title cover

title cover

Thursday, October 11, 2012

Headline News 11.10.12


US & GLOBAL
Bursa saham global jatuh untuk hari ke‐3 secara berturut‐turut pada Rabu kemarin dipicu warning korporasi menganai pertumbuhan  yang  melambat  telah  mendasari  kekhawatiran  akan  suramnya  ekonomi  global,  sementara  harga  minyak  turun  meskipun  terdapat  kekhawatiran mengenai keamanan suplai minyak di Timur Tengah. Lemahnya sentimen pada aset beresiko telah memukul pasar ekuitas  setelah warning dari Dana Moneter Internasional, Bank Dunia dan U.S. multinationals mengenai memburuknya prospek ekonomi global.  

Setelah tutup pasar New York kemarin, Alcoa memperingatkan berkurangnya konsumsi aluminium, sementara perusahaan besar lainnya  dalam komponen Dow, seperti Chevron Corp. menyikapi hati‐hati terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi. Saham Alcoa merosot  4.6%  ke  $8.71  sementara  saham  Chevron  turun  4.2%  ke  $112.45  dan  memberi  beban  terberat  bagi  S&P  500.  Perusahaan  tersebut  melaporkan laba kuartal ketiga diprediksi “melemah secara substansial” dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Dow  Jones  industrial  average  <.DJI>  ditutup  melemah  128.56  poin  atau 0.95%  di 13,344.97.  Sedangkan  Standard  &  Poor's  500  Index  <.SPX> jatuh 8.92 poin, atau 0.62% di 1,432.56. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 13.24 poin atau 0.43% di 3,051.78.  

Melambatnya pertumbuhan ekonomi di Cina, sebagai negara dengan perekonomian terbesar No 2 dunia, diperkirakan akan meredam  pendapatan perusahaan pada kuartal ketiga dan memangkas proyeksi laba akibat krisis zona euro telah berimbas negatif untuk negara  Asia, sebagai mitra dagang utama. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan untuk Asia Timur pekan ini mengacu pada pelambatan  ekonomi  di  Cina  dapat  berlangsung  lebih  lama  dari  yang  diperkirakans  ebelumnya.  Pada  hari  Selasa  sebelumnya,  Dana  Moneter  Internasional mengatakan krisis utang zona euro yang semakin dalam berpotensi memperburuk prospek ekonomi global. 

Di bursa Eropa, FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> turun 0.5% untuk ditutup di 1,090.03, sementara MSCI's all‐country world equity index  melemah 0.6%. 

Euro rebound pasca jatuh ke level terendah lebih dari sepekan terhadap dolar, tertekan oleh ketidakpastian mengenai kapan Spanyol  akan memintan bailout. Euro naik 0.12% di $1.2899 setelah mencatat level $1.2884. Indeks dolar turun 0.08% di 79.891. 

Para pemimpin Eropa dijadwalkan akan melakukan pertemuan di akhir pekan depan. Sedangkan dalam pertemuannya pekan ini para  menteri keuangan kawasan mengatakan bahwa Spanyol belum meminta dana bailout paling tidak untuk saat ini. 

Harga minyak Brent merosot ditengah kondisi perdagangan yang cukup fluktuatif, sedangkan harga minyak mentah AS juga melemah  setelah mengalami rally belakangan ini yang mendekati level puncaknya seiring keprihatinan terhadap jaminan keamanan aliran pasokan  minyak dari Timur Tengah dan eskalasi ketegangan di Suriah yang mana telah meredam tekanan akibat memburuknya kondisi ekonomi  global yang berpotensi mengurangi permintaan minyak. Serangan sepanjang perbatasan Turki‐Suriah, permusuhan antara Iran dan Barat  dan  pemilihan  umum  di  Israel  yang  akan  datang  telah  memperkuat  kekhawatiran  potensi  ancaman  terhadap  pasokan  minyak  Timur  Tengah. Kepala staf militer Turki mengatakan pasukannya akan merespon dengan kekuatan yang lebih besar jika pemboman dari Suriah  terus memukul wilayah Turki. Brent crude <LCOc1> turun  1.7 sen ke $114.33 per barel dan U.S. crude oil futures <CLc1> turun $1.14 di  $91.25 per barel. 

Harga Treasury AS naik setelah penjualan obligasi tenor 10 tahun meningkat. Treasury AS tenor 10 tahun naik 8/32 dengan yield sebesar  1.6854%. 

Harga emas  berakhir  hampir  flat  di  hari  Rabu,  menyusul meningkatnya  kekhawatiran  akan  memburuknya  krisis utang  zona  euro  dan  meluasnya kekhawatiran terhadap memburuknya ekonomi global telah memberi tekanan pada emas sebagai aset lindung nilai terhadap  inflasi.  Aksi  ambil  untung  investor  usai  rally  emas  selama  4  bulan  terakhir  juga  turut  memicu  koreksi  emas.  Kegagalan  emas  untuk  mencapai level dia atas $1,800 per ounce juga turut memicu tekanan jual. Harga emas spot turun 75 sen di $1,762.90 per ounce. 

GOLD & COMMODITIES
Emas diperdagangkan mendekati flat Rabu lalu, karena mengemukanya kembali kekhawatiran mengenai memburuknya krisis utang zona  euro bersamaan dengan meluasnya permasalahan ekonomi global yang menekan daya tarik metal sebagai lindung nilai terhadap inflasi.  

Analis  mengatakan  bahwa  beberapa  investor  dapat  melakukan  aksi  ambil  untung  setelah  emas  melonjak  dalam  rangkaian  empat  bulannya pada bulan Oktober.  

Gagalnya rally baru‐baru ini untuk  memecahkan level diatas $1,800 per ons juga memicu pada tekanan secara teknikal.   

Logam mulia mencapai level tertinggi dalam 11‐bulan Jumat lalu dari harapan bahwa the Fed, European Central Bank dan bank sentral  utama  lainnya  akan  melanjutkan  memompa  uang  ke  dalam  perekonomian  global  untuk  menstimulasi  pertumbuhan,  yang  mana  mendorong ketertarikan emas sebagai lindung nilai pada inflasi.  


OIL & COMMODITIES
Harga minyak jatuh ditengah kondisi perdagangan yang cukup fluktuatif pada hari Rabu dipicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan dimulainya  musim laporan earning telah membebani bursa saham. 

Brent terlempar ke areal negatif menyusul bursa saham AS terkoreksi setelah Alcoa melaporkan rugi bersih kuartalannya dan Chevron memperingatkan  akan kemungkinan laba turun tajam. Harga minyak mentah AS turun dan ditutup melemah lebih dari 1%. 

Sentimen di pasar minyak sendiri terlihat berimbang, antara prospek menurunnya permintaan global dan resiko terhambatnya suplai di Timur Tengah dan 
tertundanya pengiriman minyak dari Laut Utara, dan saat ini pasar juga tengah mencermati proyeksi permintaan minyak dari pemerintah AS dan juga  OPEC.  Laporan  hari  Rabu  dari  OPEC  dan  U.S.  Energy  Information  Administration  (EIA)  menurunkan  proyeksi  permintaan  minyak  global  ditengah  kekhawatiran terhadap memburuknya ekonomi dunia. 

Minyak awalnya mendapat support dari ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Serangan sepanjang perbatasan Turki‐Suriah, permusuhan antara Iran  dan Barat dan pemilihan umum di Israel yang akan datang telah memperkuat kekhawatiran potensi ancaman terhadap pasokan minyak Timur Tengah.  Kepala staf militer Turki mengatakan pasukannya akan merespon dengan kekuatan yang lebih besar jika pemboman dari Suriah terus memukul wilayah  Turki. 

Brent November crude <LCOc1>  turun 17 sen di $114.33 per barel setelah naik ke intraday high $115.59, level tertingginya sejak menembus $117.02 pada  1 Sept. Sementara itu U.S. November crude <CLc1> melemah $1.14 di $91.25 per barel. 

American Petroleum Institute (API) pagi tadi melaporkan stok minyak mentah naik 1.6 juta barel di pekan lalu, melampaui ekspektasi pasar. Stok bensin  naik 2.5 juta barel namun stok minyak suling turun 6.2 juta barel. Pasar saat ini tengah menunggu laporan stok minyak dari EIA yang dijadwalkan akan  dirilis nanti malam sekitar pukul 22.00 wib. 


EURO ZONE
Petinggi European Central Bank Rabu lalu mendorong kembali terhadap seruan pemangkasan tingkat suku bunga, yang mengatakan menjamin transmisi  yang efektif pada kebijakan moneter saat ini yang mana lebih penting untuk zona euro daripada kebijakan tingkat suku bunga.  

IMF sepenuhnya menyuarakan krisis utang zona euro dalam pemeriksaan tengah tahunan pada tingkat kesehatan keuangan dunia yang ditandai kebalikan  dari  Eropa,  dimana  keputusan  European  Central  Bank  untuk  membeli  obligasi  negara  yang  diterima  sebagai  program  bantuan  telah  menghapus  keprihatinan mengenai keberlangsungan euro.  

Program privatisasi Yunani yang berlanjut bulan ini, mendekati setengah tahun dalam jadwal, yang dipertaruhkan tidak hanya milyaran euro yang perlu  ditingkatkan, tetapi kredibilitas pada komitmen untuk mereformasi permintaan dari para kreditor.  

Politisi Yunani dibawah tekanan pada domestik untuk menolak panggilan asing dalam menjual aset‐aset negara pada harga murah dan mendapatkan dana  tunai yang cepat untuk membayar utang pemerintah.


U.K.
Sterling menguat di hari Rabu dipicu aksi beli investor setelah mata uang Inggris tersebut terkoreksi selama 3 hari terakhir yang membawanya ke level terendah 1  bulan terhadap dolar. Namun penguatan ini nampaknya hanya sementara seiring masih suramnya kondisi ekonomi Inggris dan prospek pengetatan fiskal lebih lanjut  yang akan mendorong BoE untuk mencetak lebih banyak uang melalui program quantitative easing (QE) di bulan depan yang akan berdampak pada tertekannya  sterling. 

Sterling  menguat  tipis  di  sekitar  $1.6010,  setelah  terkoreksi  ke  level  intraday  low  di  $1.5975  pada  hari  Selasa  sebelumnya,  sebagai  level  terendahnya  sejak  10  September. 

Dana Moneter Internasional pekan in telah memangkas proyeksinya dengan mengatakan ekonomi Inggris secara umum akan melemah tahun ini. Proyeksi kalangan  ekonom untuk ekonomi Inggris juga terpangkas tahun ini dan di kuartal ketiga kemungkinan hanya menunjukkan pertumbuhan minimal. 

Sebagai akibatnya, perhatian kini tertuju pada masalah anggaran pemerintah, dimana Perdana Menteri David Cameron mengakui dalam pidatonya pada konferensi  tahunan partainya bahwa upaya untuk menurunkan defisit akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Pernyataannya tersebut menegaskan sikap pemerintah yang  akan berupaya untuk memacu pertumbuhan ekonominya. Jika pemerintah gagal untuk menurunkan angka defisitnya maka Inggris terancam kehilangan peringkat  kredit AAA. 

Pemulihan  ekonomi  yang  tidak  merata  juga  membuat  BoE  cenderung  memilih  melanjutkan  kebijakan  pelonggaran  kuantitatif  (QE)  di  bulan  depan,  yang  akan  berdampak negatif untuk mata uang karena akan meningkatkan pasokan pound di pasar. Dalam pidatonya pada hari Selasa, Gubernur BoE Mervyn King membahas  pro dan kontra dari target inflasi, mengisyaratkan para pembuat kebijakan fokus pada QE sebagai alat kebijakan utama untuk memberikan pelonggaran lebih lanjut. 

Terhadap euro, sterling bergerak flat. Euro berada di sekitar 0.8052 pound, turun dari level tertinggi 3 pekan di 0.8100 yang dicapai pada hari Senin.  Kabar mengenai  maraknya permintaan untuk sterling terhadap euro oleh korporasi Inggris di awal sesi telah mendorong penguatan sterling. 


JAPAN
Pengambil kebijakan Barat mengkhawatirkan mengenai ekonomi yang terjadi di Jepang. Saat ini perbankan Jepang dalam bahaya dari berbaliknya Eropa.  Dalam  laporan  Global  Financial  Stability  Report International  Monetary  Fund  mengkhawatirkan  bahwa  country's  lenders  dipenuhi  dengan  utang.  Pemerintah dan bank‐bank dapat  berakhir dalam penyebaran tekanan dari euro.  

Sejumlah pemogokan. Menurut pada IMF, utang pemerintah  menyumbangkan 24 persen pada aset‐aset perbankan Jepang pada akhir tahun 2011 ‐ dan  lebih pada regional lender yang lebih kecil. Gambaran masih naik: perkiraan IMF akan mencapai  30 persen pada aset‐aset bank tahun 2017.  

Ledakan  keuangan  baru‐baru  ini  pada  area  sekitar  zona  euro  menunjukkan  kenapa  mengkhawatirkannya.  Di  Yunani  dan  Spanyol,  bank  mendapatkan  obligasi pemerintah selama masa gejolak, atau mendorong untuk aksi beli ketika para investor keluar dari posisinya.  


AUSTRALIA
Australian  dan  New  Zealand  dollar  menguat  terhadap  euro  Rabu  lalu  dan  menghentikan  level  terendahnya  terhadap  dollar  AS,  dengan  anjloknya  penjualan obligasi jangka panjang Australia yang membantu untuk menarik permintaan.  

Mata  uang  tersebut  mendapatkan  kembali  kenaikannya  terhadap  turunnya  euro  dengan  Aussie  naik  ke  level  tertinggi  satu  minggu  ke  level  A$1.2563  <EURAUD=R>, bergerak menjauh dari level terendahnya dalam empat bulan yang terjadi minggu lalu.   

Euro tertekan dari besarnya likuidasi dari aksi jual euro karena ketidakpastian mengenai mengemukanya kembali Spanyol dan Yunani.  

Mata uang tunggal anjlok 1.6 persen terhadap Aussie sejak Jumat lalu pada level A$1.2566. Chart mengindikasikan besarnya penurunan setelah euro gagal  untuk bertahan diatas level A$1.2800.   

Keterkejutan pemangkasan tingkat suku bunga dan tidak diekspektasinya penurunan pada tingkat pengangguran telah hampir tidak terganggu dengan  konsumen, memperkirakan bank sentral kemungkinan menurunkan tingkat suku bunga kedepannya untuk mendorong aktivitas ekonomi.  

Harga Australian bond futures sedikit turun dari kedepannya data employment bulanan.  


SWISS
Sebuah survey menunjukkan perusahaan kecil dan menengah Swiss merasa lebih optimis dengan penguatan franc dibandingkan kuartal sebelumnya dan  sebagian  besar  sektor  industri  memprediksi  ekspor  akan  naik  di  kuartal  keempat.  Sektor  ekspor  Swiss  telah  diuntungkan  oleh  kebijakan  SNB  yang  mematok batas maksimum nilai tukar Swiss franc terhadap euro di 1.20 per euro setahun lalu. 

SME export indicator menunjukkan 64% dari perusahaan yang disurvey di awal kuartal keempat memprediksi penguatan franc akan melemahkan ekspor,  turun dari 70% yang memprediksi demikian di kuartal ketiga sebelumnya. 

Setelah dalam beberapa bulan diuji dalam kisaran 1.20 per euro  menyusul krisis utang zona euro yang berkelanjutan, maka franc terlihat melemah dalam  beberapa pekan terakhir untuk diperdagangkan di kisaran 1.21 per euro. 

Barometer  ekspor,  yang  mencatat  permintaan  asing terhadap  produk  Swiss,  meningkat di di  kuartal keempat, naik menjadi  ‐0.86 dari ‐0.92 di  kuartal  sebelumnya, dan menjauhi angka kritis ‐1. 

Setelah sempat menguat ke 0.9431 franc, dolar berangsur melemah di akhir sesi New York dan mencatat intraday low di 0.9376 franc, sebelum akhirnya  ditutup d sekitar 0.9380 franc, atau melemah 0.2% dibandingkan penutupan New York hari Selasa.