title cover

title cover

Tuesday, September 20, 2011

Headline News 20.09.11




US & GLOBAL
Bursa saham dunia menekan rally empat harinya Senin lalu, sementara itu euro dan harga oil anjlok berkenaan dengan Yunani kemungkinan default pada utangnya dan memicu ekonomi akan anjlok di seluruh wilayah zona euro dan kemungkinan meluas. 

Bursa saham AS ditutup anjlok Senin lalu tetapi sedikit berubah pada akhir perdagangan setelah kemungkinan kekhawatiran Yunani default pada utangnya menekan pada berita kemungkinan deal pada bailout funds.   

Indeks  Dow  Jones  industrial  average  <.DJI>  ditutup  anjlok  108.08  poin,  atau  0.94  persen,  ke  level  11,401.01.  Indeks  Standard  &  Poor's  500  <.SPX> melemah  11.92  poin,  atau  0.98  persen,  ke  level  1,204.09.  Indeks  Nasdaq  Composite  <.IXIC>  merosot  9.48  poin,  atau  0.36  persen,  ke  level  2,612.83.
sahamsaham sektor energi dan finansial diantara yang berkinerja terburuk pada hariannya. Indeks PHLX oil service sector <.OSX> anjlok 1.7 persen, dan indeks bank KBW <.BKX> berkurang 2.8 persen mengikuti penurunan tajam pada perbankan Eropa.

Bursa  saham  dunia  yang  diukur  pada  indeks  MSCI  world  equity  <.MIWD00000PUS>  melemah  1.7  persen  setelah  mencatatkan  kenaikan  mingguan terbesarnya sejak Juli pada minggu lalu.

Euro  memangkas  penurunannya  terhadap  dollar  Senin  lalu  pada  perdagangan  yang  choppy,  karena  Yunani  mengatakan  telah  mendekati  deal  dengan International Monetary Fund, Uni Eropa dan European Central Bank. Mata uang euro pada awalnya memperluas pelemahannya setelah conference call diakhiri dengan tidak adanya langkahlangkah yang signifikan.   

Euro memangkas penurunannya untuk diperdagangkan pada level $1.36820 <EUR=EBS> dari sekitar level $1.36630. Telah sempat diperdagangkan ke level $1.36876, anjlok 0.8 persen dalam hariannya.

Yen juga diuntungkan sebagai safety bid, dengan euro anjlok 1.1 persen <EURJPY=>. Dollar AS merosot 0.3 persen ke level 76.55 yen <JPY=>. 

Harga Tresuri AS  menguat Senin  lalu karena kekhawatiran berkenaan dengan  krisis  utang  zona  euro yang  mendorong safehaven buying  dan  investor melihat pada intervensi the Fed pada pasar obligasi untuk melemahkan longterm interest rates.   

Harga  emas  anjlok  dari  ketertarikan  sebagai  safe  haven  Senin  lalu,  melemah  hingga  2  persen  karena  kekhawatiran  pada  default  utang  Yunani  dan membesarnya permasalahan zona euro yang mendorong investor pada bonds dan dollar AS. Pada pukul 1:15 p.m. EDT (1715 GMT), spot emas <XAU=>, berada  pada level $1,770  per ons, anjlok terhadap penutupan perdagangan Jumat lalu yang dipedagangkan pada level $1,810.84 di New York.  Secara singkat sempat mencapai level dibawah $1,770 dalam hariannya.   

Harga minyak mentah merosot berkenaan dengan krisis utang Eropa yang akan menekan permintaan. Brent crude <LCOc1> di settled ke level $109.14 per barrel, melemah $3.08. U.S. crude <CLc1> anjlok $2.26 untuk ditutup ke level $85.70.


GOLD & COMMODITIES
Emas anjlok 1,8% terhadap dollar AS ke 1777.64 USD per troy ounce seiring kalah pamornya sebagai safe haven dibanding obligasi dan dollar AS ditengah semakin  berkembangnya  kekhawatiran  pada  krisis  UniEropa.  Investor  dilaporkan  cenderung  mengalirkan  investasinya  pada  aset  yang  lebih  likuid dibanding aset alternatif seperti emas. 

Pelemahan bursa saham global juga tak kunjung memberikan dukungan penguatan emas secara signifikan. Hal tersebut ditengarai karena maraknya aksi  ambil untung terhadap emas untuk menutupi kerugian investor pada instrumen investasi lain seperti saham dan mata uang. 

Hingga akhir sesi New York, perak tercatat melemah 2,5% ke 39.56 USD per troy ounce. 

Setelah penutupan bursa Wall Street, lembaga pemeringkat S&P memangkas peringkat kredit Italia menjadi A/A1 dari A+/A1+ dengan outlook negatif. Sebuah kondisi yang menurunkan minat investor pada aset beresiko, euro dan Aussie dollar tercatat turun setelah rilis tersebut menjelang dibukannya sesi Australia dan Asia pagi ini. 

Analis juga memperkirakan kemungkinan sikap wait and see para pelaku pasar emas menjelang rilis hasil sidang FOMC Kamis dini hari 22 September 01.15 WIB. Saat ini pelaku pasar memperkirakan The Fed akan kembali melakukan upaya pelonggaran moneter meskipun disisi lain akan mempertahankan nilai tukar dollar yang kuat. 

Sementara itu berdasarkan studi terakhir dari lembaga hedge fund Duet Commodities Fund Ltd, emas, platinum dan minyak mentah diperkirakan masih akan memimpin penguatan harga komoditas ditunjang upaya investor mengamankan asetnya dari berbagai kondisi ketidakpastian. 

Emas diperkirakan akan naik 21% mencapai level 2200 USD per troy ounce hingga akhir 2011, platinum naik 10% dan minyak mentah akan menguat 26% menjadi 140 USD per barrel dalam 6bulan kedepan.