title cover

title cover

Monday, April 23, 2012

Headline News 23.04.12

US & GLOBAL
Penguatan earning korporasi memberikan bursa Wall Street minggu pertama positif pertama kalinya untuk bulan April dengan kenaikan  Jumat lalu, sementara itu euro dan harga oil naik karena surutnya kekhawatiran mengenai Eropa.   

Berkurangnya  permasalahan  mengenai  kekhawatiran  utang  Spanyol  dan  penguatan  yang  mengejutkan  pada  sentimen  bisnis  Jerman  mendukung harga obligasi pemerintah karena investor memantau pada hasil meeting pengambil kebijakan minggu ini dan pada awal  minggu depan.   

Beberapa kekhawatiran mengenai manufaktur Cina menyusup kedalam pasar untuk mengurangi kenaikan pada pasar saham.   
Pada bursa Wall Street, indeks S&P 500 ditutup naik 0.1 persen, penutupan ke level tertinggi dalam tiga harinya. Indeks telah naik 0.6  persen dalam mingguannya, setelah penurunan dalam dua minggunya.       

Kinerja yang membaik pada bursa AS berasal setelah hasil earning kuartal pertama dari fast‐food chain McDonald's <MCD.N>, raksasa  software Microsoft <MSFT.O> dan top U.S. conglomerate General Electric Co <GE.N>.  Pada penutupannya, indeks Dow Jones industrial  average <.DJI> naik 65.16 poin, atau 0.50 persen, ke level 13,029.26. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> menguat 1.61 poin, atau 0.12  persen, ke level 1,378.53. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> melemah 7.11 poin, atau 0.24 persen, ke level 3,000.45.   

Indeks bursa saham Eropa <.FTEU3> ditutup meningkat 0.5 persen, sementara itu indeks world equities <.MIWD00000PUS> menguat 0.3  persen.   

Euro mencapai penguatan mingguannya sejak bulan Februari setelah data sentimen bisnis Jerman naik tidak seperti ekspektasi dalam  rangkaian enam bulannya. Euro <EUR=> terakhir diperdagangkan pada level $1.3215 pada perdagangan New York, telah mencapai level  tertingginya  $1.3224  setelah    Ifo  menunjukkan  business  confidence  Jerman  memberikan  beberapa  kelegaan  berkenaan  dengan  permasalahan zona euro. Euro naik 1.1 persen dalam mingguannya, kinerja terbaik sejak mingguan pada 26 Feb.  

Obligasi pemerintah AS bertenor 10‐tahun/U.S. Treasury note turun 1/32, dengan yield 1.97 persen.    

Emas ditutup mendekati flat pada perdagangan yang tipis Jumat lalu, memangkas penurunan dari dua hingga tiga minggu lalu karena  investor memantau kedepannya dari U.S. option expiration dan policy meeting the Fed minggu depan. Spot emas <XAU=> sedikit turun  22 sen ke level $1,642.26 per ons pada pukul 2:49 p.m. EDT (1849 GMT). U.S. gold futures untuk pengiriman Juni <GCM2> di settled naik  $1.40 ke level $1,642.80.    

Pada komoditas lainnya, benchmark Brent crude oil <LCOc1> London di settled menguat 0.6 persen ke level $118.76 per barrel, membagi  kenaikannya dari kenaikan awal ke level tertingginya diatas level $119. 

GOLD & COMMODITIES
Emas ditutup hampir flat dalam kondisi perdagangan yang tipis hari Jumat, mencatat penurunan keduanya dari 3 pekan terakhir setelah  investor  bersikap  sidelines  menjelang  sidang  The  Fed  dalam  pekan  ini.  Emas  yang  bergerak  mengikuti  aset‐aset  beresiko,  mengalami  koreksi meskipun biasanya mendapat dukungan positif dari melemahnya dolar, naiknya harga minyak dan ekuitas berkat laporan laba  perusahaan yang positif. 

Emas telah kehilangan sekitar $150 per ounce sejak akhir Februari setelah rilis optimis data ekonomi AS telah mencampakkan harapan  akan  berlanjutnya  kebijakan  moneter  longgar  oleh  The  Fed.  Sementara  emas  telah  meningkat  5%  tahun  ini  meskipun  belakangan  mengalami koreksi, ekuitas AS yang berdasarkan indeks S&P 500 tercatat naik 10% dalam tahun ini. 

Emas spot tercatat turun 22 sen ke $1,642.26 per ounce, sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Juni berakhir naik $1.40 di  level $1,642.80.    

Hingga berita ini ditulis, pelaku pasar emas masih menantikan hasil sidang semesteran IMF/World Bank yang akan membicarakan upaya  untuk menanggulangi krisis utang zona euro. Sidang reguler The Fed tanggal 24‐25 April juga tengah dinantikan pasar untuk melihat arah  kebijakan moneter The Fed selanjutnya, apakah akan menggulirkan QE putaran ketiga ataukah tidak. 

Sementara  itu,  minat  beli  pada  emas  dari  India  masih  lemah  menjelang  perayaan  festival  Akshaya  Tritiya  pada  hari  Selasa  besok,  menyusul tingginya harga emas dan lemahnya rupee.