title cover

title cover

Thursday, May 12, 2011

Headline News 12.05.11

US & GLOBAL 
• Turunnya harga minyak pada hari Rabu memicu kekalahan kedua di komoditas dalam waktu kurang dari seminggu, mendorong investor untuk menjauhi investasi berisiko, termasuk saham, dan mengirim euro ke level terendah tiga minggu. Harga minyak anjlok lebih dari 5%, terkoreksi di bawah $100 per barel, setelah data menunjukkan meningkatnya stok bensin dan minyak mentah AS ditambah indikasi melemahnya pertumbuhan ekonomi Cina. Komoditas lainnya juga mengalami penurunan, seperti harga perak yang turun 8%.
 

• Di bursa Wall Street, 3 indeks utama terkoreksi sekitar 1%, dipicu turunnya saham‐saham energi, sementara dolar dan Treasury AS menguat. Meningkatnya keprihatinan soal krisis utang negara zona euro juga telah memukul euro, hanya selang sepekan setelah mata uang tunggal Eropa tersebut naik ke level tertinggi 17 bulan terhadap dolar. Indeks Dow Jones turun 130,33 poin atau 1,02% ke 12630,03, sementara Standard & Poor's 500 Index turun 15,08 poin atau 1,11% ke 1342,08 sedangkan Nasdaq Composite Index turun 26,83 poin atau 0,93% menjadi 2845,06. Setiap 5 saham turun untuk setiap 1 saham naik di New York Stock Exchange, sebuah eksodus luas yang menandakan bahwa investor melihat nilai kecil di sebagian besar industri.
 

• Brent crude turun $5,06 di $112,57 per barel sedangkan U.S. crude futures merosot $5,67 menjadi $98,21. Harga bensin juga merosot, memicu jeda perdagangan singkat di New York Mercantile Exchange. Harga bensin AS untuk pengiriman Juni turun 25,69 sen menjadi $ 3,1228 per galon. Ini adalah penurunan terbesar satu hari sejak akhir bulan September 2008. Reuters‐Jefferies CRB index <.CRB>, indikator untuk harga komoditas global, tersungkur 3%.
 

• Wabah baru kerusuhan di Eropa menyoroti kekhawatiran atas krisis utang yang melanda negara‐negara di wilayah tersebut. Euro terkoreksi di bawah level MA‐50 di sekitar $1.43, dimana pelaku pasar melihatnya sebagai indikasi koreksi akan berlanjut. Euro terakhir ditransaksikan melemah sekitar 1,5% di $1.4193 setelah menembus intraday low di $1.4172, level terendahnya sejak 18 April.
 

• Di Yunani, polisi menembakkan gas air mata pada puluhan pemuda yang melemparkan batu di pusat kota Athena dan aksi protes atas pengetatan anggaran telah mendorong negara‐negara Eropa untuk menghentikan sementara pembicaraan mengenai pemberian paket bailout berikutnya. Para menteri keuangan Uni Eropa akan membahas krisis utang Yunani pekan depan. Para menteri tersebut kemungkinan akan meminta Yunani untuk memenuhi tabungan dan target privatisasi yang telah disepakati jika ingin mendapatkan paket bailout yang baru tahun depan. Sementara itu, Portugal berharap rencana bailout tersebut akan disetujui pada hari Senin.
Finlandia mengatakan akan berpartisipasi dalam rencana paket bantuan tersebut, sedangkan kepala partai koalisi Jerman akan menyuarakan dukungan mereka untuk bailout.
 

• Data dari Cina menunjukkan pertumbuhan input industri di negara itu berkurang lebih dari yang diperkirakan pada bulan April, meskipun inflasi masih tetap tinggi. Cina adalah konsumen utama perak dan konsumen terbesar kedua emas. Lebih dari separuh dari output global perak adalah dikonsumsi oleh sektor industri.
 

• Saham dunia yang diukur dengan indeks saham MSCI turun 0,8%. Tetapi saham Eropa mengantongi keuntungan. Indeks FTSEurofirst 300 <. FTEU3> ditutup naik 0,3%. 

GOLD & COMMODITIES
 

• Silver melemah lebih dari 7 persen Rabu lalu, memecahkan level tiga hari rebound‐nya dari penurunan 25 persen minggu lalu dan menekan emas karena crude oil anjlok dan setelah pertumbuhan industrial output Cina melemah lebih dari ekspektasi.
 

• Silver menambah penurunannya karena energy products anjlok, membawa penurunan tajam pada sektor komoditas. Data pemerintah AS menunjukkan kenaikan crude oil dan gasoline inventories memicu anjloknya aksi jual pada gasoline, crude oil dan oil futures.
 

• Awalnya data Cina menunjukkan pertumbuhan industrial output melemah lebih dari ekspektasi bulan April, sementara itu inflasi konsumen pada ekonomi terbesar kedua dunia turun tipis dari level tertingginya 32‐bulan pada bulan Maret.
 

• Cina adalah major consumer pada silver dan konsumen terbesar kedua pada emas. Lebih dari setelah silver's global output dikonsumsi oleh sektor industri.
 

• The Reuters/Jefferies CRB index <.CRB>, suatu penilaian pada kinerja komoditas, anjlok 2.5 persen.
 

• "China is trying to contain inflation, and some of the measures it has enacted will likely to have an impact on economic growth. It's another reason for people to take money off the table for commodities in the short term," ungkap Evan Smith, co‐manager pada U.S. Global's Global Resources Fund <PSPFX.O>, yang memiliki $1 milyar aset.
 

• Spot silver <XAG=> naik hingga 2.7 persen pada awalnya, kemudian membalikkan kenaikannya dan anjlok 7.2 persen ke level $35.70 pada pukul 12:13 p.m. EDT (1613 GMT).
 

• Spot gold <XAU=> anjlok 1 persen ke level $1500,57 per ons. COMEX gold futures untuk pengiriman bulan Juni <GCM1> merosot $16.30 menuju level $1500,60.