title cover

title cover

Monday, June 25, 2012

Headline News 25.06.12

US & GLOBAL
Harga  oil  menguat  dari  level  terendahnya  dalam  18‐bulan  Jumat  lalu  karena  investor  mengubah  fokus  mereka  untuk  usaha  menyelesaikan kembali krisis utang Eropa, sementara itu bursa saham AS rebound dari kinerja terburuk keduanya dalam tahunan.  

Euro menguat terhadap dollar setelah European Central Bank mengatakan akan menerima aset‐aset berkualitas rendah sebagai jaminan  dalam gerakan untuk membantu goyahnya perbankan regional mereka.  

Investor  mengkhawatirkan  bahwa  krisis  utang  Eropa  bertambah  untuk  melambat  terhadap  pertumbuhan  perekonomian  global  khususnya setelah serentetan data Kamis sebelumnya yang menunjukkan penurunan pada sektor manufaktur global. Bursa saham Eropa  ditutup melemah dalam hariannya setelah data menunjukkan anjloknya sentimen bisnis Jerman.  

Para  pemimpin  Jerman,  Perancis,  Italia  dan  Spanyol  menyetujui  Jumat  lalu  paket  sebesar  130  milyar  euro  ($156  milyar)  untuk  menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi di Eropa tetapi terbagi atas penerbitan obligasi bersama untuk menggempur krisis utang  zona euro. 

Setelah  para  pemimpin  bertemu  di  Roma,  Perdana  menteri  Italia  Mario  Monti  mengatakan  Uni  Eropa  seharusnya  mengadopsi  suatu  rangkaian langkah pertumbuhan yang setara dengan 1 persen dalam gross domestic product (GDP) regional pada summit minggu depan.  

Agenda minggu depan adalah 28‐29 Juni untuk summit Uni Eropa.  

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> bertambah 67.21 poin, atau 0.53 persen, ke level 12,640.78. Indeks Standard & Poor's 500  <.SPX> naik 9.51 points, atau 0.72 persen, ke level 1,335.02. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> menguat 33.33 poin, atau 1.17 persen, ke  level 2,892.42.   

Bursa  saham  dunia  yang  diukur  pada  indeks  MSCI's  global  equity  <.MIWD00000PUS>,  merosot  0.3  persen  dan  saham‐saham  Eropa  <.FTEU3> ditutup anjlok 0.7 persen. 

Euro  sedikit  meningkat  terhadap  dollar  Jumat  lalu  setelah  aksi  jual  terburuknya  yang  lebih  dari  enam  bulan,  yang  didorong  oleh  pergerakan  European  Central  Bank  untuk  membuat  pendanaan  yang  mudah  untuk  memperjuangkan  perbankan.  Euro  naik  ke  level  tertingginya  $1.2583  <EUR=>  dan  terakhir  diperdagangkan  pada  level  $1.2561,  meningkat  0.2  persen,  yang  mencatatkan  penurunan  mingguan sebesar 1.1 persen.  

Harga obligasi pemerintah AS turun karena investor terpecah dalam kepemilikan obligasi sebelum suntikan senilai  $99 milyar  minggu  depan. Obligasi bertenor 10‐tahun <US10YT=RR> turun 13/32 pada harga menjadi 100‐24/32 dengan yield 1.67 persen, sekitar 5 basis  poin diatas penutupan Kamis sebelumnya.  

Kenaikan pada euro membantu penguatan harga emas. Spot emas <XAU=> menguat 0.2 persen ke level $1,568.70 per ons, tetapi logam  mulia mencatatkan penurunan 3.5 persen dalam mingguan, rangkaian penurunan terburuk minggu keduanya dalam tahunan. 

Brent oil futures rebound setelah mencapai level terendah dalam 18‐bulan Kamis sebelumnya. Brent crude <LCQ2> naik $1.75 untuk di  settle ke level $90.98 per barrel, meskipun anjlok 6.8 persen dalam mingguannya. NYMEX August crude <2CLc1> di settled ke level $79.76  per barrel, bertambah $1.56 dalam seminggu, front‐month U.S. crude turun 5.1 persen. Potensi badai mengancam produksi oil di Teluk  Meksiko yang membantu mendorong harga oil
GOLD & COMMODITIES
Emas menguat pada hari Jumat, sehari setelah mengalami koreksi tajam, namun logam mulia secara virtual flat tahun ini dan mencatat  koreksi mingguan 4% akibat meningkatnya kekhawatiran mengenai prospek ekonomi global. 

Pada awal perdagangan, emas sebenarnya bertengger di wilayah negatif untuk 2012. Pada hari Kamis, emas turun 2,5%, sehari setelah  The Federal Reserve AS hanya butuh langkah sederhana untuk merangsang ekonomi terbesar dunia tersebut. The Fed memilih untuk  memperpanjang program "Operation Twist" dengan menjual obligasi jangka pendek dan membeli obligasi jangka panjang. Sementara  banyak  investor  berharap  untuk  dilakukannya  putaran  ketiga  pelonggaran  kuantitatif  (QE3)  di  mana  The  Fed  melakukan  pembelian  langsung surat utang pemerintah AS. 

Kekhawatiran terhadap inflasi telah membantu menopang penguatan emas, namun saat ini investor dicemaskan oleh masalah deflasi  setelah laporan belakangan ini menunjukkan memburuknya kondisi ekonomi global. 

Harga  emas  spot  naik  0.1%  di  $1,566.40 per  ounce,  hanya  $3  di  atas  level  penutupan  tahun 2011.  Sedangkan  emas  berjangka  untuk  pengiriman Agustus naik $1.80 di $1,567.30. 

Emas menarik minat investor sehari setelah Moody’s memangkas peringkat 15 terbesar bank dunia karena melihat prospek laba jangka  panjang serta turunnya pertumbuhan. Kekhawatiran terhadap krisis utang zona euro juga turut menopang penguatan emas.




OIL & COMMODITIES
Harga minyak berjangka Brent naik di atas $91 per barel pada hari Jumat, rebound dari level terendah 18 bulan, namun masih mencatat  penurunan mingguan sekitar 7% menyusul investor mengkhawatirkan sinyal melambatnya ekonomi global. 

Minyak berhasil rebound setelah jatuh sekitar 4% di hari Kamis karena kondisi oversold telah mendorong investor untuk kembali membeli  minyak. Namun dengan data ekonomi yang belakangan ini dirilis buruk dan berlimpahnya suplai telah memicu investor untuk menahan  diri untuk mendorong penguatan minyak lebih lanjut. 

Keputusan bank sentral Eropa (ECB) yang akan menjamin aset‐aset dengan kualitas buruk untuk mengurangi tekanan di sektor perbankan  juga turut memberi dukungan pada mata uang berimbal hasil lebih tinggi seperti euro dan juga mendorong naiknya minyak berjangka. Namun euro kemudian melemah setelah investor ragu dengan efektifitas langkah ECB tersebut. 

Di bursa London, Brent berjangka untuk pengiriman Agustus naik $1.81 di $91.04, setelah rebound dari level intraday low $88.49, level  terendahnya sejak Desember 2010. 

Sedangkan  untuk  minyak  berjangka  AS  pengiriman  Agustus  naik  $1.48  ke  $79.25  setelah  mencatat  intraday  low  di  $77.56,  level  terendahnya sejak 5 Oktober 2011, setelah tersungkur 4% di hari Kamis. Kontrak minyak ini mencatat penurunan 6% dalam sepekan. 



EURO ZONE
Euro  menguat  terhadap  yen  dan  dolar  AS  pada  sesi  Jumat  akhir  pekan  lalu  ditunjang  oleh  langkah  bank  sentral  –  ECB  yang  memberikan  keleluasaan  jaminan untuk mendapatkan pendanaan dari perbankan kawasan tersebut. Termasuk didalamnya adalah jaminan dengan kualitas rendah (hingga level  BBB) untuk menurunkan keteganan sektor keuangan kawasan.  

Namun  demikian  para  analis  mengingatkan  bahwa  euro  masih  potensial  mengalami  tekanan  sehubungan  rilis  data  fundamental  ekonomi  yang  kian  melemah,  meningkatkan  tekanan  bagi  ECB  untuk  segera  melakukan  pemangkasan  suku  bunga  untuk  membantu  memulihkan  krisis  hutang  yang  kian  menyebar. Sebagai contohnya adalah data business sentiment Jerman untuk periode Juni yang mencatat pelemahan ke level terendahnya sejak 2‐tahun  terakhir.  

Pihak Jerman tetap bertahan untuk terus menekan Yunani dalam rangka pemangkasan anggaran untuk mendapatkan bailout, dan menolak ide peluncuran  obligasi bersama Uni Eropa. Namun, pemimpin Italia, Spanyol, Jerman dan Perancis menyetujui paket dana senilai 130 miliar euro (156 miliar USD) yang  akan digunakan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut.  

Dalam  sepekan  terakhir  euro  tercatat  mengalami  pelemahan  mingguan  sebesar  0,59  persen  terhadap  dolar  AS  ke  1.2562,  sementara  itu  euro  justru  tercatat menguat 1.57  persen terhadap  yen di  101.03, euro juga mencatat penguatan  0,20 persen terhadap sterling ke 0.8064 dan turun  0,03  persen  terhadap Swiss franc di 1.2004.




U.K.
Aktivitas  Merger  dan  akuisisi  melorot  25  persen  diseluruh  dunia  dalam  semester  pertama  tahun  2012  karena  ketidakpastian  perekonomian  global mengekang rencana ekspansi perusahaan‐perusahaan ‐‐ dan para bankir tidak mengekspektasi besarnya perbaikan dalam waktu tahunan  yang tersisa.  

Total pengumuman kesepakatan sedikit lebih dari $1 triliun secara global hingga 19 Juni, turun dari $1.33 triliun pada waktu yang sama tahun  lalu, menurut laporan data awal dari Thomson Reuters.  

Penurunan  dalam  pembuatan  perjanjian  adalah  berita  buruk  untuk  perbankan  yang  siap  menantang  terhadap  krisis  keuangan  di  Eropa,  mengkhawatirkan mengenai pertumbuhan di Asia dan perekonomian AS yang telah berbalik memburuk pada bulan‐bulan ini.   

Pengawas  resiko  dari  Bank  of  England  terlihat  mengatur  untuk  memungkinkan  kreditur  minggu  depan  membebaskan  milyaran  pound  dari  penyangga cash dan membantu mengangkat perekonomian keluar dari resesi.  

The Financial Policy  Committee (FPC)  bertemu Jumat lalu dan mempublikasikan rekomendasi untuk tindakan regulasi pada 29 Juni. Beberapa  anggota telah menurunkan petunjuk utama pada apakah mengekspektasi bagian dari melebarnya usaha Inggris untuk mendapatkan kredit yang  lebih mengalir ke dalam perusahaan.  




JAPAN
Pemerintah Jepang meningkatkan proyeksi ekonominya pada akhir pekan lalu, ditunjang oleh membaiknya consumer spending dan stabilnya permintaan  barang  pasca  rekonstruksi  beberapa  kawasan  yang  terkena  tsunami  tahun  2011  silam.  Namun  demikian  tetap  mengingatkan  akan  kemungkinan  penurunan aktifitas ekonomi sehubungan dengan penyebaran krisis hutang Uni Eropa dan perlambatan ekonomi Cina sebagai salah satu tujuan utama  ekspor produk asal Jepang. Kantor Kabinet Jepang untuk pertama kalinya dalam 3‐bulan terakhir meningkatkan proyeksi capital spending ditunjang oleh  membaiknya keuntungan korporasi dan dukungan permintaan barang dari upaya rekontruksi.  

Penilaian ini juga menunjang dinaikkannya perkiraan pertumbuhan ekonomi Jepang oleh BOJ pertengahan pekan lalu. Sementara itu berdasarkan jajak  pendapat  yang  dilansir  Reuters,  memperlihatkan  bahwa  ekonomi  Jepang  diprediksi  akan  mengungguli  pertumbuhan  ekonomi  negara  maju  lainnya.  “Penjualan  otomotif  meningkat  ditunjang  oleh  subsidi  dari  pemerintah  sejak  Agustus  2011  lalu,  dan  aktifitas  konstruksi  perumahan  juga  naik  untuk  pertama kalinya sejak 2‐bulan terakhir”, demikian berdasarkan pernyataan resmi dari Kantor Kabinet Jepang.  

Dalam sepekan terakhir dolar AS tercatat menguat tajam 2,21 persen terhadap yen ke 80.43, sementara itu euro juga emlonjak 1,57 persen terhadap yen  di 101.03. Sedangkan Aussie dolar tercatat melonjak 2,05 persen terhadap yen 80.98 dan sterling juga naik 1,33 persen terhadap yen ke 125.30. 




AUSTRALIA
Aussie bergerak relatif stabil setelah berhasil bertahan di atas paritasnya terhadap dolar, usai mengalami tekanan akibat buruknya rilis  data ekonomi global di hari Kamis sebelumnya. Rilis pesimis data manufaktur dari AS, Eropa dan CIna hari Kamis lalu telah menekan Aussie  dan mata uang berimbal hasil lebih tinggi lainnya. 

Keputusan bank sentral Eropa (ECB) yang akan menjamin aset‐aset dengan kualitas buruk untuk mengurangi tekanan di sektor perbankan  juga turut memberi dukungan pada mata uang berimbal hasil lebih tinggi termasuk Aussie. 

Aussie terakhir tercatat bergerak di sekitar $1.0060, naik 0.1% dari posisi penutupan New York hari Kamis. 

Pekan ini hanya data private sector credit dan housing credit periode Mei Australia yang akan dirilis pada hari Jumat. Adapun perhatian  pasar masih tertuju pada perkembangan ekonomi dan politik yang berlangsung di Eropa dan juga Amerika Serikat. 




SWISS
Swiss franc melanjutkan koreksinya terhadap dolar pada hari Jumat, setelah mengalami tekanan di hari Kamis sebelumnya ketika data ekonomi global  dirilis buruk yang menyebabkan investor menjauhi aset beresiko, dan mendorong naiknya dolar AS. 

Namun Swiss franc relatif stabil terhadap euro, bergerak di sekitar level patokannya 1.20 franc per euro yang ditetapkan pada 6 September tahun lalu  guna mencegah ekonomi Swiss terjatuh kedalam resesi ataupun deflasi. 

Penurunan peringkat 15 bank dunia oleh lembaga pemeringkat Moody’s juga turut menjaga berlanjutnya risk aversion (keengganan untuk mengoleksi aset  beresiko). Lembaga pemeringkat internasional, Moody’s Investor Services, kembali memangkas rating 15 bank‐bank besar, seperti Bank of America, JP  Morgan Chase, serta Goldman Sachs, karena melihat prospek laba jangka panjang serta turunnya pertumbuhan.  Moody’s  juga  mengatakan  sangat  prihatin  terhadap  bisnis  perbankan  karena  pasar  sangat  bergejolak.  Beberapa  bank  besar  Eropa  juga  diturunkan  peringkatnya, termasuk Barclays, Deutsche Bank, serta HSBC. 

Swiss franc terlihat bergerak relatif stabil terhadap dolar dan terakhir tercatat bergerak di sekitar 0.9560 franc. Swiss franc juga bergerak stabil terhadap  euro di sekitar 1.2005 franc. 

Sementara itu, lembaga ekonomi KOF Swiss Jumat kemarin menaikkan proyeksi pertumbuhan untuki tahun 2012 menjadi 1.20% menyusul kuatnya tingkat  konsumsi telah mendorong pertumbuhan ekonomi Swiss di awal tahun ini, namun dikatannya bahwa dimasa mendatang ekonomi Swiss akan menghadapi  tantangan  akibat  krisis  utang  zona  euro.  KOF  juga  memprediksi  ekspansi  ekonomi  akan  meningkat  menjadi  1.7%  di  tahun  2013,  turun  dari  proyeksi  sebelumnya di 1.9%.