US & GLOBAL
• Bursa saham Amerika tetap stabil pada sesi Rabu, belum menjauhi level tertingginya sejak Mei, di tengah harapan stimulus bank sentral untuk menopang ekonomi, meskipun ketidakpastian tentang tingkat dan waktu stimulus kemudian menekan kinerja euro dan obligasi Amerika dan Jerman. Harga minyak di London mendekati level tertinggi dalam 3‐bulan, didorong oleh kekhawatiran tentang gangguan pasokan karena ketegangan Timur Tengah, sementara fokus rilis data ekonomi Amerika yang melemah mendorong emas kembali di atas level 1.600 USD per troy ounce.
• Kinerja positif bursa saham global dalam beberapa pekan terakhir ditunjang harapan bahwa ECB akan mengumumkan stimulus keuangan pada September untuk menekan imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia dan mencegah pecahnya zona euro. Para investor juga meningkatkan ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan memulai QE3, pada pertemuan September. Sementara itu data ekonomi yang rilis akhir‐akhir ini baik dari Eropa dan Asia mendukung pandangan bahwa stimulus moneter diperlukan untuk mencegah resesi ekonomi global, meskipun rilis data ketenagakerjaan dan penjualan ritel Amerika yang membaik sempat menurunkan ekspektasi QE3. Data pada sesi Rabu menambah bukti bahwa ekonomi Amerika tidak seburuk seperti yang sebelumnya ditakutkan. The Federal Reserve melaporkan peningkatan 0,6 persen dalam produksi industri pada bulan Juli, dan sebuah laporan sektor swasta terpisah menunjukkan bahwa pembangun rumah mencapai tingkat tertinggi dalam lebih dari lima tahun pada Agustus.
• Indeks Standard & Poor 500 <SPX.> bertahan pada kisaran level 1.400, mendekati level tertinggi dalam empat tahun. Para analis mengatakan bursa Wall Street kemungkinan akan bertahan di sekitar level hingga akhir pekan. Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> berakhir turun 7,43 poin atau 0,06 persen, ke 13,164.71. Indeks S&P 500 <SPX.> ditutup naik 1,57 poin atau 0,11 persen, ke 1,405.50. Indeks Nasdaq Composite <IXIC.> naik 13,95 poin atau 0,46 persen, ke 3,030.93. Indeks saham Eropa <FTEU3.> ditutup melemah 0,11 persen ke 1,100.74 poin, sementara indeks bursa saham global MSCI <. MIWD00000PUS> berakhir melemah 0,09 persen ke 322,73.
• Ketidakpastian atas penentuan waktu stimulus bank sentral memacu penjualan obligasi Amerika dan Jerman. Obligasi Amerika tenor 10‐tahun<US10YT=RR> imbal hasilnya naik menjadi 1,8103 persen, level tertinggi sejak 16 Mei menurut data Reuters. Sedangkan harga Jerman Bund futures <FGBLc1> turun 95 basis poin menjadi 141,48, level terendah sejak 3 Juli.
• Tingginya imbal hasil obligasi Amerika membantu meningkatkan kinerja dolar AS terhadap yen <JPY=>. Hingga akhir sesi New York dolar AS naik 0,19 persen ke ¥ 78,87 setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam 1‐bulan di ¥ 79,04. Sejalan dengan aksi jual di bursa saham dan berlanjutnya kekhawatiran tentang ekonomi Eropa, euro <EUR=> turun 0,28 persen ke 1,2286 setelah mencapai level terendah 1,2262 terhadap dolar AS.
• Ketegangan di Timur Tengah dan kekhawatiran ketatnya pasokan mendorong harga minyak ke tingkat tertinggi dalam tiga bulan, dimana mencuat kekhawatiran bahwa Israel akan melancarkan serangan terhadap Iran dalam beberapa bulan mendatang. Persediaan minyak mentah Amerika berdasarkan data dari EIA turun 3,7 juta barel, lebih besar dari perkiraan penurunan sebesar 1,7 juta.
• Minyak mentah Brent berjangka <LCOU2> naik 2,19 USD, atau 1,92 persen, ke 116,22 USD per barel, sementara minyak AS berjangka <CLc1> ditutup naik 90 sen atau 0,96 persen, ke 94,33 USD per barel. Emas <XAU=> naik hampir 6 USD, atau 0,36 persen, ke 1,603.80 USD per troy ounce.
GOLD & COMMODITIES
• Harga emas berbalik rebound pada penutupan Rabu lalu, menghapus penurunan awalnya, setelah data menunjukkan penurunan yang tidak diekspektasi pada manufaktur di New York dan teredamnya inflasi konsumen, mendorong perhitungan dari putaran berikutnya pada monetary easing AS yang mendukung emas.
• The New York Federal Reserve mengatakan laporan bahwa manufaktur di New York tidak diekspektasi mengalami kontraksi pada bulan Agustus untuk pertama kalinya sejak bulan Oktober 2011 karena anjloknya new orders.
• Laporan terpisah menunjukkan consumer prices AS flat pada bulan Juli untuk bulan keduanya dan basis tahunan naik pada fase terkecilnya sejak November 2010, memberikan the Fed ruang untuk stimulus terkini dalam menangani tingginya tingkat pengangguran.
• Hedge fund besar John Paulson menaikkan kepemilikannya dalam gold exchange‐traded fund nomor 1, SPDR Gold Trust, pada kuartal kedua, suatu pertanda bahwa manajer keuangan menyukai logam mulia sebagai mata uang jangka panjang dan lindung nilai dari inflasi.
• "We are stuck in a range and the investors have been very cautious on both ends of the $1,600 pivot point. Still, the market could react in a moment's notice because the volume is that thin," ungkap Anthony Neglia, Presiden pada Tower Trading dan COMEX gold options floor trader di New York.
OIL & COMMODITIES
• Brent crude oil futures naik ke level tertinggi dalam tiga bulannya diatas level $116 per barrel Rabu lalu karena lebih besar dari ekspektasinya penurunan pada cadangan crude AS dikombinasikan dengan ekspektasi turunnya produksi oil North Sea untuk menunjukkan gambaran pengetatan pasokan pada kedua sisi dari Samudera Atlantik.
• Harapan kedepannya dari stimulus oleh bank sentral utama untuk mendukung pertumbuhan dari pelemahan ekonomi global dan kekhawatiran dari terhambatnya pasokan karena naiknya tensi di Timur Tengah yang memberikan dorongan kedepannya pada (harga) oil futures.
• Persediaan crude oil AS anjlok 3.7 juta barrel minggu lalu, penurunan dalam rangkaian tiga minggunya, data dari Energy Information Administration AS menunjukkannya. Penurunan yang jauh lebih besar dari perkiraan dengan merosotnya 1.7 juta barrel pada polling Reuters dari para analis.
• While the crude stock draw was larger than expected, "more importantly, we see the large dip in gasoline stocks ready to push us higher into the second half of summer," kata Carl Larry, Presiden pada Oil Outlooks di New York.
EURO ZONE
• Dolar menguat terhadap sejumlah rival utamanya pada hari Rabu, dipicu oleh naiknya yield Treasury dan meredanya ekspektasi akan adanya kelanjutan pelonggaran kebijakan moneter dari The Federal Reserve. Namun dolar terkoreksi dari level tertinggi 1 bulan terhadap yen Jepang setelah data menunjukkan inflasi dirilis flat dan indeks manufaktur wilayah New York yang diluar dugaan mengalami kontraksi.
• Data hari Selasa sebelumnya menunjukkan retail sales AS naik di bulan Juli untuk pertama kalinya dalam 4 bulan terakhir, mendorong kalangan analis untuk menyimpulkan bahwa perlambatan ekonomi di AS selama kuartal kedua nampaknya hanya akan sementara saja.
• Indeks dolar yang merupakan barometer untuk melihat nilai tukar dolar dengan sejumlah rival utamanya, naik 0.2% ke 82.667.
• Dolar telah mengalami tekanan jual seiring tumbuhnya ekspektasi bahwa The Fed akan melakukan pembelian obligasi atau quantitative easing lanjutan paling cepat di bulan September. Namun kalangan analis mengatakan jika data menunjukkan ekonomi AS mengalami peningkatan, maka kebutuhan untuk melanjutkan stimulus akan mereda, membantu mengangkat kembali dolar.
• Euro turun 0.3% terhadap dolar ke $1.2282. Euro juga melemah terhadap yen ke 96.90 yen. Sementara dolar menguat sekitar 0.2% terhadap yen di 78.88 yen, setelah menguat ke level tertinggi 1 bulan di 79.04 yen sebelum rilis data AS. Dollar/yen sangat sensitif terhadap pergerakan Treasury AS, dengan naiknya yield obligasi akan menaikkan daya tarik terhadap aset‐aset berdenominasi dolar.
• Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras akan mengadakan pertemuan pertamanya minggu depan dengan para pemimpin zona euro sejak menjabat, berusaha untuk meyakinkan mereka bahwa pemerintahannya akan menghormati janji untuk melakukan penghematan lebih besar lagi dan menaksir apakah mereka bisa memberinya lebih banyak waktu untuk mewujudkan semuanya.
U.K.
• Euro kembali melemah terhadap sterling, setelah sempat mencapai day low di 0.7821 yang merupakan level terendahnya sejak 2‐pekan terakhir. Pelemahan euro ini dipengaruhi oleh penguatan dolar AS ditunjang oleh naiknya imbal hasil obligasi Amerika dan menurunnya ekspektasi akan pelonggaran moneter dari The Federal Reserves.
• Sementara itu sterling menguat tipis terhadap dolar AS, meskipun gagal menembus level 1.5726 (previous low 14 Agustus) yang saat ini berfungsi sebagai resistance yang efektif. Sterling bergerak dalam kisaran relatif sempit dalam sepekan terakhir, penguatan sterling sepekan ini dipengaruhi oleh rilis data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan para analis sebelumnya. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat mengalami penguatan tipis terhadap dolar AS ke kisaran level 1.5685.
• Diantaranya adalah rilis data sektor ketenagakerjaan Inggris untuk periode Juni dan Juli, dimana unemployment mengalami penurunan ke level terendahnya sejak Juli 2011, menjadi 8 persen dari total angkatan kerja Inggris. Dimana secara detail terdapat penurunan pengangguran sebesar 46.000 menjadi total 2.564 juta jiwa. Sedangkan jobless claims untuk periode Juli turun ‐5900, berdasarkan data dari The Office for National Statistics, yang mana dipengaruhi oleh kenaikan jumlah penerimaan tenaga kerja dipengaruhi oleh adanya penyelenggaraan Olimpiade London 2012. Analis menyebut, perbaikan di sektor ketenagakerjaan ini lebih bersifat temporer, dan tidak bisa diandalkan sebagai panduan prospek perbaikan kedepannya.
JAPAN
• Pemerintah Jepang dilaporkan akan mempertahankan belanja umumnya sebesar 71 trilyun yen untuk tahun fiskal yang dimulai April 2013. Non‐debt servicing spending sebesar 71 trilyun yen adalah level yang sama dengan tahun fiskal saat ini, dan pemerintah akan mengalokasikan dana hingga 2 trilyun yen untuk strategi pertumbuhan ekonomi. Adapun jumlah total anggaran untuk tahun fiskal mendatang diperkirakan lebih dari 90 trilyun yen.
• Sementara itu, Conference Board Leading Economic Index(LEI) untuk Jepang turun 1.3% di bulan Juni menjadi 95.1, setelah turun 1.1% di bulan Mei dan turun 0.2% di bulan April. Disaat yang sama, Conference Board Coincident Economic Index(CEI) untuk Jepang, sebuah barometer untuk melihat aktifitas ekonomi saat ini, naik 0.3% di bulan Juni menjadi 98.6, setelah tidak mengalami perubahan di bulan Mei dan turun 0.3% di bulan April. Conference Board LEI untuk Jepang telah turun untuk ketiga kalinya secara berturut‐turut, setelah naik tajam di kuartal pertama tahun ini. Akibatnya, perubahan enam bulan pada indeks menjadi negatif ‐ pertama kalinya sejak September 2011.
• Dolar menguat terhadap sejumlah rival utamanya pada hari Rabu, dipicu oleh naiknya yield Treasury dan meredanya ekspektasi akan adanya kelanjutan pelonggaran kebijakan moneter dari The Federal Reserve. Namun dolar terkoreksi dari level tertinggi 1 bulan terhadap yen Jepang setelah data menunjukkan inflasi dirilis flat dan indeks manufaktur wilayah New York yang diluar dugaan mengalami kontraksi. Dolar menguat sekitar 0.2% terhadap yen di 78.88 yen, setelah menguat ke level tertinggi 1 bulan di 79.04 yen sebelum rilis data AS. Dollar/yen sangat sensitif terhadap pergerakan Treasury AS, dengan naiknya yield obligasi akan menaikkan daya tarik terhadap aset‐aset berdenominasi dolar.
AUSTRALIA
• Australian dan New Zealand dollars turun tipis yang sempat bersimpati dengan bursa Asia Rabu lalu, dengan investor menggunakan permasalahan pertumbuhan (ekonomi) di Cina dan besarnya aksi jual pada euro sebagai alasan untuk aksi ambil untung.
• Aussie <AUD=D4> turun ke level $1.0455, dengan level $1.0490 pada awal perdagangan, sementara itu New Zealand dollar <NZD=DD4> tertekan ke level terendahnya dalam tiga minggu disekitar level $0.8040 menyusul kenaikannya baru‐baru ini.
• Harga Australian bond futures turun setelah data overnight menunjukkan penguatan pada penjualan ritel AS bulan Juli, kenaikan pertama kalinya dalam tiga bulannya.
• Interest rate strategist JP Morgan Sally Auld mengatakan gambaran AS mendorong para trader Rabu lalu untuk beralih pada aset‐aset safe‐haven seperti obligasi.
SWISS
• Harapan European Central Bank dapat dengan segera melangkah dengan stimulus terbaru untuk mendorong tidak sehatnya perekonomian zona euro ikut mendorong euro dan Swiss franc menguat terhadap dollar Rabu lalu.
• Pemerintah federal Swiss memperkirakan untuk menyelesaikan surplus bujet tahun 2012 yang tidak diekspektasi, didukung sebagian pada penurunan borrowing costs dari usaha resmi untuk mencegah investor dari membeli Swiss francs.
• Pemerintah mengatakan Rabu lalu bahwa ekspektasi surplus sekitar 1.5 milyar Swiss francs ($1.5 milyar), dibandingkan dengan proyeksi pada awalnya untuk neraca keseimbangan.
• Swiss National telah menaikkan jumlah uang cash ke dalam pasar uang sebagai bagian dari kampanye untuk menghindari investor pada krisis utang zona euro dan membatasi kenaikan nilai the franc 1.20 per euro.