title cover

title cover

Tuesday, January 24, 2012

Headline News 24.01.12

US & GLOBAL
· Euro  menguat  ke  level  tertinggi  3  pekan  terhadap  dolar  dan  bursa  dunia  juga  menguat  dipicu  optimisme  pada perkembangan upaya restrukturisasi utang Yunani untuk mencegah meluasnya krisis utang Eropa.
· Harga minyak dunia naik setelah menteri keuangan Uni Eropa sepakat untuk melarang impor minyak Iran mulai Juli untuk menekan  Iran  akibat  ambisi  program  nuklirnya,  sebuah  keputusan  yang  dapat  menyebabkan  Iran  untuk  menutup  jalur ekspor minyak. Investor menjual obligasi AS sementara bursa Wall Street berakhir flat.
· Di Eropa, Jerman dan Peranic mendesak kesepakatan antara Yunani dan kreditor swasta dan mereka menegaskan dedikasi mereka untuk new bailout yang diperlukan pada bulan Maret untuk mencegah default. Menteri keuangan zona euro telah bertemu di Brussels untuk membahas masalah restrukturisasi utang Yunani. Yunani membutuhkan tambahan dana untuk menstabilkan  kembali  kondisi  utangnya.  Jika  tidak  diberikan  tambahan  dana  talangan,  maka  Yunani  tidak  akan  sanggup untuk membayar utang sebesar 14,5 milyar euro yang jatuh tempo di bulan Maret, yang berpotensi memicu default yang akan menggoyahkan ketahanan negara zona euro.
· Optimisme  terhadap  pencapaian  kesepakatan  restrukturisasi  utang  Yunani  tersebut  telah  mendorong  investor  untuk kembali memburu euro, meskipun kebanyakan dari mereka masih memandang pesimis. Euro naik 1,3% di level $1.3033 dan mencapai level terkuatnya sejak awal Januari. Aksi ambil untung investor juga turut mendorong penguatan euro, yang telah bergerak pada level tertingginya dalam 4 pekan.
· Sedangkan  indeks  saham  dunia  yang  tercatat  dalam  MSCI  world  equity  index  <.MIWD00000PUS>,  telah  naik  5,6% depanjang tahun ini, dan pada perdagangan kemarin mencatat kenaikan 0,5%, sementara bursa saham AS berakhir flat. Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 11,66 poin, atau 0,09% di level 12708,82. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 0,62 poin atau 0,05% di level 1316,00. Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 2,53 poin atau 0,09% di level 2784,17.   
· Investor juga tengah menantikan laporan earnings dari sejumlah perusahaan AS seperti Apple <AAPL.O>, pada hari Selasa ini. Bursa saham Eropa, indeks European FTSEurofirst 300 <.FTEU3>, ditutup naik 0,5%.
· Harga minyak dunia ditutup naik, dengan ICE Brent crude for March delivery <LCOH2> berakhir pada $110.58 per barel, naik 72 sen atau 0,66%. Uni Eropa juga memberlakukan sejumlah sanksi ekonomi lainnya terhadap Iran, bergabung dengan Amerika Serikat dalam tindakan yang bertujuan memperlambat program pengembangan nuklir Teheran. Larangan minyak Iran oleh menteri Uni Eropa menimbulkan ancaman lebih lanjut dari Teheran untuk menutup Selat Hormuz. Langkah ini bisa menyakiti Yunani, Italia dan negara lain yang bergantung pada minyak Iran.

GOLD & COMMODITIES
· Emas naik 1% pada hari Senin ke level tertinggi 6 pekan, dipicu technical buying dan penguatan euro menjelang akhir dari pertemuan zona euro yang membahas masalah restrukturisasi utang Yunani.
· Melemahnya dolar telah mendorong naiknya harga emas dan juga minyak, setelah Jerman dan Perancis mendesak untuk segera dicapainya kesepakatan antara Yunani dan kreditor swasta untuk memangkas utang Yunani guna mencegah default.
· Emas  spot  naik  1,1%  di  level  $1676.76  per  ounce,  dan  mencatat  intraday  high  di  $1681.16  yang  merupakan  level tertingginya sejak 12 Desember. Emas mencatat koreksi hanya 2 kali dalam 10 sesi terakhir dan telah mencatat naik 7% di bulan Januari.
· Harga  emas  berjangka  untuk  pengiriman  Februari  ditutup  naik  $14.30  per  ounce  di  level  $1678.30.  Volume  transaksi terbilang tipis seiring libur pasar Cina, sebagai negara konsumen emas utama dunia, dan juga pasar Asia lainnya berkenaan dengan hari libur Tahun Baru Imlek. Adapaun areal resistance emas berikutnya berada di sekitar MA‐100 di $1688 per ounce.
· Rendahnya suku bunga akan menopang minat beli investor pada emas. Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan The Fed    nampaknya  akan  memberikan  indikasi  bahwa suku  bunga  baru  akan  dinaikkan  pada  semester  pertama  2014 mendatang.