title cover

title cover

Tuesday, June 19, 2012

Headline News 19.06.12


US & GLOBAL
Euro merosot dan bursa saham global ditutup beragam Senin lalu setelah antusiasme awal berkenaan pada akhir pekan kemenangan  untuk  partai pro‐bailout  pemilu  Yunani  yang  memberikan  arah  tentang  kekhawatiran  mengenai  krisis  utang  yang  masih  mengganggu  pada zona euro.  

Reaksi  pasar  choppy  karena  para  pemilih  memberikan  dukungan  pada  bail‐out  perkonomian  Yunani  hari  Minggu  lalu,  menurunkan  kekhawatiran naiknya tensi zona euro dan membantu aset‐aset beresiko untuk rally, sekurang‐kurangnya pada awal hariannya.  

Obligasi  safe‐haven  pemerintah  naik  pada  volume  perdagangan  yang  tipis  karena  investor  mengabaikan  hasil  pemilu  Yunani  dan  menunggu meeting dua hari dari pengambil kebijakan the Fed yang dimulai Selasa ini dari tanda‐tanda potensial pada langkah stimulus  terbaru (QE3).  

Investor juga menunggu berita dari Meksiko, dimana para pemimpin dunia pada G20 summit bersiap untuk memberikan tekanan pada  zona euro untuk merancang strategi dalam menyelamatkan blok mata uang tunggal tersebut. 

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup turun 25.35 poin, atau 0.20 persen, ke level 12,741.82. Indeks Standard & Poor's 500  <.SPX>  bertambah  1.94  poin,  atau  0.14  persen,  ke  level  1,344.78.  Indeks  Nasdaq  Composite  <.IXIC>  menguat  22.53  poin,  atau  0.78  persen, ke level 2,895.33. 

Indeks  saham‐saham  blue  chip  zona  euro  pada  Euro  STOXX  50  <.STOXX50E>  ditutup  melemah  1.2  persen  ke  level  2,155.64  poin,  sementara itu indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup naik 0.04 persen ke level 993.67 poin.     

Euro <EUR=> merosot dari level tertingginya dalam satu bulan $1.2747 yang tercapai di Asia karena berada dalam tekanan dari laporan  aksi jual oleh Asian sovereign investors. Telah merosot 0.5 persen ke level $1.2576. 

Harga  obligasi  AS  bertenor  10‐tahun  <US10YT=RR>  naik  2/32  dengan  yield  1.58  persen,  membagi  kenaikan  pada  awalnya.  Obligasi  bertenor 30‐tahun/U.S. Treasury bond <US30YT=RR> naik 18/32 pada harga dengan yield 2.67 persen. 

Emas mengalami kenaikan tipis Senin lalu karena bertahannya ketidakpastian mengenai krisis utang zona euro diikuti pemilu Yunani dan  policy  meeting  oleh  the  Fed  yang  mendorong  logam  mulia  dari  penurunan  pada  awalnya.  Spot  emas  <XAU=>  naik  30  sen  ke  level  $1,628.09 per ons pada pukul 1811 GMT, recovery dari penurunan awalnya di level $1,606.49. Sebelum hari Senin, logam mulia telah  menguat ke level tertingginya dalam enam hari.  

Harga  oil  merosot.  Brent  August  crude  <LCOc1>  anjlok  $1.56  untuk  di  settle  ke  level  $96.05  per  barrel.  Brent's  settlement  dan  level  intraday mencapai level terendahnya sejak Januari 2011. U.S. July crude <CLc1> melorot 76 sen untuk di settle ke level $83.27 per barrel.  Kontrak U.S. July crude expires hari Rabu. 




GOLD & COMMODITIES
Emas mengalami rebound menjelang akhir sesi New York hari Senin ditengah ketidakpastian penyelesaian krisis utang zona euro setelah  pemilu Yunani berakhir dan menjelang sidang reguler The Fed. 

Minat  beli  pada  aset  aman  meningkat  setelah  sidang  G20  menekan  Eropa  untuk  mengambil  langkah‐langkah  yang  lebih  tegas  dalam  mengatasi  krisis  utang  kawasan  pasca  kemenangan  partai  pro‐bailout  dalam  pemilu  Yunani  akhir  pekan  kemarin  yang  mengurangi  kekhawatiran akan terpecahnya zona euro meskipun masih gagal memberikan ketenangan di pasar finansial. 

Investor  masih  cenderung  menahan  diri  menjelang  sidang  reguler  The  Fed.  Jika  ada  indikasi  bahwa  quantitative  easing  jilid  3  akan  digulirkan, maka dolar potensial kembali terkoreksi dan akan berimbas pada menguatnya harga emas. 

Harga emas spot naik 30 sen di $1,628.09 per ounce, rebound dari level intraday low di $1,606.49. Sedangkan untuk emas berjangka AS  pengiriman Agustus turun $1.10 di $1,627. 

Sementara itu permintaan fisik emas dari India masih lemah dan kondisi ini nampaknya akan berlanjut dalam beberapa bulan kedepan  akibat absennya berbagai peristiwa perayaan di negara tersebut baik acara pernikahan maupun festival selama musim hujan. 




OIL & COMMODITIES
Harga minyak turun pada hari Senin ditengah kondisi perdagangan yang cukup fluktuatif, tertekan oleh krisis utang yang meluas di zona  euro dan meredupnya ekspektasi mengenai langkah bersama bank sentral, setelah awalnya mengalami dukungan positif dari hasil pemilu  Yunani yang dimenangkan oleh partai yang pro‐bailout

Naiknya  imbal  hasil  obligasi  Spanyol  ke  level  tertinggi  selama  era  euro  membrikan  indikasi  bahwa  meskipun  masalah  Yunani  mulai  menemukan titik terang, namun permasalahan krisis di zona euro belumlah terselesaikan. 

Berlimpahnya  suplai  minyak  global  setelah  Arab  saudi  meningkatkan  jumlah  produksi  minyaknya  juga  turut  memberikan  sentimen  negatif kedalam pasar. 

Namun negosiasi alot antara Iran dan kekuatan dunia, pada saat mereka bertemu di Moskow untuk mengatasi program nuklir Teheran,  tetap mendukung untuk naiknya harga minyak, dan membatasi kerugian pada hari Senin. 

Brent August crude <LCOc1> turun $1.48 ke $96.13 per barel, setelah mencatat level tertinggi 1 pekan di $99.50 sebelum melemah ke  $95.38, level terendahnya sejak 26 Januari 2011.  

Sedangkan U.S. July crude <CLc1> turun 63 sen di $83.40, setelah terkoreksi ke level intraday low di $82.04 pasca mencatat intraday high  di $85.60. Kontrak Juli akan berakhir pada hari Rabu. 

Enam  kekuatan  dunia  dan  Iran  membuat  sedikit  kemajuan  pada  pertemuan  yang  pertama  dari  dua  hari  pembicaraan  mengenai  bagaimana mengakhiri sengketa selama satu dekade atas program nuklir Teheran dan mencegah perang lain di kawasan kaya minyak. 

Setelah pertemuan OPEC di Wina pekan lalu, pasar akan menantikan perkembangan dari pengurangan produksi dan ekspor minyak untuk  kembali mencapai target kuotanya.   

OPEC  akan  mengurangi  produksi  minyaknya  untuk  mematuhi  batas  atas  produksi  sampai  30  juta  barel  per  hari  (bph)  dan  efeknya  nampaknya baru akan terlihat pada bulan Juli, demikian Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah al‐Badri mengatakan pada konferensi pers,  Jumat. 




EURO ZONE
Euro  berakhir  melemah  setelah  sebelumnya  sempat  mencapai  level  tertinggi  sejak  1‐bulan  terakhir  terhadap  dolar  AS.  Hasil  survey  terakhir  terhadap  pemilu  Yunani  yang  diperkirakan  akan  menurunkan  kemungkinan  penolakan  bailout  oleh  pemerintahan  yang  baru,  belum  berhasil  menyingkirkan  kekhawatiran para investor akan masalah hutang Spanyol pasca lonjakan imbal hasil obligasinya mencapai level yang unsustainable (diatas level 7 persen).  

Antonis Samaras, pemimpin Partai Demokrasi Baru Yunani, yang diperkirakan akan keluar sebagai pemenang dalam pemilu akhir pekan lalu menegaskan  bahwa negara tersebut membutuhkan pemerintahan koalsi seluas mungkin. Pihak Partai Syriza menolak untuk bergabung dalam koaliasi, untuk itu Partai  Demokrat Baru harus menggandeng partai Pasok untuk bisa membentuk pemerintahan baru.  

Berbicara di forum KTT G‐20, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan bahwa pemerintahan baru Yunani harus mempertahankan komitmennya kepada  para kreditu internasional, diantaranya dengan penerapan penghematan dan pemangkasan anggaran.  

Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 0,46 persen terhadap dolar AS ke 1.2578, namun euro justru naik tipis 0,01 persen terhadap yen ke  99.48 yen, dan melemah 0,27 persen terhadap sterling ke 0.8026. Sedangkan terhadap Swiss franc, euro tercatat mengalami penurunan tipis 0,01 ke level  1.2007. 




U.K.
Perdana  menteri  Inggris  David  Cameron  akan  mendesak  para  bank  sentral  Senin  lalu  untuk  bertindak  melindungi  perekonomian  global  dari  kerusakan  oleh  krisis  utang  zona  euro,  dan  permintaan  bahwa  perekonomian  terbesar  pada  mata  uang  tunggal  bekerja  keras  untuk  menyelesaikan pemasalahan tersebut.  

Cameron berkenaan dengan pembicaraan para pemimpin (bisnis) di dunia pada G20 summit dari ekonomi maju dan berkembang di Meksiko,  akan  memperingatkan  bahwa  zona  euro  menghadapi  "perpetual  stagnation"  (stagnasi  yang  terus‐menerus)  kecuali  jika  memperbaiki  permasalahannya.      

"We cannot afford for central banks around the world to stand on the sidelines if we are to deliver the growth we need," kata Cameron, menurut  pidatonya.  

"It is becoming increasingly clear in the euro zone that the core, including the ECB (European Central Bank), must do more to support demand and  share the burden of adjustment," katanya, dalam petunjuk kuat untuk Jerman – blok ekonomi terbesar dan para pengambil kebijakan moneter  zona euro.




JAPAN
Bank  of  Japan  meningkatkan  penilaiannya  terhadap  ekspor  dan  produksi  industrial  Jepang,  namun  tetap  mengingatkan  akan  adanya  resiko  terhadap  ekonomi  yang  berasal  dari  perlambatan  pertumbuhan  ekonomi  Cina  dan  krisis  hutang  Eropa.  Ekspor  diprediksi  akan  meningkat  seiring  solidnya  permintaan dari sektor otomotif Amerika. Ekonomi Jepang bahkan diperkirakan akan mengungguli hampir keseluruhan dari negara‐negara G7 lainnya.  Pertumbuhan ekonomi Jepang diperkirakan akan mencapai 2 persen dalam basis antar tahun.  

Berbicara  di  hadapan  KTT  20,  Perdana  Menteri  Yoshihiko  Noda  menyambut  baik  hasil  pemilu  Yunani,  dan  menyebutnya  langkah  para  warga  Yunani  merupakan  pilihan  yang tepat.  Noda  kembali  menekankan  bahwa  Uni  Eropa  perlu  untuk  memperkuat  upaya  guna  menanggulangi  menyebarnya  krisis  hutang ke kawasan lain di dunia.  

Hingga akhir sesi New York, dolar AS tercatat menguat 0,52 persen terhadap yen di 79.10, sementara itu euro naik tipis 0,01 persen terhadap yen ke 99.48  yen. Sedangkan Aussie  dolar tercatat menguat  0,87  persen terhadap yen di 80.04 dan  sterling juga  naik  0,21 persen terhadap yen ke  123.92. 




AUSTRALIA
Aussie awalnya mengalami apresiasi hingga mencatat intraday high di $1.0134 setelah hasil pemilu Yunani dimenangkan oleh partai yang  pro‐bailout dimana membuka peluang untuk negara tersebut tetap menjadii bagian dari zona euro. 

Namun di sesi New York semalam, Aussie kembali terkoreksi setelah pasar kembali dicemaskan oleh kondisi Spanyol dan masalah pada  sektor perbankannya setelah imbal hasil obligasinya naik ke level yang dianggap tidak stabil. Pasar masih dicemaskan dengan kesanggupan  zona euro untuk mengatasi resiko penularan krisis ke Spanyol dan Italia. 

Imbal  hasil  obligasi  pemerintah  Spanyol  tenor  10  tahun,  yang  tengah  dilanda  kekhawatiran  terus‐menerus  tentang  masalah  fiskal  dan  perbankan,  naik  di  atas  7%  yang  dipandang  sebegai  level  yang  tdak  stabil  (tidak  mampu  menopang  kelanjutan  dan  kesanggupan  pemerintah untuk membeli kembali obligasinya) dalam jangka panjang dan pada tingkat yang memaksa negara zona euro untuk mencari  dana talangan (bailout). 

Setelah menguat ke level intraday high di $1.0134, Aussie kembali terkoreksi ke intraday low $1.0053. Namun menjelang akhir sesi New  York semalam, Aussie berhasil mencatat intraday high yang baru di $1.0142 sebelum akhirnya bergerak di sekitar $1.0120, atau tercatat  naik 0.4% dari posisi penutupan New York di sekitar $1.0080. 

Pasar masih akan menantikan hasil sidang The Fed Rabu besok. Jika ada indikasi bahwa quantitative easing jilid 3 akan digulirkan, maka  dolar potensial kembali terkoreksi.




SWISS
Swiss franc melemah terhadap setelah hasil pemilu Yunani yang dimenangkan partai pro‐bailout tidak mampu meredam kekhawatiran  seputar kondisi Spanyol dan masalah pada sektor perbankannya setelah imbal hasil obligasinya naik ke level yang dianggap tidak stabil.  Pasar masih dicemaskan dengan kesanggupan zona euro untuk mengatasi resiko penularan krisis ke Spanyol dan Italia. 

Imbal hasil obligasi pemerintah Spanyol tenor 10 tahun, yang tengah dilanda kekhawatiran terus‐menerus tentang masalah fiskal dan  perbankan,  naik  di  atas  7%  yang  dipandang  sebegai  level  yang  tdak  stabil  (tidak  mampu  menopang  kelanjutan  dan  kesanggupan  pemerintah untuk membeli kembali obligasinya) dalam jangka panjang dan pada tingkat yang memaksa negara zona euro untuk mencari  dana talangan (bailout). 

SNB terancam untuk melakukan langkah‐langkah tambahan untuk mempertahankan nilai patokan Swiss franc jika kondisi memburuk dan  kepala bank sentral Thomas Jordan bahkan mengancam akan melakukan kontrol modal untuk apa yang dia katakan adalah skenario yang  tidak mungkin dalam kasus Yunani keluar dari zona euro. 

Namun Yunani dan zona euro masih harus menyelesaikan kondisi kritis pada anggaran mereka, yang berarti bahwa nilai patokan SNB  pada franc masih akan melalui sejumlah tes berat oleh investor. 

Swiss  franc  melemah  0.6%  atas  dolar  ke  sekitar  0.9545  franc  dibandingkan  penutupan  New  York  hari  Jumat  di  sekitar  0.9491  franc.  Sedangkan terhadap euro, Swiss franc bergerak relatif stabil di sekitar 1.2010 franc. 

Pasar masih akan menantikan hasil sidang The Fed Rabu besok. Jika ada indikasi bahwa quantitative easing jilid 3 akan digulirkan, maka  dolar potensial kembali terkoreksi.