title cover

title cover

Thursday, December 13, 2012

Headline News 13.12.12


US & GLOBAL
Bursa saham global menguat dan euro melonjak naik terhadap dolar pada hari Rabu setelah The Federal Reserve menggenjot stimulus  moneter  dan  mengatakan  akan  mempertahankan  suku  bunga  AS    mendekati  nol  sampai  tingkat  pengangguran  turun  tajam.  Namun  bursa saham AS berakhir tipis, menyerahkan sebagian besar keuntungan yang telah di dapat di awal sesi setelah Kepala The Fed Ben  Bernanke menegaskan kembali bahwa kebijakan moneter tidak akan cukup untuk mengimbangi dampak buruk dari akibat terjadinya  "tebing fiskal." 

Harga  Treasury  jatuh,  dengan  obligasi  tenor  30  tahun  turun  tajam,  setelah  bank  sentral  mengumumkan  akan  mengalihkan  sebagian  besar pembeliannya kedalam obligasi tenor 5 tahun dalam program baru pelonggaran moneternya. Ekspektasi yang berkembang bahwa  langkah bank sentral tersebut akan membantu mendorong pemulihan ekonomi telah memicu naiknya aset beresiko seperti saham dan  menekan  aset  aman  resiko  seperti  obligasi  pemerintah.  The  Fed,  yang  telah  memangkas  proyeksi  pertumbuhan  ekonomi  dan  inflasi  tahun depan, berkomitmen untuk pembelian bulanan Treasury senilai $45 milyar di atas pembelian obligasi berbasis mortgage senilai  $40 miliar per bulan yang telah dimulai pada bulan September, seperti yang diperkirakan. 

The Fed juga nampaknya akan mempertahankan suku bunga mendekati 0% selama tingkat pengangguran masih berada di atas 6.5%,  sementara inflasi diprediksi tidak lebih dari 2.5% dalam 1 atau 2 tahun kedepan dan ekspektasi inflasi masih stabil. 

Indeks saham global yang tergabung kedalam indeks MSCI menguat 0.3% menjadi 337.93. Sedangkan FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup  naik 0.1% di 1,139.65.  

Dow  Jones  industrial  average  <.DJI>  terkoreksi  2.99  poin  atau  0.02%  dan  ditutup  di  13,245.45.  Standard  &  Poor's  500  Index  <.SPX>  bertambah 0.64 poin atau 0.04% di 1,428.48. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 8.49 poin atau 0.28% ke 3,013.81.  

Bernanke "reiterated the fact that monetary policy has its hands tied as far as addressing the seriousness of going over the fiscal cliff,"  said Bucky Hellwig, senior vice president at BB&T Wealth Management in Birmingham, Alabama.  

Sementara itu Ketua DPR AS John Boehner mengatakan pada hari Rabu "perbedaan serius" masih terjadi dengan Presiden Barack Obama  dalam pembicaraan untuk menghindari kenaikan tajam pajak dan pemotongan anggaran yang akan diterapkan di tahun baru. 

Euro menguat 0.5% ke $1.3066 setelah menembus intraday high di $1.3096 usai pengumuman The Fed. Euro melonjak tajam beberapa  menit sebelum pengumuman keputusan The Fed.  

Namun demikian, tekanan jual pada dolar nampaknya masih cenderung terbatas, karena investor masih menantikan hasil perundingan  kesepakatan  antara  pemerintahan  Obama  dan  Kongres  untuk  menghindari  “tebing  fiskal”.  Jika  kesepakatan  yang  diharapkan  tidak  tercapai, maka dolar akan kembali diburu sebagai mata uang aman resiko ditengah kondisi ekonomi global yang suram. 

Dolar terapresiasi ke level tertinggi 8 bulan terhadap yen di 83.29 yen dan terakhir tercatat naik 0.8% di 83.18 yen menyusul spekulasi  bahwa Bank of Japan akan menerapkan pelonggaran moneter lebih agresif setelah pemilu pada hari Minggu, yang diperkirakan akan  menghasilkan kemenangan bagi Partai Demokrat Liberal. 

Treasury AS untuk tenor 10 tahun turun 14/32 dengan yield di 1.704%. Sedangkan untuk Treasury tenor 30 tahun turun 1‐3/32 dengan  yield di 2.897%. Program baru pembelian obligasi akan menggantikan program "Operation Twist" akan berakhir masa kerjanya di akhir  bulan ini. The Fed akan meluaskan pembelian obligasi tenor 5 tahun dari obligasinya saat ini yang bertenor 7, 10 dan 30 tahun. 

Harga minyak naik dengan Brent crude futures <LCOc1> naik  $1.49 ke  $109.50 per barel, seangkan U.S. crude <CLc1> naik  98 sen  ke  $86.77  per  barel.  Sedangkan  harga  emas  naik  ke  $1,712  per  ons  setelah  keputusan  The  Fed  mendorong  minat  investor  pada  emas  sebagai lindung nilai terhadap inflasi.   


GOLD & COMMODITIES
Emas naik Rabu lalu karena ketertarikan terhadap lindung inflasi yang terdorong setelah the Fed AS mengatakan maksud untuk menjaga  tingkat suku bunga mendekati nol selama tingkat pengangguran masih tinggi.  

Harga  emas  melonjak  pada  perdagangan  yang  choppy  setelah  the  Fed  mengungkapkan  putaran  dari  pembelian  Treasury.  Telah  berkomitmen untuk pembelian bulanan sebesar $45 milyar pada Treasuries diatas $40 milyar perbulan dalam obligasi berbasis mortgage  yang memulai pembelian pada bulan September.   

Dalam  langkah  yang  mengejutkan,  the  Fed  juga  mengadopsi  numerik  untuk  kebijakan  ambang  batas,  langkah  yang  tidak  diekpektasi  hingga awal tahun depan.   

"It takes a little while to sink in that the Federal Reserve is focusing more and more on employment and less and less on inflation," ungkap  Axel Merk, chief investment officer pada Merk Funds yang memiliki $650 juta dalam aset‐asetnya.  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak naik tajam pada hari Rabu, dengan Brent crude menembus $110 per barel setelah The Fed mengumumkan rencana untuk  meluaskan stimulus moneternya, sementara sebuah kebakran di pengilangan Texas telah mengangkat produk minyak suling berjangka. 

Pengumuman Fed telah dibayangi oleh keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mempertahankan target produksi  minyaknya,  meskipun  perkiraan  mengindikasikan  permintaan  minyak  mentah  akan  lebih  rendah  tahun  depan  dalam  menghadapi  meningkatnya produksi minyak serpih di Amerika Serikat. 

Adapun dukungan lainnya datang dari International Energy Agency (IEA) setelah merevisi estimasi permintaan minyak global yang secara  sustansial meningkat untuk kuartal keempat tahun ini, dan juga mengatakan konsumsi minyak di tahun 2013 akan meningkat lebih besar  dibanding proyeksi sebelumnya. 

Kontrak  minyak  mentah  berjangka  Brent  untuk  pengiriman  Januari,  yang  akan mengakhiri  kontraknya  pada  hari  Jumat,  naik  $1.49  ke  $109.50 per barel. Harga rata‐rata Brent tahun ini ditaksir sebesar $112, level tertingginya , dan sedikit di atas level rekornya tahun lalu di  $110.50. Sedangkan U.S. crude <CLc1> naik 98 sen ke $86.77 per barel. 

Dalam sidangnya di Wina, Austria kemarin, OPEC memutuskan untuk mempertahankan kuota produksi minyaknya di level 30 juta barel  per hari dan akan melanjutkan pertemuannya pada 31 Mei 2013 mendatang. 

EURO ZONE
Factory output zona euro berlanjut untuk turun tajam pada musim gugur tahun ini, menggarisbawahi lemahnya permintaan domestik yang beresiko membuat resesi blok tersebut  dalam jangka panjang.  

Industrial production dalam 17 negara membawa zona euro melemah 1.4 persen pada bulan Oktober setelah persentase penurunan tajamnya pada September, kantor statistik  Uni Eropa Eurostat mengatakannya Rabu lalu. Bahwa kebanyakan memburuk daripada ekspektasi pertumbuhan moderat dari polling para ekonom dalam Reuters.  

Jerman menandai Rabu lalu untuk siap mendukung rencana pada European Central Bank untuk membuat chief supervisor dari bank‐bank, menaikkan prospek dari terobosan  kebanyakan ambisi Uni Eropa dalam reformasi keuangannya.  

Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble mengatakan kabinet Jerman "optimistic" mengenai kesepakatan kedepannya dari meeting para menteri keuangan Uni Eropa di Brussels  Rabu lalu, seorang pejabat Jerman mengatakannya, berbicara dengan kondisi anonim.  

Kreditur luar negeri Yunani memuji pembelian kembali obligasi yang sukses meskipun turun tipis dari target untuk memangkas utang negaranya, memuluskan jalan untuk Yunani  mendapat bantuan penundaan jangka panjang dalam menghindari kebangkrutannya.  


U.K.
Sterling  mempertajam  apresiasinya  terhadap  dolar  setelah  The  Fed  semalam  memutuskan  untuk  mempertahankan  suku  bunganya  di  kisaran  0‐0.25%  sesuai  ekspektasi pasar sebelumnya dan mengumumkan program baru pembelian obligasi untuk membantu merangsang pertumbuhan ekonomi AS. 

Sterling menguat ke level tertingginya sejak 17 Oktober terhadap dolar setelah mencatat intraday high di $1.6171, dan terakhir bergerak di sekitar 1.6160, ataui naik  0.3% dibandingkan penutupan New York hari Selasa. Namun demikian, sterling masih rentan tekanan seiring kondisi ekonomi Inggris yang masih rapuh.  

Sterling  terlihat  telah  menguat  sejak  awal  perdagangan  Rabu  kemarin,  setelah  data  ekonomi  Inggris  menunjukkan  penurunan  diluar  dugaan  untuk  jumlah  klaim  pengangguran dan juga mencatat level tertinggi untuk jumlah orang yang bekerja di negara tersebut. 

Dengan minimnya data ekonomi Inggris yang dirilis pekan ini, maka pergerakan sterling akan banyak terpengaruh oleh perkembangan yang terjadi di zona euro dan  juga AS, seperti masalah krisis utang kawasan dan upaya pemerintah AS untuk menghindari terjadinya “tebing fiskal. 


JAPAN
Core machinery orders Jepang naik untuk pertama kalinya dalam tiga bulan pada bulan Oktober, tetapi ketidakpastian berkenaan dengan global outlook  kemungkinan akan berlanjut untuk menekan pada investasi bisnis dan lambatnya recovery ekonomi dari resesi.  

Core machinery orders, rangkaian data yang sangat berfluktuasi terlihat sebagai leading indicator dari pembelanjaan modal dalam enam hingga sembilan  bulan mendatang, naik 2.6 persen pada Oktober dari September, ketika telah anjlok 4.3 persen, data Cabinet Office menampilkannya.  

Meskipun  bulan  Oktober  terjadi  kenaikan,  yang  mana  dibawah  perkiraan  naik  3.0  persen  pada  Reuters  poll,  pemerintah  menurunkan  penilaian  untuk  mengatakan tren pada machinery orders telah merosot.


AUSTRALIA
Australia dan New Zealand dollar mencatatkan kenaikan ke level tertingginya terhadap the greenback dan yen Rabu lalu dari ekspektasi kedepannya stimulus pada AS  dan Jepang. 

Sektor ritel Australia berlanjut untuk berjuang berkenaan dengan turunnya marjin keuntungan dan melambungnya biaya, laporan mengatakannya.  

Usaha  dari  bank  sentral  untuk  menstimulasi  perekonomiannya  dengan  membeli  obligasi  pemerintah  dapat  dilihat  kebebebasan  pada  resiko  sekali  waktu  untuk  kebijakan yang santai, seorang petinggi bank sentral Australia megnatakannya.  

Gubernur  Reserve Bank  of  Australia  (RBA)  Glenn  Stevens  mengatakan  pembelian besar‐besaran  pada aset‐aset  oleh beberapa  bank  sentral,  yang  dikenal  dengan  quantitative easing, mengaburkan perbedaan antara kebijakan moneter dan fiskal.  

"The problem will be the exit from these policies...   ending a lengthy period of guaranteed cheap funding for governments may prove politically difficult," kata Stevens  dalam pidatonya terhadap para bankir bank sentral .  


SWISS
Franc Swiss diprediksi masih akan melemah terhadap euro di tahun depan seiring tertundanya krisis utang dan perbankan menjauhi deposito franc, sehingga meringankan bank  sentral dalam menjaga tetap rendahnya nilai tukar franc. Franc menembus level terendah terhadap euro selama lebih dari 2 bulan di pekan lalu menyusul bank‐bank besar Swiss  mengatakan mereka akan memberlakukan suku bunga negatif pada deposito franc untuk mencegah arus masuk yang mengikis keuntungan mereka. 

SNB akan menggelar sidangnya hari Kamis ini dan diperkirakan akan mengaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan nilai tukar minimum EUR/CHF di 1.20 franc yang  telah diberlakukan mulai September tahun lalu guna mencegah perekonomian jatuh kedalam resesi dan deflasi. 

Franc mencatat intraday high di 1.2128 franc per euro, tidak jauh dari level tertinggi 2‐1/2 bulan di 1.2168 yang dicapai sepekan lalu. Setelah diperdagangkan melemah antara  bulan April hingga akhir Agustus, euro kemudian mengalami rebound tajam terhadap franc di awal September setelah ECB mengumumkan akan membeli obligasi negara‐negara  zona euro yang paling parah dilanda krisis utang. Rencana tegas ECB tersebut telah mengurangi risiko memburuknya kondisi negara zona euro sehingga mengurangi daya tarik  safe‐haven franc. EUR/CHF kemudian bergerak stabil di sekitar nilai patokan 1.20 franc per euro. 

Sementara intervensi SNB di pasar mata uang telah surut dalam beberapa bulan terakhir dengan cadangan devisa jatuh untuk bulan kedua berturut‐turut pada bulan November. 

Euro  mempertajam  apresiasinya  terhadap  dolar  setelah  The  Fed  semalam  memutuskan  untuk  mempertahankan  suku  bunganya  di  kisaran  0‐0.25%  sesuai  ekspektasi  pasar  sebelumnya dan mengumumkan program baru pembelian obligasi untuk membantu merangsang pertumbuhan ekonomi AS. Dolar juga melanjutkan koreksinya terhadap franc  Swiss dengan mencatat intraday low di 0.9245 franc, dan terakhir bergerak di sekitar 0.9260, atau menguat 0.6% dibandingkan penutupan New York hari Selasa sebelumnya.