US & GLOBAL
• Bursa saham dunia melemah dan harga emas anjlok 2 persen Selasa lalu karena minutes dari meeting bank sentral AS menunjukkan pembuat kebijakan kemungkinan tidak bersedia untuk meluncurkan paket stimulus ekonomi berikutnya.
• Dollar naik 1 persen terhadap yen, sementara itu safe‐haven bonds anjlok.
• Pembuat kebijakan the Fed, dalam meeting minutes bulan Maret, mencatatkan tanda‐tanda terkini dari tipisnya penguatan pertumbuhan (ekonomi) tetapi masih menyisakan kehati‐hatian dari peningkatan aktivitas ekonomi AS. Minutes memperkirakan hasrat untuk stimulus (ekonomi) via quantitative easing yang disebut QE3 telah berkurang.
• Indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> anjlok 0.4 persen, sementara itu benchmark S&P 500 mengalami kinerja harian terburuknya dalam mingguan.
• Didukung kebijakan bank sentral, berkenaan dengan membaiknya data perekonomian membantu indeks S&P 500 naik 30 persen sejak Oktober. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> merosot 64.94 poin, atau 0.49 persen, untuk ditutup dilevel 13,199.55. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> anjlok 5.66 poin, atau 0.40 persen, ke level 1,413.38, yang anjlok dari level tertinggi empat tahunnya. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> turun 6.13 poin, atau 0.20 persen, ke level 3,113.57.
• Spot emas <XAU=> merosot 2.1 persen ke level $1,642.06 per ons. Emas saat ini anjlok dibawah level akhir Januari lalu, ketika the Fed mengatakan akan mempertahankan tingkat suku bunga mendekati nol hingga sekurang‐kurangnya akhir 2014 dan investor mempercayai itu menjadi lebih menenangkan.
• Stimulus the Fed akan sama saja dengan mencetak uang (dengan the Fed melakukan pembelian lebih banyak lagi obligasi), dan berkurangnya ekspektasi dari QE3 yang mendorong kenaikan dollar terhadap yen.
• Dollar terakhir diperdagangkan pada level 82.94, yang naik 1.1 persen, terhadap yen, recover dari level terendahnya 81.54 yen.
• Dalam pasar obligasi AS, benchmark untuk obligasi yang bertenor 10‐tahun <US10YT=RR> terakhir anjlok 29/32 dalam harganya dengan yield 2.28 persen, yang naik dari sekitar 2.18 persen sebelum rilis minutes.
• Dalam pasar minyak mentah, Brent dan U.S. crude futures juga anjlok dari berita the Fed, dengan Brent May crude <LCOK2> turun 57 sen, atau 0.45 persen, untuk di settle ke level $124.86 per barrel. U.S. crude <CLc1> merosot $1.00 ke level $104.04 per barrel.
GOLD & COMMODITIES
• Emas terkoreksi 2% dan mencatat koreksi harian terbesarnya dalam sebulan terakhir, setelah The Fed merilis minutes dari sidang bulan Maret, yang mengindikasikan dewan kebijakan tidak terburu‐buru untuk melanjutkan program stimulus moneter.
• Logam mulia telah melemah sebelum The Fed merilis minutes dari sidang terakhirnya, dimana minutes menerangkan bahwa bank sentral AS belum siap untuk menggulirkan putaran ketiga program pembelian obligasi pemerintah atau quantitative easing (QE) yang saat ini disebut dengan QE3.
• Emas saat ini telah terkoreksi di bawah level‐levelnya akhir Januari ketika The Fed mengumumkan akan mempertahankan suku bunga di sekitar 0% hingga paling tidak 2014 dan investor meyakini akan dilanjutkannya kebijakan moneter longgar.
• Harga emas turun 2% ke sekitar $1,643.60 per ounce setelah menguat 2% dalam 2 sesi terakhirnya.
• Investor juga terlihat kurang berminat untuk mengoleksi emas setelah data order barang tahan lama AS dan penjualan otomotif menunjukkan peningkatan.
• Dalam minutes dari sidang The Fed bulan Maret disebutkan bahwa dewan kebijakan mencatat adanya indikasi peningkatan pertumbuhan ekonomi meskipun masih belum yakin terhadap peningkatan aktifitas ekonomi secara umum di AS, mengingat tingkat pengangguran masih relatif tinggi.
• Harga emas telah terkoreksi sekitar 8% sejak ekspektasi atas kelanjutan program pembelian aset oleh The Fed telah mendorong penguatan emas ke level $1,790 di akhir Februari, level tertingginya sejak November.
• Permintaan emas dari India, sebagai negara konsumen emas terbesar di dunia, juga masih lemah dipicu pemogokan berkepanjangan oleh para produsen perhiasan untuk memprotes pajak cukai yang terus berlanjut di minggu ketiga. Kondisi ini turut memberi tekanan pada emas.