title cover

title cover

Tuesday, January 8, 2013

Headline News 08.01.13


US & GLOBAL
Bursa  Wall  Street  merosot  dari  level  tertinggi  5  tahun  pada  sesi  Senin,  sementara  euro  menguat  terhadap  dolar  menyusul  spekulasi  kemungkinan ECB tidak akan memberikan sinyal pemangkasan suku bunga pada sidangnya hari Kamis. 

Melemahnya  pasar  ekuitas,  yang  sebagian  disebabkan  kehati‐hatian  investor  menjelang  musim  laporan  laba  perusahaan  di  kuartal  kempat, telah mendorong tekanan jual pada harga minyak, emas dan investasi beresiko lainnya. Kondisi ini telah memberikan keuntungan  pada obligasi AS dan juga Jerman. 

Investor memusatkan perhatian mereka pada laporan laba perusahaan untuk kuartal keempat 2012, ketika pertumbuhan pada holiday  spending dan corporate investments menurun menyusul konsumen dan perusahaan menahan diri akibat kekhawatiran terjadinya “jurang  fiskal” di AS. Laba perusahaan diprediksi hanya naik tipis dibandingkan posisinya di kuartal ketiga sebelumnya dan estimasi para analis  terlihat turun tajam dibandingkan estimasi mereka di bulan Oktober sebelumnya. Kekhawatiran seputar laporan laba perusahaan terus  merebak  meskipun  data  ketenagakerjaan  AS  yang  dirilis  Jumat  kemarin  menunjukkan  terjadi  pertumbuhan  lapangan  kerja  di  bulan  Desember dan juga ekspansi pada sektor jasa. 

Harapan  untuk  pemulihan  ekonomi  global  mendapat  dorongan  setelah  Komite  Basel  dari  pengawas  perbankan  sepakat  untuk  memberikan  bank  empat  tahun  lebih  dan  fleksibilitas  yang  lebih  besar  dari  sebelumnya  yang  ditujukan  untuk  membangun  penopang  pelindung dana kas perbankan. Itu berarti mereka dapat menggunakan lebih dari cadangan mereka untuk meminjamkan dan membantu  ekonomi tetap tumbuh. 

Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 50.92 poin atau 0.38% di 13,384.29. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> berakhir  turun 4.58 poin atau 0.31% di 1,461.89. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> ditutup melemah 2.84 poin atau 0.09% di 3,098.81.  

Salah  satu  saham  yang  memberikan  dukungan  positif  terbesar  bagi  indeks  adalah  Nationstar  Mortgage  Holdings  <NSM.N>,  setelah  sahamnya melonjka 16.9% menjadi $38.83 setelah Bank of America <BAC.N> menandatangani kesepakatan untuk menjual servicing rights  dari pinjaman rumah senilai lebih dari $ 300 miliar untuk Nationstar and Walter Investment Management <WAC.A>. Saham Walter naik  8.2% pada $47.68. 

Setelah menembus level puncak 22 bulan di pekan lalu, indeks FTSE Eurofirst <.FTEU3> berakhir melemah 0.49% di 1,161.57. Sedangkan  indeks ekuitas global MSCI turun 0.2% di 347.01. 

Euro naik 0.31% di akhir sesi ke $1.3115, menghapus kerugian awal sesi. Euro juga berhasil bertahan di atas level terendah 3 pekan di  $1.2998 yang dicapai hari Jumat lalu. Euro diprediksi akan bergerak di kisaran tersebut hingga berakhirnya sidang ECB. 

Bank  sentral  Jepang  diprediksi  akan  melakukan  langkah  besar  untuk  merangsang  pertumbuhan  ekonominya  di  bulan  ini  seiring  tekad  pemerintahan baru untuk mengakhiri deflasi dan resesi. Dolar melemah terhadap yen, dan terakhir tercatat turun 0.49% di 87.73 yen.  Pada hari Jumat lalu, dolar terapresiasi ke level tertinggi 2‐1/2 tahun di 88.12 yen. 

Ekspektasi mengenai The Fed yang akan menunda pelonggaran moneternya telah meminimalisasi tekanan jual pada obligasi pemerintah  AS.  Yield  untuk  Treasury  AS  tenor  10  tahun  di  1.90%,  sedikit  turun  dari  level  hari  Jumat  ketika  yield  naik  ke  level  tertinggi  8  bulan  mendekati  2%.  Sedangkan  Bund  futures  Jerman  berakhir  naik  34  basis  poin  di  143.09,  mengalami  rebound  setelah  menembus  level  terendah 1 bulan di pekan lalu. 

Melemahnya  bursa  saham  telah  menekan  harga  minyak,  tetapi  tanda‐tanda  adanya  perbaikan  dalam  ekonomi  global  menghidupkan  kembali tawaran untuk minyak mentah berjangka, memangkas kerugian di akhir sesi. Brent crude futures <LCOc1> berakhir naik 9 sen  atau 0.08% di $111.40 per barel setelah naik 0.6% pekan lalu, sedangkan U.S. oil futures <CLc1> berakhir naik 10 sen atau 0.11% di $93.19.  Sementara  harga  emas  turun  lagi  sekitar  0.56%  di  $1,646.96  per  ons  meskipn  masih  di  atas  level  low  hari  Jumat  di  $1,625.79,  yang  merupakan level terendahnya sejak Agustus.  


GOLD & COMMODITIES
Harga  emas  melorot  Senin  lalu  dengan  ketidakpastian  mengenai  durasi  dari  program  stimulus  
ekonomi  the  Fed  yang  menurunkan  ketertarikan pada logam mulia sebagai lindung nilai dari inflasi. 

Logam  mulia  masih  dibawah  tekanan  setelah  dua  petinggi  the  Fed  yang  memperkirakan  kemungkinan  bank  sentral  menghentikan  pembelian aset hingga akhir tahun 2013 berkenaan dengan membaiknya outlook ekonomi. 

Pejabat the Fed menambah permasalahan mengenai resiko potensial dari pembelian aset bank sentral AS terhadap pasar keuangan.  

Quantitative  easing,  yang  mana menguntungkan  emas  dengan  menjaga  tekanan pada  tingkat  suku  bunga  jangka  panjang  dan memicu  kekhawatiran  inflasi,  telah  menjadi  dorongan  utama  dari  naiknya  harga  dalam  tahun‐tahun  ini.  Segala  perubahan  dalam  kebijakan  kemungkinan akan menekan pada emas.  

"Any  time  there  is  any  concern  about  Fed  tightening,  those  nervous  gold  investors  leave  the  market  very  quickly,"  kata  James  Dailey,  portfolio manager pada TEAM Financial Asset Management.      


OIL & COMMODITIES
Harga minyak berjangka AS untuk pengiriman Februari naik 10 sen pada perdagangan hari Senin kemarin dan settle di level $93.19 per  barel, didorong oleh ekspektasi ekspansi pada pemipaan Seaway akan mancapai kapasitas maksimumnya pada akhir pekan ini. 

Spread untuk harga kontrak minyak mentah AS dan Brent menyempit menjadi $17.80 per barel, perbedaan terkecilnya sejak September,  sebelum akhirnya melebar kembali di atas $18 per barel di akhir sesi. 

Brent untuk pengiriman Februari naik 9 sen per barel menjadi $111.40 per barel. 

Stok minyak mentah AS diprediksi turun di pekan lalu menyusul pengilangan Pantai Teluk kembali memangkas impor untuk mengurangi  pajak akhir tahun, demikian hasil jajak pendapat Reuters menunjukkan. Survey yang diambil menjelang laporan mingguan stok minyak dari  grup  industri  American  Petroleum  Institute  (API)  dan  U.S.  Department  of  Energy's  Energy  Information  Administration  (EIA),  memproyeksikan stok minyak mentah turun 300.000 barel di pekan per 4 Januari. Sedangkan stok bensin diprediksi naik 2.3 juta barel, dan  stok distillate (termasuk minyak panas dan solar) diprediksi naik 1.3 juta barel. 

American Petroleum Institute (API) akan merilis data stok minyak pada Rabu dini hari sekitar pukul 03.30 wib dan EIA akan merilis datanya  pada hari Rabu malam sekitar pukul 21.30 wib. 

EURO ZONE
Sentimen zona euro membaik untuk rangkaian lima bulannya pada Januari, dengan ekspektasi para investor naik ke level tertingginya yang hampir dua tahun setelah keberhasilan  dari pembelian kembali obligasi Yunani dan turunnya gambaran tingkat pengangguran Spanyol.  

Research group Sentix mengatakan sentimen investor mencatatkan dalam indeks bulanan dalam 17‐negara blok mata uang naik menjadi ‐7.0 pada bulan Januari, yang naik dari  level ‐16.8 pada Desember, berada jauh diatas perkiraan konsensus Reuters untuk kenaikan pada ‐15.0.  

Factory prices zona euro untuk pertama kalinya dalam lima bulan pada bulan November, tertekan turun dalam pelemahan biaya energi dan memberikan European Central Bank  cukup ruang untuk mempertimbangkan pemangkasan tingkat suku bunga berikutnya.  

Ancaman terhadap keberlangsungan euro telah teratasi, Presiden komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengatakannya Senin lalu.  

"I think we can say that the existential threat against the euro has essentially been overcome," Barroso mengatakan dalam konferensi di Portugal. "In 2013 the question won't be if  the euro will, or will not implode."  


U.K.
Sterling bergerak stabil terhadap dolar Senin kemarin, meskipun masih cenderung tertekan ditengah spekulasi kemungkinan The Fed menunda program  kebijakan moneter longgar. 

Sterling bergerak stabil di sekitar $1.6075. Pasar melihat potensi sterling untuk mengalami tekanan jual lebih lanjut terhadap dolar menyusul indikasi bahwa  The Fed telah mempertimbangkan untuk mengakhiri program pembelian obligasinya secepatnya di awal tahun ini. 

Kekhawatiran  terhadap  memburuknya  kondisi  ekonomi  Inggris  turut  menambah  sentimen  negatif  pada  sterling,  setelah  sebuah  survey  hari  Jumat  lalu menunjukkan  sektor jasa  Inggris  mengalami kontraksi untuk  pertama  kalinya dalam 2 tahun  terakhir di  bulan Desember. Data  tersebut  mengisyaratkan  ekonomi Inggris kemungkinan mengalami kontraksi di kuartal keempat 2012. 

Pasar  akan  mencermati  sidang  BoE  pekan  ini  yang  diperkirakan  akan  tetap  mempertahankan  suku  bunganya  dan  tidak  mengubah  jumlah  pembelian  asetnya di bawah program stimulus BoE. 


JAPAN
Pemerintahan baru Jepang akan menyiapkan skema senilai $5 milyar untuk mendorong bisnis, termasuk membantu untuk membeli perusahaan‐ perusahaan asing, menurut rancangan paket stimulus ekonomi yang terlihat dari Reuters Senin lalu yang dapat disetujui bulan ini.   

Perdana  Menteri  Shinzo  Abe  telah  membuat  prioritas  hidupnya  kembali  perekonomian  setelah  partainya  Liberal  Democratic  Party  (LDP)  memenangkan  pemilu  bulan  lalu,  dikombinasi  monetary  easing  yang  agresif  dengan  pembelanjaan  fiskal  untuk  mendorong  investasi  dan  mendorong pertumbuhannya. 


AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollars menguat ke level puncak dalam empat tahunnya terhadap yen Senin lalu, didorong oleh aksi beli, sementara  itu kedua mata uang bertahan terhadap mitra AS‐nya.   

Aussie melonjak ke level 92.83 yen <AUDJPY=R>, level tertingginya sejak September 2008, menunjukkan kenaikan 2.4 persen sejak minggu lalu.  Telah naik mendekati 10 persen dalam dua bulan sebelumnya dari ekspektasi lebih agresifnya monetary easing di Jepang.   

Beberapa  bulan  pertama  tahun  2013  akan  menjadi  surganya  para  bargain‐hunter,  dengan  banyaknya  bisnis  memangkas  harganya  daripada  sekurang‐kurangnya dalam 24 tahun terakhir ini. 

Harga Australian bond futures sedikit menguat dalam perdagangan yang tipis, dengan sangat sedikitnya data ekonomi yang memberikan petunjuk  pada para trader.  


SWISS
Menaikkan suku bunga tidak terpikirkan pada saat ini meskipun bahaya overheating di pasar real estate Swiss, demikian anggota dewan Swiss National  Bank Fritz Zurbruegg mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi Swiss, Senin kemarin.  "Kami  memiliki  situasi  khusus  di  mana  suku  bunga  berada  pada  nol  dan  kita  tidak  bisa  memaksakan  untuk  dilakukan  kenaikan  suku  bunga  dari  sudut  pandang kebijakan moneter," kata Zurbruegg pada majalah ekonomi ECO.  Dia  mengatakan  dirinya  khawatir  tentang  situasi  di  pasar  real  estat  Swiss  tetapi  menolak  untuk  mengomentari  apakah  SNB  telah  memulai  pengaktifan  countercyclical capital buffer, sebuah barometer yang ditujukan untuk mencegah pertumbuhan kredit yang berlebihan pada bank. 

Franc Swiss bergerak tipis terhadap dolar dengan kecenderungan menguat, karena investor cenderung menahan diri ditengah minimnya data ekonomi AS.  Investor juga tengah menunggu rilis serangkaian data ekonomi pekan ini termasuk sejumlah sidang bank sentral dunia. 

Seiring pergerakan franc Swiss yang erat dengan euro sejak mamatok batas minimum EUR/CHF di 1.20 franc per euro, maka setiap euro mengalami tekanan  terhadap dolar, maka franc Swiss juga cenderung mengalami tekanan. 

Di sesi New York semalam, dolar tercatat melemah sekitar 0.2% terhadap franc Swiss di sekitar 0.9225 franc. Sedangkan franc Swiss terlihat stabil terhadap  euro di sekitar 1.2085 franc.