title cover

title cover

Monday, October 24, 2011

Headline News 24.10.11


US & GLOBAL
  • Bursa  saham  global  dan  euro  menguat  pada  sesi  akhir  pekan  lalu  seiring  tingginya  harapan  para  investor  bahwa  pemimpin  UniEropa  akan  mencapai kemajuan  dalam  penanganan  krisis  hutang  kawasan  tersebut.  Kekhawatiran  pada  kemungkinan  tidak  tercapainya  kesepakatan  mulai  mereda  setelah pemerintah Jerman menyatakan tidak ada perbedaan serius antara pemerintah Jerman and Perancis menjelang European Summit Minggu 23 Oktober ini yang diadakan di Brussels, Belgia. 


  • Bahkan apabila tidak tercapai kesepakatan pada European Summit, maka pertemuan akan dilanjutkan selambatnya pada Rabu 26 Oktober mendatang, sebuah berita yang kemudian menopang optimisme pelaku pasar. 


  • Bursa saham Amerika menguat ke level tertingginya sejak Agustus silam. Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 267.01 poin atau 2.31% ke 11,808.79, S&P500 <.SPX> naik 22.86 poin atau 1.88% ke 1,238.25 dan Nasdaq Composite Index <.IXIC> menguat 38.84 poin atau 1.49% ke 2,637.46. Dalam sepekan terakhir, indeks Dow tercatat menguat 1,3%, S&P naik 1.1% namun Nasdaq turun 1.1%.


  • Sementara itu dollar AS anjlok ke level terendahnya terhadap yen ke 75.83 yen dan melemah ke level terendah dalam sebulan terakhir terhadap Swiss franc ke 0.8801. Maraknya aksi beli investor terhadap dua mata uang yang berimbal hasil rendah tersebut dipengaruhi sikap investor yang cenderung berhatihati, tidak ingin terperangkap dalam posisi yang salah seiring hasil dari European Summit nantinya. 


  • Penguatan tajam yen terhadap dollar AS tersebut kembali memunculkan kemungkinan intervensi dari otoritas Jepang guna menahan laju penguatan yen yang memangkas keuntungan eksportir.


  • Pada saat yang sama dollar AS anjlok terhadap euro, mencatat pelemahan 0,1% dalam sepekan terakhir ke 1.3894 seiring meningkatnya optimisme pada penanganan  krisis  hutang  UniEropa  dan  kemungkinan  The  Fed  akan  melanjutkan  program  QEnya  untuk  menopang  ekonomi.  Sedangkan  sterling menguat  ke  level  tertinggi  sepanjang  6pekan  terakhir  terhadap  dollar  AS  ke  1.5973  ditunjang  oleh  laporan  meningkatnya  permintaan  terhadap poundsterling dari bankbank kliring asal Inggris. 


  • Harga emas menguat 1% pada sesi akhir pekan lalu setelah anjlok beruntun dalam 4sesi sebelumnya, kinerja emas terdongkrak meningkatnya asetaset beresiko. Harga spot emas <XAU=> ditutup menguat lebih dari 1% ke 1640.42 USD per troy ounce. Dalam sepekan terakhir emas tercatat melemah 2,3%, merupakan performa mingguan terburuk sejak 4pekan terakhir. 


  • Pasar  finansial  dunia  masih  akan  memfokuskan  diri  pada  hasil  dari  European  Summit,  meskipun  banyak  pihak  meragukan  akan  adanya  kesepakatan menyeluruh dan detil mengenai penanganan krisis hutang terutama berkaitan dengan ekspansi EFSF dan pemangkasan hutang Yunani. 


  • Rilis  earning  dari  beberapa  perusahaan  ternama  seperti  Caterpillar,  Exxon  dan  Procter  &  Gamble  nampaknya  tidak  akan  terlalu  menyedot  perhatian pelaku pasar yang cenderung masih akan lebih terfokus pada isu berkaitan penanganan krisis hutang UniEropa. 


  • Dari data Amerika pekan ini yang akan cukup mendapat perhatian adalah GDP advance untuk kuartal ketiga yang diperkirakan mengalami pertumbuhan 2,5%. Apabila dirilis sesuai bahkan melebihi perkiraan tersebut, maka akan meredam proyeksi resesi pada negara ekonomi terbesar dunia yang selama ini berkembang.


GOLD & COMMODITIES
  • Emas naik 1%  pada Jumat kemarin, mengakhiri koreksinya selama  4 seis terakhir, seiring gerak  emas yang searah  dengan asetaset beresiko ditengah optimisme para pemimpin Eropa akan sanggup mengatasi krisis utang kawasan.


  • Emas  mencatat  kenaikan  harian  terbesarnya  dalam  2  pekan  menyusul  rally  pada  Wall  Street  dan  komoditas  setelah  Jerman  dan  Prancis  mengatakan pemimpin  Eropa  akan  mengadakan  pertemuan  sebanyak  2  kali    pada  hari  Minggu  dan  Rabu    untuk  mencegah  meluasnya  krisis  utang  di  17  negara anggota zona euro.


  • Emas  tercatat  telah  melemah  2,5%  dalam  sepekan,  merupakan  pelemahan  terbesarnya  dalam  4  pekan,  turun  bersamaan  dengan  asetaset  beresiko seperti ekuitas dan industri logam.


  • Emas spot di akhir pekan kemarin menguat 1,2% di level $1637.39 per ounce. Sedangkan untuk emas berjangka pengiriman Desember ditutup naik $23.20 di level $1636.10 per ounce.


  • Korelasi positif yang tidak biasanya antara emas denga indeks saham S&P  telah meningkat ke level terkuatnya dalam 4 bulan, dan hubungan positif emas dengan tembaga mencapai level terketatnya selama hampir setahun.


  • Emas sebelumnya mendapat dukungan positif setelah sumber di pemerintahan Jerman mengatakan tidak ada perbedaan pandangan yang serius antara Jerman dan Prancis mengenai upaya penuntasan krisis utang kawasan.


  • Jatuhnya dolar yang hampir sebesar 1% terhadap sejumlah rival utamanya telah pula mendorong penguatan emas, menyusul investor memburu asetaset beresiko menjelang KTT Eropa.


  • Dari grafik teknikal terlihat emas masih rentan tekanan setelah terkoreksi di bawah MA100 pada hari Rabu. Emas berpotensi terkoreksi tajam di bawah level $1600 per ounce.