title cover

title cover

Tuesday, June 4, 2013

Headline News 04.06.13


US & GLOBAL
Harga saham naik namun dolar jatuh pada perdagangan hari Senin ditengah sesi yang volatile setelah data menunjukkan aktifitas sektor  manufaktur AS mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam 6 bulan, meningkatkan keraguan terhadap kesehatan ekonomi AS dan  nasib stimulus bank sentral. Pasar menjadi sangat sensitif dalam menanggapi data ekonomi AS sejak The Fed mulai meningkatkan prospek  untuk mengurangi program pembelian obligasi jika ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan. 

Institute  for  Supply  Management  (ISM)  melaporkan  barometer  untuk  new  orders  turun  di  bulan  lalu  dan  mengatakan  minimnya  permintaan ekspor. Rilis buruk data manufaktur telah menambah keraguan terhadap langkah pengurangan stimulus The Fed. Namun para  investor  saham  berkeyakinan  bahwa  The  Fed  cenderung  akan  mempertahankan  kebijakannya  untuk  menjaga  berlanjutnya  proses  pertumbuhan ekonomi. 

Indeks  kompsit  Nasdaq  jatuh  sebanyak  1%  namun  kemudian  berhasil  rebound.  Dow  naik,  ditopang  oleh  kenaikan  4%  pada  saham  produsen obat  Merck & Co. menyusul hasil studi obat melanoma (jenis kanker kulit yang paling mematikan). 

Investor masih menantikan rilis data non‐farm payrolls AS dan perlu berhati‐hati terhadap pergerakan harga dalam pekan ini. 

Dow Jones industrial average <.DJI> bertambah 138,46 poin atau 0,92% di 15254,03. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik  9,68 poin atau 0,59% di 1640,42. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 9,45 poin atau 0,27% di 3465,37.   

Meskipun data AS Senin kemarin terbilang penting, namun fokus pasar lebih tertuju pada data non‐farm payrolls untuk periode Mei, yang  nampaknya akan mengarahkan program kebijakan moneter The Fed selanjutnya. Wall Street memprediksi terjadi penambahan pekerjaan  sebanyak 170000 di bulan lalu, sedikit di atas penambahan 165000 di bulan April sebelumnya. 

If the payrolls report is strong, the poor ISM data would be easily forgotten and the dollar would rally, kata Alan Ruskin, kepala strategi  G10 FX  pada Deutsche Bank di New York. Overall, he believes U.S. employment data will be the determining factor as to whether the Fed  will wind down its asset purchase program.  

Dolar  anjlok  di  bawah  100  yen,  level  terendahnya  selama  hampir  sebulan  terakhir,  setelah  data  manufaktur  AS  semalam  mendorong  investor memburu asat‐aset aman resiko. Dolar terakhir bergerak di sekitar 99,48 yen. 

"If this is truly the start of a broader market panic, we believe the Japanese yen may be one of the largest beneficiaries as speculators  stampede for the exits," kata David Rodriguez, quantitative strategist pada DailyFX di New York.  

Pasar di Asia dan Eropa awalnya terguncang di sesi global oleh data yang menunjukkan ekonomi Cina kehilangan daya dukungnya bulan  lalu, dengan aktifitas manufaktur melemah untuk pertama kalinya dalam 7 bulan dan melemahnya pertumbuhan di sektor jasa. 

Indeks saham dunia MSCI naik 0,1% seiring naiknya bursa Wall Street di akhir sesi New York. 

Bursa  saham  Turki  anjlok  lebih  dari  10%  setelah  terjadi  kerusuhan  di  seluruh  negeri.  Bursa  Istanbul  jatuh  ke  level  terendah  sejak  26  Februari setelah terjadi protes anti‐pemerintah dalam beberapa hari terakhir. 

Rilis  data  PMI  Eropa  awalnya  sempat  mengangkat  bursa  saham  Eropa,  namun  kemudian  kembali  melemah  setelah  muncul  data  ISM  manufaktur AS. Indeks FTSEurofirst 300 ditutup melemah 0,7%. 

Harga Treasury AS tenor 30 tahun diperdagangkan relatif flat, memangkas keuntungan yang diperoleh awal sesi setelah data manufaktur  AS mengurangi peluang untuk The Fed mengakhiri program pembelian obligasinya.Treasury tenor 10 tahun naik 2/32 dengan yield 2,1229  persen. sebelum rilis data ISM, harga obligasi turun 15/32 dengan yield 2,187 persen, sekitar 5 basis poin di bawah level puncak 13 bulan  yang dicapai pekan lalu. 

Pasar minyak dan komoditas juga bergerak fluktuatif. Harga minyak Brent dengan cepat turun di bawah $100 per barel untuk pertama  kalinya  dalam  sebulan  terakhir  dipicu  kekhawatiran  permintaan  setelah  data  manufaktur  Cina  mengisyaratkan  terjadinya  pelambatan  pertumbuhan di negara konsumen minyak terbesar kedua dunia tersebut. Namun penurunan harga minyak mampu diredam oleh adanya  masalah dengan ladang minyak Laut Utara Buzzard. Brent rebound $1,69 ke $102,08. Sedangkan harga minyak mentah AS naik $1,31 ke  $93,28 per barel, dengan melemahnya dolar mendukung naiknya harga minyak.  

Harga emas melonjak 2%, menembus level tertingginya selama lebih dari 2 pekan, ditopang oleh anjloknya dolar dan data manufaktur AS. 


GOLD & COMMODITIES
Emas naik mendekati 2 persen Senin lalu, terdorong ke level tertinggi yang lebih dari dua minggunya, dibantu oleh pelemahan dollar AS  dan kekecewaan data manufaktur AS. 

Logam mulia melonjak dan ekuitas AS melemah setelah data menunjukkan sektor manufaktur AS mengalami kontraksi pada bulan Mei  untuk pertama kalinya dalam enam bulan. 

Emas  dan  kenaikan  komoditas  yang  berdenominasi  dollar  setelah  indeks  dollar  AS  anjlok  sekitar  1  persen  terhadap  enam  mata  uang  utama dunia.    

"It's a currency move," kata Bill O'Neill, mitra pada commodities investment firm LOGIC Advisors.      

Jumat lalu emas melemah hampir 2 persen, penurunan terdalam hariannya dalam dua minggu. 


OIL & COMMODITIES
Kontrak berjangka Crude oil menguat hampir di seluruh dunia pada hari Senin, membalikkan kerugian sesi sebelumnya, akibat dampak   melemahnya data perekonomian AS yang mengirim dolar terjun dan mengangkat harga minyak. 

Brent  crude  futures  <LCOc1>  menutup  sesi  perdagangan  meningkat  1,67dollar,  atau  1,66  persen,  dengan  nilai  102,06  dollar/barel,  rebound dari nilai kontrak 100 dollar melemah hingga 99,66 dollar di awal sesi perdagangan akibat dampak dari data Cina yang melemah. 

HSBC/Markit Purchasing Managers' Index (PMI) China, negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia, melemah menjadi 49,2 pada  bulan Mei, terlihat terjadi kontraksi pada manufaktur untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan. 

US crude oil futures <CLc1> ditutup menguat 1,48 dollar atau 1,61 persen, dengan nilai 93,45 dollar/barel, persentase kenaikan terbesar  satu hari untuk satu bulan. 

Minyak dihargakan dalam dolar dan ketika dolar melemah, minyak menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Dolar yang  melemah juga mendorong emas, yang melonjak 2 persen. 

EURO ZONE
Perekonomian zona euro mencatatkan untuk recovery akhir tahun ini yang didorong oleh pelonggaran kebijakan moneter European Central Bank dan permintaan dari luar negeri,  Presiden dari ECB Mario Draghi mengatakannya.  

ECB memangkas tingkat suku bunga ke level terendah barunya pada bulan Mei dan mengatakan akan bertindak jika diperlukan tetapi ditangani sebagian dari bertahannya bulan ini  dan berlanjutnya kedepan oleh rebound pada inflasi, yang mana didukung naik 1.4 persen pada bulan Mei dari 1.2 persen pada bulan April.  

Itu masih dibawah target rata‐rata 2 persen bank dan tingkat pengangguran dalam zona euro mencapai level tertinggi barunya pada bulan April pada 12.2 persen, mendorong  kedepannya untuk pengambil kebijakan untuk membantu perekonomiannya. 

Membajirnya  uang  baru‐baru  ini  dari  pasokan  uang  kedalam  pasar  oleh  bank  sentral  utama  dunia  untuk  mendorong  pertumbuhan  tidak  harus  mengarah  pada  peningkatan  proteksionisme, anggota Dewan Eksekutif European Central Bank Benoit Coeure mengatakannya.  

Berbicara dalam konferensi pada Bank of Korea, Coeure mengekspektasi untuk mengatakan bahwa sejuh ini quantitative easing oleh the Fed AS telah berpengaruh relatif kecil  terhadap harga‐aset dimanapun.  

Suatu peringkat  kredit  investasi dari  Moody's akan mendorong sentimen  kedepannya Irlandia tetapi tidak  akan menjadi  obat mujarab untuk ekonomi yang  masih sepenuhnya  untuk kembali pada pasar obligasi internasional.  

Moody's  adalah  yang  terakhir  dari  tiga  nilai  utama  dari  perusahaan  pemeringkat  untuk  menggolongkan  obligasi  pemerintah  Irlandia  sebagai  "junk"(sampah),  mengatakan  gambaran peringkat yang bermasalah dari sistem perbankan dan faktor‐faktor lainnya.  

Penurunan  pada  manufaktur  zona  euro  berkurang  akhir  bulan  lalu  tetapi  masih  menyisakan  pelebaran  karena  anjloknya  harga‐harga  untuk  factories'  goods  (barang‐barang  pabrik)yang gagal untuk menghidupkan bisnis baru, sebuah survei bisnis menunjukkannya Senin lalu.


U.K.
Dolar terkoreksi secara umum pada perdagangan hari Senin setelah laporan menunjukkan sektor manufaktur AS mengalami kontraksi di bulan Mei untuk yang pertama kalinya  dalam 6 bulan terakhir. Kondisi tersebut telah meredupkan optimisme mengenai peluang The Fed untuk mengurangi program stimulus seniali $85 milyar per bulan, yang mana  telah menekan dolar sejak diluncurkan di tengah‐tengah krisis keuangan global. Komponen detilnya pada sektor manufaktur AS juga negatif, termasuk data komponen pekerjaan  dan prices paid. Indeks dirilis turun ke 49, dari 50,7 di bulan April sebelumnya dan berada di bawah ekspektasi 50,7. Angka di bawah 50 menunjukkan sektor mengalami kontraksi. 

Kondisi manufaktur AS kontras dengan kondisi manufaktur Inggris yang dirilis membaik dan mencatat ekspansinya untuk kedua lainya secara berturutan setelah data April direvisi  naik. Data manufaktur Inggris periode Mei mencatat ekspansi terpesatnya selama lebih dari setahun terakhir. Indeks naik ke level tertingginya selama 14 bulan di 51,3 di bulan  Mei, dengan data April direvisi naik menjadi 50,2 dari laporan awalnya 49,8. 

Sterling melejit di atas $1,53 untuk pertama kalinya selama 2 pekan terakhir dan mencatat intraday high di $1,5374 yang merupakan level tertingginya sejak 13 Mei. Sterling  terakhir tercatat ditutup di sekitar $1,5318 atau naik 0,8%  dibandingkan dengan posisi penutupan New York hari Jumat. 

Investor akan mencermati data non‐farm payrolls AS untuk periode Mei pada hari Jumat pekan ini. The Fed telah mengatakan akan melanjutkan program pembelian aset hingga  pasar tenaga kerja mengalami peningkatan yang signifikan. 

Sidang bank sentral dunia pekan ini juga akan dicermati pasar. Sidang BoE, ECB dan RBA diprediksi akan memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya. Jika ada langkah  mengejutkan dari bank sentral berupa pemagkasan suku bunga, maka RBA lah yang memiliki peluang besar untuk melakukan itu.  


JAPAN
Deputi Gubernur BoJ Hiroshi Nakaso Yang mengatakan hari Kamis bahwa pemerintah harus melakukan upaya untuk memulihkan kesehatan fiskal negara dan reformasi struktural guna meningkatkan efek dari kebijakan moneter bank sentral

Ia juga mengatakan ia tidak mengharapkan lonjakan besar dalam yield obligasi pemerintah Jepang, karena pembelian obligasi agresif BoJ akan mengimbangi tekanan dari ekspektasi kenaikan harga di masa depan.

"A growth strategy and structural reforms by the government are of critical importance ... in enhancing the effectiveness of the BOJ's quantitative and qualitative monetary easing," ucapnya dalam seminar.

Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengatakan pada hari Kamis, bank sentral akan mencoba untuk mengurangi volatilitas pasar obligasi sebanyak mungkin dengan menerapkan tekanan yang kuat pada hasil jangka panjang.

Kuroda, berbicara dalam sebuah upper house financial affairs committee, mentakan bahwa BoJ tidak akan mentolerir peningkatan volatilitas dan dampak dari ekspansi pelonggaran kuantitatif yang tumbuh seiring pembelian surat utang pemerintah yang semakin banyak.

Investor Jepang melakukan aksi jual obligasi asing sebesar 1,117 triliun pekan lalu, pekan kedua beruntun untuk aksi jual bersih, seiring mereka berinvestasi di luar negeri

• Rilis data Departemen Keuangan menunjukkan bahwa para investor kembali berinvestasi ke luar negeri sebesar 1,223 triliun yen dengan menjual obligasi asing, saham dan instrumen pasar uang dalam seminggu hingga 25 Mei.


AUSTRALIA
Bisnis sedang melihat untuk menaikkan harganya karena para manajer mencoba untuk menghentikan diskon (dengan melewati) pada merosotnya Australia dollar.  

Meskipun  outlook  yang  lemah  pada  kuartalan  September,  survei  Dun  &  Bradstreet's  National  Business  Expectations  mendapatkan  rencana  bisnis  yang  lebih  banyak  untuk  menaikkan harga dibandingkan pada kuartal sebelumnya.  

"The early effects on prices from the recent fall in the Australia dollar appear to be showing up with the rise in expected selling prices, although it must be emphasised that this  increase is from a record low level," penasehat ekonomi Dun & Bradstreet Stephen Koukoulas mengatakannya.  

Para  peritel  mempercayai  gambaran  dari  consumer  spending  terakhir  yang  membawa  pada  tanda‐tanda  dari  dewan  bank  sentral  bahwa  pemangkasan  tingkat  suku  bunga  dijamin.   

Tetapi  kebanyakan  ekonom  mengekspektasi  Reserve  Bank  of  Australia  (RBA)  untuk  menahan  tingkat  suku  bunga  bertahan  pada  meeting  bulan  ini  pada  hari  Selasa,  setelah  pengurangan yang mengejutkan pada bulan Mei, dan berikutnya anjloknya pada Australian dollar.  

Penjualan ritel naik degan timpang, seasonally adjusted 0.2 persen pada bulan April$21.9 milyar, menurut data Australian Bureau of Statistics yang dirilis Senin lalu.  

Harga komoditas ekspor Australia melemah pada bulan Mei, penurunan rangkaian keduanya mengikuti kenaikan tiga kalinya. Indeks harga komoditas Reserve Bank of Australia  melemah 2.6 persen dalam pergerakan nilai tukar mata uang asing. Harga komoditas mencapai puncaknya pada bulan Juli 2011 dan saat ini anjlok 20.1 persen dari level tertinggi,  tetapi masih lebih dari 200 persen menguat daripada 10 tahun yang lalu sebelum booming komoditas yang mulai mendorong harga.  


SWISS
Dolar terkoreksi secara umum pada perdagangan hari Senin setelah laporan menunjukkan sektor manufaktur AS mengalami kontraksi di bulan Mei untuk yang pertama kalinya  dalam 6 bulan terakhir. Kondisi tersebut telah meredupkan optimisme mengenai peluang The Fed untuk mengurangi program stimulus seniali $85 milyar per bulan, yang mana  telah menekan dolar sejak diluncurkan di tengah‐tengah krisis keuangan global. Komponen detilnya pada sektor manufaktur AS juga negatif, termasuk data komponen pekerjaan  dan prices paid. Indeks dirilis turun ke 49, dari 50,7 di bulan April sebelumnya dan berada di bawah ekspektasi 50,7. Angka di bawah 50 menunjukkan sektor mengalami kontraksi. 

Dolar ditutup melemah 0,9% ke sekitar 0,9466 franc dibandingkan dengan posisi penutupan New York hari Jumat. 

Sedangkan  franc  Swiss  melemah  terhadap  euro  setelah  data  manufaktur  Eropa  direvisi  membaik  meskipun  masih  mengalami  kontraksi  di  bulan  Mei.  Data  final  untuk  PMI  manufaktur Eropa direvisi membaik ke 48,3 dari laporan awalnya 47,8 dan sekaligus melampaui ekspektasi pasar. 

Sementara data manufaktur Swiss menunjukkan ekspansi untuk kedua kalinya secara berturutan di bulan Mei dan melampaui ekspektasi pasar yang mengisyaratkan kelanjutan  pertumbuhan dalam beberapa bulan kedepan. Indeks dirilis naik ke 52,2 di bulan Mei dari 50,2 di bulan April sebelumnya. 

Investor akan mencermati data non‐farm payrolls AS untuk periode Mei pada hari Jumat pekan ini. The Fed telah mengatakan akan melanjutkan program pembelian aset hingga  pasar tenaga kerja mengalami peningkatan yang signifikan. 


Sidang bank sentral dunia pekan ini juga akan dicermati pasar. Sidang BoE, ECB dan RBA diprediksi akan memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya. Jika ada langkah  mengejutkan dari bank sentral berupa pemagkasan suku bunga, maka RBA lah yang memiliki peluang besar untuk melakukan itu.