US & GLOBAL
• Harga saham naik namun dolar jatuh pada perdagangan hari Senin ditengah sesi yang volatile setelah data menunjukkan aktifitas sektor manufaktur AS mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam 6 bulan, meningkatkan keraguan terhadap kesehatan ekonomi AS dan nasib stimulus bank sentral. Pasar menjadi sangat sensitif dalam menanggapi data ekonomi AS sejak The Fed mulai meningkatkan prospek untuk mengurangi program pembelian obligasi jika ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan.
• Institute for Supply Management (ISM) melaporkan barometer untuk new orders turun di bulan lalu dan mengatakan minimnya permintaan ekspor. Rilis buruk data manufaktur telah menambah keraguan terhadap langkah pengurangan stimulus The Fed. Namun para investor saham berkeyakinan bahwa The Fed cenderung akan mempertahankan kebijakannya untuk menjaga berlanjutnya proses pertumbuhan ekonomi.
• Indeks kompsit Nasdaq jatuh sebanyak 1% namun kemudian berhasil rebound. Dow naik, ditopang oleh kenaikan 4% pada saham produsen obat Merck & Co. menyusul hasil studi obat melanoma (jenis kanker kulit yang paling mematikan).
• Investor masih menantikan rilis data non‐farm payrolls AS dan perlu berhati‐hati terhadap pergerakan harga dalam pekan ini.
• Dow Jones industrial average <.DJI> bertambah 138,46 poin atau 0,92% di 15254,03. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 9,68 poin atau 0,59% di 1640,42. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 9,45 poin atau 0,27% di 3465,37.
• Meskipun data AS Senin kemarin terbilang penting, namun fokus pasar lebih tertuju pada data non‐farm payrolls untuk periode Mei, yang nampaknya akan mengarahkan program kebijakan moneter The Fed selanjutnya. Wall Street memprediksi terjadi penambahan pekerjaan sebanyak 170000 di bulan lalu, sedikit di atas penambahan 165000 di bulan April sebelumnya.
• If the payrolls report is strong, the poor ISM data would be easily forgotten and the dollar would rally, kata Alan Ruskin, kepala strategi G10 FX pada Deutsche Bank di New York. Overall, he believes U.S. employment data will be the determining factor as to whether the Fed will wind down its asset purchase program.
• Dolar anjlok di bawah 100 yen, level terendahnya selama hampir sebulan terakhir, setelah data manufaktur AS semalam mendorong investor memburu asat‐aset aman resiko. Dolar terakhir bergerak di sekitar 99,48 yen.
• "If this is truly the start of a broader market panic, we believe the Japanese yen may be one of the largest beneficiaries as speculators stampede for the exits," kata David Rodriguez, quantitative strategist pada DailyFX di New York.
• Pasar di Asia dan Eropa awalnya terguncang di sesi global oleh data yang menunjukkan ekonomi Cina kehilangan daya dukungnya bulan lalu, dengan aktifitas manufaktur melemah untuk pertama kalinya dalam 7 bulan dan melemahnya pertumbuhan di sektor jasa.
• Indeks saham dunia MSCI naik 0,1% seiring naiknya bursa Wall Street di akhir sesi New York.
• Bursa saham Turki anjlok lebih dari 10% setelah terjadi kerusuhan di seluruh negeri. Bursa Istanbul jatuh ke level terendah sejak 26 Februari setelah terjadi protes anti‐pemerintah dalam beberapa hari terakhir.
• Rilis data PMI Eropa awalnya sempat mengangkat bursa saham Eropa, namun kemudian kembali melemah setelah muncul data ISM manufaktur AS. Indeks FTSEurofirst 300 ditutup melemah 0,7%.
• Harga Treasury AS tenor 30 tahun diperdagangkan relatif flat, memangkas keuntungan yang diperoleh awal sesi setelah data manufaktur AS mengurangi peluang untuk The Fed mengakhiri program pembelian obligasinya.Treasury tenor 10 tahun naik 2/32 dengan yield 2,1229 persen. sebelum rilis data ISM, harga obligasi turun 15/32 dengan yield 2,187 persen, sekitar 5 basis poin di bawah level puncak 13 bulan yang dicapai pekan lalu.
• Pasar minyak dan komoditas juga bergerak fluktuatif. Harga minyak Brent dengan cepat turun di bawah $100 per barel untuk pertama kalinya dalam sebulan terakhir dipicu kekhawatiran permintaan setelah data manufaktur Cina mengisyaratkan terjadinya pelambatan pertumbuhan di negara konsumen minyak terbesar kedua dunia tersebut. Namun penurunan harga minyak mampu diredam oleh adanya masalah dengan ladang minyak Laut Utara Buzzard. Brent rebound $1,69 ke $102,08. Sedangkan harga minyak mentah AS naik $1,31 ke $93,28 per barel, dengan melemahnya dolar mendukung naiknya harga minyak.
• Harga emas melonjak 2%, menembus level tertingginya selama lebih dari 2 pekan, ditopang oleh anjloknya dolar dan data manufaktur AS.
GOLD & COMMODITIES
• Emas naik mendekati 2 persen Senin lalu, terdorong ke level tertinggi yang lebih dari dua minggunya, dibantu oleh pelemahan dollar AS dan kekecewaan data manufaktur AS.
• Logam mulia melonjak dan ekuitas AS melemah setelah data menunjukkan sektor manufaktur AS mengalami kontraksi pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam enam bulan.
• Emas dan kenaikan komoditas yang berdenominasi dollar setelah indeks dollar AS anjlok sekitar 1 persen terhadap enam mata uang utama dunia.
• "It's a currency move," kata Bill O'Neill, mitra pada commodities investment firm LOGIC Advisors.
• Jumat lalu emas melemah hampir 2 persen, penurunan terdalam hariannya dalam dua minggu.
OIL & COMMODITIES
• Kontrak berjangka Crude oil menguat hampir di seluruh dunia pada hari Senin, membalikkan kerugian sesi sebelumnya, akibat dampak melemahnya data perekonomian AS yang mengirim dolar terjun dan mengangkat harga minyak.
• Brent crude futures <LCOc1> menutup sesi perdagangan meningkat 1,67dollar, atau 1,66 persen, dengan nilai 102,06 dollar/barel, rebound dari nilai kontrak 100 dollar melemah hingga 99,66 dollar di awal sesi perdagangan akibat dampak dari data Cina yang melemah.
• HSBC/Markit Purchasing Managers' Index (PMI) China, negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia, melemah menjadi 49,2 pada bulan Mei, terlihat terjadi kontraksi pada manufaktur untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan.
• US crude oil futures <CLc1> ditutup menguat 1,48 dollar atau 1,61 persen, dengan nilai 93,45 dollar/barel, persentase kenaikan terbesar satu hari untuk satu bulan.
• Minyak dihargakan dalam dolar dan ketika dolar melemah, minyak menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Dolar yang melemah juga mendorong emas, yang melonjak 2 persen.
EURO ZONE
• Perekonomian zona euro mencatatkan untuk recovery akhir tahun ini yang didorong oleh pelonggaran kebijakan moneter European Central Bank dan permintaan dari luar negeri, Presiden dari ECB Mario Draghi mengatakannya.
• ECB memangkas tingkat suku bunga ke level terendah barunya pada bulan Mei dan mengatakan akan bertindak jika diperlukan tetapi ditangani sebagian dari bertahannya bulan ini dan berlanjutnya kedepan oleh rebound pada inflasi, yang mana didukung naik 1.4 persen pada bulan Mei dari 1.2 persen pada bulan April.
• Itu masih dibawah target rata‐rata 2 persen bank dan tingkat pengangguran dalam zona euro mencapai level tertinggi barunya pada bulan April pada 12.2 persen, mendorong kedepannya untuk pengambil kebijakan untuk membantu perekonomiannya.
• Membajirnya uang baru‐baru ini dari pasokan uang kedalam pasar oleh bank sentral utama dunia untuk mendorong pertumbuhan tidak harus mengarah pada peningkatan proteksionisme, anggota Dewan Eksekutif European Central Bank Benoit Coeure mengatakannya.
• Berbicara dalam konferensi pada Bank of Korea, Coeure mengekspektasi untuk mengatakan bahwa sejuh ini quantitative easing oleh the Fed AS telah berpengaruh relatif kecil terhadap harga‐aset dimanapun.
• Suatu peringkat kredit investasi dari Moody's akan mendorong sentimen kedepannya Irlandia tetapi tidak akan menjadi obat mujarab untuk ekonomi yang masih sepenuhnya untuk kembali pada pasar obligasi internasional.
• Moody's adalah yang terakhir dari tiga nilai utama dari perusahaan pemeringkat untuk menggolongkan obligasi pemerintah Irlandia sebagai "junk"(sampah), mengatakan gambaran peringkat yang bermasalah dari sistem perbankan dan faktor‐faktor lainnya.
• Penurunan pada manufaktur zona euro berkurang akhir bulan lalu tetapi masih menyisakan pelebaran karena anjloknya harga‐harga untuk factories' goods (barang‐barang pabrik)yang gagal untuk menghidupkan bisnis baru, sebuah survei bisnis menunjukkannya Senin lalu.
U.K.
• Dolar terkoreksi secara umum pada perdagangan hari Senin setelah laporan menunjukkan sektor manufaktur AS mengalami kontraksi di bulan Mei untuk yang pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir. Kondisi tersebut telah meredupkan optimisme mengenai peluang The Fed untuk mengurangi program stimulus seniali $85 milyar per bulan, yang mana telah menekan dolar sejak diluncurkan di tengah‐tengah krisis keuangan global. Komponen detilnya pada sektor manufaktur AS juga negatif, termasuk data komponen pekerjaan dan prices paid. Indeks dirilis turun ke 49, dari 50,7 di bulan April sebelumnya dan berada di bawah ekspektasi 50,7. Angka di bawah 50 menunjukkan sektor mengalami kontraksi.
• Kondisi manufaktur AS kontras dengan kondisi manufaktur Inggris yang dirilis membaik dan mencatat ekspansinya untuk kedua lainya secara berturutan setelah data April direvisi naik. Data manufaktur Inggris periode Mei mencatat ekspansi terpesatnya selama lebih dari setahun terakhir. Indeks naik ke level tertingginya selama 14 bulan di 51,3 di bulan Mei, dengan data April direvisi naik menjadi 50,2 dari laporan awalnya 49,8.
• Sterling melejit di atas $1,53 untuk pertama kalinya selama 2 pekan terakhir dan mencatat intraday high di $1,5374 yang merupakan level tertingginya sejak 13 Mei. Sterling terakhir tercatat ditutup di sekitar $1,5318 atau naik 0,8% dibandingkan dengan posisi penutupan New York hari Jumat.
• Investor akan mencermati data non‐farm payrolls AS untuk periode Mei pada hari Jumat pekan ini. The Fed telah mengatakan akan melanjutkan program pembelian aset hingga pasar tenaga kerja mengalami peningkatan yang signifikan.
• Sidang bank sentral dunia pekan ini juga akan dicermati pasar. Sidang BoE, ECB dan RBA diprediksi akan memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya. Jika ada langkah mengejutkan dari bank sentral berupa pemagkasan suku bunga, maka RBA lah yang memiliki peluang besar untuk melakukan itu.
JAPAN
• Deputi Gubernur BoJ Hiroshi Nakaso Yang mengatakan hari Kamis bahwa pemerintah harus melakukan upaya untuk memulihkan kesehatan fiskal negara dan reformasi struktural guna meningkatkan efek dari kebijakan moneter bank sentral
• Ia juga mengatakan ia tidak mengharapkan lonjakan besar dalam yield obligasi pemerintah Jepang, karena pembelian obligasi agresif BoJ akan mengimbangi tekanan dari ekspektasi kenaikan harga di masa depan.
• "A growth strategy and structural reforms by the government are of critical importance ... in enhancing the effectiveness of the BOJ's quantitative and qualitative monetary easing," ucapnya dalam seminar.
• Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengatakan pada hari Kamis, bank sentral akan mencoba untuk mengurangi volatilitas pasar obligasi sebanyak mungkin dengan menerapkan tekanan yang kuat pada hasil jangka panjang.
• Kuroda, berbicara dalam sebuah upper house financial affairs committee, mentakan bahwa BoJ tidak akan mentolerir peningkatan volatilitas dan dampak dari ekspansi pelonggaran kuantitatif yang tumbuh seiring pembelian surat utang pemerintah yang semakin banyak.
• Investor Jepang melakukan aksi jual obligasi asing sebesar 1,117 triliun pekan lalu, pekan kedua beruntun untuk aksi jual bersih, seiring mereka berinvestasi di luar negeri
• Rilis data Departemen Keuangan menunjukkan bahwa para investor kembali berinvestasi ke luar negeri sebesar 1,223 triliun yen dengan menjual obligasi asing, saham dan instrumen pasar uang dalam seminggu hingga 25 Mei.
AUSTRALIA
• Bisnis sedang melihat untuk menaikkan harganya karena para manajer mencoba untuk menghentikan diskon (dengan melewati) pada merosotnya Australia dollar.
• Meskipun outlook yang lemah pada kuartalan September, survei Dun & Bradstreet's National Business Expectations mendapatkan rencana bisnis yang lebih banyak untuk menaikkan harga dibandingkan pada kuartal sebelumnya.
• "The early effects on prices from the recent fall in the Australia dollar appear to be showing up with the rise in expected selling prices, although it must be emphasised that this increase is from a record low level," penasehat ekonomi Dun & Bradstreet Stephen Koukoulas mengatakannya.
• Para peritel mempercayai gambaran dari consumer spending terakhir yang membawa pada tanda‐tanda dari dewan bank sentral bahwa pemangkasan tingkat suku bunga dijamin.
• Tetapi kebanyakan ekonom mengekspektasi Reserve Bank of Australia (RBA) untuk menahan tingkat suku bunga bertahan pada meeting bulan ini pada hari Selasa, setelah pengurangan yang mengejutkan pada bulan Mei, dan berikutnya anjloknya pada Australian dollar.
• Penjualan ritel naik degan timpang, seasonally adjusted 0.2 persen pada bulan April$21.9 milyar, menurut data Australian Bureau of Statistics yang dirilis Senin lalu.
• Harga komoditas ekspor Australia melemah pada bulan Mei, penurunan rangkaian keduanya mengikuti kenaikan tiga kalinya. Indeks harga komoditas Reserve Bank of Australia melemah 2.6 persen dalam pergerakan nilai tukar mata uang asing. Harga komoditas mencapai puncaknya pada bulan Juli 2011 dan saat ini anjlok 20.1 persen dari level tertinggi, tetapi masih lebih dari 200 persen menguat daripada 10 tahun yang lalu sebelum booming komoditas yang mulai mendorong harga.
SWISS
• Dolar terkoreksi secara umum pada perdagangan hari Senin setelah laporan menunjukkan sektor manufaktur AS mengalami kontraksi di bulan Mei untuk yang pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir. Kondisi tersebut telah meredupkan optimisme mengenai peluang The Fed untuk mengurangi program stimulus seniali $85 milyar per bulan, yang mana telah menekan dolar sejak diluncurkan di tengah‐tengah krisis keuangan global. Komponen detilnya pada sektor manufaktur AS juga negatif, termasuk data komponen pekerjaan dan prices paid. Indeks dirilis turun ke 49, dari 50,7 di bulan April sebelumnya dan berada di bawah ekspektasi 50,7. Angka di bawah 50 menunjukkan sektor mengalami kontraksi.
• Dolar ditutup melemah 0,9% ke sekitar 0,9466 franc dibandingkan dengan posisi penutupan New York hari Jumat.
• Sedangkan franc Swiss melemah terhadap euro setelah data manufaktur Eropa direvisi membaik meskipun masih mengalami kontraksi di bulan Mei. Data final untuk PMI manufaktur Eropa direvisi membaik ke 48,3 dari laporan awalnya 47,8 dan sekaligus melampaui ekspektasi pasar.
• Sementara data manufaktur Swiss menunjukkan ekspansi untuk kedua kalinya secara berturutan di bulan Mei dan melampaui ekspektasi pasar yang mengisyaratkan kelanjutan pertumbuhan dalam beberapa bulan kedepan. Indeks dirilis naik ke 52,2 di bulan Mei dari 50,2 di bulan April sebelumnya.
• Investor akan mencermati data non‐farm payrolls AS untuk periode Mei pada hari Jumat pekan ini. The Fed telah mengatakan akan melanjutkan program pembelian aset hingga pasar tenaga kerja mengalami peningkatan yang signifikan.
• Sidang bank sentral dunia pekan ini juga akan dicermati pasar. Sidang BoE, ECB dan RBA diprediksi akan memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya. Jika ada langkah mengejutkan dari bank sentral berupa pemagkasan suku bunga, maka RBA lah yang memiliki peluang besar untuk melakukan itu.