• Bursa saham Eropa anjlok 4 persen Senin lalu, dengan saham‐saham perbankan turun ke level terendahnya yang lebih dalam dua tahun, karena kekhawatiran mengenai masa yang akan datang dari bubbled up zona euro yang dilatarbelakangi terhadap pelemahan pertumbuhan ekonomi dan ancaman pada sektor perbankan.
• Indeks MSCI all country world equity <.MIWD00000PUS> melemah 2.0 persen dalam hariannya, bersamaan dengan indeks Nikkei Jepang <.N225> yang anjlok 1.9 persen berkenaan dengan data jobs AS Jumat lalu. Bursa saham Eropa <.FTEU3> ditutup merosot 4.06 persen, dengan sektor perbankan <.SX7P> anjlok mendekati 6 persen ke level terendahnya 29‐bulan.
• Euro merosot secara meluas, dengan permasalahan utang zona euro dan ketidakpastian politik di Jerman yang mendorong kenaikan (keduanya) pada dollar AS dan safe‐haven Swiss franc. Mata uang tunggal tersebut anjlok ke level $1.4065 pada trading platform EBS, level terendahnya sejak 5 Agust. Trader mengatakan option‐related bids pada level $1.4100 telah memberikan arah dan stop yang akan memicu melalui level $1.4080 karena liburan publik di AS yang membuat volume perdagangan tipis.
• Kekhawatiran mengenai defisit (utang) publik di Yunani dan Italia dan pemilu regional dari kekalahan partai berkuasa di Jerman membuat keraguan pada kemampuan zona euro untuk menangani krisis utangnya.
• Bursa Wall Street ditutup dengan adanya liburan tetapi adalah tidak mungkin bahwa investor AS akan berada dalam mood positif dari data yang dirilis menjelang akhir pekan panjangnya yang menunjukkan bahwa pertumbuhan employment AS terhenti pada bulan Agustus. Ini mendorong bahwa permasalahan mengenai negara dengan ekonomi terbesar didunia tersebut akan kembali mengalami resesi.
• Harga emas meningkat Senin lalu, kembali memecahkan level diatas $1,900 per ons, karena bertumbuhnya spekulasi bahwa AS kemungkinan mengimplementasikan kedepannya putaran dari monetary easing (QE3) setelah melemahnya data payrolls Jumat lalu, dan permasalahan mengenai krisis utang zona euro yang mengemuka kembali. Spot emas <XAU=> melejit 0.9 persen ke level $1,900.10 per ons pada pukul 1540 GMT, yang pada awalnya telah mencapai level tertingginya $1,902.70. Ini merupakan komoditas dengan kinerja terbaiknya dalam tahun ini, naik sekitar sepertiganya pada tahun 2011 ini.
• Brent crude oil merosot menuju level $110 per barrel Senin lalu karena kekhawatiran mengenai resesi AS yang berikutnya dan melambatnya pertumbuhan dimanapun yang menambah prospek merosotnya permintaan akan bahan bakar. U.S. crude futures <CLc1> merosot $2.40 ke level $84.05 per barrel. Volume perdagangan relatif tipis berkenaan dengan pasar AS yang mengalami liburan (Labor Day).
• Sterling terpukul ke level terendahnya dalam 1‐1/2 bulan terhadap dollar AS Senin lalu setelah data
menunjukkan penurunan tajam pada sektor jasa di Inggris, mendorong spekulasi Bank of England kemungkinan berusaha untuk putaran pembelian aset berikutnya untuk mendorong perekonomiannya.
• Pound juga melemah terhadap mata uang laninnya yang kemungkinan untuk mengarah pada resesi setelah pelemahan data AS dan meningkatnya permasalahan mengenai utang zona euro dan permasalahan sektor perbankan.
• Pound melemah mendekati 1 persen dalam hariannya ke level $1.6061 <GBP=D4>, level terendahnya sejak 19 Juli. Penutupan dibawah 200‐day moving average ke level $1.6123 akan terlihat sebagai technically bearish dan dapat dilihat targetnya yang bergerak kearah level $1.6000. Terakhir diperdagangkan pada level $1.6098.
• Aktivitas sektor jasa di Inggris secara dominan melambat dengan cepat yang lebih dari satu dekade bulan lalu, dan peningkatan dalam confidence pada future business mengalami pelemahan dalam level terendahnya satu tahun, menambah bukti pada melambatnya recovery
ekonomi.