title cover

title cover

Monday, July 23, 2012

Headline News 23.07.12


US & GLOBAL
Bursa saham AS dan Eropa melemah pada Jumat akhir pekan lalu dan euro mencapai rekor terendah terhadap serangkaian  mata  uang setelah  salah  satu  daerah  di Spanyol yaitu  Valencia  meminta  bantuan  keuangan.  Hal tersebut  meningkatkan  kekhawatiran investor bahwa pemerintah Spanyol terpaksa akan meminta bailout dalam skala penuh. Valencia meminta  bantuan keuangan sekitar 18 miliar euro ditujukan untuk meningkatkan keuangan daerah. 

Indeks  saham  Spanyol  IBEX  <.  IBEX>  jatuh  5,8  persen,  penurunan  harian  terbesar  dalam  dua  tahun  terakhir,  dan  premi  risiko  pada  utang  pemerintah  mencapai  level  tertinggi  sepanjang  sejarah  dan  imbal  hasil  obligasinya  naik  menjadi  7,32  persen.  

Euro tumbang ke rekor terendah terhadap mata Aussie dolar, dolar Kanada dan dolar Selandia Baru, serta merosot ke level  terendah multi‐bulanan terhadap krona Swedia dan Norwegia. Terhadap yen, euro bahkan mencapai level terendah dalam  lebih  dari  11  tahun.  Euro  <EUR=>  anjlok  hingga  level  1,2143,  yang  merupakan  level  terendah  terhadap  dolar  sejak  pertengahan Juni 2010. Hingga akhir sesi New York, euro tercatat melemah 1 persen di 1,2160, turun 1,0 persen. 

Bursa  saham  AS  menghapus  penguatan  dalam  3‐sesi  sebelumnya,  sedangkan  bursa  saham  Eropa  memperpanjang  penurunannya setelah Bank Sentral Eropa – ECB  mengatakan akan berhenti menerima obligasi Yunani sebagai jaminan, hal  mana menambah kekhawatiran tentang krisis utang zona euro. Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> ditutup turun 1,5 persen  ke 1,048.98. 

Sektor perbankan <SX7P.> dan asuransi <. SXIP>, yang potensial akan kehilangan nilai kepemilikan obligasi pemerintah jika  krisi zona euro berlanjut, menjadi sektor berperforma terburuk. Sektor perbankan jatuh 3,7 persen dan asuransi turun 1,9  persen. 

Krisis  Spanyol  membayangi  putaran  selanjutnya  dari  rilis  earning  korporasi  Amerika,  termasuk  rilis  laporan  keuangan  General Electric dan Google yang mengungguli ekspektasi. 

Indeks Dow Jones <DJI.> berakhir turun 120,79 poin atau 0,93 persen, ke 12,822.57. Indeks S&P 500  <SPX.> ditutup turun  13,85 poin atau 1,01 persen ke 1,362.66. Indeks Nasdaq Composite <IXIC.> berakhir turun 40,60 poin atau 1,37 persen ke  2,925.30. 

Harga obligasi Jerman dan obligasi Amerika naik karena investor meningkatkan investasi pada aset safe haven. Imbal hasil  obligasi  Jerman  tenor  10‐tahun  <DE10YT=TWEB>  turun  5  basis  poin  menjadi  1,168  persen,  dan  obligasi  pemerintah  Amerika tenor 10‐tahun <US10YT=RR> turun 1,4584 persen. 

Indeks dolar AS <.DXY> tercatat naik 0,7 persen ke 83,476. 

Harga minyak jatuh di bawah 106 USD per barel sehubungan penguatan dolar yang mendorong koreksi dari penguatan ke  level tertinggi dalam 8‐pekan terakhir. Minyak mentah Brent turun 97 sen <LCOc1> ke 106,83 USD per barel, tapi masih  membukukan kenaikan mingguan 4,33 persen dan telah menguat sekitar 16,5 persen selama empat pekan terakhir. 

Harga spot emas <XAU=> naik tipis 0,2 persen ke 1,584.20 USD per troy ounce, rebound dari level terendah di 1,573.14 USD  per troy ounce di awal sesi.  




GOLD & COMMODITIES
Harga  emas  yang  sempat  melorot  Jumat  lalu,  kemudian  naik  tipis  karena  sentimen  pasar  membaik  setelah  Rusia  mendorong cadangan kepemilikan logam mulianya tetapi penurunan pasar saham dan crude oil ditengah ketidakpastian  berkenaan dengan krisis utang zona euro membatasi kenaikannya. 

Perjuangan  euro  mencapai  level  terendahnya  terhadap  dollar  AS  dan  saham‐saham  Eropa  memperluas  penurunannya  setelah  Spanyol  wilayah  Valencia  mengatakan  akan  mencari  bantuan  pemerintah  pusat  untuk  membayarkan  kembali  utangnya. 

Pasar emas telah menjadi didomimasi oleh investor jangka pendek yang melakukan aksi buy dan sell pada pergerakan harga  yang relatif kecil, analis mengatakannya, yang menjaga logam mulia dipatok dalam kisaran $32 minggu ini, level terdangkal  mingguannya yang tersebar dalam tiga minggunya.




OIL & COMMODITIES
Harga  minyak  melorot  Jumat  lalu,  menekan  kenaikan  dalam  rangkaian  tujuh  harinya,  karena  krisis  utang  zona  euro  membawa permasalahan mengenai ekonomi kembali fokus dan adanya penguatan dollar.  

Brent dan crude AS mecatatkan kenaikan mingguannya lebih dari 4 persen, kedua kontrak tersebut telah menyentuh level  puncaknya dalam delapan minggu. 



EURO ZONE
Euro terkoreksi secara luas di  akhir pekan kemarin, melemah  ke level  terendah 2  tahun terhadap dolar  setelah  wilayah Valencia Spanyol mengatakan  pemerintah pusat akan mencari bantuan untuk membayar kembali utangnya, menambah keprihatinan dan kekhawatiran bahwa negara dengan ekonomi  terbesar ke‐4 zona euro tersebut kemungkinan akan terpaksa meminta bantuan bailout internasional. 

Pemangkasan  proyeksi  pertumbuhan  ekonomi  oleh  pemerintah  Spanyol  untuk  tahun  2012  dan  2013  juga  turut  menekan  euro.  Revisi  untuk  estimasi  pertumbuhan ekonomi Spanyol telah mengindikasikan negara tersebut berpotensi terjungkal kedalam jurang resesi di tahun depan. 

Sebagai  akibatnya,  euro  anjlok  ke  level  rekor  terendahnya  terhadap  dolar  Australia  (Aussie),  Kanada  dan  Selandia  Baru.  Euro  juga  menembus  level  terendah lebih dari 11 tahun terhadap yen Jepang, 3‐1/2 bulan terendahnya terhadap sterling dan level terendah multi bulanan terhadap krown Norwegia  dan Swedia. 

Yield  obligasi  pemerintah  Spanyol  tenor  5  tahun  dan  10  tahun  naik  ke  level  tertinggi  era  euro  setelah  Valencia,  wilayah  Spanyol  yang  paling  banyak  berhutang  bersama  Catalonia,  meminta  bantuan  di  bawah  program  18‐miliar  euro  yang  telah  disetujui  pada  Kamis,  yang  ditujukan  untuk  membantu  keuangan wilayah tersebut. 

Sebuah pernyataan yang mengatakan menteri keuangan zona euro secara resmi menyetujui bailout 
bank Spanyol, telah gagal untuk meredam tekanan  jual euro. 

Investor akan mencari tahu pada minggu ini apakah respon bank sentral dunia untuk mengatasi pelambatan ekonomi global telah tepat sasaran. 

Amerika Serikat dan Inggris akan merilis estimasi pertama mereka untuk pertumbuhan ekonomi kuartal kedua, sementara survei PMI di zona euro juga  akan menyita perhatian pelaku pasar bersama dengan data aliran pendapatan perusahaan (corporate earnings). 

Yunani akan kembali menjadi sorotan investor dalam minggu ini ketika para pejabat dari Dana Moneter Internasional, Komisi Eropa dan ECB kembali ke  Athena untuk memutuskan apakah akan mengeluarkan dana lebih lanjut dari paket bailout senilai 130 milyar euro.  




U.K.
Euro  kembali  mencapai  level  terendah  sejak  3‐1/2  tahun  terakhir  terhadap  sterling  setelah  sempat  anjlok  hingga  0.7768  euro  per  sterling.  Lanjutan  penguatan  sterling  terhadap  euro  ditunjang  oleh  kekhawatiran  terbaru  pada  kondisi  Spanyol  yang  terus  mengalihkan  minat  investor  dari  euro  pada  sterling sebagai mata uang alternatif. Para analis memperkirakan dengan belum adanya perkembangan berarti dalam penanganan krisis hutang Uni Eropa,  euro  potensial  berlanjut  tertekan  terhadap  sterling  hingga  kisaran  0.7743  (merupakan  moving  average  basis  100‐bulan)  hingga  level  0.7692  yang  ekuivalen dengan 1.3 euro per poundsterling. 

Namun  demikian  sterling  tertekan  terhadap  dolar  AS  menyusul  berlanjutnya  krisis  hutang  Uni  Eropa  yang  kemudian  meningkatkan  minat  investor  terhadap obligasi Jerman dan Amerika dan aset safe haven lainnya termasuk dolar AS. Disamping itu, data‐data ekonomi Inggris dalam sepekan terakhir  juga dirilis dibawah perkiraan para ekonom, meningkatkan ekspektasi bahwa Inggris masih akan berada dalam kondisi resesi lebih lama dari perkiraan  sebelumnya. Hingga akhir sesi New York, sterling yang sempat melemah hingga level 1.5609 terhadap dolar AS, ditutup pada kisaran 1.5615. 

Akhir pekan lalu, The Office for National Statistics melaporkan bahwa tingkat public sector nett borrowing untuk periode Juni mengalami kenaikan menjadi  14.447 miliar poundsterling, mengungguli ekspektasi 13.400 miliar pound. Kondisi ini meningkatkan total hutang pemerintah menjadi 144,5 persen dari  GDP  Inggris  (dihitung  termasuk  dengan  biaya  dukungan  finansial  untuk  perbankan).  Perdana  Menteri  David  Cameron  menyatakan  bahwa  program  pemangkasan anggaran masih akan berlaku hingga 2020 mendatang. 

Sementara itu dalam sepekan mendatang pelaku pasar akan mengamati rilis data GDP preliminary triwulan‐kedua Inggris yang diperkirakan lebih baik dari  data  triwulan  sebelumnya,  dimana  GDP  diperkirakan  turun  ‐0,2  persen  dibanding  ‐0,3  persen.  Namun  dalam  basis  antar  tahun  GDP  diperkirakan  memburuk menjadi ‐0,3 persen dari ‐0,2 persen.




JAPAN
Krisis  utang  Eropa  memberikan  resiko  pada  ekonomi  Jepang  karena  berpotensi  memicu  penguatan  yen  yang  masih  dipandang  sebagai  aset  aman,  demikian Gubernur BOJ Masaaki Shirakawa mengatakan. Krisis utang Eropa juga dapat menekan ekspor Jepang, dan memicu perusahaan untuk menunda  belanja modal dan menggoyahkan sistem keuangan. 

BOJ merekomendasikan target inflasi 1% dan melonggarkan kebijakan moneter di bulan Februari, dan dilanjutkan dengan penambahan stimulus di bulan  April, untuk menunjukkan tekadnya mencapai tujuan dan mengatasi deflasi yang telah menghambat pemulihan ekonomi dalam 2 dekade terakhir. 

Dalam sidang terakhirnya, BOJ menunda untuk melanjutkan kebijakan moneter longgar Kamis lalu meskipun melambatnya pertumbuhan ekonomi global  telah mendorong sejumlah bank sentral dunia mengekspansi langkah stimulusnya, dimana langkah BOJ tersebut menyiratkan bahwa kuatnya permintaan  domestik akan menjaga pemulihan ekonomi terus berjalan. 

Bank sentral memprediksi indeks harga konsumen, diluar harga makanan, akan naik 0.7% di tahun fiskal dari April 2013. 

Sebanyak  40%  perusahaan  manufaktur  besar  Jepang  memprediksi  penjualan  di  Cina  akan  turun  di  bawah  estimasi  awal  di  periode  Oktober‐Maret  semester kedua dari tahun bisnis, menyusul pelambatan pada ekonomi CIna. Penjualan di dalam negeri juga ditaksir menurun seiring krisis ekonomi di  Eropa dan melambatnya pertumbuhan di pasar berkembang. 

Investor akan mencari tahu pada minggu ini apakah respon bank sentral dunia untuk mengatasi pelambatan ekonomi global telah tepat sasaran. 

Amerika Serikat dan Inggris akan merilis estimasi pertama mereka untuk pertumbuhan ekonomi kuartal kedua, sementara survei PMI di zona euro juga akan menyita  perhatian pelaku pasar bersama dengan data aliran pendapatan perusahaan (corporate earnings). 

Yunani akan kembali menjadi sorotan investor dalam minggu ini ketika para pejabat dari Dana Moneter Internasional, Komisi Eropa dan ECB kembali ke Athena  untuk memutuskan apakah akan mengeluarkan dana lebih lanjut dari paket bailout senilai 130 milyar euro.




AUSTRALIA
Australian  dan  New  Zealand  dollars  mendapatkan  kenaikan  yang  besar  dalam  mingguannya  Jumat  lalu  yang  telah  mencapai  rekor  puncak  terbarunya terhadap euro dan level tertinggi empat tahunnya terhadap Swiss franc karena investor yang haus akan yield mengarahkan pada carry  trades.  

Investor telah meminjam pada tingkat suku bunga yang rendah pada euro, franc dan dollar AS untuk membeli secara relatif tingginya yield mata  uang Aussie dan kiwi. Sovereign funds luar negeri dan bank sentral juga menjadi pembeli terbesar pada Australian government debt.  

Arus uang yang menekan euro turun 1.6 persen dalam mingguan ke level A$1.1777 <EURAUD=R>, setelah menyentuh level terendahnya A$1.1735  Kamis sebelumnya.  

Harga Australian bond futures sedikit menguat kedepannya dari rilis minggu depan gambaran consumer prices index (CPI) kuartalan bulan Juni,  petunjuk utama pada inflasi.  




SWISS
Swiss franc sempat melemah terhadap dollar Jumat lalu, didera oleh permasalahan mengenai krisis zona euro dan dengan beberapa analis yang  memprediksi  the  safe‐haven  unit  kemungkinan  melorot  dibawah  paritas  dengan  the  greenback  dalam  minggu‐minggu  mendatang.  Untuk  kemudian naik kembali ke level tertinggi bulanan dan tahunannya di level 0.9887.  

Turunnya permintaan pada lelang obligasi yang membawa yield obligasi Spanyol bertenor 10‐tahun diatas 7 persen untuk pertama kalinya yang  lebih dari seminggu, mengintensifkan kekhawatiran berkenaan dengan apakah Spanyol dapat menghindari bailout yang penuh dengan tekanan. 

Investor  mengkhawatirkan  mengenai  kemampuan  blok  zona  tersebut  untuk  menangani  pada  gejolak  sovereign  debt  yang  telah  membanjir  kedalam  the franc, menekannya mendekati paritas dengan mata uang tunggal dan mengancam pada akhirnya Swiss ke dalam resesi.  

"The market's main driver is the euro and negative sentiment is really being seen on the crosses right now," kata analis Informa Global Markets  Tony Nyman.