title cover

title cover

Tuesday, August 7, 2012

Headline News 07.08.12


US & GLOBAL
Bursa saham global dan euro naik pada sesi Senin ditunjang optimisme bahwa ECB akan memberikan lebih banyak bantuan  untuk negara‐negara yang terancam bangkrut di zona euro yang berada di bawah tekanan dari pasar obligasi.Penguatan  tersebut mengikuti kenaikan tajam akhir pekan lalu setelah rilis data non‐farm payrolls Amerika yang melebihi ekspektasi,  meredam  kekhawatiran  tentang  pertumbuhan  global.  Akhir  pekan  lalu  investor  menangkap  sinyal  bahwa  Yunani  telah  membuat kemajuan dalam program bailout, hal mana turut mendukung sentimen positif pelaku pasar. 

Kekhawatiran  investor  mulai  mereda  pasca  pernyataan  Presiden  ECB  Mario  Draghi  akhir  pekan  sebelumnya  yang  menyiratkan  rencana  untuk  pembelian  obligasi  yang  bertujuan  untuk  membantu  menenangkan  gejolak  zona  euro,  yang  diperkirakan akan difokuskan pada Spanyol dan Italia. 

Pengawas  dari  Dana  Moneter  Internasional,  Komisioner  Eropa  dan  Bank  Sentral  Eropa  ‐  yang  dikenal  sebagai  troika  –  memberikan kesimpulan terhadap kunjungan ke Yunani, dengan mengatakan mereka akan kembali lagi pada September  untuk  memberikan  putusan  akhir  mereka.  Mereka  mengatakan  Yunani  telah  membuat  kemajuan  dalam  melaksanakan  pemangkasan anggaran yang dibutuhkan untuk melanjutkan program bailout, tetapi mengingatkan bahwa masih terdapat  lebih banyak pekerjaan yang harus dipenuhi. 

Bursa Wall Street naik ke level tertinggi dalam 3‐bulan terakhir, sementara bursa saham Eropa ditutup pada level tertinggi  dalam kurun lebih dari empat bulan terakhir dan imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia berhasil menurun. Masalah yang  dialami zona euro tetap menjadi fokus utama para investor, meskipun tensi ketegangan sebenarnya masih bertahan karena  rincian  persis  akan  bagaimana  langkah  ECB  dalam  menstabilkan  obligasi  beberapa  negara  di  kawasan  tersebut  belum  menemui titik terang. 

Indeks bursa saham global MSCI <MIWD00000PUS.> naik 0,7 persen ke level tertinggi sejak awal Mei. Indeks FTSEurofirst  300 <FTEU3.> berakhir naik 0,4 persen ke 1,085.79. Indeks Dow Jones Industrial Average <DJI.> naik 21,34 poin atau 0,16  persen, ke 13,117.51. Indeks Standard & Poor 500 <. SPX> naik 3,24 poin atau 0,23 persen, ke 1,394.23. Nasdaq Composite  Index <IXIC.> menguat 22,01 poin atau 0,74 persen, ke 2,989.91. 

Obligasi Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> harganya menguat 03/32 dengan imbal hasil berkisar pada 1,560 persen. 

Euro terakhir diperdagangkan menguat 0,1 persen terhadap dolar AS ke 1,2400 <EUR=>, setelah sempat mencapai day high  di 1,2443 pada sesi perdagangan Asia. Euro mencetak penguatan dwi‐harian sebesar hampir 2 persen, merupakan kinerja  dwi‐harian terbaik sejak akhir Oktober. Harga obligasi Spanyol dan Italia meningkat, yang ditunjang oleh prospek pembelian  obligasi oleh ECB. Imbal hasil obligasi Spanyol tenor 10‐tahun turun 14 bps menjadi 6,8 persen <ES10YT=TWEB>, merosot  lebih lanjut dari level tertinggi sepanjang sejarah di 7,78 persen yang sempat tercetak awal pekan lalu, sementara imbal  hasil obligasi Italia tenor 10‐tahun turun 6 bps lebih rendah ke 6,0 persen.  

Harga  minyak  menguat  dalam  sesi  perdagangan  yang  tipis,  namun  cukup  bergejolak,  didukung  oleh  penguatan  ekuitas  meskipun diterpa gejolak yang sedang berlangsung di Timur Tengah. Minyak mentah NYMEX untuk pengiriman September  <CLU2> naik 80 sen ke 92,20 USD per barel. 



GOLD & COMMODITIES
Harga emas naik Senin lalu, memperluas recovery dari hari sebelumnya dari penurunan empat harinya berturut‐turut, dari  kenaikan  ekuitas  AS  dan  crude  oil,  tetapi  volume  perdagangan  terlihat  untuk  mencapai  level  terendahnya  tahun  ini,  menggambarkan investor logam mulia mengubah sentimennya berkenaan dengan monetary easing oleh bank sentral AS.  

Meskipun membaiknya data jobs, kebanyakan ekonom AS masih memperkirakan the Fed untuk melakukan lebih banyak  untuk menstimulasi pertumbuhan tahun ini,  dengan mayoritas melihat tindakan segera pada bulan September, meeting  berikutnya dari the Federal Open Market Committee.   

Spekulasi  bahwa  the  Fed  kemungkinan  untuk  melancarkan  putaran  berikutnya  dari  quantitative  easing  –  pada  intinya,  mencetak uang – untuk mendorong pertumbuhan (ekonomi) AS telah dengan kuat mendasari harga emas tahun ini.  

"The market is not committed to this move in gold, which is carried forward from last Friday. Gold has been stuck in the  middle of the range, waiting for a new impetus to push it through to higher levels," kata Frank McGhee, kepala precious  metals trader pada Integrated Brokerage Services LLC. 


OIL & COMMODITIES
Oil  naik  Senin  lalu  dalam  rangkaian  dua  harinya,  ditutup  dalam  level  tertinggi  11  minggunya  dengan  pasar  saham  AS  melanjutkan  rally  ke  level  tertinggi  tiga  minggunya  dan  karena  para  trader  melanjutkan  untuk  memantau  berlanjutnya  gejolak di Timur Tengah.  

Brent dan crude futures AS mengalami recovery dari penurunan yang diakibatkan aksi ambil untung setelah rally Jumat lalu  dari dukungan tambahan jobs AS dan harapan bahwa Eropa dapat mengatasi krisis utangnya.  

Ekspektasi  dari  besarnya  langkah  stimulus  untuk  mendukung  beban  utang  zona  euro  dan  janji  terakhir  Cina,  konsumen  utama energi didunia, untuk mengintensifkan jalan dari kebijakan moneter untuk mendukung pembangunan ekonomi juga  membantu mempertahankan harga dasar dari oil

"Equities moved higher and the dollar is a little lower and that may have been enough to stop the early profit taking after  Friday's big jump," ungkap Gene McGillian, analis pada Tradition Energy di Stamford, Connecticut.  

EURO ZONE
Euro kembali menguat untuk hari kedua secara berturutan terhadap dolar ditengah sesi perdagangan yang tipis hari Senin, berkat optimisme mengenai  langkah lanjutan ECB untuk membeli obligasi pemerintah guna mengurangi biaya pinjaman di Spanyol dan Italia. Optimisme tersebut telah mendorong  penguatan euro selama 2 hari terbaiknya terhadap dolar selama lebih dari 9 bulan terakhir. 

Euro  mencatat  intraday  high  terhadap  dolar  di  awal  sesi,  melanjutkan  rally  yang  terjadi  sejak  hari  Jumat.  Perdagangan  euro  menjadi  sedikit  goyah  memasuki sesi London, namun mata uang tunggal kembali mendapat sentimen positif pasar seiring naiknya bursa saham di sesi New York. 

Euro terakhir tercatat bergerak menguat 0.2% di sekitar $1.2414, di bawah level intraday high di $1.2443 yang dicapai di sesi Asia, namun masih yang  terkuat sejak 5 Juli. Dalam 2 hari terakhir, euro telah mencatat kenaikan hampir 2%, kinerja 2 hari euro terbaiknya sejak akhir Oktober.  Euro tercatat melemah sekitar 0.1% terhadap yen di 97.08 yen, setelah mencatat intraday high di 97.79 yen, level terkuatnya sejak medio Juli. 

Sebuah data sentimen konsumen Eropa menunjukkan penurunan dalam 5 bulan berturut‐turut di periode Agustus ke level terendahnya selama lebih dari  3 tahun menyusul masih berlangsungnya krisis utang zona euro, demikian dilaporkan oleh grup riset Sentix.  Indeks bulanan dari Sentix menunjukkan  sentimen di 17  negara  zona euro turun ke ‐30.3 di  bulan Agustus, turun dari ‐29.6 di bulan Juli  sebelumnya,  namun masih sedikit lebih baik dibandingkan jajak pendapat Reurters di ‐31.0.  Komentar dari Presiden ECB Mario Draghi pada hari Kamis lalu yang mengisyaratkan ECB akan memulai kembali untuk membeli obligasi pemerintah guna  mengurangi biaya pinjaman di Spanyol dan Italia terlihat telah mengurangi tekanan akibat data Sentix yang kurang memuaskan ini.  Sementara untuk komponen ekspektasi dari indeks tercatat naik tipis untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir, naik ke ‐23.3 dari ‐24 di bulan  Juli sebelumnya.  


U.K.
Euro kembali menguat terhadap sterling setelah berhasil naik hingga level  0.7963 yang merupakan level tertinggi sejak awal Juli silam. Penguatan  euro tersebut didasari turunnya sentimen negatif investor terhadap euro seiring berkembangnya ekspektasi bahwa ECB akan bertindak untuk  menurunkan ongkos surat utang Spanyol dan Italia. Sementara pada saat yang sama sterling tertekan dampak dari buruknya rilis data ekonomi  akhir‐akhir ini.  

Sterling  melemah  terhadap  dolar  AS  dipengaruhi  rilis  data  survey  perumahan  Inggris  yang  semakin  melengkapi  pandangan  akan  lemahnya  ekonomi pasca serangkaian rilis data pekan lalu yang dibawah ekspektasi para ekonom. Harga rumah Inggris untuk periode Juli turun ‐0.6 persen,  berdasarkan data dari Halifax, penurunan tersebut jauh lebih rendah dari perkiraan ekonom sebelumnya. Halifax merupakan bagian dari salah  satu perbankan ritel terbesar Inggris yaitu Lloyds Banking Group.  

Perhatian  pelaku  pasar  pekan  ini  tetap  akan  tertuju  pada  Quarterly  Inflation  Report  dari  BoE  yang  akan  menyajikan  pandangan  bank  sentral  terhadap perkembangan ekonomi dan harga di Inggris. Saat ini berkembang prediksi dari pelaku pasar bahwa BoE akan memangkas perkiraan  pertumbuhan ekonomi Inggris untuk 2012‐2013. Investor diperkirakan cenderung mengambil langkah wait and see menjelang QIR BoE tersebut,  untuk menanggulangi kemungkinan sinyal pelonggaran kuantitatif ataupun pemangkasan suku bunga.   


JAPAN
Sebuah  indeks  coincident  economic  indicators  Jepang  menunjukkan  turun  2.0  poin  di  bulan  Juni  dari  bulan  sebelumnya,  demikian  dilaporkan Cabinet Office, mencatat penurunan untuk ketiga kalinya secara berturut‐turut menyusul melambatnya ekonomi global telah  menekan upaya pemulihan ekonomi dalam negeri Jepang.  Sedangkan untuk indeks leading economic indicators, sebagai barometer untuk melihat perkembangan ekonomi dalam beberapa bulan  kedepan, tercatat turun 2.6 poin di bulan Juni. 

Cabinet  Office  memangkas  ekspektasinya  untuk  coincident  index,  dengan  mengatakan  data  sedang  terhambat,  dibandingkan  pandangannya sebelumnya bahwa indeks menunjukkan peningkatan. 

Pasar  akan  memfokuskan  pandangannya  pada  sidang  BOJ  pekan  ini  yang  akan  dimulia  pada  hari  Rabu.  Jika  terindikasi  adanya  upaya  intervensi oleh bank sentral, maka yen berpotensi untuk kembali melemah. 


AUSTRALIA
Australian dan New Zealand dollar berada dalam area level tertinggi bulanannya Senin lalu sementara itu bond mengalami tekanan, karena aset‐ aset beresiko yang terdapat dalam komoditas hingga saham mengalami rally dari membaiknya laporan jobs AS.  

Australian dollar berada pada level $1.0568 <AUD=D4>, yang telah naik mendekati satu sen dari penutupan Jumat lalu, didorong oleh kenaikan  tajam pada saham‐saham Asia yang dipimpin oleh Jepang, Hong Kong dan Korea.  

Bank sentral terlihat untuk membuat tingkat suku bunga unchanged dalam rangkaian dua bulannya, meskipun tekanan inflasi masih rendah dan  business confidence berlanjut untuk surut.  

Harga Australian bond futures berlanjut untuk tren turun setelah rilis dari membaiknya gambaran jobs AS.  


SWISS
Swiss  franc  merosot  yang  sempat  mencapai  level  tertingginya  dalam  satu  bulan  terhadap  dollar  AS  Senin  lalu,  naik  bersamaan  dengan  euro  karena para trader meninggalkan perkiraan bearish pada mata uang tunggal setelah membaik dari ekspektasinya data jobs AS minggu lalu dari  membaiknya investor's risk appetite.   

The franc telah diperdagangkan bersamaan dengan euro terhadap dollar sejak akhir September, ketika Swiss National Bank membatasi level 1.20  pada  the  safe‐haven  unit.  Investor  mencari  perlindungan  dari  krisis  utang  zona  euro  yang  telah  menumpuk  pada  the  franc,  yang  membawa  kenaikan tajam terhadap euro dan mengancam pada akhirnya Swiss menuju resesi dan deflasi.  

Data Jumat lalu menunjukkan employers AS mengangkat lebih banyak pekerja dalam lima bulannya pada bulan Juli, menenangkan ketakutan  investor mengenai outlook perekonomian AS dan mengacaukan permintaan untuk aset‐aset beresiko.