasi dan lebih rendahnya nilai tukar sterling untuk rebalance ekonomi Inggris. 

Secara terpisah, Jumat tersebut BoE juga merilis data yang menunjukkan mortgage approvals untuk pembelian rumah di Inggris pada bulan Januari di luar dugaan melemah. 

Pada Senin dan Selasa pekan ini, menjelang sidang BoE Kamis (07/Mar), para investor akan menantikan data PMI Construction dan PMI Services sebagai indikasi lebih lanjut bagi pertumbuhan  ekonomi Inggris. 

Sudah  sekitar  8%  GBPUSD  mengalami  tekanan  sepanjang  tahun  2013  ini, dan  di  awal  pekan  lalu  akselerasi  tekanan  meningkat  manakala  lembaga  Moody’s  Investor  Services  menurunkan  peringkat hutang Inggris dari level puncak (AAA).  

Sementara sterling bisa saja membatasi tekanannya, terutama terhadap euro, jika kondisi di Eropa terus memburuk pasca hasil pemilu Italia.



JAPAN
Bank  of  Japan  kemungkinan  menunjukkan  confidence  yang  lebih  bahwa  perekonomian  telah  keluar  dari  fase  terburuknya  minggu  depan  tetapi  tetap  menjaga  kebijakan moneter yang bertahan untuk rangkaian bulan keduanya, memegang bara dari kedepannya transisi kepemimpinan yang memicu tindakan yang lebih berani  untuk memerangi deflasi. 

Pembelanjaan  modal  oleh  perusahaan‐perusahaan  Jepang  anjlok  8.7  persen  dalam  tiga  bulan  melalui  bulan  Desember  ini  dari  awal  tahun  yang  lalu,  kontraksi  pertamanya dalam lima kuartalan, karena penurunan ekonomi global yang ditekan oleh ekspor negara, sentimen bisnis yang buruk, ungkap pemerintah. 


AUSTRALIA
Sektor manufaktur Australia berlanjut untuk anjlok pada bulan Februari, tetapi tingkat kontraksinya telah melambat.  

Kinerja Australian Industry Group (Ai Group) pada kinerja manufaktur pada indeks manufaktur (PMI) yang naik 45.6 dalam bulan Februari, yang naik 5.4 poin dari level bulan  Januari.  

Tidak berlanjutnya pemangkasan tingkat suku bunga  Selasa ini dan peminjam dapat menyalahkan dewan dari kenaikan investasi pertambangan.  

Survei semua dari 13 ekonom oleh AAP mengatakan Reserve Bank on Australia (RBA) tidak akan mengurangi cash rate pada meeting anggota dewan 5 Maret, tetapi sembilan dari  ekspektasi tersebut memangkas tingkat suku bunga beberapa waktu dalam enam bulan mendatang.  


SWISS
Swiss franc ke level terendahnya selama 6 pekan atas dolar AS di akhir pekan kemarin setelah data manufaktur Februari Cina merosot dari bulan sebelumnya serta  prospek pemangkasan anggaran di AS yang meredam risk‐appetite dan mendorong penguatan dolar AS. 

USDCHF bergerak naik ke level 0.9463 Jumat lalu, dan merupakan kenaikannya dalam 4 pekan beruntun. 

Sementara  indeks  manufaktur  Februasi  Swiss  masih  berada  di  zona  ekspansi  selama  2  bulan  beruntun,  namun  lebih  rendah  dari  ekspektasi  dan  dari  Januari  sebelumnya akibat penguatan Swiss franc sebelumnya, hingga ke level 0.9019 pada 1/Feb. lalu, yang merupakan level terkuatnya sejak Mei 2012.  

Krisis  kredit  Eropa  membuat  bank  sentral  Swiss  (SNB)  mematok  penguatan  Swiss  franc  hingga  1.2000  per  euro  (sejak  September  2011)  untuk  melindungi  perekonomiannya.  Saat  ini  Swiss  franc  stabil  diperdagangkan  di  atas  areal  1.2200.  Bersama  dengan  penguatan  dolar  AS,  kebijakan  SNB  tersebut  nampaknya  bisa  menjadi pendukung bagi lemahnya Swiss franc ke depannya.