US
& GLOBAL
- Bursa saham global mengalami rally dan euro meningkat Rabu lalu karena optimisme mengenai langkah‐langkah sementara untuk menyelesaikan kembali krisis utang Eropa dalam mengatasi kekhawatiran bahwa Yunani pada akhirnya akan default pada utangnya.
- Saham‐saham pada bursa Wall Street menguat hingga hampir 2 persen setelah para pejabat utama Eropa mengatakan rencana pada obligasi zona zona euro, yang kelihatan sebagai kunci utama untuk menenangkan memburuknya krisis utang mereka, yang segera akan dilakukan.
- Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup meningkat 140.88 poin, atau 1.27 persen, ke level 11,246.73. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> menguat 15.81 poin, atau 1.35 persen, ke level 1,188.68. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> bertambah 40.40 poin, atau 1.60 persen, ke level 2,572.55
- Indeks MSCI's all‐country world <.MIWD00000PUS> melejit 0.8 persen.
- Saham‐saham dan euro mengalami rally setelah para pemimpin Perancis dan Jerman mengatakan masa depan Yunani dalam zona euro, menekan kekhawatiran pada penyimpangan yang dapat memicu kehancuran secara sistemik. Pemimpin Perancis dan Jerman juga mengatakan pada Perdana Menteri Yunani George Papandreou adalah penting untuk melaksanakan reformasi dan memenuhi tujuan fiskal yang telah ditetapkan pada 21 Juli pada bailout plan.
- Dollar anjlok ke level terendahnya terhadap yen sejak 2 September sementara itu euro menguat dalam rangkaian level puncak tiga harinya terhadap dollar Rabu lalu dari optimisme bahwa Yunani akan tetap menjadi bagian dari zona euro dan akan memenuhi semua kewajibannya.
- Euro terakhir meningkat 0.6 persen ke level $1.37514 <EUR=EBS> pada electronic trading platform EBS setelah mencapai level tertingginya $1.37720. Dollar AS anjlok ke level terendahnya 76.64 yen pada EBS <EUR=EBS> dan terakhir diperdagangkan ke level 76.662, telah merosot 0.3 persen. Euro terakhir melejit 0.2 persen terhadap yen <EURJPY=EBS>.
- Kebanyakan harga Tresuri AS melorot Rabu lalu karena langkah‐langkah untuk menyelesaikan kembali krisis utang Eropa yang mendorong investor pada aset‐aset beresiko (riskier assets) seperti saham – yang menekan pada safe‐haven obligasi pemerintah AS.
- Emas anjlok Rabu lalu karena pengambil kebijakan tertinggi Eropa menawarkan rencana yang meredakan krisis utang regional, dan harga yang bergejolak menekan ketertarikan pada logam mulia. Spot emas terakhir merosot 0.7 persen ke level $1,821.10 per ons pada pukul 2.49 p.m. EDT (1849 GMT). U.S. gold futures untuk pengiriman bulan Desember melemah $3.60 ke level $1,826.50 per ons.
- Harga brent crude naik Rabu lalu dari harapan krisis utang zona euro dapat melemah, sementara itu U.S. oil futures anjlok mengikuti data yang mengejutkan pada kenaikan cadangan AS. U.S. October crude <CLc1> di settled ke level $88.91 per barrel, turun $1.30, setelah sempat naik diatas level $90 Selasa lalu.
GOLD
& COMMODITIES
- Harga emas ditutup melemah 0,7% ke 1819.20 USD per troy ounce menyusul beberapa upaya dari petinggi Uni‐Eropa untuk menangani krisis keuangan sedikit mengangkat kepercayaan pelaku pasar dan mendukung minat pada aset beresiko. Sementara itu perak turun 1% ke 40.63 USD per troy ounce.
- Meningkatnya volatilitas dalam perdagangan emas dalam beberapa bulan terakhir saat ini dilaporkan meredam minat beberapa investor pada aset safe haven tersebut, meskipun outlook emas masih sangat bullish seiring pelemahan ekonomi Amerika dan kemungkinan pemberlakuan stimulus keuangan yang akan merontokkan nilai tukar dollar AS.
- “Beberapa investor mungkin menarik diri dari emas karena tingginya volatilitas, hal tersebut sedikit mulai menurunkan status emas sebagai safe haven”, demikian menurut James Steel dari HSBC. Namun demikian, dengan masih bergulirnya krisis ekonomi kawasan Uni‐Eropa dan pelemahan ekonomi Amerika tetap akan menjadikan emas sebagai pilihan investor ditengah kondisi ketidakpastian global.
- Saat ini investor pasar emas akan menantikan sidang The Fed yang akan berlangsung 20 September mendatang untuk menangkap sinyal kebijakan moneter Amerika selanjutnya. Sebelumnya, program quantitative easing The Fed senilai 600 miliar USD telah mendorong penguatan emas sebanyak 40% sejak dimulainya akhir tahun lalu hingga berakhirnya program tersebut Juni silam.