title cover

title cover

Thursday, April 19, 2012

Headline News 19.04.12


US & GLOBAL
Bursa saham anjlok Rabu lalu, dengan bursa Wall Street anjlok dari kenaikan terbesarnya dalam bulanan karena investor berbalik untuk  mengarah pada safe‐haven dari kekhawatiran bahwa Spanyol kemungkinan memicu kembali dari krisis utang zona euro.    

Risk appetite buram karena permasalahan mengenai tingkat kesehatan (ekonomi) Spanyol – negara dengan ekonomi terbesar keempat  di Eropa – yang menaikkan permintaan pada obligasi AS dan obligasi pemerintah zona euro yang paling stabil yaitu Jerman.   

Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> dtutup turun 82.79 poin, atau 0.63 persen, ke level 13,032.75. Indeks Standard & Poor's 500  <.SPX> merosot 5.64 poin, atau 0.41 persen, ke level 1,385.14. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> berkurang 11.37 poin, atau 0.37 persen,  ke  level  3,031.45.  Saham‐saham  teknologi  seperti  IBM  <IBM.N>  dan  Intel  <INTC.O>  menekan  indeks  Dow  <.DJI>  setelah  earning  kuartalan  yang  mengesankan  beberapa  investor,  tidak  seperti  membaiknya  hasil  dari  Goldman  Sachs  <GS.N>,  Coca  Cola  <KO.N>  dan  Johnson & Johnson <JNJ.N>.   

Saham‐saham  Eropa  sedikit  merosot  juga,  dengan  indeks  utama  Eropa  <.FTEU3>  melemah  0.7  persen.  Indeks  world  equities  <.MIWD00000PUS> turun 0.2 persen.   

Obligasi  pemerintah  AS  naik  karena  prospek  dari  lelang  obligasi  Spanyol  yang  membuat  safe‐haven  U.S.  Treasuries  sebagai  pilihan  menarik pada investasi. Obligasi bertenor 10‐tahun U.S. Treasury mencatatkan kenaikan 5/32, dengan yield 1.977 persen. 

Euro anjlok terhadap dollar setelah rebound singkat yang mengisyaratkan beberapa tekanan pada mata uang beresiko. Tetapi kenaikan  terbesar  pada  forex  adalah  kenaikan  sterling  ke  level  tertingginya  dalam  19‐bulan  dari  tanda‐tanda  bahwa  terdapat  kemungkinan  beberapa tekanan untuk monetary easing di Inggris. Euro melemah 0.1 persen terhadap dollar ke level $1.3114. Dengan minggu lalu  secara singkat berada pada level terendahnya dalam dua bulan dibawah level $1.3000.   

Harga emas <XAU=> juga melemah, turun pada rangkaian empat harinya untuk berada dibawah level $1,640 per ons karena investor  melihat lagi penguatan logam mulia sebagai safe‐haven dan menunjukkan sebagai sesuatu yang melemah dari kenaikan dollar.  

Harga minyak mentah turun, dengan London's benchmark Brent crude <LCOc1> ditutup anjlok 81 sen yang berada dilevel $118 per barrel  karena naiknya cadangan crude AS yang mencatatkan pelemahan permintaan untuk bahan bakar kedepannya dari puncak musim panas  yang terjadi di AS.

GOLD & COMMODITIES
Emas terkoreksi dalam 4 sesi terakhir, merupakan koreksi beruntun terpanjangnya tahun ini, dipicu menurunnya permintaan dari Asia  dan melemahnya harga minyak. Logam mulia, yang bergerak mengikuti ekuitas dan aset beresiko, kembali mengalami tekanan setelah  ekuitas AS melemah akibat laporan laba yang mengecewakan di sejumlah perusahaan AS. 

Emas telah terkoreksi lebih dari 2% selama 4 sesi penurunannya yang dipicu kekhawatiran seputar krisis utang Eropa. Harga emas spot  turun 0.6% di $1,639.81 per ounce. Sedangkan untuk kontrak emas berjangka pengiriman Juni turun $11.50 di $1,639.60 per ounce. 

Pasar memprediksi emas akan meraih momentumnya kembali setelah berakhirnya aksi mogok 22 hari di India, sebagai konsumen emas  terbesar dunia. 

Emas naik pada tahun 2011 di saat risk aversion tinggi, sejak itu emas kembali ke perdagangan yang sejalan dengan komoditas lainnya  dan terhadap dolar AS, yang sekarang menjadi pilihan yang aman. Harga minyak jatuh pasca dirilisnya stok minyak AS yang lebih tinggi  dari perkiraan, yang mencatat kenaikan empat minggu terbesar selama lebih dari tiga tahun. 

Pasar saat ini memusatkan perhatian pada sidang The Fed pekan depan, untuk melihat apakah ada indikasi akan digulirkannya putaran  ketiga dari program quantitative easing (QE). Jika The Fed memutuskan untuk menjalankan program tersebut, maka bank sentral harus  mencetak dolar lebih banyak lagi guna merangsang pertumbuhan ekonomi dalam negeri, dimana hal ini akan memicu penguatan emas.