title cover

title cover

Wednesday, October 24, 2012

Headline News 24.10.12


US & GLOBAL
Bursa saham global anjlok dan euro menembus level terendah 1 minggu terhadap dolar pada sesi perdagangan Selasa kemarin dipicu 
hasil  buruk  laporan  keuangan  perusahaan  AS  dan  downgrade  peringkat  utang  sejumlah  negara  zona  euro  oleh  Moody’s,  sehingga 
menambah keprihatinan investor terhadap prospek ekonomi global. 

Dow  Jones  industrial  average  membukukan  penurunan  terbesarnya  sejak  Juni,  terkoreksi  lebih  dari  240  poin,  setelah  perusahaan 
multinasional  seperti  Dupont  <DD.N>  dan  United  Technologies  <UTX.N>  melaporkan  perolehan  laba  yang  mengecewakan  dan  juga 
prospek perolehan laba kedepannya. 

Euro  jatuh  ke  level  intraday  low  $1.2950,  level  terendahnya  terhadap  dolar  sejak  16 Oktober  dan  terakhir  diperdagangkan  di  sekitar 
$1.2964  atau  melemah  0.7%.  Euro  juga  melemah  terhadap  yen  setelah  yield  obligasi  Spanyol  naik  tajam  usai  lembaga  pemeringkat 
Moody’s men‐downgrade 5 wilayah zona euro, termasuk Catalonia. 

Pelemahan bursa saham AS meluas, dengan 10  dari sektor S&P 500 turun. Saham Dupont anjlok 9.1% ke  $45.23 setelah perusahaan 
kimia tersebut memangkas proyeksi earning dan memberikan laporan laba kuartalan yang mengecewakan.  Saham Apple turun 3.3% di 
$613.35 dalam perdagangan yang sangat fluktuatif. 

Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir turun 243.36 poin atau 1.82% di 13,102.53. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index  <.SPX> 
ditutup melemah 20.71 poin atau 1.44% di 1,413.11. Sementara Nasdaq Composite Index  <.IXIC> ditutup turun 26.49 poin atau 0.88% di 
2,990.46.  

Saham  global  <.MIWD00000PUS>  jatuh  1.5%.  Di  Eropa,  FTSEurofirst  300  index  <.FTEU3>  berakhir  melemah  1.7%  di  1,088.71,  level 
penutupan  terendahnya  sejak  5  September.  Selasa  kemarin  adalah  hari  terburuk  untuk  perdagangan  saham  zona  euro  dan  kenaikan 
terbesar untuk volatilitas sejak 26 September, ketika kekerasan terkait protes anti‐penghematan melanda Spanyol dan Yunani. 

Di Wall Street, indeks Dow dan S&P 500 menyerahkan seluruh keuntungannya sejak diumumkannya rencana pembelian obligasi oleh ECB 
pada 6 September lalu untuk mengatasi krisis utang kawasan. Perusahaan yang tergabung kedalam S&P 500 yang telah melaporkan hasil 
labanya mencapai total 145 perusahaan. 63% melaporkan laba di bawah ekspektasi, sebuah kondisi yang kontras dengan tahun 1994 
ketika 62% perusahaan melaporkan laba yang melampaui ekspektasi. Earning keseluruhan dari S&P 500 diprediksi turun 2.5% ddi kuartal 
ketiga dari tahun lalu. 

Usai tutup pasar New York semalam, Facebook Inc <FB.O> melaporkan laba yang naik 32% di kuartal ketiga menjadi $1.26 milyar, setelah 
melaporkan perolehan laba sebesar $954 juta di periode tahun lalu. Saham tersebut naik 3.6%. Sedangkan saham perusahaan jasa rental 
video, Netflix Inc <NFLX.O>, melaporkan perolehan laba di kuartal ketiga, namun sahamnya turun 15%. 

Dari  Eropa  dilaporkan,  ekonomi  Spanyol  mengalami  kontraksi  di  kuartal  ketiga.  Euro  terkoreksi  terhadap  yen  dan  menembus  level 
terendah  1  pekan  terhadap  dolar.  Pasar  masih  menantikan  permintaan  bailout Spanyol  untuk mendorong  ECB melakukan  pembelian 
obligasi untuk mengatasi krisis utang kawasan. 

Pasar  juga  menantikan  hasil  sidang  The  Fed  nanti  malam.  Federal  Open  Market  Committee  (FOMC)  kemungkinan  akan  menunda 
pengambilan  langkah‐langkah  baru,  dan  memilih  untuk  meninjau  dampak  dari  tindakan  signifikan  bulan  lalu  dan  akan  menahan  diri 
sebelum pemilu 6 November. The New York Times melaporkan Ketua Fed Ben Bernanke mengatakan kemungkinan tidak akan menjalani 
masa jabatan ketiga di bank sentral AS meskipun Presiden Barack Obama memenangkan pemilu 6 November. 

Harga minyak jatuh seiring tertekannya harga ekuitas dan komoditi akibat suramnya prospek ekonomi global. Brent untuk pengiriman 
Desember turun $1.19 atau 1.09% di $108.25 per barel. Sedangkan minyak mentah AS pengiriman Desember turun $1.98 atau 2.23% di 
$86.67 per barel. Treasury AS tenor 10 tahun naik 16/32 dengan yield di 1.759%. Harga emas spot turun 1.3% di $1,706.20 per ounce. 


GOLD & COMMODITIES
Emas merosot lebih dari 1 persen Selasa lalu, turun dibawah technical support dan berada hanya diatas level $1,700 per ons, tertekan 
oleh kekhawatiran ekonomi yang memangkas ekuitas dan komoditas dan mendorong dollar.  

Logam mulia, lindung nilai tradisional pada inflasi, pecah dibawah 50‐day moving average sebagaimana ekuitas AS merosot hampir  2 
persen dari tipisnya earning dari perusahaan multinasional utama yang dipimpin oleh DuPont Co. <DD.N> yang menambah kekhawatiran 
pada perlambatan ekonomi global.  

Komoditas  lainnya  juga  tertekan  meluas  karena  ketidakpastian  ekonomi  yang  memangkas  ekspektasi  permintaan.  Indeks  TR/J  CRB 
<.CRB> merosot level dari 1 persen.  

Pengamat  pasar  mengatakan  ekonomi  terlihat  untuk  melambat  meksipun  program  terakhir  dari  the  Fed  AS  untuk  membeli  obligasi 
berbasis mortgage.   

"Gold is behaving like every other risk asset today. The negative sentiment around the Moody's downgrades on Spain has peeled back all 
risk markets," ungkap Jeffrey Sherman, commodities portfolio manager pada DoubleLine Capital LP, yang mengelola lebih dari $45 milyar 
dalam aset‐asetnya.  


OIL & COMMODITIES
Brent dan U.S.  crude futures terkoreksi di hari  Selasa setelah American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak dan 
bensin  yang  naik  di  pekan  lalu,  meskipun  kenaikannya  masih  sedikit  di  bawah  ekspektasi  pasar,sementara  stok  minyak  suling 
(destillate)turun sesuai ekspektasi. 

Harga  minyak  jatuh  seiring  tertekannya  harga  ekuitas  dan  komoditi  akibat  suramnya  prospek  ekonomi  global.  Brent  untuk 
pengiriman Desember turun $1.19 atau 1.09% di $108.25 per barel. Sedangkan minyak mentah AS pengiriman Desember turun 
$1.98 atau 2.23% di $86.67 per barel. 

Stok minyak mentah naik 313.000 barel di pekan per 19 Oktober, dengan kenaikan 2,7 juta barel stok Gulf Coast mengimbangi 
kerugian di seluruh Amerika Serikat. Kenaikan stok minyak ini terjadi meskipun terjadi penurunan 130.000 barel per hari dalam 
impor minyak mentah menjadi 8.76 juta bpd. Sementara pasar sebelumnya memprediksi terjadi kenaikan 1.9 juta barel pada stok 
minyak mentah AS di pekan per 19 Oktober.  


EURO ZONE
Presiden European Central Bank Mario Draghi harus datang dengan argumen yang tegas dan analisa yang kuat dalam membenarkan program pembelian obligasi ECB ketika dia 
bertemu anggota parlemen Jerman Rabu ini, Kepala ekonom ECB mengatakan pada Reuters.   

Draghi telah menyetujui pergi ke Berlin untuk menenangkan Jerman tentang kecemasan mengenai rencana ECB untuk membeli obligasi jangka pendek dari negara‐negara zona 
euro yang berutang besar untuk menurunkan borrowing costs, yang mana dikhawatirkan akan mendorong inflasi dan memperketat amanat ECB.  

Lenders akan menghadapi pemotongan tajam untuk mentransfer aset‐aset properti bank‐bank yang disebut sakit di Spanyol, untuk menggambarkan buruknya perekonomian 
dan skenario pasar properti, sebuah sumber yang dipercaya mengenai proses mengatakannya.  

Portugal bersiap untuk rencana darurat dari pemangkasan pembelanjaan dalam anjloknya pendapatan pajak dibawah target dari international bailout tahun 2013 seorang staf 
Uni Eropa mengatakan Selasa lalu.  
Pejabat  mengatakan  rencana  akan  didiskusikan  oleh  international  lenders  pada  tinjauan  berikutnya  dari  78  milyar  euro  ($102  milyar)  rencana  penyelamatan  akhir  bulan 
November.  

Business  morale  sektor  manufaktur  di  Perancis  merosot  pada  bulan  Oktober  ke  level  terendahnya  dalam  dua  tahun  karena  permintaan  ekspor  dari  pelemahan  zona  euro, 
menambah tanda‐tanda negara ekonomi nomor dua diblok tersebut mengalami kontraksi


U.K.
Sterling menembus level terendah 6 pekan terhadap dolar, seiring melemahnya euro akibat melemahnya bursa saham dan naiknya yield obligasi Spanyol 
yang memicu menurunnya permintaan terhadap aset‐aset beresiko. 

Namun koreksi sterling ini nampaknya masih akan terbatas menjelang rilis data PDB‐Q3 pada hari Kamis, yang diprediksi tumbuh 0.6% setelah dalam 3 
kuartal terakhir mengalami kontraksi. 

Sterling terkoreksi 0.6% terhadap dolar di $1.5914, level terendahnya sejak 6 September, dan jauh merosot dari level puncak pekan lalu di $1.6178. 
Sterling terakhir tercatat di sekitar $1.5935, atau melemah 0.5%. 

Sterling melanjutkan kejatuhannya menyusul anjloknya bursa saham AS dan pasar ekuitas Eropa yang mendorong investor untuk memburu dolar yang 
dianggap sebagai aset yang lebih aman. 


JAPAN
Pemerintah  Jepang  menambah  tekanan  pada  bank  sentral  untuk  memperluas  stimulus  moneter  Selasa  lalu,  karena  Menteri  perekonomian 
mengatakan dia menginginkan untuk menghadiri meeting tingkat suku bunga minggu depan untuk menegaskan pada tindakan yang lebih berani 
untuk mendorong perekonomian yang terpukul oleh perlambatan ekonomi global dan rangkaian diplomatik dengan Cina.  

Menghadapi tumbuhnya pemanasan (ekonomi), Bank of Japan condong kepada pelonggaran moneter pada meeting 30 Okt., menurut sumber 
yang dikenal, dengan pengambil keputusan mendiskusikan langkah tambahan yang dapat bersamaaan dengan kenaikan kedepannya pada skema 
pembelian aset. 


AUSTRALIA
Australian  dan  New  Zealand  dollar  mengarah  kembali  ke  level  tertinggi  satu  bulannya  versus  yen  Selasa  lalu  karena  perhatian  kedepannya  kejadian 
penting termasuk data inflasi Australia dan laporan sektor manufaktur Cina.  

Aussie  dollar  menyentuh  level  tertinggi  82.69  yen  <AUDJPY=R>,  yang  telah  naik  dari  tiga  pergerakan  besar  yang  hanya  dalam  dua  minggunya,  dari 
ekspektasi pada kebijakan moneter ultra longgar di Jepang. Itu akan membuat yen lebih menarik sebagai funding currency untuk aksi carry trades.  

Perekonomian  Australia  terlihat  melambat  tetapi  kebijakan  moneter  akan  memberikan  dukungan  dan  harapan  penuh  yang memicu  hidupnya  kembali 
pasar perumahan, seorang anggota dewan Reserve Bank of Australia's (RBA) mengatakan Selasa lalu.  


SWISS
Swiss akan mengadakan lelang obligasi federal pada 14 November, mengambil keuntungan dari suku bunga yang sangat rendah, demikian dilaporkan. 
Tender yang ditawarkan akan diumumkan pada 13 November, menggunakan salah satu tanggal opsional yang menetapkan setiap tahun pada bulan April, 
November dan Desember. Suku bunga berada di level bawah di Swiss karena upaya Swiss National Bank ‐ termasuk membatasi apresiasi mata uangnya 
pada 1,20 per euro ‐ untuk mencegah franc dari penguatan karena krisis utang euro mendorong investor untuk mencari aset‐aset aman. Swiss memiliki 
rasio utang terhadap produk domestik bruto sekitar 35 persen. 

Dolar terapresiasi hingga mencatat intraday high di 0.9343 franc sebelum akhirnya ditutup di sekitar 0.9325, atau menguat 0.6% dibandingkan penutupan 
New  York  hari  Senin.    Keprihatinan  terhadap  melambatnya  ekonomi  global  dan  melonjaknya  yield  obligasi  pemerintah  Spanyol  setelah  lembaga 
pemeringkat Moody’s men‐downgrade 5 wilayah zona euro, telah memicu investor menjauhi aset beresiko dan memburu dolar yang dianggap sebagai 
aset yang lebih aman.