• Bursa saham dunia anjlok dan dollar AS menguat terhadap yen Kamis lalu karena investor menurunkan ekspektasinya bahwa the Fed akan menunjukkan tanda‐tanda penyelamatan yang dramatik terhadap perekonomian minggu ini.
• Indeks MSCI world equity <.MIWD00000PUS> melemah 1.1 persen. Indeks telah mencatatkan kenaikan kenaikan minggu pertamanya dalam lima minggu, yang telah merosot ke level terendahnya dalam 11‐bulan pada awal bulan ini.
• Bursa saham AS anjlok Kamis lalu karena investor menaikkan kepemilikan cash dari kedepannya pidato Ketua the Fed Ben Bernanke, yang mengharapkan dia akan memberikan gambaran yang jelas dari rencana the Fed untuk memperjuangkan perekonomiannya.
• Di AS, indeks Dow Jones industrial average <.DJI> turun 170.89 poin, atau 1.51 persen, untuk ditutup ke level 11,149.82. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> berkurang 18.33 poin, atau 1.56 persen, ditutup level 1,159.27. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> anjlok 48.06 poin, atau 1.95 persen, ke level 2,419.63.
• Dollar AS naik Kamis lalu dan saham‐saham anjlok karena investor menghindar dari risky trades ditengah spekulasi bahwa Kepala the Fed Ben Bernanke tidak akan mengisyaratkan rencana terkini untuk menstimulasi ekonominya minggu ini.
• Euro terakhir anjlok 0.3 persen ke level $1.4369 <EUR=> sementara itu sterling melemah 0.6 persen ke level $1.6282 <GBP=D4>.
• Dollar AS juga meningkat ke level 77.67 yen <JPY=>, yang naik 1 persen dan dari level terendahnya dibawah 76 yen, dan mencapai level tertinggi satu minggunya level 0.79898 Swiss francs sebelum anjlok ke level 0.7946 <CHF=EBS>.
• Harga Tresuri AS naik Kamis lalu karena berkurangnya ekspektasi dari perbaikan ekonomi dari Ketua the Fed yang membawa fokus kembali pada pelemahan outlook pertumbuhan (ekonomi) dan kekhawatiran berkenaan dengan krisis utang Eropa.
• Emas naik Kamis lalu setelah rangkaian penurunan tajam dua harinya dengan anjloknya pasar ekuitas Eropa dan AS dari pembicaraan bahwa Jerman kemungkinan memberlakukan larangan short‐selling untuk mendorong investor membeli emas sebagai safe haven. Spot emas <XAU=> meningkat 0.5 persen ke level $1,759.99 per ons pada pukul 2:32 PM EDT (1832 GMT) pada perdagangan yang choppy, sekitar $60 diatas level terendah hariannya $1,702.44, level terendahnya yang mendekati dua minggunya.
• Harga minyak mentah melejit Kamis lalu berkenaan permasalahan mengenai pengaruh badai Irene's terhadap East Coast AS yang menekan supply dan adanya pergolakan di Libya. Di London, ICE Brent crude untuk pengiriman Oktober <LCOc1> naik 47 sen di settled ke level $110.62 per barrel, menghentikan level tertinggi harian dan mingguannya $111.45. Pada New York Mercantile Exchange, October crude <CLc1> di settled ke level $85.30, meningkat 14 sen, menguat dari level terendah hariannya $83.01.
• Sterling merosot ke level terendahnya dalam dua minggu terhadap euro Kamis lalu karena sovereign account melakukan aksi beli mata uang tunggal untuk kebutuhan akhir bulan, sementara itu pound melemah terhadap dollar AS dengan pasar saham Eropa dan AS diperdagangkan dalam area negatif.
• Pound sedikit bergerak dari pelemahan data survei CBI yang menunjukkan penjualan ritel Inggris merosot dalam fase tercepatnya dalam setahun, mengungkapkan rapuhnya recovery ekonomi Inggris.
• Euro menguat 0.2 persen ke level 88.20 pence <EURGBP=D4>, setelah naik ke level 88.35 pada awal perdaganganya, level tertingginya sejak 10 Agustus. Dealer mencatatkan downside stop‐losses pada level 87.95 pence.
• Sterling <GBP=D4> merosot 0.3 persen dalam hariannya terhadap dollar AS ke level $1.6327, menghentikan level tertingginya pada awal harian Eropa di level $1.6397. Trader mengatakan pelemahan saham‐saham Eropa dan AS yang ikut membawa beberapa tekanan pada pound dalam dealing sore harinya<.FTEU3> <.SPX>
• Bank of England dapat bertahan dari stimulus moneter kedepannya meskipun pelemahan perekonomian dan gejolak pasar baru‐baru ini karena keseluruhan situasi kelihatan masih lebih baik daripada yang terjadi pada krisis finansial, pengambil kebijakan BoE Martin Weale mengatakannya.
GOLD & COMMODITIES
• Emas berbalik menguat setelah pelemahan tajam dalam dua sesi sebelumnya, penguatan mana disokong oleh pelemahan bursa saham zona eropa dan Amerika seiring adanya kabar bahwa otoritas Jerman akan memberlakukan hukuman bagi pelaku short selling. Hingga akhir sesi New York, emas tercatat menguat 1,1% ke level 1770.59 USD per tory ounce.
• Sebelumnya, emas sempat anjlok setelah CME Group kembali menaikkan margin untuk perdagangan berjangka emas menjadi 27%, yang merupakan kenaikan tertinggi sejak leih dari 2‐1/2 tahun terakhir. Ini juga tercatat sebagai kenaikan kedua dalam sebulan terakhir.
• Sementara itu platinum menguat 0,6% ke 1813.24 USD per tory ounce, dan perak naik 3,6% ke 41.06 USD per ounce.
• Berdasarkan laporan dari Morgan Stanley pada Rabu 24 Agustus lalu, bank sentral negara‐negara di dunia yang tengah mengambil posisi sebagai net buyer terhadap emas, tampaknya akan mempertahankan kepemilikan emasnya meskipun nantinya akan menghadapi situasi dimana membutuhkan untuk menaikkan uang cash untuk mengatasi eskalasi krisis hutang.
• “Membelinya lagi suatu saat nanti pasti akan ada diposisi yang sangat amat mahal”, demikian menurut Peter Richardson ‐ Morgan Stanley Australia. “Mereka lebih dalam posisi untuk menumpuk aset dalam emas daripada menggunakannya sebagai mekanisme dalam meredam tumpukan hutang”, demikian tandas Richardson.
• Richardson juga mengatakan bahwa setiap penjualan emas dalam volume yang masif, kemungkinan besar akan menjadi sasaran beli bank sentral. Hal ini didasari merosotnya kepercayaan bank‐bank sentral tersebut terhadap mata uang negara lain dan cenderung mengalihkannya kepada emas.
• Bank sentral merupakan pemegang aset emas terbesar dunia, dan bank sentral dari Thailand, Korea Selatan, Kazakhstan, Meksiko serta Rusia terus meningkatkan kepemilikannya terhadap emas dalam beberapa bulan terakhir.
• Pembelian emas oleh bank sentral tahun ini saja mencapai 192,3 metrik tons, sampai dengan semester pertama 2011, berdasarkan data dari World Gold Council.
• Bank Sentral Korea Selatan melakukan pembelian 25 ton emas dalam satu bulan antara Juni hingga Juli. Dalam pernyataan resminya setelah mengumumkan pembelian itu mengatakan "menambah kepemilikan terhadap emas membantu mengurangi resiko investasi dalam kerangka manajemen devisa".
• Perhatian pelaku pasar saat ini sepenuhnya tertuju pada pidato Chairman The Fed – Ben Bernanke dalam kesempatan simposium bank sentral global di Jackson Hole, Wyoming, untuk menangkap indikasi kemungkinan pemberlakuan program quantitative easing ke‐3 untuk membantu menstimulasi ekonomi Amerika.
• Meskipun belum ada kepastian mengenai hal tersebut, namun ekspektasi QE3 mulai menyusut. Beberapa surat kabar di Amerika bahkan memperkirakan tidak ada sesuai yang penting yang akan disampaikan oleh Bernanke pada kesempatan itu.