title cover

title cover

Monday, August 13, 2012

Headline News 13.08.12


US & GLOBAL
Bursa saham Amerika membukukan penguatan beruntun dalam 6‐sesi terakhir pada sesi Jumat, sementara euro melemah  seiring rilis data ekonomi Cina yang dibawah perkiraan meredam ekspektasi stimulus keuangan. Penguatan bursa saham  akhir‐akhir ini terutama ditunjang oleh pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi dua pekan lalu bahwa bank  sentral  siap  untuk  melakukan  tindakan  apapun  untuk  mempertahankan  euro,  meningkatkan  harapan  akan  pembelian  obligasi Spanyol dan Italia. 

Namun demikian rilis data ekspor Cina untuk periode Juli yang lebih rendah dari perkiraan, menurunkan mood pelaku pasar  dan  menekan  bursa  saham  Amerika  pada  sesi  Jumat.  Selain  itu,  data  juga  memperlihatkan  bahwa  pinjaman  baru  di  perbankan Cina mencapai level terendahnya sejak 10‐bulan terakhir, menunjukkan kebijakan yang pro pertumbuhan belum  cukup memadai dan nampaknya diperlukan tindakan lebih lanjut. Pelemahan ekspor Cina diantaranya termasuk penurunan  ekspor ke Eropa sebesar 16 persen dibanding periode tahun lalu. Beberapa ekonom mengatakan bank sentral Cina bisa saja  menempuh pelonggaran moneter pada pekan ini untuk menopang ekonomi. 

Euro  melemah  terhadap  dolar  karena  investor  cenderung  mengambil  sikap  hati‐hati.  Hingga  akhir  sesi  New  York,  euro  <EUR=> turun 0,1 persen ke 1,2290, setelah dalam sepekan terakhir sempat menguat hingga level 1,2443 pada awal pekan  lalu  dan  juga  sempat  turun  hingga  level  terendah  mingguan  di  1,2239.  Euro  mencatat  penurunan  mingguan  pertama  terhadap dolar dan yen dalam tiga pekan terakhir. 

Bursa saham Eropa ditutup melemah tetapi bursa Wall Street berhasil bangkit di akhir sesi dalam perdagangan tipis. Pasar  ekuitas  masih  relatif  stagnan  seiring  ketidakpastian  prospek  ekonomi  zona  euro.  Indeks  saham  Eropa  FTSEurofirst  300  <FTEU3.> berakhir turun 0,1 persen, sementara indeks ekuitas dunia MSCI <MIWD00000PUS.> turun 0,01  persen. 

Pekan  depan,  pelaku  pasar  akan  mengamati  rilis  data  PDB  triwulan  kedua  zona  euro  yang  diperkirakan  kontraksi  pada  ekonomi zona euro. Ekspektasi akan langkah tambahan dari ECB untuk menekan tingginya imbal hasil obligasi Spanyol dan  Italia. Namun sampai dengan belum adanya rincian dan kepastian mengenai hal tersebut, investor diperkirakan masih akan  berhati‐hati. 

Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> naik 42,76 poin atau 0,32 persen, ke 13,207.95. Index Standard & Poor 500  <SPX.> naik 3,07 poin atau 0,22 persen, ke 1,405.87. Nasdaq Composite Index <. IXIC> menguat 2,22 poin atau 0,07 persen,  ke  3,020.86.  Di  bursa  New  York,  saham  klub  sepak  bola  Manchester  United  <MANU.N>  itu  berakhir  stagnan  pada  hari  pertama perdagangannya, berkutat di 14 USD per lembar. 

Harga obligasi Amerika menguat seiring maraknya pembelian aset safe haven oleh para investor, dimana obligasi tenor 10‐ tahun <US10YT=RR> harganya naik 11/32 dengan imbal hasil berada pada kisaran 1,657 persen. 

Harga minyak menurun setelah data memperlihatkan impor minyak mentah Cina turun pada bulan Juli dan juga tertekan  laporan dari International Energy Agency yang menunjukkan turunnya permintaan minyak global. Minyak mentah Brent  <LCOc1> turun 27 sen ke 112,95 USD per barel, sementara minyak mentah AS <CLc1> melemah 49 sen ke 92,87 USD per  barel. 


GOLD & COMMODITIES
Emas naik Jumat lalu, dan mencatatkan kenaikan dalam mingguannya, karena kekecewaan data perdagangan Cina dan data bank  lending  terbaru  yang  memperkirakan  pengambil  kebijakan  disana  kemungkinan  membutuhkan  tindakan  untuk  mendorong pertumbuhan (ekonomi) pada ekonomi terbesar kedua didunia tersebut. 

Logam  mulia  mencatatkan  kenaikan  mingguannya  1  persen  setelah  naik  Kamis  sebelumnya  dari  harapan  untuk  langkah  stimulus oleh data Cina yang menunjukkan aktivitas factory yang telah melambat tidak seperti ekspektasi.  

"Gold is up mainly because of the weak manufacturing numbers in China, suggesting that there is a pretty strong indication  we  are  going  to  see  more  quantitative  easing  there,"  kata  Jeffrey  Sica,  kepala  investment  officer  pada  SICA  Wealth  Management, yang mana telah lebih dari $1 milyar dalam aset‐asetnya.  

Departemen Pertanian AS Jumat lalu memangkas perkiraan dari produksi jagung di AS tahun ini karena kekeringan yang  memburuk dalam 56 tahun yang menghancurkan tanaman, yang mendorong harga naik ke level tertingginya. 

Emas mencatatkan penurunan pada awalnya bersamaan dengan saham‐saham Asia dan pasar keuangan lainnya setelah  data perdagangan Cina turun jauh dari ekspektasinya.  


OIL & COMMODITIES
Oil  melemah  Jumat  lalu  dari  data  yang  menunjukkan  impor  crude  oil  Cina  anjlok  dan  turunnya  dari  perkiraannya  permintaan dari International Energy Agency yang menambah permasalahan 

Data ditambah permasalahan mengenai permintaan untuk oil kedepannya dan mengimbangi harapan atau ekspektasi dari  langkah stimulus dari bank sentral yang bertujuan untuk mengangkat pertumbuhan (ekonomi) global.   

Brent dan crude AS mencatatkan kenaikan dalam rangkaian dua minggunya, dengan brent naik 3.68 persen dan crude AS  bertambah 1.6 persen.  

Data dari konsumen terbesar kedua dunia, Cina, menunjukkan ekspor bulan Juli naik hanya 1 persen dari tahun lalu, yang  memperkirakan  kebijakan  pro‐pertumbuhan  yang  telah  melambat  untuk  mendapatkan  traksi  dan  bahwa  banyaknya  tindakan penting yang mungkin dibutuhkan.  

Oil masih naik dalam dua minggunya, didukung oleh membaiknya data jobs pada pengguna terbesar didunia AS, mendapat  kekhawatiran dan optimisme mengenai prospek untuk langkah pelonggaran kebijakan moneter pada zona euro dan Cina.   


EURO ZONE
Ekonomi Jerman diprediksi akan tumbuh secara moderat di kuartal kedua namun beresiko menghadapi “resiko yang signifikan” terkait krisis zona euro, demikian  pernyataan kementrian ekonomi Jerman mengatakan. Setelah mencatat pertumbuhan yang kuat di kuartal pertama, momentum terlihat melemah akibat  melambatnya pertumbuhan ekonomi global. 

Hari Selasa besok, data produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua Jerman akan dirilis yang diprediksi akan mencatat pertumbuhan yang tipis sebesar 0.2%. Namun  bahaya resesi di semester kedua tahun ini tengah meningkat, disaat blok mata uang tunggal Eropa sangat membutuhkan adanya pertumbuhan yang solid dari  negara terbesar ekonominya di zona euro. 

Euro terkoreksi terhadap dolar dan juga yen akibat meningkatnya risk aversion setelah data ekonomi Cina dirilis buruk. Data perdagangan CIna, digabung dengan  data ekonomi Eropa dan AS yang belakangan ini dirilis buruk telah meningkatkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global, sehingga mendorong pelaku  pasar untuk menjauhi mata uang berimbal hasil lebih tinggi, seperti euro, Aussie dan dolar Kanada. 

Euro melemah sekitar 0.1% di $1.2297, turun dari level tertinggi 1 bulan di $1.2443 yang dicapai Senin lalu dan terkoreksi ke level terendah 1 pekan di $1.2239.  Sedangkan terhadap yen, euro jatuh 0.6% di sekitar 96.11 yen. 

Euro melemah terhadap yen dan juga dolar setelah ECB pada hari Kamis menurunkan penilainnya atas prospek pertumbuhan ekonomi zona euro. Eksportir Jepang  juga menjual euro untuk yen menjelang sesi libur “Bon”. 

Euro diprediksi masih akan melemah pekan ini menjelang rilis data PDB‐Q2 zona euro pada hari Selasa besok. PDB‐Q2 diprediksi turun 0.2% q/q dan turun 0.4% y/y.  Yen berpeluang melanjutkan apresiasinya setelah berlalunya undang‐undang untuk melipatgandakan tarif pajak konsumsi, dan rilis berikutnya untuk PDB‐Q2 Jepang  pada hari Senin.


U.K.
Sterling menguat tajam pada akhir sesi perdagangan Amerika, setelah sempat mencapai level day high di 1.5701, tertinggi sejak akhir Juli. Hampir tidak  ada  penjelasan  mengenai  penguatan  tajam  tersebut,  kecuali  sebagai  aksi  spekulasi  para  pelaku  pasar.  Hingga  akhir  sesi  New  York,  sterling  tercatat  menguat  0,2  persen  ke  1.5670.  Sementara  itu  euro  melemah  terhadap  sterling  ke  0.7826,  yang  merupakan  level  terendah  sejak  lebih  dari  1‐pekan  terakhir.  

Data pekan lalu memperlihatkan bahwa inflasi di tataran produsen Inggris untuk periode Juli mencapai level terendahnya dalam kurun 3‐tahun terakhir,  data  tersebut  mendukung  proyeksi  inflasi  BoE  yang  memperkirakan  penurunan  tekanan  inflasi.  Data  lain  memperlihatkan  bahwa  construction  output  mengalami penurunan 3,9 persen pada triwulan kedua 2012.  

Dalam  sepekan  ini  pelaku  pasar  akan  disuguhi  beberapa  rilis  data  ekonomi,  diantaranya  data  inflasi  (CPI  dan  RPI)  untuk  periode  Juli  yang  diperkirakan mengalami pelemahan sebesar ‐0.1 persen pada periode Juli sementara CPI pada basis antar tahun diperkirakan turun 2,3 persen.  Selanjutnya akan rilis data sektor ketenagakerjaan (Rabu 15 Agustus) dimana unemployment untuk periode Juni diperkirakan masih stabil di 8,1  persen.  Minutes  sidang  BoE  untuk  periode  Agustus  akan  menjadi  salah  satu  fokus  pelaku  pasar,  untuk  menangkap  sinyal  lebih  lanjut  dari  kemungkinan langkah BoE kedepannya. Yang  terakhir adalah rilis data retail sales Inggris untuk  periode Juli yang diperkirakan unchanged 0,0  persen dan dalam basis antar tahun turun menjadi 1,5 persen dibanding periode sebelumnya 1,6 persen. 


JAPAN
Melambatnya ekonomi global kemungkinan menunda pemulihan pada sektor ekspor Jepang, menyusul tidak adanya indikasi jelas mengenai peningkatan  pada permintaan global, demikian pernyataan BOJ, merupakan penegasan terhadap meningkatnya resiko terhadap pemulihan ekonomi dalam negeri.  

Dewan kebijakan berharap ekspor akan meningkat sebelum berakhirnya dukungan dari sektor belanja untuk pembangunan kembali sarana dan prasarana  yang hancur akibat gempa tahun lalu, yang nampaknya akan mencapai puncaknya di akhir tahun. 

Dalam  laporan  bulanannya,  BOJ  mempertahankan  penilaiannya  bahwa  pertumbuhan  ekonomi  global  akan  meningkat  secara  gradual  dan  mendorong  ekspor,  namun  mengingatkan  bahwa  ketidakpastian  soal  outlook  ekonomi  masih  tinggi.  Pernyataan  ini  terlihat  lebih  buruk  dari  sebelumnya,  ketika  mengatakan ekspor menunjukkan indikasi akan meningkat. 

Output pabrikan juga melemah dan nampaknya hanya akan mengalami kenaikan tipis untuk sementara waktu ini, demikian laporan Agustus, memberikan  peringatan bahwa perusahaan masih berhati‐hati untuk menaikkan produksinya karena permintaan global belum mengalami peningkatan. 

Dolar kembali melemah terhadap yen mendekati 78.00 pada perdagangan hari Jumat kemarin dipicu aksi jual eksporter Jepang menjelang libur musim  panas yang dimulai pekan ini. Dolar yang awalnya menguat terhadap yen berkat rilis optimis data ekonomi AS seperti jobless calims dan  trade balance,  namun kemudian kembali melemah mendekati 78.00 akibat tekanan jual eksporetr Jepang menjelang the "Bon" holiday season

Euro  melemah  terhadap  yen  dan  juga  dolar  setelah  ECB  pada  hari  Kamis  menurunkan  penilainnya  atas  prospek  pertumbuhan  ekonomi  zona  euro.  Eksportir Jepang juga menjual euro untuk yen menjelang sesi libur “Bon”. 

Euro diprediksi masih akan melemah pekan ini menjelang rilis data PDB‐Q2 zona euro pada hari Selasa besok. PDB‐Q2 diprediksi turun 0.2% q/q dan turun  0.4% y/y. Yen berpeluang melanjutkan apresiasinya setelah berlalunya undang‐undang untuk melipatgandakan tarif pajak konsumsi, dan rilis berikutnya  untuk PDB‐Q2 Jepang pada hari Senin. 

AUSTRALIA
Euro masih dibawah tekanan di Asia Jumat lalu dan Australian dollar tergelincir setelah melemah dari ekspektasinya data perdagangan Cina yang  meningkatkan kekhawatiran mengenai perlambatan (ekonomi).  

Pertumbuhan ekspor Cina bertumbuh hanya 1.0 persen pada Juli dari awal tahunnya, secara signifikan dibawah perkiraan pasar untuk naik 8.6  persen, sementara itu impor bertumbuh 4.7 persen, dibandingkan pada ekspektasi 7.2 persen.    

Australian  dollar  <AUD=D4>  melorot  0.5  persen  ke  level  $1.0518,  yang  menyentuh  level  terendah  dalam  mingguannya  hanya  sehari  setelah  mencapai level puncaknya $1.0615, level terkuatnya sejak 20 Maret.           

Kedepannya setelah data Cina, Aussie anjlok setelah rilis dari pernyataan kuartalan Reserve Bank of Australia pada kebijakan moneter, yang mana  mendorong  outlook  pertumbuhan  ekonomi  tahun  2012  tetapi  memperingatkan  penguatan  mata  uang  dapat  membatasi  pertumbuhan  untuk  tingkat yang lebih besar dari masa lalu. 

Federal Treasurer Wayne Swan mengatakan bank sentral penilaian optimis terbaru dari perekonomian Australia mendorong masa ketidakpastian  global.  

Harga Australian bond naik dari pelemahan data ekspor Cina dan komentar bank sentral menunjukkan pertumbuhan yang menguat dalam jangka  pendek.


SWISS
Swiss franc membukukan kenaikan hariannya ke level tertinggi versus dollar 0.9809 dengan level low juga menguat. 

Swiss  franc  sempat  mencatatkan  pelemahan  bersamaan  dengan  euro  terhadap  dollar  Jumat  lalu  setelah  melemah  dari  ekspektasinya  data  perdagangan Cina yang menghapus harapan ekonomi terbesar kedua didunia tersebut yang dapat membantu mendorong recovery global, yang  menekan risk appetite.  

Investor mencari aman pada the greenback, yang membawa penguatan terhadap mata uang utama dan mengguncang ekuitas global dari berita  bahwa ekspor Cina bertumbuh sangat tipis 1.0 persen pada bulan Juli dari awal tahun, jauh dibawah ekspektasi analis untuk naik 8.6 persen.  

The franc sempat melemah 0.1 persen terhadap dollar dibandingkan pada penutupan New York, yang diperdagangkan pada level 0.9767 francs  per dollar pada pukul 0608 GMT, membayangi pelemahan euro dan memperluas penurunan pada overnight.