title cover

title cover

Friday, August 30, 2013

Update News GBP/USD

Update 10.30 WIB:
GBPUSD akan kembali ke areal 1.5000-1.4800…?

Sejak awal tahun 2013, GBPUSD mengalami penurunan dari level puncak 1.6380 hingga ke
areal lembah di bawah 1.5000 dengan dasar terendah di 1.4812.
Selama menyentuh areal lembahnya tersebut, GBPUSD bangkit hingga kenaikan mencapai
areal 1.5600-1.5750. Demikian dengan kondisi pergerakannya saat ini.

Apakah ini areal 1.5600-1.5750 ini memang merupakan areal yang akan menghambat
kenaikan GBPUSD untuk saat ini, dan untuk kemudian kembali ke lembah 1.5000-1.4800…?

Berikut adalah grafik harian GBPUSD beserta beberapa hal di dalamnya yang perlu
diperhatikan…



Kondisi:

• Sejak mencoba areal lembah 1.5000-1.4800, telah 3 kali hingga saat ini GBPUSD
rebound ke areal 1.5600-1.5750.
• Dalam 2 rebound sebelumnya senantiasa diikuti oleh tekanan kembali ke areal
lembahnya, ditandai oleh indikator RSI-14 yang berada di zona overbought. Dan di
rebound saat ini hal yang sama terjadi; yakni mencapai areal 1.5600-1.5700 diikuti
oleh kondisi RSI-14 yang overbought.
• Pola yang berulang dapat memberikan asumsi bahwa GBPUSD saat ini sedang dalam proses penurunannya menuju lembah 1.5000-1.4800.


Namun:

• GBPUSD masih berada dalam trend channel naik (garis hijau putus-putus)
• Dan masih di atas areal support 1.5420


Sehingga:

Menarik untuk diperhatikan apakah tekanan dapat menembus dan bertahan di bawah garis
trend channel naiknya dan/atau areal support 1.5420…?

Jika ya, maka ini dapat merupakan langkah awal bagi tekanan GBPUSD seperti yang terjadi
sebelumnya, menuju ke lembah 1.5000-1.4800.


Terima kasih sudah membaca.
Semoga bermanfaat dan dapat memberikan bahan bagi rencana maupun strategi
perdagangan Anda.

Headline News 30.08.13

US & GLOBAL
• Harga minyak turun tajam pada hari Kamis menyusul kemungkinan terjadinya serangan militer Barat ke Suriah masih belum pasti, sehingga memicu investor untuk melakukan profit‐taking menjelang libur panjang akhir pekan di AS, sementara sinyal menguatnya pertumbuhan ekonomi AS mendorong dolar ke level tertinggi 3 pekan. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober turun $1,45 di $115,16 per barel, setelah ditransaksikan serendah $114,91 sesaat sebelum pasar tutup. Brent telah melonjak lebih dari 5% dalam 2 sesi terakhir, mencatat kenaikan 2 hari terkuatnya sejak Januari 2012.

• Amerika Serikat dan sekutu‐sekutunya telah bersiap‐siap untuk melakukan sebuah serangan dalam menanggapi laporan bahwa pemerintah Suriah menggunakan gas beracun terhadap warga sipil. Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis kemarin sedang mempertimbangkan respon "sangat menentukan dan terbatas" untuk setiap temuan bahwa Suriah menggunakan senjata kimia.

• Namun, Amerika Serikat dan sekutunya belum memiliki "informasi yang benar‐benar pasti dan teruji" untuk membuktikan Assad secara pribadi memerintahkan serangan itu, kata beberapa pejabat keamanan nasional AS.

• Kurangnya kejelasan dari kekuatan Barat pada Kamis kemarin tentang apa langkah berikutnya nampaknya telah memicu kegelisahan di pasar dan mendorong investor untuk melakukan ambil‐untung.

• Dolar menguat ke level tertinggi lebih dari 3 pekan terhadap sejumlah rival utamanya setelah data semalam memperkuat dugaan bahwa The Fed akan mengurangi program stimulusnya bulan depan.

• Sedangkan indeks saham AS ditutup naik dalam volume yang tipis, melanjutkan rebound‐nya setelah mencatat koreksi harian terburuknya sejak Juni di awal pekan ini. Dalam 2 sesi terakhir, indeks S&P 500 mencatat naik 0,5% namun masih turun 1,5% dalam sepekan. Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 16,44 poin atau 0,11 % di 14840,95. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> ditutup naik 3,21 poin atau 0,20% di 1638,17. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> berakhir menguat 26,95 poin atau 0,75% di 3620,30.

• Di Eropa, keuntungan besar antara saham telekomunikasi didukung rebound dalam ekuitas setelah Vodafone <VOD.L> dikonfirmasi dalam pembicaraan dengan Verizon <VZ.N> untuk menjual saham dari perusahaan patungan AS. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup naik 0,7% di 1207,05 poin, kembali menguat setelah anjlok sekitar 2% dalam 2 hari terakhir. Indeks ekuitas MSCI naik 0,2%.

• Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Oktober berakhir melemah $1,30 per barel di $108,80, tidak jauh dari level intraday low di $108,40.

• Dolar menguat terhadap sejumlah rivalnya setelah data menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2,5% di 
kuartal kedua, lebih cepat dari perkiraan. Sedangkan data lain menyebutkan klaim pengangguran yang membaik kian memperkuat dugaan bahwa The Fed akan mulai mengurangi program stimulusnya .

"This is a good report for those who expect the Fed to taper in September. One of the key concerns that the Fed has voiced recently has been the dichotomy between firm employment and soft GDP growth. This should ease some of those concerns," kata Vassili Serebriakov, analis mata uang pada BNP Paribas di New York.

• Dolar terakhir terpantau naik 0,7% terhadap sejumlah rival utamanya di 81,958 setelah menembus 82,067, level tertinggi sejak 5 Agustus.
Sedangkan terhadap yen Jepang, dolar menguat 0,7% di 98,28 yen.

• Di pasar negara berkembang, keputusan Brasil untuk menaikkan suku bunga ke level tertinggi 16 bulan di 9% pada hari rabu telah membantu menstabilkan real, sedangkan di Indonesia, rupiah menguat tipis setelah BI menaikkan suku bunganya.

• Rupee India naik setinggi 66,85 per dolar, naik tajam dari rekor terendah 68,85 per dolar pada hari Rabu ketika bank sentral India bergerak untuk menyediakan dolar langsung ke perusahaan minyak untuk memberikan beberapa bantuan mata uang.

• Treasury AS tenor 10 tahun berhasil menguat 6/32 dengan yield 2,745 persen, dari 2,765 persen di hari rabu sebelumnya.



GOLD & COMMODITIES
• Pergerakan harga emas melemah pada sesi perdagangan Kamis, menggoyahkan rally penguatan harga lima hari seiring serangan militer yang dipimpin AS di Suriah tampaknya tidak akan dilakukan dalam waktu dekat dan investor mengalihkan perhatian mereka ke pertumbuhan ekonomi AS yang kuat dan rencana Federal Reserve untuk mengendalikan program stimulus tersebut.

• Sebuah laporan pemerintah AS menunjukkan bahwa peningkatan laju pertumbuhan perekonomian AS meningkatkan lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua karena lonjakan ekspor, memperkuat alasan Federal Reserve untuk mengurangi program stimulus ekonomi utama.

"Gold is down on better GDP and as the risk of imminent military strikes is fading," ucap Frank McGhee, head precious metals trader di Integrated Brokerage Services LLC. "The market can sell off pretty hard tomorrow if we don't hear anything concrete about attacks on Syria."

• Daya tarik logam sebagai lindung nilai terhadap inflasi menurun setelah data GDP dirilis. Sebelum melemah pada sesi perdagangan Kamis, emas rally 5 persen dalam lima sesi terakhir karena meningkatnya ketegangan geopolitik.

• Harga spot emas melemah 0,4 persen dengan nilai 1.412 dollar/ounce .

• Comex Emas berjangka AS periode Desember <GCZ3> ditutup melemah 5,90 dollar dengan nilai 1,412.90 dollar/ounce, dengan volume perdagangan sekitar 30 persen di bawah rata‐rata 30‐hari.


OIL & COMMODITIES
Harga oil keduanya pada Atlantik turun tajam beberapa menit sebelum pasar ditutup Kamis lalu karena para trader melakukan aksi jual kontrak dan melakukan aksi ambil untung dari kedepannya liburan mingguan karena AS memimpin serangan ke Suriah yang masih belum pasti.

AS dan sekutunya telah bersiap‐siap untuk melakukan penyerangan dalam merespon laporan bahwa pemerintah Suriah menggunakan gas beracun melawan pihak sipilnya.

Gedung Putih mengatakan Kamis lalu untuk memikirkan respon “very discrete and limited” terhadap banyaknya penemuan bahwa Suriah menggunakan senjata kimia.

"People don't want to go home long or short the market," kata Rich Ilczyszyn, kepala market strategist dan pendirin dari iitrader.com LLC di Chicago.

Kenaikan sebelumnya harga oil mendorong International Energy Agency untuk merilis pernyataan Kamis lalu bahwa pasar oil membuat peredaman dari kekhawatiran tingginya harga yang mengancam recovery ekonomi.

EURO ZONE
Data dari Kantor Tenaga Kerja menunjukkan bahwa pada bulan Agustus, terlihat semakin banyak masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan di Jerman akibat terkena dampak dari jeda musim panas, namun tingkat pengangguran tetap berada di level terendah sejak negara itu bersatu lebih dari dua dekade lalu.

Kenaikan ini kontras dengan ekspektasi untuk penurunan dengan nilai 5.000, tetapi para analis mengatakan banyak perusahaan akan segera menunjukkan kecenderungan untuk membuka lapangan pekerjaan seiring perusahaanperusahaan tersebut yang terfokus terhadap rebound pertumbuhan perekonomian Jerman dari pada ketidakpastian berasal dari krisis utang zona euro.

Data pada Kamis menunjukkan pengangguran meningkat sekitar 7.000 sampai 2.943.000, setelah mengalami penyesuaian musiman pada bulan Agustus sejak bulan Mei.

"We were surprised by the rise in the seasonally‐adjusted figure. Still this is not a sign for a change of trend," ucap Eckart Tuchtfeld di Commerzbank. "It can take some months before the better mood in top management will feed through to additional jobs."

Rainer Sartoris dari HSBC Trinkaus mengatakan bahwa "the German economy is recovering. That will feed through to the labour market with delay. There's scope for a small autumn revival."
  • Kepala Kantor Perburuhan Frank‐Juergen Weise sependapat dan mengatakan "Companies are hiring less because of the summer holiday. When the holidays are over in the three big federal states, it will get better again,".


U.K.
Sterling menguat terhadap euro pada hari Kamis, rebound dari level terendah 3 pekan dan ditopang oleh naiknya yield obligasi setelah kepala BoE menunjukkan indikasi tidak ada  kekhawatiran langsung tentang dampaknya terhadap perekonomian. 

Yield obligasi pemerintah Inggris (Gilt) tenor 10 tahun menembus level tertinggi 2 tahun yang baru di 2,827 persen sementara gap dengan yield obligasi pemerintah Jerman  (Bund)  tenor 10  tahun melebar ke level tertinggi 3 tahun yang baru.  Sementara  yield tenor 10  tahun turun ke 2,79 persen di sesi sore, spread  tersebut adalah cukup  untuk  memberikan sterling dorongan terhadap euro. 

Euro  melemah  0,65%  terhadap  sterling  di  0,8537  pound,  setelah  menembus  level  tertinggi  3  pekan  di  0,8651  pound  pada  hari  Rabu.  Sterling  tercatat  telah  menguat  2,3%  terhadap euro sepanjang bulan Agustus ini. 

Terhadap dolar, sterling terkoreksi 0,1% di $1,5515, tapi berhasil mengungguli sebagian besar mata uang utama seperti euro, yang jatuh 0,7% terhadap dolar. 

Dolar juga menguat 0,6% terhadap yen dan sejumlah rival utamanya setelah data menunjukkan ekonomi AS terakselerasi lebih cepat dari yang diperkirakan di kuartal kedua,  mencatat pertumbuhan 2,5%, berkat meningkatnya ekspor. Sedangkan klaim pengangguran juga dirilis sedikit lebih baik dari perkiraan. 

Fokus pasar untuk pekan depan terhadap data ekonomi Inggris nampaknya akan tertuju pada data PMI periode Agustus dan produksi industri dan manufaktur periode Juli. Jika  data menunjukkan adanya peningkatan pada sentimen bisnis dan kegiatan ekonomi maka akan berpotensi memicu penguatan sterling.  


JAPAN
Perekonomian global dapat terpukul jika penarikan dana dari emerging markets naik kedepannya dari ekspektasi pengurangan stimulus moneter the Fed AS, seorang anggota dewan Bank of Japan mengatakannya Kamis lalu.

Yoshihisa Morimoto juga memperingatkan pemerintah Jepang membutuhkan untuk melanjutkan rencana kenaikan bertingkat dalam pajak penjualan sebagai bagian dari usaha untuk memperbaiki keuangan yang amburadul, atau menghadapi reaksi pasar yang parah.

Dia mengabaikan kebutuhan untuk melonggarkan kebijakan moneter dalam menghilangkan tekanan dari kenaikan pajak.

Utilitas mantan eksekutif terjebak kedalam penilaian BOJ bahwa perekonomian Jepang menghadapi recovery yang moderat, tetapi mencatatkan tantangan seperti resiko geo‐politik di Timur Tengah dan volatilitas pasar disebabkan oleh ekspektasi the Fed dapat memulai mengurangi program pembelian obligasi segera setelah bulan depan.

Kementerian pemerintah Jepang akan membuat permohonan bujet dengan mencatatkan total 99.2 trilyun yen ($1.02 trilyun) untuk tahun fiskal dari April berikutnya, sumber terpercaya dengan gambaran yang dikatakan Reuters, ditambahkan terhadap keuangan publik yang memburuk.

Perdana Menteri Shinzo Abe berjuang untuk menyeimbangkan kebutuhan stimulus ekonomi dan perlu untuk mengekang utang publik negara, yang mana berlipat ganda dalam ukuran terhadap GDP‐nya – yang terberat seperti beban diantara negara‐negara industri.


AUSTRALIA
Ledakan investasi pertambangan akan segera berakhir, dan ketika itu, mungkin tidak ada lagi pelanggaran yang banyak dilakukan.

Investasi bisnis Australia naik empat persen pada kuartal kedua di bulan Juni, mengalahkan ekspektasi para ekonom yang emningkat 0,8 persen, meliputi investasi barang modal seperti bangunan dan peralatan.

Kepala ekonom ANZ Ivan Colhoun mengatakan bahwa mining investment masih bertahan dan non‐mining investment sangat mengecewakan.

"We know there is going to be sharply weaker mining investment over the 2014 calendar year and in 2015, so we think that's not the number to focus on," ucap Mr Colhoun.

"The key number is to look at what's happening with non‐mining investment plans and they are not showing much life at this point in time. "It's still signalling that there isn't much in the way of this transition from mining investment to non‐mining investment going on."

Investasi non‐pertambangan naik sebesar 0,7 persen pada kuartal kedua di bulan Juni, tapi turun sebesar 5,3 persen dari tahun sebelumnya.

Mr Colhoun mengatakan pemotongan suku bunga lebih lanjut bisa membantu untuk menyeimbangkan ekonomi seiring ledakan investasi pertambangan melambat, tetapi dolar Australia lebih rendah akan bantuan lagi.

CommSec ekonom Savanth Sebastian mengatakan ekonomi tidak siap untuk melakukan transisi dari pertambangan.
  • "What clearly can be seen is that the Reserve Bank has some work on its hands to disentangle the various parts of the economy," ucap Mr Sebastian.


SWISS
Rilis positif data ekonomi AS telah menambah optimisme terhadap membaiknya perekonomian negara adikuasa tersebut. Data pertumbuhan ekonomi dan klaim pengangguran  yang  dirilis  membaik  semalam  telah  memperkuat  ekspektasi  bahwa  The  Fed  akan  mulai  mengurangi  program  pembelian  obligasinya  di  bulan  September  mendatang.  Data  menunjukkan  ekonomi  AS  terakselerasi  lebih  cepat  dari  yang  diperkirakan  di  kuartal  kedua,  mencatat  pertumbuhan  2,5%,  berkat  meningkatnya  ekspor.  Sedangkan  klaim  pengangguran juga dirilis sedikit lebih baik dari perkiraan. 

Kekhawatiran investor tentang serangan militer yang mungkin dilakukan pihak Barat di Suriah juga nampaknya mendorong investor untuk mencari perlindungan dalam mata uang  AS. 

Meskipun franc Swiss juga berlaku sebagai safe‐haven currency, seperti halnya dengan dolar, namun franc mengalami tekanan jual dipicu melemahnya franc atas euro yang saat  ini bergerak di kisaran 1,23 franc per euro, jauh di atas batas minimum 1,20 franc per euro yang telah ditetapkan SNB. 

Meskipun kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi dan geopolitik yang tidak menentu telah menguntungkan dolar, namun jika data ekonomi AS dirilis buruk, maka akan memicu  depresiasi dolar yang tajam. 


Rebound dolar berlanjut hingga mencatat intraday high di 0,9321 franc, level tertinggi 2 pekan, dan terakhir bergerak di sekitar 0,9310 franc, atau naik sekitar 1% dari posisi  penutupan New York hari Rabu.