• Bursa saham dunia menguat Jumat lalu karena ketakutan investor mengenai gejolak zona euro mengikuti pemilu Yunani akhir pekan ini diimbangi oleh pembicaraan bank sentral utama dunia yang siap untuk membuat koordinasi dalam merespon untuk menenangkan besarnya tekanan pasar.
• Euro rebound dan bursa saham AS mengabaikan pelemahan data factory‐nya, sementara itu consumer sentiment AS merosot pada awal bulan Juni ke level terendahnya dalam enam bulan, menurut suatu survei.
• Tetapi kekhawatiran bahwa gejolak Yunani untuk gagal dalam membentuk pemerintahan setelah pemilu hari Minggu membawa investor meningkatkan kepemilikan safe‐haven bond, yang mendorong naik harga obligasi pemerintah AS.
• Pada bursa Wall Street, indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 115.26 poin, atau 0.91 persen, ke level 12,767.17. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> melejit 13.74 poin, atau 1.03 persen, ke level 1,342.84. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 36.47 poin, atau 1.29 persen, ke level 2,872.80.
• Di Eropa, indeks FTSE Eurofirst 300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa ditutup naik hampir 1.0 persen, dengan European bank stocks <.SX7P> meningkat 1.8 persen. Indeks MSCI's all‐country world equity <.MIWD00000PUS> bertambah 1.2 persen ke level 305.94, dan emerging markets <.MSCIEF> meningkat 1.4 persen.
• Kekecewaan pada data yang menunjukkan memburuknya perekonomian AS, yang mana meningkatkan peluang the Fed mengumumkan perluasan dari Operation Twist program pembelian obligasinya, atau meluncurkan program quantitative easing terkini (QE3) ketika terjadi pertemuan minggu depan.
• Yields dari obligasi bertenor 10‐tahun/U.S. Treasury note <US10YT=RR> turun menjadi 1.564 persen, terendah dalam 10 harinya. Kemudian mencatatkan yield 1.5807 persen, dengan harga naik 18/32.
• Euro mencapai level terendahnya $1.2590 <EUR=> terhadap dollar AS, tetapi kemudian rebound dan meningkat 0.1 persen ke level $1.2663. Indeks U.S. dollar <.DXY> turun 0.6 persen ke level 81.488.
• Emas naik dalam rangkaian enam harinya karena investor memperkirakan stimulus tambahan oleh bank sentral dan lindung nilai terhadap ketidakpastian kedepannya dari pemilu Yunani. U.S. COMEX gold futures untuk pengiriman bulan Agustus <GCQ2> di settled naik $8.50 ke level $1,628.10 per ons.
• Brent crude sedikit menguat pada perdagangan yang tipis, sementara itu U.S. crude bergerak naik turun mendekati flat dalam dominasi hariannya. Pelemahan dollar, bersamaan dengan kenaikan pada bursa Wall Street, membawa beberapa dukungan pada oil. Brent crude <LCOc1> di settled naik 44 sen ke level $97.61 per barrel. U.S. crude <CLc1> bertambah 12 sen untuk di settle ke level $84.03 per barrel.
GOLD & COMMODITIES
• Emas menguat pada hari Jumat untuk keenam kalinya secara berturut‐turut menyusul maraknya spekulasi mengenai kemungkinan dilanjutkannya program stimulus oleh bank sentral dan juga langkah antisipasi oleh investor menjelang pemilu di Yunani.
• Emas mencatat kenaikan 2% dalam sepekan, ditopang oleh harapan dilanjutkannya kebijakan moneter longgar oleh The Fed seiring indikasi ekonomi AS terlihat melambat.data manufaktur dan sentimen konsumen AS yang dirilis hari Jumat memperkuat dugaan tersebut.
• Adapun data ekonomi AS yang dirilis hari Jumat menunjukkan manufacturing output mengalami kontraksi di bulan Mei untuk kedua kalinya dalam 3 bulan terakhir dan barometer untuk melihat kegiatan pabrikan di New York menunjukkan penurunan tajam bulan ini, memberikan kekhawatiran ekonomi AS tengah melambat. Data lainnya menunjukkan sentimen konsumen AS turun ke level terendah 6 bulan di awal Juni.
• Pasar tengah menantikan hasil sidang The Fed pekan ini. The Fed akan mengumumkan hasil sidang regulernya pada hari Rabu. Jika ada indikasi bahwa quantitative easing jilid 3 akan digulirkan, maka dolar potensial melanjutkan koreksinya dan akan memicu berlanjutnya rally emas.
• Investor memburu emas setelah bank‐bank sentral di sejumlah negara maju bertekad untuk menstabilkan pasar jika kondisi terburuk terjadi di Yunani, dengan menyediakan likuiditas. Dalam laporan hari Kamis malam waktu setempat, bank‐bank sentral dari negara G20 telah bersiap untuk memastikan mengalirnya dana tunai melalui sistem keuangan jika pasar mengalami tekanan yang berat di hari Senin.
• Harga emas spot naik 0.3% di $1,626.61 per ounce. Sedangkan emas berjangka COMEX untuk pengiriman Agustus naik $8.50 di level $1,628.10 per ounce, dengan volume transaksi sekitar 60% di bawah level rata‐rata 30 hari.
• Namun demikian, volatilitas pada harga emas berpotensi meningkat, tergantung pada hasil pemilu Yunani dan komitmen negara‐negara zona euro dalam mengatasi krisis utang yang tengah melanda kawasan tersebut.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak menguat di hari Jumat, ditengah tipisnya perdagangan dan kondisi yang masih rentan tekanan, dipicu oleh harapan hasil pemilu Yunani kemungkinan tidak akan membawa negara tersebut keluar dari zona euro, sementara rilis buruk data ekonomi AS telah membatasi penguatan pada harga minyak. Baik Brent maupun minyak mentah AS mencatat kerugian mingguan, meskipun penurunan pada harga minyak mentah AS hanya sebesar 7 sen.
• Keuntungan yang dicapai pada hari Jumat dibatasi oleh laporan terpisah yang menunjukkan output manufaktur AS mengalami kontraksi pada bulan Mei, sementara aktivitas pabrik melambat di negara bagian New York pada bulan Juni dan sentimen konsumen AS jatuh. Serangkain data ekonomi AS yang dirilis buruk tersebut kian menambah spekulasi terhadap kemungkinan dilanjutkannya kebijakan moneter longgar oleh The Fed dalam sidangnya hari Selasa‐Rabu dalam pekan ini.
• Melemahnya dolar, setelah euro rebound terhadap dolar, juga memberikan dukungan pada naiknya harga minyak, bersamaan dengan menguatnya bursa Wall Street.
• Indeks saham AS dan minyak juga mendapat dukungan dari berita pada hari Kamis bahwa pejabat dari negara‐negara G20, yang para pemimpinnya akan bertemu di Meksiko pekan depan, mengatakan bahwa bank sentral siap untuk mengambil langkah untuk menstabilkan pasar keuangan dengan menyediakan likuiditas jika diperlukan setelah pemilu Yunani.
• Brent August crude <LCOc1> naik 44 ke level $97.61 per barel, sedangkan untuk U.S. July crude <CLc1> naik 12 sen di level $84.03 per barel, ditutup melemah 7 sen.
• Sementara itu anggota OPEC akan mengurangi produksi minyaknya untuk mematuhi batas atas produksi sampai 30 juta barel per hari (bph) dan efeknya nampaknya baru akan terlihat pada bulan Juli, demikian Sekretaris Jenderal OPEC Abdullah al‐Badri mengatakan pada konferensi pers, Jumat.
• Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) setuju pada pertemuan di Wina hari Kamis untuk mempertahankan plafon produksi 30 juta barel per hari. Badri mengatakan bahwa akan memerlukan pembatasan persediaan aktual dengan 1,6 juta barel per hari.
• Perhatian pelaku pasar akan tertuju pada hasil pemilu Yunani dimana jika partai Syriza memenangkan pemilu maka Yunani diperkirakan akan menolak program bailout yang diperlukan negara tersebut untuk menghindar dari kebangkrutan. Kondisi tersebut selanjutnya akan meningkatkan kemungkinan keluarnya Yunani dari keanggotaan Uni Eropa.
• KTT G‐20 di Mexico yang diadakan 18‐19 Juni diperkirakan akan meningkatkan tekanan pada negara‐negara Eropa agar dapat bisa menyelesaikan problem keuangan mereka. Ofisial G20 mengatakan pada Reuters bahwa bank sentral dari negara‐negara maju telah menyiapkan beberapa langkah guna menstabilkan pasar keuangan dengan menyediakan likuiditas dan menghindarkan ketatnya kondisi kredit jika Yunani pada akhirnya berpisah dari euro.
• Pasca pemilu Yunani, pelaku pasar akan mengalihkan perhatian pada KTT G20 pada tanggal 18‐19 Juni dan selanjutnya akan mengamati hasil sidang The Fed pada 20 Juni. Berikutnya menteri‐menteri keuangan Zona Eropa akan mengadakan pertemuan pada sesi Kamis 21 Juni dan akan digelar KTT‐mini antara jerman, Perancis, Italia dan Spanyol pada 22 Juni di Roma Italia.
• Dalam sepekan terakhir euro tercatat mengalami penguatan 0,96 persen terhadap dolar AS ke 1.2636, sementara itu euro juga tercatat stagnan terhadap yen di 99.46, sebaliknya euro mencatat pelemahan 0,51 persen terhadap sterling ke 0.8048 dan stagnan terhadap Swiss franc di 1.2008..
U.K.
• Bank of England akan memulai menawarkan pinjaman cash murah terhadap perbankan minggu depan sebagai bagian dari paket langkah untuk menenangkan arus kredit terhadap perekonomian, dan yang mana analis mengatakan seharusnya membantu mengurangi krisis euro dari tekanan pendanaan.
• Bank‐bank akan dapat untuk men‐swap aset‐aset yang tidak dibeli, seperti paket pinjaman, credit card debt, dan pinjaman commercial real estate, yang dapat balik dalam 6‐bulan cash loan dibawah operasi central bank's first Extended Collateral Term Repo Facility pada 20 Juni.
• Keputusan untuk mengaktifkan fasilitas berawal karena perbankan Inggris telah menghadapi biaya pendanaan yang tinggi secara signifikan daripada mitra zona euronya, dan analis mengatakan skema seharusnya membantu untuk melepas beberapa tekanan.
• Defisit perdagangan barang Inggris tidak seperti ekspektasi meluas pada bulan April karena anjloknya ekspor, meningkatkan ancaman dari kontraksi ekonomi kuartal ketiga dan menambah pentingnya langkah terkini untuk mendorong pertumbuhan sebagai mitra dagang dalam pelemahan zona euro.
JAPAN
• Pada sidangnya akhir pekan lalu, BOJ memutuskan tidak melakukan penambahan dana yang digunakan dalam pembelian asetnya (40 triliun yen). Menanggapi langkah BOJ tersebut para praktisi memperkirakan BOJ akan mempertimbangkan untuk melakukan pelonggaran lanjutan jika kondisi Eropa memburuk dan Yunani keluar dari keanggotaan Euro.
• Berbicara pasca sidang tersebut, Gubernur BOJ Masaaki Shirakawa menegaskan bahwa bank sentral tetap mempertahankan pandangan bahwa stabilitas finansial merupakan hal yang sangat penting. Pada kesempatan lain, Perdana Menteri Yoshihiko Noda menegaskan bahwa penguatan kurs yen terhadap dolar AS dan euro akhir‐akhir ini tidak merefleksikan kondisi fundamental ekonomi Jepang dan pihaknya akan menjelaskan hal tersebut pada KTT G20 di Meksiko.
• Dalam sepekan terakhir dolar AS tercatat melemah 0,97 persen terhadap yen ke 78.69, sementara itu euro stagnan terhadap yen di 99.47. Sedangkan Aussie dolar tercatat menguat 0,79 persen terhadap yen 79.35 dan sterling juga naik 0,62 persen terhadap yen ke 123.66.
AUSTRALIA
• Dolar Australia telah memposisikan diri di atas paritas dengan mitra AS dan bisa bergerak lebih tinggi setelah pemilu Yunani akhir pekan ini. Hingga sesi New York hari Jumat, Aussie mencatat intraday high di $1.0089 sebelum akhirnya bergerak di sekitar $1.0080, atau naik 0.6% dari penutupan New York hari Kamis di sekitar 1.0021.
• Aussie melanjutkan rally‐nya setelah bank‐bank sentral terbesar dunia terindikasi akan berupaya untuk menstabilkan pasar jika kondisi terburuk terjadi di Yunani, dengan menyediakan likuiditas.
• Dalam laporan hari Kamis malam waktu setempat, bank‐bank sentral dari negara G20 telah bersiap untuk memastikan mengalirnya dana tunai melalui sistem keuangan jika pasar mengalami tekanan yang berat di hari Senin.
• Hingga berita ini ditulis, pasar masih menantikan hasil pemilu Yunani yang digelar pada hari Minggu (17 Juni).
• Pasar juga tengah menantikan hasil sidang The Fed pekan ini. The Fed akan mengumumkan hasil sidang regulernya pada hari Rabu. Jika ada indikasi bahwa quantitative easing jilid 3 akan digulirkan, maka dolar potensial melanjutkan koreksinya.
• Adapun data ekonomi AS yang dirilis hari Jumat menunjukkan manufacturing output mengalami kontraksi di bulan Mei untuk kedua kalinya dalam 3 bulan terakhir dan barometer untuk melihat kegiatan pabrikan di New York menunjukkan penurunan tajam bulan ini, memberikan kekhawatiran ekonomi AS tengah melambat. Data lainnya menunjukkan sentimen konsumen AS turun ke level terendah 6 bulan di awal Juni. Serangkain data ekonomi AS yang dirilis buruk tersebut kian menambah spekulasi terhadap kemungkinan dilanjutkannya kebijakan moneter longgar oleh The Fed.
SWISS
• Swiss franc bergerak stabil pada hari Jumat namun masih cenderung menguat terhadap dolar setelah serangkain data ekonomi AS dirilis buruk yang menambah spekulasi terhadap kemungkinan dilanjutkannya kebijakan moneter longgar oleh The Fed. The Fed akan mengumumkan hasil sidang regulernya pada hari Rabu. Jika ada indikasi bahwa quantitative easing jilid 3 akan digulirkan, maka dolar potensial melanjutkan koreksinya.
• Adapun data ekonomi AS yang dirilis hari Jumat menunjukkan manufacturing output mengalami kontraksi di bulan Mei untuk kedua kalinya dalam 3 bulan terakhir dan barometer untuk melihat kegiatan pabrikan di New York menunjukkan penurunan tajam bulan ini, memberikan kekhawatiran ekonomi AS tengah melambat. Data lainnya menunjukkan sentimen konsumen AS turun ke level terendah 6 bulan di awal Juni.
• Hasil pertemuan G20 menunjukkan bahwa bank‐bank sentral siap untuk melakukan langkah langkah untuk menstabilkan pasar finansial dengan menyediakan likuiditas dan mencegah tekanan kredit jika hasil pemilu Yunani memperburuk kondisi pasar. Sebuah langkah bersama yang terkoordinasi mungkin akan dilakukan dan berpeluang mendorong meningkatnya minat pada aset beresiko dan menekan dolar lebih lanjut, meskipun nampaknya masih akan terbatas menyusul naiknya imbal hasil obligasi Spanyol dan resiko akan menular ke Italia, sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga zona euro.
• Swiss franc bergerak menguat 0.2% di sekitar 0.9491 franc dibandingkan penutupan New York hari Kamis di sekitar 0.9508 franc.