US & GLOBAL
• Bursa saham global dan dolar jatuh pada hari Rabu setelah rilis data pekerjaan sektor swasta dan indeks sektor jasa yang mengecewakan telah memupus optimisme mengenai prospek pemulihan ekonomi AS.
• Harga minyak terkoreksi 3%, penurunan harian tertajamnya dalam 5 bulan, menyusul stok minyak mentah AS melejit ke level tertinggi sejak 1990. Sinyal mengenai tertekannya ekonomi AS juga telah memicu kekhawatiran akan menurunnya permintaan minyak. Harga bensin AS turun lebih dari 4%.
• Berita Pentagon mengirimkan sistem pertahanan rudal ke Guam dalam beberapa minggu mendatang, dengan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel menegaskan mengenai kondisi yang "nyata dan jelas" mengenai bahaya dari Korea Utara, telah menambah kehati‐hatian investor. Korea Utara, sementara itu, mengatakan telah "meratifikasi" serangan tanpa ampun melawan Amerika Serikat, berpotensi melibatkan "serangan nuklir yang beragam".
• Sejumlah perusahaan AS telah menyediakan lapangan pekerjaan yang terminimnya dalam 5 bulan di periode Maret menyusul permintaan yang kuat baru‐baru ini untuk pekerjaan konstruksi telah menguap, sementara pertumbuhan di sektor jasa juga melemah, mengisyaratkan proses pemulihan ekonomi nampaknya akan terkendala. Data‐data tersebut telah memberikan indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi yang berlangsung belakangan ini kemungkinan telah kehilangan momentumnya dan menambah kekhawatiran terhadap rilis data ketenagakerjaan AS pada hari Jumat besok untuk periode Maret. Pasar memprediksi non‐farm payrolls AS akan mencatat pertumbuhan 200.000 di bulan Maret, dengan tingkat pengangguran tetap di 7,7%.
• MSCI world stocks index <.MIWD00000PUS> turun 0,7% ke 357,51.
• Bursa saham Wall Street jatuh, dengan S&P 500 dan Nasdaq kehilangan lebih dari 1% dipicu koreksi tajam pada saham energi. Dow Jones industrial average <.DJI> turun 111,66 poin atau 0,76% dan ditutup di 14.550,35. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 16,56 poin atau 1,05% di 1,553.69. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 36,26 poin atau 1,11% ke 3.218,60. Meskipun demikian, pasar melihat saham masih berpeluang untuk menguat.
• Indeks saham Eropa terkoreksi 0,9% untuk ditutup di 1.193,30 sehari setelah mencatat naik 1,3%.
• Brent <LCOc1> merosot $3,58 dan ditutup di $107,11 per barel, sementara U.S. crude <CLc1> turun $2,74 di $94,45. Stok minyak mentah AS tercatat naik 2,7 juta barel di pekan lalu, berdasarkan laporan dari U.S. Energy Information Agency (EIA), di atas ekspektasi terjadi kenaikan 2,2 juta barel. Kenaikan tersebut telah menempatkan stok minyak menjadi 388,62 juta barel, level tertingiinya sejak 1990 dan mendekati 391,9 juta barel yang dicapai pada 1982, tahun dimana EIA memulai mendata stok minyak mingguan.
• Indeks dolar, barometer untuk nilai tukar dolar terhadap sejumlah rival utamanya, turun 0,2% ke 82,74. Euro naik 0,2% ke $1,2847, sementara terhadap yen, dolar jatuh 0,5% ke 92,99 yen.
• ECB dan BOJ keduanya diprediksi akan memberikan pengumuman mengenai kebijakan moneternya pada hari Kamis ini usai sidang regulernya. Data ekonomi zona euro yang belakangan dirilis buruk, pertikaian politik di Italia dan keprihatinan terhadap masalah Siprus nampaknya akan mendorong Presiden ECB Mario Draghi untuk memberikan pernyataan yang bernada dovish (lunak) dalam testimoninya.
• Sementara itu BOJ diprediksi akan meningkatkan pembelian obligasi dan memperpanjang masa jatuh tempo. Ekspektasi adanya pelonggaran lebih lanjut telah mendorong indeks Nikkei Jepang untuk naik sekitar 3% pada hari Rabu dan mencatat kenaikan terbesar satu hari selama hampir dua bulan terakhir.
• Treasury AS untuk tenor 10 tahun tercatat naik 13/32 dengan yield 1,8158 persen.
• Harga emas jatuh ke level terendah 9 bulan dipicu jatuhnya harga minyak lebih dari 1% dan koreksi tajam pada ekuitas AS. Emas merosot di bawah $1.550 per ons untuk pertama kalinya dalam tahun ini. Harga emas tercatat turun 1,2% ke $1.555,89 per ons, setelah mencatat intraday low di $1.549,69 yang merupakan level terendahnya sejak 28 Juni 2012.
GOLD & COMMODITIES
• Emas anjlok ke level terendah dalam sembilan bulannya Rabu lalu, anjlok lebih dari 1 persen karena melemahnya harga crude dan penurunan tajam pada ekuitas yang memicu aksi jual dalam aset‐aset.
• Logam mulia melemah dibawah level $1.550 per ons untuk pertama kalinya tahun ini, karena pembengkakan pasokan crude AS yang juga menekan pada ketertarikan logam mulia sebagai lindung dari inflasi.
• "The stock market rally is drawing off a tremendous amount of investment interest from the precious metals market. It could get a very sharp downside reaction to possibly to $1,400 before we find support," kata Frank McGhee, head precious metals trader pada Integrated Brokerage Services LLC.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak melemah 3 persen pada sesi perdagangan Rabu, penurunan yang terjadi pada sesi perdagangan Rabu adalah penurunan harian paling tajam dalam lima bulan terakhir, seiring cadangan minyak U.S. crude meningkat dengan persedian terbanyak sejak tahun 1990 dan melemahnya data perekonomian cukup berdampak terhadap prospek demand terhadap minyak.
• Kontrak berjangka Brent crude oil untuk periode Mei ditutup melemah sebesar 3.58 dollar dengan nilai 107,11 dollar per barel, salah satu persentase penurunan harian terbesar sejak 3 November. Selama sesi perdagangan harga Brent sempat menyetuh level penutupan perdagangan terendah empat bulan dengan nilai 106,78 dollar per barel.
• U.S. crude ditutup melemah 2,74 dollar dengan nilai 94,45 dollar per barel, setelah sempat melemah dengan nilai terendah 94,18. Pergerakan harga ditutup di bawah MA‐ 50 hari dengan nilai 94,64 dollar, indikator tehnikal yang diperhatikan dan dianggap penting oleh para trader.
• Sesi perdagangan dimulai berdekatan dengan rilis data U.S. private‐sector employment dari payrolls processor ADP menunjukkan perekrutan tenaga kerja periode Maret di bawah ekspektasi.
EURO ZONE
• Tingkat pada consumer price inflation dalam 17 negara yang menggunakan euro melemah pada basis tahunan 1.7 persen dalam bulan Maret, menurut perkiraan pertama dari lembaga statistik Uni Eropa Eurostat Rabu lalu.
• Gambaran inflasi yang bersamaan dengan ekspektasi, dengan 40 polling ekonom oleh Reuters mengekspektasi rata‐rata perkiraan sebesar 1.7 persen, dan turun tipis dari 1.8 persen tingkat inflasi bulan Februari.
• Perekonomian Italia kemungkinan untuk kontraksi 1.5 persen atau 1.6 persen tahun ini, yang lebih dari perkiraan pemerintah yang hanya dua minggu lalu, Treasury Undersecretary Gianfranco Polillo mengatakannya.
• Negara dengan ekonomi terbesar ketiga dalam zona tersebut telah anjlok untuk rangkaian enam kuartalan, resesi terpanjang untuk 20 tahun, dan ekspektasi akan mengalami recover berikutnya tahun ini yang telah berkurang karena data ekonomi bulanan yang masih turun.
• Krisis Siprus dapat menunjukkan Yunani ke dalam resesi yang makin mendalam tahun ini, kepala dari grup bisnis terbesar Yunani mengatakannya, yang mendesak pertumbuhan yang mendorong pemikiran kembali dari program bailout negara.
• "Greece is directly affected by the Cyprus crisis and based on some estimates this may chop up to one percentage point off GDP (gross domestic product)," Dimitris Daskalopoulos, kepalda dari Hellenic Federation of Enterprises (SEB), mengatakannya pada para reporter.
U.K.
• Rilis data ekonomi AS yang berada di bawah ekspektasi telah berhasil memicu rebound sterling terhadap dolar pada hari Rabu meskipun masih relatif terbatas, menyusul kondisi ekonomi Inggris yang masih lemah dan prospek berlanjutnya kebijakan moneter longgar.
• Pelaku pasar masih terlihat menahan diri sebelum munculnya keputusan hasil sidang reguler BoE hari Kamis ini, dan juga pernyataan dari ECB dan BOJ.
• Data PMI sektor jasa Inggris yang akan dirilis hari Kamis ini diperkirakan akan memberikan petunjuk apakah ekonomi Inggris telah terseret kedalam resesi di kuartal pertama.
• Sterling menguat 0.3% di $1.5145, setelah berhasil rebound dari level terendah 2 pekan di $1.5075 usai rilis data PMI sektor jasa dan data pekerjaan sektor swasta AS yang lebih rendah dari perkiraan memicu tekanan jual pada dolar.
• Namun kondisi ekonomi Inggris yang masih suram nampaknya akan membatasi penguatan sterling. Sebuah survey pada Rabu kemarin menunjukkan sektor konstruksi Inggris mengalami kontraksi untuk ketiga kalinya secara berturutan di periode Maret, menambah prospek buruk ekonomi negara tersebut pasca rilis data manufaktur pada hari Selasa yang mengecewakan.
• Meskipun pasar memprediksi BoE akan mempertahankan kebijakan moneternya pada sidangnya hari Kamis ini, namun bank sentral nampaknya akan melanjutkan langkah pembelian aset di bawah program quantitative easing (QE) di bulan Mei atau Juni.
• Sementara itu sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkansterling diprediksi melemah ke $1.49 dalam 3 bulan dan ke $1.48 dalam 12 bulan menyusul langkah BoE untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
• Pelaku pasar nampaknya cenderung akan menahan diri hingga dirilisnya data ketenagakerjaan AS hari Jumat nanti. Jika data dirilis optimis, maka berpotensi mendorong kenaikan dolar karena hal tersebut akan memperkuat indikasi untuk The Fed sebagai benk sentral duni pertama yang mengakhiri program pembelian asetnya.
AUSTRALIA
• Cina dan Australia akan meluncurkan perdagangan langsung antara dua mata uang di Shanghai dan Sydney dalam mingguannya untuk menurunkan biaya transaksi perdagangan, sumber bank asing dengan pengetahuan langsung dari masalah mengatakan pada Reuters Rabu lalu.
• Kesepakatan mata uang baru akan mengurangi spread antara dollar AS dan Australian dollars <AUD=> dari biaya konversi antara yuan dan Aussie dollar.
• Defisit perdagangan Australia telah melemah lebih dari $1 milyar dan permintaan untuk sumber mineral mengimbangi kenaikan pada sektor manufaktur dan jasa Cina yang berlanjut untuk ekspansi.
• Defisit perdagangan nasional sebesar $178 juta bulan Februari, dari defisit $1.215 milyar sebulan sebelumnya, data resmi menunjukkannya Rabu sebelumnya.
• Penjualan rumah baru anjlok 5.3 persen pada Februari, yang membalikkan kenaikan dalam empat bulannya.
• Laporan terakhir Housing Industry Association menemukan penjualan pada rumah yang berdiri sendiri melemah empat persen, sementara itu penjualan unit‐unit baru dan apartemen turun 11 persen.
SWISS
• Setelah berhasil terapresiasi di atas 0.9500 franc, dolar kembali terkoreksi meskipun masih relatif terbatas. Dolar terakhir tercatat melemah 0.4% ke sekitar 0.9445 franc setelah data ekonomi AS dirilis melemah di bawah ekspektasi pasar.
• Institute for Supply Management (ISM) melaporkan indeks sektor jasa di bulan Maret tercatat turun ke level terendah sejak Agustus, dan dirilis di bawah ekspektasi pasar. Sedangkan data lain menunjukkan ADP National Employment Report melaporkan penurunan jumlah pekerjaan yang tersedia di sektor swasta di bulan Maret, dimana data juga dirilis di bawah ekspektasi pasar. Kedua data mengindikasikan proses pemulihan ekonomi AS nampaknya sedang
mengalami hambatan.
• Sementara itu, siring dengan posisi zona euro sebagai mitra dagang utama Swiss, maka pasar akan mencermati hasil sidang reguler ECB nanti malam. Bank sentral Eropa tersebut diprediksi akan mempertahankan suku bunganya di level terendahnya 0.75%.
• Pelaku pasar nampaknya cenderung akan menahan diri hingga dirilisnya data ketenagakerjaan AS hari Jumat nanti. Jika data dirilis optimis, maka berpotensi mendorong kenaikan dolar karena hal tersebut akan memperkuat indikasi untuk The Fed sebagai benk sentral duni pertama yang mengakhiri program pembelian asetnya.