title cover

title cover

Thursday, April 5, 2012

Headline News 05.04.12


US & GLOBAL
Bursa saham dunia melemah dan harga  emas anjlok  2 persen Selasa lalu karena minutes dari  meeting bank sentral AS menunjukkan  pembuat kebijakan kemungkinan tidak bersedia untuk meluncurkan paket stimulus ekonomi berikutnya.   

Dollar naik 1 persen terhadap yen, sementara itu safe‐haven bonds anjlok.   

Pembuat  kebijakan  the  Fed,  dalam  meeting  minutes  bulan  Maret,  mencatatkan  tanda‐tanda  terkini  dari  tipisnya  penguatan  pertumbuhan (ekonomi) tetapi masih menyisakan kehati‐hatian dari peningkatan aktivitas ekonomi AS. Minutes memperkirakan hasrat  untuk stimulus (ekonomi) via quantitative easing yang disebut QE3 telah berkurang. 

Indeks  MSCI  world  equity  <.MIWD00000PUS>  anjlok  0.4  persen,  sementara  itu  benchmark  S&P  500  mengalami  kinerja  harian  terburuknya dalam mingguan.   

Didukung kebijakan bank sentral, berkenaan dengan membaiknya data perekonomian membantu indeks S&P 500 naik 30 persen sejak  Oktober.  Indeks  Dow  Jones  industrial  average  <.DJI>  merosot  64.94  poin,  atau  0.49  persen,  untuk  ditutup  dilevel  13,199.55.  Indeks  Standard  &  Poor's  500  <.SPX>  anjlok 5.66  poin,  atau  0.40  persen,  ke  level  1,413.38,  yang anjlok  dari  level  tertinggi  empat  tahunnya.  Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> turun 6.13 poin, atau 0.20 persen, ke level 3,113.57.   

Spot emas <XAU=> merosot 2.1 persen ke level $1,642.06 per ons. Emas saat ini anjlok dibawah level akhir Januari lalu, ketika the Fed  mengatakan akan mempertahankan tingkat suku bunga mendekati nol hingga sekurang‐kurangnya akhir 2014 dan investor mempercayai  itu menjadi lebih menenangkan.   

Stimulus  the  Fed  akan  sama  saja  dengan  mencetak  uang  (dengan  the  Fed  melakukan  pembelian  lebih  banyak  lagi  obligasi),  dan  berkurangnya ekspektasi dari QE3 yang mendorong kenaikan dollar terhadap yen.   

Dollar terakhir diperdagangkan pada level 82.94, yang naik 1.1 persen, terhadap yen, recover dari level terendahnya 81.54 yen.    

Dalam pasar obligasi AS, benchmark untuk obligasi yang bertenor 10‐tahun <US10YT=RR> terakhir anjlok 29/32 dalam harganya dengan  yield 2.28 persen, yang naik dari sekitar 2.18 persen sebelum rilis minutes.     

Dalam pasar minyak mentah, Brent dan U.S. crude futures juga anjlok dari berita the Fed, dengan Brent May crude <LCOK2> turun 57 sen,  atau 0.45 persen, untuk di settle ke level $124.86 per barrel. U.S. crude <CLc1> merosot $1.00 ke level $104.04 per barrel. 

GOLD & COMMODITIES
Emas terkoreksi 2% dan mencatat koreksi harian terbesarnya dalam sebulan terakhir, setelah The Fed merilis minutes dari sidang bulan  Maret, yang mengindikasikan dewan kebijakan tidak terburu‐buru untuk melanjutkan program stimulus moneter. 

Logam  mulia  telah  melemah  sebelum  The  Fed  merilis  minutes  dari  sidang  terakhirnya,  dimana  minutes  menerangkan  bahwa  bank  sentral AS belum siap untuk menggulirkan putaran ketiga program pembelian obligasi pemerintah atau quantitative easing (QE) yang  saat ini disebut dengan QE3. 

Emas saat ini telah terkoreksi di bawah level‐levelnya akhir Januari ketika The Fed mengumumkan akan mempertahankan suku bunga di  sekitar 0% hingga paling tidak 2014 dan investor meyakini akan dilanjutkannya kebijakan moneter longgar. 

Harga emas turun 2% ke sekitar $1,643.60 per ounce setelah menguat 2% dalam 2 sesi terakhirnya. 

Investor  juga  terlihat  kurang  berminat  untuk  mengoleksi  emas  setelah  data  order  barang  tahan  lama  AS  dan  penjualan  otomotif  menunjukkan peningkatan. 

Dalam  minutes  dari  sidang  The  Fed  bulan  Maret  disebutkan  bahwa  dewan  kebijakan  mencatat  adanya  indikasi  peningkatan  pertumbuhan ekonomi meskipun masih belum yakin terhadap peningkatan aktifitas ekonomi secara umum di AS, mengingat tingkat  pengangguran masih relatif tinggi. 

Harga  emas  telah  terkoreksi  sekitar  8%  sejak  ekspektasi  atas  kelanjutan  program  pembelian  aset  oleh  The  Fed  telah  mendorong  penguatan emas ke level $1,790 di akhir Februari, level tertingginya sejak November. 

Permintaan emas dari India, sebagai negara konsumen emas terbesar di dunia, juga masih lemah dipicu pemogokan berkepanjangan  oleh para produsen perhiasan untuk memprotes pajak cukai yang terus berlanjut di minggu ketiga. Kondisi ini turut memberi tekanan  pada emas.