title cover

title cover

Thursday, August 16, 2012

Headline News 16.08.12


US & GLOBAL
Bursa saham Amerika tetap stabil pada sesi Rabu, belum menjauhi level tertingginya sejak Mei, di tengah harapan stimulus bank  sentral untuk menopang ekonomi, meskipun ketidakpastian tentang tingkat dan waktu stimulus kemudian menekan kinerja euro  dan obligasi Amerika dan Jerman. Harga minyak di London mendekati level tertinggi dalam 3‐bulan, didorong oleh kekhawatiran  tentang  gangguan  pasokan  karena  ketegangan  Timur  Tengah,  sementara  fokus  rilis  data  ekonomi  Amerika  yang  melemah  mendorong emas kembali di atas level 1.600 USD per troy ounce. 

Kinerja positif bursa saham global dalam beberapa pekan terakhir ditunjang harapan bahwa ECB akan mengumumkan stimulus  keuangan  pada  September  untuk  menekan  imbal  hasil  obligasi  Spanyol  dan  Italia  dan  mencegah  pecahnya  zona  euro.  Para  investor juga meningkatkan ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan memulai QE3, pada pertemuan September. Sementara  itu data ekonomi yang rilis akhir‐akhir ini baik dari Eropa dan Asia mendukung pandangan bahwa stimulus moneter diperlukan  untuk mencegah resesi ekonomi global, meskipun rilis data ketenagakerjaan dan penjualan ritel Amerika yang membaik sempat  menurunkan  ekspektasi  QE3.  Data  pada  sesi  Rabu  menambah  bukti  bahwa  ekonomi  Amerika  tidak  seburuk  seperti  yang  sebelumnya  ditakutkan.  The  Federal Reserve  melaporkan  peningkatan  0,6  persen dalam  produksi industri  pada  bulan  Juli,  dan  sebuah laporan sektor swasta terpisah menunjukkan bahwa pembangun rumah mencapai tingkat tertinggi dalam lebih dari lima tahun pada Agustus. 

Indeks Standard & Poor 500 <SPX.> bertahan pada kisaran level 1.400, mendekati level tertinggi dalam empat tahun. Para analis  mengatakan  bursa  Wall  Street  kemungkinan  akan  bertahan  di  sekitar  level  hingga  akhir  pekan.  Indeks  Dow  Jones  Industrial  Average <DJI.> berakhir turun 7,43 poin atau 0,06 persen, ke 13,164.71. Indeks S&P 500 <SPX.> ditutup naik 1,57 poin atau 0,11  persen,  ke  1,405.50.  Indeks  Nasdaq  Composite  <IXIC.>  naik  13,95  poin  atau  0,46  persen,  ke  3,030.93.  Indeks  saham  Eropa  <FTEU3.>  ditutup  melemah  0,11  persen  ke  1,100.74  poin,  sementara  indeks  bursa  saham  global  MSCI  <.  MIWD00000PUS>  berakhir melemah 0,09 persen ke 322,73. 

Ketidakpastian atas penentuan waktu stimulus bank sentral memacu penjualan obligasi Amerika dan Jerman. Obligasi Amerika  tenor  10‐tahun<US10YT=RR>  imbal  hasilnya  naik  menjadi  1,8103  persen,  level  tertinggi  sejak  16  Mei  menurut  data  Reuters.  Sedangkan harga Jerman Bund futures <FGBLc1> turun 95 basis poin menjadi 141,48, level terendah sejak 3 Juli. 

Tingginya imbal hasil obligasi Amerika membantu meningkatkan kinerja dolar AS terhadap yen <JPY=>. Hingga akhir sesi New York  dolar AS naik 0,19 persen ke ¥ 78,87  setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam 1‐bulan di ¥ 79,04. Sejalan dengan aksi jual  di  bursa  saham  dan  berlanjutnya  kekhawatiran  tentang  ekonomi  Eropa,  euro  <EUR=>  turun  0,28  persen  ke  1,2286  setelah  mencapai level terendah 1,2262 terhadap dolar AS. 

Ketegangan di Timur Tengah dan kekhawatiran ketatnya pasokan mendorong harga minyak ke tingkat tertinggi dalam tiga bulan,  dimana  mencuat  kekhawatiran  bahwa  Israel  akan  melancarkan  serangan  terhadap  Iran  dalam  beberapa  bulan  mendatang.  Persediaan minyak mentah Amerika berdasarkan data dari EIA turun 3,7 juta barel, lebih besar dari perkiraan penurunan sebesar  1,7 juta. 

Minyak  mentah  Brent  berjangka  <LCOU2>  naik  2,19  USD,  atau  1,92  persen,  ke  116,22  USD  per  barel,  sementara  minyak  AS  berjangka  <CLc1>  ditutup  naik  90  sen  atau  0,96  persen,  ke  94,33  USD  per  barel.  Emas  <XAU=>  naik  hampir  6  USD,  atau  0,36  persen, ke 1,603.80 USD per troy ounce. 


GOLD & COMMODITIES
Harga emas berbalik rebound pada penutupan Rabu lalu, menghapus penurunan awalnya, setelah data menunjukkan penurunan  yang tidak diekspektasi pada manufaktur di New York dan teredamnya inflasi konsumen, mendorong perhitungan dari putaran  berikutnya pada monetary easing AS yang mendukung emas.  

The New York Federal Reserve mengatakan laporan bahwa manufaktur di New York tidak diekspektasi mengalami kontraksi pada  bulan Agustus untuk pertama kalinya sejak bulan Oktober 2011 karena anjloknya new orders.  

Laporan terpisah menunjukkan consumer prices AS flat pada bulan Juli untuk bulan keduanya dan basis tahunan naik pada fase  terkecilnya  sejak  November  2010,  memberikan  the  Fed  ruang  untuk  stimulus  terkini  dalam  menangani  tingginya  tingkat  pengangguran.  

Hedge fund besar John Paulson menaikkan kepemilikannya dalam gold exchange‐traded fund nomor 1, SPDR Gold Trust, pada  kuartal kedua, suatu pertanda bahwa manajer keuangan menyukai logam mulia sebagai mata uang jangka panjang dan lindung  nilai dari inflasi.  

"We are stuck in a range and the investors have been very cautious on both ends of the $1,600 pivot point. Still, the market could  react in a moment's notice because the volume is that thin," ungkap Anthony Neglia, Presiden pada Tower Trading dan COMEX  gold options floor trader di New York.


OIL & COMMODITIES
Brent crude oil futures naik ke level tertinggi dalam tiga bulannya diatas level $116 per barrel Rabu lalu karena lebih besar  dari ekspektasinya penurunan pada cadangan crude AS dikombinasikan dengan ekspektasi turunnya produksi oil North Sea  untuk menunjukkan gambaran pengetatan pasokan pada kedua sisi dari Samudera Atlantik.  

Harapan  kedepannya  dari  stimulus  oleh  bank  sentral  utama  untuk  mendukung  pertumbuhan  dari  pelemahan  ekonomi  global  dan  kekhawatiran  dari  terhambatnya  pasokan  karena  naiknya  tensi  di  Timur  Tengah  yang  memberikan  dorongan  kedepannya pada (harga) oil futures.  

Persediaan crude oil AS anjlok 3.7 juta barrel minggu lalu, penurunan dalam rangkaian tiga minggunya, data dari Energy  Information Administration AS menunjukkannya. Penurunan yang jauh lebih besar dari perkiraan dengan merosotnya 1.7  juta barrel pada polling Reuters dari para analis. 

While the crude stock draw was larger than expected, "more importantly, we see the large dip in gasoline stocks ready to  push us higher into the second half of summer," kata Carl Larry, Presiden pada Oil Outlooks di New York.  

EURO ZONE
Dolar menguat terhadap sejumlah rival utamanya pada hari Rabu, dipicu oleh naiknya yield Treasury dan meredanya ekspektasi akan adanya kelanjutan pelonggaran kebijakan  moneter dari The Federal Reserve. Namun dolar terkoreksi dari level tertinggi 1 bulan terhadap yen Jepang setelah data menunjukkan inflasi dirilis flat dan indeks manufaktur  wilayah New York yang diluar dugaan mengalami kontraksi. 

Data hari Selasa sebelumnya menunjukkan retail sales AS naik di bulan Juli untuk pertama kalinya dalam 4 bulan terakhir, mendorong kalangan analis untuk menyimpulkan  bahwa perlambatan ekonomi di AS selama kuartal kedua nampaknya hanya akan sementara saja. 

Indeks dolar yang merupakan barometer untuk melihat nilai tukar dolar dengan sejumlah rival utamanya, naik 0.2% ke 82.667. 

Dolar telah mengalami tekanan jual seiring tumbuhnya ekspektasi bahwa The Fed akan melakukan pembelian obligasi atau quantitative easing lanjutan paling cepat di bulan  September.  Namun  kalangan  analis  mengatakan  jika  data  menunjukkan  ekonomi  AS  mengalami  peningkatan,  maka  kebutuhan  untuk  melanjutkan  stimulus  akan  mereda,  membantu mengangkat kembali dolar. 

Euro turun 0.3% terhadap dolar ke $1.2282. Euro juga melemah terhadap yen ke 96.90 yen.  Sementara dolar menguat sekitar 0.2% terhadap yen di 78.88 yen, setelah menguat ke level tertinggi 1 bulan di 79.04 yen sebelum rilis data AS. Dollar/yen sangat sensitif  terhadap pergerakan Treasury AS, dengan naiknya yield obligasi akan menaikkan daya tarik terhadap aset‐aset berdenominasi dolar. 

Perdana  Menteri  Yunani  Antonis  Samaras  akan  mengadakan  pertemuan  pertamanya  minggu  depan  dengan  para  pemimpin  zona  euro  sejak  menjabat,  berusaha  untuk  meyakinkan mereka bahwa pemerintahannya akan menghormati janji untuk melakukan penghematan lebih besar lagi dan menaksir apakah mereka bisa memberinya lebih  banyak waktu untuk mewujudkan semuanya. 


U.K.
Euro kembali melemah terhadap sterling, setelah sempat mencapai day low di 0.7821 yang merupakan level terendahnya sejak 2‐pekan terakhir. Pelemahan euro ini  dipengaruhi oleh penguatan dolar AS ditunjang oleh naiknya imbal hasil obligasi Amerika dan menurunnya ekspektasi akan pelonggaran moneter dari The Federal  Reserves.  

Sementara itu sterling menguat tipis terhadap dolar AS, meskipun gagal menembus level 1.5726 (previous low 14 Agustus) yang saat ini berfungsi sebagai resistance  yang efektif. Sterling bergerak dalam kisaran relatif sempit dalam sepekan terakhir, penguatan sterling sepekan ini dipengaruhi oleh rilis data ekonomi yang lebih  baik dari perkiraan para analis sebelumnya. Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat mengalami penguatan tipis terhadap dolar AS ke kisaran level 1.5685. 

Diantaranya adalah rilis data sektor ketenagakerjaan Inggris untuk periode Juni dan Juli, dimana unemployment mengalami penurunan ke level terendahnya sejak  Juli 2011, menjadi 8 persen dari total angkatan kerja Inggris. Dimana secara detail terdapat penurunan pengangguran sebesar 46.000 menjadi total 2.564 juta jiwa.  Sedangkan  jobless  claims  untuk  periode  Juli  turun  ‐5900,  berdasarkan  data  dari The  Office  for  National  Statistics,  yang  mana  dipengaruhi  oleh  kenaikan  jumlah  penerimaan tenaga kerja dipengaruhi oleh adanya penyelenggaraan Olimpiade London 2012. Analis menyebut, perbaikan di sektor ketenagakerjaan ini lebih bersifat  temporer, dan tidak bisa diandalkan sebagai panduan prospek perbaikan kedepannya.


JAPAN
Pemerintah Jepang dilaporkan akan mempertahankan belanja umumnya sebesar 71 trilyun yen untuk tahun fiskal yang dimulai April 2013. Non‐debt servicing spending sebesar  71  trilyun  yen  adalah  level  yang  sama  dengan  tahun  fiskal  saat  ini,  dan  pemerintah  akan mengalokasikan  dana hingga 2 trilyun  yen  untuk  strategi  pertumbuhan  ekonomi.  Adapun jumlah total anggaran untuk tahun fiskal mendatang diperkirakan lebih dari 90 trilyun yen. 

Sementara itu, Conference Board Leading Economic Index(LEI) untuk Jepang turun 1.3% di bulan Juni menjadi 95.1, setelah turun 1.1% di bulan Mei dan turun 0.2% di bulan  April. Disaat yang sama, Conference Board Coincident Economic Index(CEI) untuk Jepang, sebuah barometer untuk melihat aktifitas ekonomi saat ini, naik 0.3% di bulan Juni  menjadi 98.6, setelah tidak mengalami perubahan di bulan Mei dan turun 0.3% di bulan April.  Conference Board LEI untuk Jepang telah turun untuk ketiga kalinya secara berturut‐turut, setelah naik tajam di kuartal pertama tahun ini. Akibatnya, perubahan enam bulan  pada indeks menjadi negatif ‐ pertama kalinya sejak September 2011.  

Dolar menguat terhadap sejumlah rival utamanya pada hari Rabu, dipicu oleh naiknya yield Treasury dan meredanya ekspektasi akan adanya kelanjutan pelonggaran kebijakan  moneter dari The Federal Reserve. Namun dolar terkoreksi dari level tertinggi 1 bulan terhadap yen Jepang setelah data menunjukkan inflasi dirilis flat dan indeks manufaktur  wilayah New York yang diluar dugaan mengalami kontraksi.  Dolar  menguat  sekitar  0.2%  terhadap  yen  di  78.88  yen,  setelah  menguat  ke  level  tertinggi  1  bulan  di  79.04  yen  sebelum  rilis  data  AS.  Dollar/yen  sangat  sensitif  terhadap  pergerakan Treasury AS, dengan naiknya yield obligasi akan menaikkan daya tarik terhadap aset‐aset berdenominasi dolar. 


AUSTRALIA
Australian  dan  New  Zealand  dollars  turun  tipis  yang  sempat  bersimpati  dengan  bursa  Asia  Rabu  lalu,  dengan  investor  menggunakan  permasalahan  pertumbuhan (ekonomi) di Cina dan besarnya aksi jual pada euro sebagai alasan untuk aksi ambil untung.  

Aussie <AUD=D4> turun ke level $1.0455, dengan level $1.0490 pada awal perdagangan, sementara itu New Zealand dollar <NZD=DD4> tertekan ke level  terendahnya dalam tiga minggu disekitar level $0.8040 menyusul kenaikannya baru‐baru ini.  

Harga Australian bond futures turun setelah data overnight menunjukkan penguatan pada penjualan ritel AS bulan Juli, kenaikan pertama kalinya dalam tiga  bulannya.  

Interest rate strategist JP Morgan Sally Auld mengatakan gambaran AS mendorong para trader Rabu lalu untuk beralih pada aset‐aset safe‐haven seperti  obligasi.  


SWISS
Harapan European Central Bank dapat dengan segera melangkah dengan stimulus terbaru untuk mendorong tidak sehatnya perekonomian zona euro ikut  mendorong euro dan Swiss franc menguat terhadap dollar Rabu lalu.  

Pemerintah  federal  Swiss  memperkirakan  untuk  menyelesaikan  surplus  bujet  tahun  2012  yang  tidak  diekspektasi,  didukung  sebagian  pada  penurunan  borrowing costs dari usaha resmi untuk mencegah investor dari membeli Swiss francs.      

Pemerintah mengatakan Rabu lalu bahwa ekspektasi surplus sekitar 1.5 milyar Swiss francs ($1.5 milyar), dibandingkan dengan proyeksi pada awalnya  untuk neraca keseimbangan.  

Swiss National telah menaikkan jumlah uang cash ke dalam pasar uang sebagai bagian dari kampanye untuk menghindari investor pada krisis utang zona  euro dan membatasi kenaikan nilai the franc 1.20 per euro.