US & GLOBAL
• Bursa saham global menguat dan euro melonjak naik terhadap dolar pada hari Rabu setelah The Federal Reserve menggenjot stimulus moneter dan mengatakan akan mempertahankan suku bunga AS mendekati nol sampai tingkat pengangguran turun tajam. Namun bursa saham AS berakhir tipis, menyerahkan sebagian besar keuntungan yang telah di dapat di awal sesi setelah Kepala The Fed Ben Bernanke menegaskan kembali bahwa kebijakan moneter tidak akan cukup untuk mengimbangi dampak buruk dari akibat terjadinya "tebing fiskal."
• Harga Treasury jatuh, dengan obligasi tenor 30 tahun turun tajam, setelah bank sentral mengumumkan akan mengalihkan sebagian besar pembeliannya kedalam obligasi tenor 5 tahun dalam program baru pelonggaran moneternya. Ekspektasi yang berkembang bahwa langkah bank sentral tersebut akan membantu mendorong pemulihan ekonomi telah memicu naiknya aset beresiko seperti saham dan menekan aset aman resiko seperti obligasi pemerintah. The Fed, yang telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi tahun depan, berkomitmen untuk pembelian bulanan Treasury senilai $45 milyar di atas pembelian obligasi berbasis mortgage senilai $40 miliar per bulan yang telah dimulai pada bulan September, seperti yang diperkirakan.
• The Fed juga nampaknya akan mempertahankan suku bunga mendekati 0% selama tingkat pengangguran masih berada di atas 6.5%, sementara inflasi diprediksi tidak lebih dari 2.5% dalam 1 atau 2 tahun kedepan dan ekspektasi inflasi masih stabil.
• Indeks saham global yang tergabung kedalam indeks MSCI menguat 0.3% menjadi 337.93. Sedangkan FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup naik 0.1% di 1,139.65.
• Dow Jones industrial average <.DJI> terkoreksi 2.99 poin atau 0.02% dan ditutup di 13,245.45. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> bertambah 0.64 poin atau 0.04% di 1,428.48. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 8.49 poin atau 0.28% ke 3,013.81.
• Bernanke "reiterated the fact that monetary policy has its hands tied as far as addressing the seriousness of going over the fiscal cliff," said Bucky Hellwig, senior vice president at BB&T Wealth Management in Birmingham, Alabama.
• Sementara itu Ketua DPR AS John Boehner mengatakan pada hari Rabu "perbedaan serius" masih terjadi dengan Presiden Barack Obama dalam pembicaraan untuk menghindari kenaikan tajam pajak dan pemotongan anggaran yang akan diterapkan di tahun baru.
• Euro menguat 0.5% ke $1.3066 setelah menembus intraday high di $1.3096 usai pengumuman The Fed. Euro melonjak tajam beberapa menit sebelum pengumuman keputusan The Fed.
• Namun demikian, tekanan jual pada dolar nampaknya masih cenderung terbatas, karena investor masih menantikan hasil perundingan kesepakatan antara pemerintahan Obama dan Kongres untuk menghindari “tebing fiskal”. Jika kesepakatan yang diharapkan tidak tercapai, maka dolar akan kembali diburu sebagai mata uang aman resiko ditengah kondisi ekonomi global yang suram.
• Dolar terapresiasi ke level tertinggi 8 bulan terhadap yen di 83.29 yen dan terakhir tercatat naik 0.8% di 83.18 yen menyusul spekulasi bahwa Bank of Japan akan menerapkan pelonggaran moneter lebih agresif setelah pemilu pada hari Minggu, yang diperkirakan akan menghasilkan kemenangan bagi Partai Demokrat Liberal.
• Treasury AS untuk tenor 10 tahun turun 14/32 dengan yield di 1.704%. Sedangkan untuk Treasury tenor 30 tahun turun 1‐3/32 dengan yield di 2.897%. Program baru pembelian obligasi akan menggantikan program "Operation Twist" akan berakhir masa kerjanya di akhir bulan ini. The Fed akan meluaskan pembelian obligasi tenor 5 tahun dari obligasinya saat ini yang bertenor 7, 10 dan 30 tahun.
• Harga minyak naik dengan Brent crude futures <LCOc1> naik $1.49 ke $109.50 per barel, seangkan U.S. crude <CLc1> naik 98 sen ke $86.77 per barel. Sedangkan harga emas naik ke $1,712 per ons setelah keputusan The Fed mendorong minat investor pada emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
GOLD & COMMODITIES
• Emas naik Rabu lalu karena ketertarikan terhadap lindung inflasi yang terdorong setelah the Fed AS mengatakan maksud untuk menjaga tingkat suku bunga mendekati nol selama tingkat pengangguran masih tinggi.
• Harga emas melonjak pada perdagangan yang choppy setelah the Fed mengungkapkan putaran dari pembelian Treasury. Telah berkomitmen untuk pembelian bulanan sebesar $45 milyar pada Treasuries diatas $40 milyar perbulan dalam obligasi berbasis mortgage yang memulai pembelian pada bulan September.
• Dalam langkah yang mengejutkan, the Fed juga mengadopsi numerik untuk kebijakan ambang batas, langkah yang tidak diekpektasi hingga awal tahun depan.
• "It takes a little while to sink in that the Federal Reserve is focusing more and more on employment and less and less on inflation," ungkap Axel Merk, chief investment officer pada Merk Funds yang memiliki $650 juta dalam aset‐asetnya.
OIL & COMMODITIES
• Harga minyak naik tajam pada hari Rabu, dengan Brent crude menembus $110 per barel setelah The Fed mengumumkan rencana untuk meluaskan stimulus moneternya, sementara sebuah kebakran di pengilangan Texas telah mengangkat produk minyak suling berjangka.
• Pengumuman Fed telah dibayangi oleh keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mempertahankan target produksi minyaknya, meskipun perkiraan mengindikasikan permintaan minyak mentah akan lebih rendah tahun depan dalam menghadapi meningkatnya produksi minyak serpih di Amerika Serikat.
• Adapun dukungan lainnya datang dari International Energy Agency (IEA) setelah merevisi estimasi permintaan minyak global yang secara sustansial meningkat untuk kuartal keempat tahun ini, dan juga mengatakan konsumsi minyak di tahun 2013 akan meningkat lebih besar dibanding proyeksi sebelumnya.
• Kontrak minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari, yang akan mengakhiri kontraknya pada hari Jumat, naik $1.49 ke $109.50 per barel. Harga rata‐rata Brent tahun ini ditaksir sebesar $112, level tertingginya , dan sedikit di atas level rekornya tahun lalu di $110.50. Sedangkan U.S. crude <CLc1> naik 98 sen ke $86.77 per barel.
• Dalam sidangnya di Wina, Austria kemarin, OPEC memutuskan untuk mempertahankan kuota produksi minyaknya di level 30 juta barel per hari dan akan melanjutkan pertemuannya pada 31 Mei 2013 mendatang.
EURO ZONE
• Factory output zona euro berlanjut untuk turun tajam pada musim gugur tahun ini, menggarisbawahi lemahnya permintaan domestik yang beresiko membuat resesi blok tersebut dalam jangka panjang.
• Industrial production dalam 17 negara membawa zona euro melemah 1.4 persen pada bulan Oktober setelah persentase penurunan tajamnya pada September, kantor statistik Uni Eropa Eurostat mengatakannya Rabu lalu. Bahwa kebanyakan memburuk daripada ekspektasi pertumbuhan moderat dari polling para ekonom dalam Reuters.
• Jerman menandai Rabu lalu untuk siap mendukung rencana pada European Central Bank untuk membuat chief supervisor dari bank‐bank, menaikkan prospek dari terobosan kebanyakan ambisi Uni Eropa dalam reformasi keuangannya.
• Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble mengatakan kabinet Jerman "optimistic" mengenai kesepakatan kedepannya dari meeting para menteri keuangan Uni Eropa di Brussels Rabu lalu, seorang pejabat Jerman mengatakannya, berbicara dengan kondisi anonim.
• Kreditur luar negeri Yunani memuji pembelian kembali obligasi yang sukses meskipun turun tipis dari target untuk memangkas utang negaranya, memuluskan jalan untuk Yunani mendapat bantuan penundaan jangka panjang dalam menghindari kebangkrutannya.
U.K.
• Sterling mempertajam apresiasinya terhadap dolar setelah The Fed semalam memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya di kisaran 0‐0.25% sesuai ekspektasi pasar sebelumnya dan mengumumkan program baru pembelian obligasi untuk membantu merangsang pertumbuhan ekonomi AS.
• Sterling menguat ke level tertingginya sejak 17 Oktober terhadap dolar setelah mencatat intraday high di $1.6171, dan terakhir bergerak di sekitar 1.6160, ataui naik 0.3% dibandingkan penutupan New York hari Selasa. Namun demikian, sterling masih rentan tekanan seiring kondisi ekonomi Inggris yang masih rapuh.
• Sterling terlihat telah menguat sejak awal perdagangan Rabu kemarin, setelah data ekonomi Inggris menunjukkan penurunan diluar dugaan untuk jumlah klaim pengangguran dan juga mencatat level tertinggi untuk jumlah orang yang bekerja di negara tersebut.
• Dengan minimnya data ekonomi Inggris yang dirilis pekan ini, maka pergerakan sterling akan banyak terpengaruh oleh perkembangan yang terjadi di zona euro dan juga AS, seperti masalah krisis utang kawasan dan upaya pemerintah AS untuk menghindari terjadinya “tebing fiskal.
JAPAN
• Core machinery orders Jepang naik untuk pertama kalinya dalam tiga bulan pada bulan Oktober, tetapi ketidakpastian berkenaan dengan global outlook kemungkinan akan berlanjut untuk menekan pada investasi bisnis dan lambatnya recovery ekonomi dari resesi.
• Core machinery orders, rangkaian data yang sangat berfluktuasi terlihat sebagai leading indicator dari pembelanjaan modal dalam enam hingga sembilan bulan mendatang, naik 2.6 persen pada Oktober dari September, ketika telah anjlok 4.3 persen, data Cabinet Office menampilkannya.
• Meskipun bulan Oktober terjadi kenaikan, yang mana dibawah perkiraan naik 3.0 persen pada Reuters poll, pemerintah menurunkan penilaian untuk mengatakan tren pada machinery orders telah merosot.
AUSTRALIA
• Australia dan New Zealand dollar mencatatkan kenaikan ke level tertingginya terhadap the greenback dan yen Rabu lalu dari ekspektasi kedepannya stimulus pada AS dan Jepang.
• Sektor ritel Australia berlanjut untuk berjuang berkenaan dengan turunnya marjin keuntungan dan melambungnya biaya, laporan mengatakannya.
• Usaha dari bank sentral untuk menstimulasi perekonomiannya dengan membeli obligasi pemerintah dapat dilihat kebebebasan pada resiko sekali waktu untuk kebijakan yang santai, seorang petinggi bank sentral Australia megnatakannya.
• Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Glenn Stevens mengatakan pembelian besar‐besaran pada aset‐aset oleh beberapa bank sentral, yang dikenal dengan quantitative easing, mengaburkan perbedaan antara kebijakan moneter dan fiskal.
• "The problem will be the exit from these policies... ending a lengthy period of guaranteed cheap funding for governments may prove politically difficult," kata Stevens dalam pidatonya terhadap para bankir bank sentral .
SWISS
• Franc Swiss diprediksi masih akan melemah terhadap euro di tahun depan seiring tertundanya krisis utang dan perbankan menjauhi deposito franc, sehingga meringankan bank sentral dalam menjaga tetap rendahnya nilai tukar franc. Franc menembus level terendah terhadap euro selama lebih dari 2 bulan di pekan lalu menyusul bank‐bank besar Swiss mengatakan mereka akan memberlakukan suku bunga negatif pada deposito franc untuk mencegah arus masuk yang mengikis keuntungan mereka.
• SNB akan menggelar sidangnya hari Kamis ini dan diperkirakan akan mengaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan nilai tukar minimum EUR/CHF di 1.20 franc yang telah diberlakukan mulai September tahun lalu guna mencegah perekonomian jatuh kedalam resesi dan deflasi.
• Franc mencatat intraday high di 1.2128 franc per euro, tidak jauh dari level tertinggi 2‐1/2 bulan di 1.2168 yang dicapai sepekan lalu. Setelah diperdagangkan melemah antara bulan April hingga akhir Agustus, euro kemudian mengalami rebound tajam terhadap franc di awal September setelah ECB mengumumkan akan membeli obligasi negara‐negara zona euro yang paling parah dilanda krisis utang. Rencana tegas ECB tersebut telah mengurangi risiko memburuknya kondisi negara zona euro sehingga mengurangi daya tarik safe‐haven franc. EUR/CHF kemudian bergerak stabil di sekitar nilai patokan 1.20 franc per euro.
• Sementara intervensi SNB di pasar mata uang telah surut dalam beberapa bulan terakhir dengan cadangan devisa jatuh untuk bulan kedua berturut‐turut pada bulan November.
• Euro mempertajam apresiasinya terhadap dolar setelah The Fed semalam memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya di kisaran 0‐0.25% sesuai ekspektasi pasar sebelumnya dan mengumumkan program baru pembelian obligasi untuk membantu merangsang pertumbuhan ekonomi AS. Dolar juga melanjutkan koreksinya terhadap franc Swiss dengan mencatat intraday low di 0.9245 franc, dan terakhir bergerak di sekitar 0.9260, atau menguat 0.6% dibandingkan penutupan New York hari Selasa sebelumnya.